Spanyol
Pewarta Nusantara, Internasional – Pada Rabu (19/7), dinas keamanan dari Maroko dan Spanyol berhasil menangkap dua tersangka yang terlibat dalam kelompok teroris Negara Islam (ISIS).
Operasi gabungan ini membawa hasil dengan penangkapan masing-masing tersangka di dua kota berbeda, yakni kota Nador di Maroko utara dan kota Spanyol Lleida.
Berdasarkan pernyataan yang dikeluarkan oleh Biro Investigasi Yudisial Pusat, intelijen mengungkapkan bahwa kedua tersangka memiliki kaitan dengan kelompok teroris ISIS yang beroperasi di Suriah.
Selain itu, mereka juga telah merencanakan untuk melaksanakan serangan teroris di Eropa, menimbulkan ancaman bagi keamanan dan ketertiban di benua tersebut.
Dalam penyelidikan lebih lanjut, terungkap bahwa kedua tersangka terlibat dalam jaringan imigrasi ilegal. Mereka berusaha untuk memperoleh dokumen identitas palsu melalui jalur tidak resmi guna mendukung rencana terorisme mereka.
Penangkapan kedua tersangka ini menjadi langkah signifikan dalam upaya pencegahan dan penindakan terhadap kelompok teroris yang berencana melakukan serangan di wilayah Eropa.
Baca Juga; Singapura Meluncurkan Paspor Supernya! Geser Jepang dalam Peringkat Paspor Paling Kuat di Dunia
Operasi gabungan antara Maroko dan Spanyol menunjukkan pentingnya kerjasama internasional dalam mengatasi ancaman terorisme.
Keberhasilan dalam menangkap tersangka yang terlibat dalam jaringan teroris ISIS memberikan bukti nyata bahwa negara-negara bekerja sama dalam upaya bersama untuk menjaga keamanan dan mencegah terjadinya serangan teror di wilayah mereka.
Tentu saja, upaya pencegahan dan penindakan terorisme harus terus diperkuat dan ditingkatkan. Ancaman teroris masih menjadi isu yang serius dan global.
Negara-negara di seluruh dunia perlu tetap waspada dan saling berbagi informasi untuk mengidentifikasi dan menangani kelompok teroris yang beroperasi di wilayah mereka.
Selain itu, pendekatan multilateral dan tindakan koordinatif akan semakin efektif dalam memberantas ancaman terorisme dan melindungi keamanan masyarakat internasional. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Internasional – Singapura telah menggeser Jepang dari peringkat pertama dalam daftar Paspor paling kuat di dunia, menurut laporan terbaru dari Henley Passport Index pada Rabu (19/7).
Warga Singapura kini dapat menikmati akses tanpa visa ke 192 tujuan, melebihi negara-negara lainnya di dunia.
Peringkat teratas ini adalah sebuah prestasi bagi Singapura, yang sebelumnya menduduki posisi teratas pada tahun 2021, sebelum posisinya direbut oleh Jepang pada tahun berikutnya.
Saat ini, Jepang berada di posisi ketiga bersama dengan beberapa negara lain, termasuk Prancis, Austria, Finlandia, Swedia, Luksemburg, dan Korea Selatan, semuanya dengan akses ke 189 tujuan tanpa visa.
Tiga negara yang berada di peringkat kedua dengan paspor paling kuat adalah Jerman, Italia, dan Spanyol, dengan akses ke 190 tujuan tanpa visa.
Sementara itu, Amerika Serikat, yang pernah menempati peringkat teratas pada tahun 2014, kini berada di posisi kedelapan dengan penurunan yang signifikan dalam akses tanpa visa selama dekade terakhir.
Greg Lindsay, seorang Urban Tech Fellow di Cornell Tech, menyatakan bahwa penurunan peringkat AS mungkin disebabkan oleh kurangnya reciprocitas visa negara tersebut.
Dalam analisisnya yang menyertai indeks tersebut, Lindsay mengungkapkan bahwa AS hanya memiliki peningkatan skor Henley Passport Index yang sangat kecil dalam periode antara 2013 hingga 2023, dengan tambahan akses ke hanya 12 negara saja.
Baca Juga; Rusia Menyatakan Penangguhan Kesepakatan Biji-bijian dan Menyoroti Kerja Sama dengan Mitra Afrika
Di sisi lain, Singapura berhasil meningkatkan aksesnya ke 25 negara tambahan dalam periode yang sama, yang mendorongnya untuk naik lima peringkat menjadi peringkat pertama.
Data lengkap 10 besar paspor paling kuat di dunia, menurut Henley Passport Index adalah sebagai berikut:
- Singapura – 192 tujuan tanpa visa
- Jerman, Italia, Spanyol – 190 tujuan tanpa visa
- Austria, Finlandia, Prancis, Jepang, Luksemburg, Swedia, Korea Selatan – 189 tujuan tanpa visa
Indonesia menduduki peringkat 69 dengan akses tanpa visa ke 73 negara, sedangkan Afganistan berada di peringkat terbawah sebagai negara dengan paspor paling lemah, dengan akses tanpa visa hanya ke 27 tujuan.
