Pewarta Nusantara Menu

Beasiswa

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) mengumumkan bahwa pendaftaran seleksi Program Gelar Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) tahun 2023 telah diperpanjang.

Calon peserta yang tertarik dapat mendaftar hingga 10 Juli 2023. Selain itu, pendaftaran seleksi Beasiswa Non Gelar MORA Overseas Student Mobility Awards (MOSMA) juga mengikuti perpanjangan hingga 5 Juli 2023.

M Ali Ramdhani, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, berharap perpanjangan pendaftaran ini dapat menarik calon awardee yang memiliki potensi unggul.

Sebelumnya, Kemenag telah berhasil melakukan seleksi masuk layanan program Beasiswa Indonesia Bangkit dengan hasil yang memuaskan, ditandai dengan jumlah pendaftar yang tinggi, kualitas awardee yang baik, dan pelayanan manajerial yang terjamin.

M Ali Ramdhani berharap program ini dapat mencakup seluruh keluarga besar Kemenag yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Program Gelar BIB merupakan beasiswa pendidikan untuk memperoleh gelar akademik pada jenjang S1, S2, dan S3 di perguruan tinggi dalam atau luar negeri.

Beasiswa ini mencakup seluruh biaya pendidikan bagi peserta yang lulus seleksi dan memenuhi persyaratan keberangkatan. Ahmad Zainul Hamdi, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, menjelaskan bahwa perpanjangan masa pendaftaran ini bertujuan untuk memberikan kesempatan lebih luas kepada calon pendaftar Beasiswa Gelar dan Non Gelar.

Program Gelar BIB 2023 ini fokus pada stakeholders keluarga besar Kemenag dan terbuka untuk semua agama. Program Gelar BIB 2023 memiliki tujuan utama meningkatkan kualitas dan daya saing pendidikan keagamaan dari tingkat dasar hingga tinggi.

Program ini juga bertujuan untuk memperluas akses bagi stakeholder Pendidikan Agama dan Keagamaan dalam melanjutkan pendidikan melalui jalur beasiswa, baik di dalam maupun luar negeri.

Perubahan dalam proses seleksi juga terjadi akibat perpanjangan pendaftaran. Calon peserta dapat mengikuti tahapan seleksi yang mencakup pengumuman, seleksi administrasi, seleksi skolastik dan psikotes, serta seleksi wawancara.

Bagi program MOSMA, tahapan seleksi meliputi pengumuman, pendaftaran, seleksi administrasi, seleksi wawancara, dan pengumuman kelulusan.

Baca juga: Kemenag Buka Beasiswa Kuliah di Luar Negeri untuk Mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan: Peluang Studi Global Menanti!

Program MOSMA memiliki jadwal pembekalan peserta dan pelaksanaan program yang berlangsung dari September hingga Desember 2023, serta monitoring evaluasi yang dilakukan selama periode tersebut.

Dengan perpanjangan pendaftaran ini, diharapkan lebih banyak calon awardee berkualitas yang dapat memanfaatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan mereka dan meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui beasiswa BIB. (*Ibs)

Tahapan Kegiatan Seleksi Program Beasiswa Gelar:

  • Pengumuman dan Sosialisasi Beasiswa: 29 Mei – 25 Juni 2023
  • Pendaftaran Beasiswa: 5 Juni – 10 Juli 2023
  • Seleksi Administrasi: 11 – 20 Juli 2023
  • Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi: 21 Juli 2023
  • Seleksi Skolastik dan Psikotes: 24 – 28 Juli 2023
  • Pengumuman Hasil Seleksi Skolastik dan Psikotes : 31 Juli 2023
  • Seleksi Wawancara: 7 – 9 Agustus 2023
  • Pengumuman Kelulusan: 18 Agustus 2023

Tahapan Seleksi Kegiatan Program MOSMA:

  • Pengumuman dan Sosialisasi Beasiswa: 29 Mei – 25 Juni 2023
  • Pendaftaran Beasiswa: 15 Juni – 5 Juli 2023
  • Seleksi Administrasi: 6 – 10 Juli 2023
  • Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi: 12 Juli 2023
  • Seleksi Wawancara : 13-14 Juli 2023
  • Pengumuman Kelulusan: 15 Juli 2023
  • Pembekalan Peserta: 7 Agustus 2023
  • Pelaksanaan Program: September – Desember 2023
  • Monitoring Evaluasi: September – Desember 2023

Baca juga: Bantahan Kemenag terhadap Pernyataan Ridwan Kamil: Tidak Ada Dana Bantuan untuk Pesantren Al Zaytun, BOS Itu Hak Semua Siswa

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Jakarta – Kemenag Membuka Peluang Beasiswa Kuliah di Luar Negeri untuk Mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan.

