Pewarta Nusantara
Menu Menu

Laos

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Internasional - Jumlah kasus Demam Berdarah di Laos terus meningkat, dengan adanya laporan satu kematian baru yang dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan.

Kematian baru tersebut terjadi di ibu kota Laos, Vientiane, sehingga jumlah kematian akibat demam berdarah di negara tersebut menjadi 2 pada tahun 2023, seperti yang disampaikan oleh Pusat Informasi dan Pendidikan Kesehatan di bawah Kementerian Kesehatan Laos pada hari Sabtu (01/7).

Dalam kurun waktu 24 jam terakhir, negara Asia Tenggara ini melaporkan 175 kasus infeksi baru. Jumlah kasus demam berdarah tertinggi tercatat di Provinsi Oudomxay dengan 1.621 kasus, diikuti oleh Provinsi Khammuan dengan 1.192 kasus, dan Provinsi Xayaboury dengan 636 kasus.

Kementerian Kesehatan Laos mengimbau seluruh masyarakat di negara tersebut untuk tetap waspada, terutama selama musim hujan ketika nyamuk penyebar demam berdarah menjadi lebih banyak karena adanya genangan air di sekitar lingkungan.

Kementerian juga menyatakan bahwa mereka akan terus bekerja sama dengan departemen kesehatan pusat dan provinsi untuk mengikuti tren penyebaran demam berdarah dan mendorong upaya pembersihan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk.

Upaya pencegahan dan pengendalian demam berdarah di Laos tetap menjadi fokus utama pemerintah dan lembaga kesehatan.

Masyarakat diimbau untuk menjaga kebersihan lingkungan, menghindari genangan air yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk, menggunakan kelambu atau insektisida untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk, serta mencari perawatan medis segera jika mengalami gejala demam berdarah.

Dengan tindakan yang tepat dan kesadaran bersama, diharapkan penyebaran demam berdarah dapat dikendalikan dan jumlah kasus dapat dikurangi. (*Ibs)

Baca Juga: Generasi Milenial Mendominasi Pemilih Pemilu 2024: KPU RI R

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
2 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Internasional - Lonjakan kasus demam berdarah di Laos semakin memprihatinkan, dengan jumlah kasus yang terus meningkat sepanjang waktu.

Menurut Pusat Informasi dan Pendidikan Kesehatan di bawah Kementerian Kesehatan Laos, hingga saat ini tercatat 6.488 kasus demam berdarah dan satu kematian sejak awal tahun.

Provinsi Oudomxay menjadi wilayah dengan jumlah kasus tertinggi, mencapai 1.396 kasus, diikuti oleh Provinsi Khammuan dengan 1.016 kasus, dan Provinsi Xayaboury dengan 552 kasus.

Situasi ini memicu peringatan serius dari otoritas kesehatan Laos kepada masyarakat, terutama selama musim hujan, di mana nyamuk pembawa virus dengue semakin banyak berkembang biak di genangan air yang terbentuk di sekitar mereka.

Kementerian Kesehatan Laos mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan, seperti membersihkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk di sekitar rumah dan tempat kerja.

Pembersihan lingkungan dan eliminasi genangan air menjadi kegiatan yang sangat penting dalam upaya memerangi penyebaran demam berdarah.

Selain itu, kesadaran masyarakat juga menjadi fokus utama dalam mengendalikan penyakit ini. Sekolah, rumah sakit, pabrik, hotel, dan berbagai fasilitas lainnya diminta untuk melaksanakan kegiatan pembersihan guna menghilangkan genangan air, sehingga memperlambat perkembangbiakan nyamuk.

Tidak hanya itu, kepala desa, asosiasi, badan amal, dan tokoh agama juga diharapkan berperan aktif dalam upaya melawan demam berdarah.

Kementerian Kesehatan Laos berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas para tenaga medis, baik dokter maupun perawat, guna meningkatkan layanan kesehatan dalam menghadapi tantangan krusial ini.

Baca Juga; Insiden Pembakaran Alquran di Masjid Stockholm pada Hari Raya Idul Adha Membuat Kontroversi

Di samping itu, mereka juga mendorong masyarakat yang mengalami gejala demam tinggi, sakit kepala, atau nyeri otot untuk segera mendapatkan saran dan pengobatan di fasilitas kesehatan terdekat.

Dalam beberapa tahun terakhir, Laos telah berhasil mengendalikan tingkat kematian akibat demam berdarah melalui peningkatan diagnosis dan perawatan di rumah sakit dan apotik.

Namun, tantangan yang dihadapi masih besar, dan pihak berwenang berupaya keras untuk terus melawan penyakit ini demi kesehatan dan keselamatan masyarakat Laos. (*Ibs)