Pewarta Nusantara
Menu Menu

Juventus

Gunawan Prasetio Gunawan Prasetio
2 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Yogyakarta - Mantan CEO Juventus, Luciano Moggi, memberikan peringatan kepada klub terkait rencana kedatangan Cristiano Giuntoli dari Napoli.

Moggi setuju dengan langkah tersebut, tetapi ia menekankan pentingnya membawa Giuntoli bersama Maurizio Micheli, sosok yang turut berperan dalam kesuksesan transfer Napoli selama ini.

Baginya, kehadiran Giuntoli tanpa Micheli akan membuat usaha Juventus menjadi sia-sia.

Moggi mengungkapkan pandangannya dalam wawancara dengan Radio Bianconera. Menurutnya, Giuntoli akan tiba setelah jendela transfer ditutup, tetapi klub harus memastikan bahwa Micheli juga bergabung.

Bagi Moggi, Micheli adalah orang yang memiliki peran krusial dalam menjalankan pasar transfer di Napoli. Ia menegaskan bahwa keberadaan keduanya sangat penting agar Juventus dapat meraih kesuksesan dalam bursa transfer.

Selain itu, Moggi juga mengomentari situasi sulit yang dihadapi Juventus pada tahun 2023. Klub tersebut mengalami kegagalan di lapangan dan menghadapi masalah keuangan yang berujung pada pengurangan 11 poin.

Meskipun ia sangat kecewa dengan kondisi klub, Moggi tetap yakin bahwa Juventus dapat bangkit dari keterpurukan ini. Namun, ia berpendapat bahwa langkah pertama yang harus diambil adalah dengan menggantikan orang-orang yang bertanggung jawab atas masalah klub tersebut.

Baca juga: CEO Juventus Memberi Jaminan Massimiliano Allegri Tetap Bertahan: Tuntutan Suporter Tidak Menggoyahkan Kepercayaan Klub

Dalam pandangan Moggi, perubahan drastis diperlukan agar Juventus bisa memperbaiki situasi mereka. Ia mengungkapkan keyakinannya bahwa semua orang yang terlibat dalam masalah tersebut harus meninggalkan klub untuk memberikan kesempatan bagi pergantian kepemimpinan yang lebih baik.

Moggi berharap langkah ini akan membawa perubahan positif dan mengembalikan Juventus ke jalur kesuksesan. (*Ibs)

Gunawan Prasetio Gunawan Prasetio
2 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara - Federico Chiesa merasakan dampak sanksi pengurangan poin yang diberlakukan kepada Juventus musim ini.

Meskipun berhasil mencetak satu-satunya gol dalam laga melawan Udinese, prestasi itu tidak mampu mengubah posisi Juventus yang finis di peringkat ke-7, serta memastikan mereka tampil di Europa Conference League musim depan.

Chiesa, sebagai pemain Juventus, mengakui bahwa musim ini tidaklah mudah bagi klub dan dirinya secara pribadi. Kini, fokus Chiesa beralih ke timnas Italia, dengan harapan dapat memberikan kontribusi yang maksimal di level internasional.

Salah satu faktor yang membuat fokus Juventus terganggu adalah sanksi pengurangan 10 poin yang diberlakukan terhadap mereka.

"Dalam keadaan normal, kami akan berada di Liga Champions. Mereka mengambil poin kami, dan hal itu berdampak pada fokus kami," ungkap Chiesa seperti yang dilansir dari Football Italia.

"Tapi musim ini, dalam hal perolehan poin, sudah berakhir bagi kami. Kami sekarang bermain untuk tujuan lain."

Selain itu, Chiesa juga mengungkapkan bahwa musim ini merupakan tantangan yang berat bagi dirinya secara pribadi. Mengalami cedera di sebagian besar paruh pertama musim, Chiesa mengakui bahwa ini bukanlah musim yang paling mudah baginya.

Baca juga: Paolo Maldini dan Frederic Massara Diberhentikan! AC Milan Menghadapi Perubahan Besar

"Ini sangat sulit bagi saya. Setelah absen begitu lama, selama 10 bulan, tidaklah mudah. Mari kita lihat. Saat ini, saya ingin fokus pada tim nasional, dan setelah itu, kembali ke sini dan memberikan performa yang baik," papar Chiesa.

Pada musim ini, Chiesa hanya mencatatkan 21 penampilan di Serie A, dengan hanya 6 kali menjadi starter. Meskipun demikian, ia berhasil mencetak 2 gol dan memberikan 5 assist.

Selanjutnya, Chiesa akan bermain bersama timnas Italia dalam putaran final Nations League yang akan berlangsung pada pertengahan Juni. (*iBS)

Gunawan Prasetio Gunawan Prasetio
2 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara - Juventus telah melewati dua musim yang pahit tanpa meraih trofi, namun pelatih mereka, Massimiliano Allegri, tetap menjaga semangat yang tinggi.