Kementerian Agama (Kemenag) memberikan kesempatan bagi mahasiswa perguruan tinggi keagamaan (PTK) untuk mendapatkan Beasiswa kuliah selama satu semester di luar negeri.

Beasiswa ini merupakan bagian dari program MORA Overseas Student Mobility Awards (MOSMA) tahun 2023 yang digulirkan oleh Kemenag.

Proses seleksi penerimaan beasiswa ini akan dimulai pada pertengahan Juni 2023, dan Kemenag sedang melakukan sosialisasi program ini kepada berbagai pihak terkait.

Pendaftaran seleksi dapat dilakukan melalui laman beasiswa.kemenag.go.id mulai tanggal 15 hingga 26 Juni 2023.

Beasiswa MOSMA menawarkan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan selama satu semester di universitas di luar negeri.

Program ini dapat dikonversi ke dalam Satuan Kredit Semester (SKS) di kampus asal. Kemenag merencanakan dua skema penempatan perguruan tinggi, yaitu mahasiswa dapat memilih perguruan tinggi tujuan sesuai pilihan mereka sendiri atau difasilitasi oleh Kementerian Agama untuk ditugaskan ke universitas tertentu.

Program beasiswa ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman mahasiswa melalui studi di luar negeri.

Selain itu, program ini juga diharapkan dapat memperkuat hubungan internasional melalui pertemuan dengan mahasiswa lokal dan internasional, dosen, dan masyarakat di universitas tujuan.

Untuk mendaftar, calon mahasiswa harus memenuhi sejumlah syarat, antara lain merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang tidak memiliki status kewarganegaraan ganda, terdaftar sebagai mahasiswa aktif di Perguruan Tinggi Keagamaan di bawah binaan Kemenag, memiliki usia maksimal sesuai dengan jenjang pendidikan, memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang memadai, serta memiliki kemampuan bahasa Inggris yang memenuhi syarat.

Selain itu, calon mahasiswa juga harus mendapatkan rekomendasi dari Ketua Program Studi dan Dekan atau Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam.

Program MOSMA ini juga memberikan dukungan finansial kepada mahasiswa penerima beasiswa, meliputi biaya transportasi pergi-pulang ke luar negeri, biaya SPP, biaya hidup bulanan, biaya kedatangan, serta visa dan asuransi.

Daftar perguruan tinggi di luar negeri yang menjadi pilihan meliputi universitas di ASEAN, Asia, Amerika Serikat, Australia, dan Eropa.

Baca juga:

Mahasiswa yang berhasil lolos seleksi akan mendapatkan 20 angka kredit yang dapat ditransfer ke perguruan tinggi asal di Indonesia. Selain itu, mereka juga berkesempatan untuk mengirimkan artikel ke jurnal bereputasi internasional.

Proses seleksi meliputi tahap administrasi, wawancara, dan pembekalan soft skills sebelum pelaksanaan program. Program MOSMA direncanakan akan dimulai antara bulan September dan Desember 2023.

Dengan dibukanya kesempatan Beasiswa Kuliah di Luar Negeri ini, diharapkan mahasiswa PTK dapat memperluas pengetahuan, mengembangkan keterampilan, dan memperluas jaringan internasional mereka, sehingga dapat menjadi agen perubahan yang berkontribusi bagi perkembangan dan kemajuan Indonesia di masa depan.
Syarat Pendaftaran

  1. Warga Negara Indonesia (WNI) yang menetap di Indonesia dan tidak memiliki status kewarganegaraan ganda.
  2. Terdaftar sebagai Mahasiswa Aktif jenjang S1, S2 atau S3 pada Perguruan Tinggi Keagamaan di bawah binaan Kementerian Agama.
  3. Mahasiswa sarjana di semester 4/6 (S1) berusia maksimal 23 tahun atau mahasiswa magister di semester 2 (S2) berusia maksimal 25 tahun atau mahasiswa doktoral di semester 4 (S3) berusia maksimal 35 tahun; pada bulan Juli di tahun program berlangsung.
  4. Tidak pernah mengambil cuti semester selama studi.
  5. Tidak pernah berpartisipasi dalam kegiatan mobilitas internasional secara fisik termasuk Summer/Winter Program, Internship, Exchange, Credit Mobility, Sit-in, Dual/double degree atau kegiatan lain pengganti credit lainnya selama berkuliah.
  6. Memiliki IPK 3.5+ (dari 4.0) dibuktikan dengan transkrip nilai akademik terakhir.
  7. Memiliki kemahiran bahasa Inggris yang memadai dengan skor minimum: Syarat TOEFL ITP – 500, IELTS – 5.5 untuk ASEAN TOEFL ITP -475, IELTS – 5.0 TOAFL 550 (Untuk bidang Islamic Studies).
  8. Diusulkan oleh Ketua Program Studi dan Mendapat rekomendasi dari Dekan atau Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis).
  9. Memiliki sertifikat kompetensi bahasa Asing (bagi pendaftar rumpun ilmu umum atau ilmu agama) dengan masa berlaku maksimal 2 (dua) tahun sejak diterbitkan dengan ketentuan skor sebagai berikut: TOEFL ITP® 500 / IELTS™ 5,5 atau Sertifikat Kompetensi Bahasa Arab Pusat Bahasa PTKIN/PTN 550.
  10. Menandatangani Surat Pernyataan Komitmen dan Integritas di atas materai Rp10.000 (format terlampir) yang memuat pernyataan antara lain: Tidak pernah melanggar aturan, norma, dan/atau hukum yang berlaku di Indonesia. Tidak sedang mendaftar, akan menerima, atau menerima beasiswa dari sumber lain yang berpotensi double funding selama mengikuti Program MORA Overseas Student Mobility Awards(MOSMA). Berkomitmen mengikuti rangkaian kegiatan dan mengikuti tata tertib dan peraturan Program MORA Overseas Student Mobility Awards (MOSMA).
  11. Menandatangani Surat Pernyataan diri bebas narkoba dan zat adiktif lainnya.
  12. Menandatangani Surat Pernyataan diri perihal kekerasan seksual.