Peringkat ini disusun oleh Henley & Partners, sebuah konsultan imigrasi berbasis di London, menggunakan data dari International Air Transport Association (IATA), yang menilai negara-negara berdasarkan jumlah tujuan yang warganya bisa kunjungi tanpa visa. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Surabaya – Rafael Benitez Kembali Melatih di Spanyol, Presiden LaLiga Girang. Setelah sekian lama absen melatih di tanah kelahirannya, Rafael Benitez akhirnya kembali ke Spanyol.
Kehadirannya sebagai pelatih baru Celta Vigo disambut dengan antusias oleh Presiden LaLiga, Javier Tebas, yang menganggap Benitez sebagai salah satu pelatih terbaik dalam sejarah sepakbola Spanyol.
Sebelumnya, Benitez terakhir kali melatih di Spanyol pada musim 2015-2016 ketika ia menangani Real Madrid. Javier Tebas menyatakan rasa tak sabarnya dalam menyambut kepulangan Benitez ke Spanyol.
Menurutnya, Benitez adalah sosok pelatih hebat yang telah berpengalaman menangani berbagai klub top, termasuk di dalamnya klub-klub Spanyol.
Dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari laman Mundo Deportivo, Tebas mengungkapkan, “Benitez adalah pelatih hebat. Dia telah berpengalaman menangani banyak tim hebat, termasuk klub Spanyol. Dia adalah pelatih super.”
Selain itu, Javier Tebas juga menggambarkan Rafael Benitez sebagai seorang inovator dalam dunia sepakbola. Menurut Tebas, Benitez merupakan salah satu pelatih pertama di Spanyol yang berhasil memanfaatkan teknologi digital dalam pekerjaannya.
“Saya sudah sangat lama mengenal Benitez. Dia adalah sosok inovator dan salah satu pelatih pertama yang bekerja menggunakan teknologi digital di Spanyol,” ucap pria berusia 60 tahun itu.
Kepulangan Benitez ke Spanyol tentu saja menjadi kabar gembira bagi para suporter. Javier Tebas juga berharap bahwa Celta Vigo akan merasakan dampak besar yang akan dibawa oleh Benitez.
Presiden LaLiga mengakui bahwa Benitez tidak pernah ragu untuk mengambil langkah-langkah besar, dan itu akan memberikan pengaruh positif bagi timnya.
“Dari sudut pandang suporter, saya tentu saja senang dia kembali lagi ke Spanyol. Dia tidak segan-segan mengambil langkah besar dan pastinya Celta akan merasakan dampak besarnya. LaLiga juga turut senang dengan kembalinya Benitez,” ungkap Tebas.
Baca juga: Ilkay Guendogan Memutuskan Bergabung dengan Barcelona: Blaugrana Capai Kesepakatan Pribadi!
Dengan bergabungnya Benitez di Celta Vigo, pelatih berpengalaman ini dihadapkan pada ekspektasi yang tinggi. Ia dituntut untuk membawa Celta tampil konsisten dan meraih tiket kompetisi Eropa sebagai target utama. (*Ibs)
Pewarta Nusantara – Alvaro Morata Dalam Tahap Akhir Perpanjang Kontrak. Kabar mengenai masa depan Alvaro Morata semakin menarik perhatian, terutama dari sejumlah tim Italia seperti Juventus dan AC Milan.
Kontrak yang mengikat Morata di Atletico Madrid akan berakhir pada Juni 2024 mendatang, sehingga spekulasi mengenai kepindahannya semakin santer terdengar.
Namun, kabar baik bagi para penggemar Atletico Madrid, karena media-media Spanyol melaporkan bahwa Los Rojiblancos hampir menyelesaikan perpanjangan kontrak Morata.
Menurut laporan Diario AS, negosiasi perpanjangan kontrak Morata telah mencapai tahap akhir, menunjukkan kemungkinan besar bahwa sang pemain akan tetap memperkuat Atletico Madrid pada musim 2023-24.
Kontrak baru yang ditawarkan diperkirakan akan berdurasi dua hingga tiga tahun. Namun, untuk mencapai kesepakatan tersebut, Morata perlu melakukan pengorbanan dengan menerima potongan gaji dari klub.
Kabar perpanjangan kontrak Morata ini tentu menjadi kabar gembira bagi para penggemar Atletico Madrid, karena Morata telah menjadi sosok yang penting dalam skuad mereka.
Dengan mempertahankan Morata, Atletico Madrid berharap dapat terus bersaing di level yang tinggi dan meraih prestasi yang lebih gemilang di musim-musim mendatang.
Alvaro Morata, meski tidak selalu menjadi pemain inti, tetap tampil gemilang dalam performanya. Setelah kedatangan Memphis Depay dari Barcelona pada bulan Januari lalu, Morata kehilangan posisinya sebagai penyerang utama di Atletico.
Namun demikian, ia berhasil membuktikan kemampuannya dengan mencetak 13 gol dalam 35 penampilan di semua kompetisi, menjadikannya pemain tersubur kedua di klub musim ini.
Keberhasilan Morata ini juga membuatnya diprediksi akan dipercaya memimpin lini depan timnas Spanyol. Pada pertengahan Juni mendatang, timnas Spanyol, yang juga dikenal sebagai La Furia Roja, akan menghadapi Italia dalam babak semifinal Nations League.
Jika berhasil mengalahkan Italia, Spanyol akan melaju ke partai puncak dan menghadapi Belanda atau Kroasia. Pertandingan final Nations League direncanakan akan digelar di Stadion De Kuip, Rotterdam, pada 19 Juni 2023. (*Ibs)