Allegri, yang kembali ditunjuk sebagai pelatih Juventus pada tahun 2021 menggantikan Andrea Pirlo yang gagal meraih Scudetto, mengungkapkan kepuasannya terhadap kinerja tim selama dua musim tersebut, meskipun tidak berhasil mengamankan gelar juara.

Meskipun demikian, Allegri menunjukkan niatnya untuk tetap bertahan di klub. "Saya kembali dengan semangat yang tinggi, kami telah mencapai hal-hal positif dalam dua tahun terakhir, meskipun tanpa meraih trofi," ujar Allegri seperti yang dilansir dari Football Italia.

Ia juga menyoroti partisipasi pemain-pemain muda dalam tim, yang dianggapnya sebagai langkah baik bagi klub dan sepak bola Italia secara keseluruhan.

Allegri memuji kontribusi dari pemain muda seperti Fagioli, Miretti, dan Gatti, serta menyebutkan pemain-pemain berbakat lainnya seperti Iling-Jr dan Soule yang lahir pada tahun 2003.

Allegri menyadari bahwa masih ada pekerjaan yang harus dilakukan untuk membawa Juventus ke tingkat yang lebih baik.

Walau Allegri memiliki kontrak hingga tahun 2025, terdapat rumor yang mengaitkannya dengan kemungkinan pemecatan oleh Juventus pada akhir musim ini.

Namun, Allegri memberikan indikasi bahwa ia masih akan melatih Juventus pada musim depan dalam pernyataannya menjelang pertandingan terakhir Serie A melawan Udinese.

"Setiap akhir musim, kami melakukan evaluasi. Kesalahan selalu ada, itu bagian dari pekerjaan ini. Kami mengalami beberapa cedera, tetapi kami masih bisa melakukan lebih banyak lagi. Musim depan, kami akan berusaha untuk berkembang," ungkapnya.

Baca juga: Napoli Menggoda, Fiorentina Teguh Memegang Italiano: Era Baru Fiorentina Dalam Ancaman!

Allegri juga menyebutkan bahwa tim akan merencanakan langkah-langkah selanjutnya setelah mengetahui apakah mereka akan berkompetisi di turnamen Eropa atau Conference League.

Meskipun demikian, Allegri menegaskan bahwa mereka akan kembali bekerja pada tanggal 10 Juli sebagai persiapan untuk musim mendatang. (*Ibs)

Gunawan Prasetio Gunawan Prasetio
2 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara - Juventus Kena Sanksi Pengurangan 10 Poin dalam Kasus Penggelembungan Nilai Transfer.

Klub sepak bola Juventus secara resmi diberikan hukuman pengurangan 10 poin oleh Pengadilan dalam kasus penggelembungan nilai transfer yang bertujuan untuk meningkatkan keuntungan modal.

Sebelumnya, klub ini sempat didenda dengan pengurangan 15 poin, namun kemudian sanksi tersebut dicabut setelah mengajukan banding kepada Komite Olimpiade Nasional Italia (CONI).

Namun, kasus ini belum berakhir karena masih ada persidangan ulang yang akan dilakukan.

Dalam sidang yang digelar pada Senin (22/5/2023), Jaksa Federasi Sepak Bola Italia (FIGC), Giuseppe China, menegaskan bahwa Juventus tetap terbukti bersalah dan menyarankan agar klub ini dikenai pengurangan 11 poin.

Setelah pertimbangan panel sidang, akhirnya diputuskan bahwa Juventus akan menghadapi hukuman pengurangan 10 poin.

Hal ini berarti tim Bianconeri akan tergeser dari posisi kedua ke posisi ketujuh dalam klasemen dengan total 59 poin, berada di antara AS Roma dan Monza.

Selain kasus ini, Juventus juga masih terjerat dengan dugaan pelanggaran terkait pengeluaran gaji selama pandemi COVID-19.

Klub Liga Italia ini dilaporkan telah mencapai kesepakatan dengan para pemain untuk mengurangi empat bulan gaji sebagai upaya menyelamatkan keuangan klub.

Namun, pada kenyataannya hanya satu bulan gaji yang benar-benar dikurangi, sementara tiga bulan lainnya tetap akan dibayarkan meskipun secara bertahap.

Baca juga: Simone Inzaghi: Fokus pada Final, Kami Belum Membahas Masa Depan

Hal ini menuai kritik karena dianggap melanggar prinsip transparansi karena tidak diungkapkan dalam laporan keuangan.

Saat ini, Juventus sedang bermain melawan Empoli. Kemenangan dalam pertandingan ini dapat mengangkat posisi mereka ke peringkat enam di Serie A , melampaui Atalanta dalam klasemen sementara.