Daftar Perguruan Tinggi
A. Asean

  • Universiti Teknologi Mara, Malaysia
  • UCSI University, Malaysia
  • Universiti Kebangsaan, Malaysia
  • Universiti Malaya, Malaysia
  • Universiti Putra, Malaysia
  • University Technology, Malaysia
  • National University of Singapore, Singapura
  • Nanyang Technology University, Singapura
  • Chulalongkorn University, Thailand
  • Mahidol University, Thailand
  • The University of Science and Technology Of Southern Philippines, Filipina

B. Asia

  • King Abdulaziz University, Arab Saudi
  • King Fahd University of Petroleum and Minerals, Arab Saudi
  • King Saud University, Arab Saudi
  • Imam Muhammad bin Saud Islamic University, Arab Saudi
  • Umm Al Qura University, Arab Saudi
  • King Khalid University, Arab Saudi
  • Imam Abdulrahman bin faisal University (Dammam), Arab Saudi
  • Alfaisal University, Arab Saudi
  • Prince Muhammad bin Fahd University, Arab Saudi
  • Al Jouf University, Arab Saudi
  • King Abdulaziz University, Arab Saudi
  • Chung-Hu University, Taiwan
  • Fukuoka University, Jepang
  • Hiroshima University, Jepang
  • Kobe University, Jepang
  • Jadavpur University, India

C. Amerika Serikat

  • University of Rhode Island, Amerika Serikat
  • The University of North Carolina, Amerika Serikat
  • Electric Power Institute, Amerika Serikat
  • Arizona State University, Amerika Serikat
  • Thunderbird School of Global Management, Amerika Serikat

D. Australia

  • Canberra University, Australia

E. Eropa

  • Vienna University, Austria
  • Leiden University, Belanda
  • Palacky University, Czech
  • Jacobs University, Jerman
  • Technical University Dortmund, Jerman
  • SOAS University of London, Inggris
  • The University of Edinburgh, Inggris
  • Dundee University, Inggris
  • Coventry University, Inggris

Erniyati Khalida Erniyati Khalida
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara – Kementerian Agama (Kemenag) kembali memberikan kesempatan kepada para calon mahasiswa Indonesia untuk meraih Beasiswa kuliah di Maroko.

Kerjasama antara Kemenag dan Moroccan Agency for International Cooperation (AMCI) melalui Kedutaan Maroko memungkinkan tersedianya 30 kuota beasiswa tahun ini.

M Ali Ramdhani, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, mengumumkan bahwa periode pendaftaran seleksi bagi calon penerima Beasiswa Kuliah di Maroko akan berlangsung mulai 15 hingga 23 Mei 2023.

Beasiswa ini terbuka bagi lulusan Madrasah Aliyah, Pendidikan Diniyah Formal Ulya, dan Satuan Pendidikan Muadalah di Indonesia.

Proses seleksi calon mahasiswa penerima beasiswa ini akan dilakukan oleh Konsorsium Pusat Pengembangan Bahasa (PPB) yang berada di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).

Dengan adanya kesempatan ini, para calon mahasiswa Indonesia memiliki peluang emas untuk melanjutkan studi ke Maroko dan mendapatkan pengalaman akademik yang berharga di luar negeri.

Dalam seleksi ini, terlibat 15 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang termasuk dalam program beasiswa tersebut. PTKIN-PTKIN tersebut antara lain UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, dan lain sebagainya.

Berikut adalah daftar 15 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang terlibat dalam seleksi beasiswa kuliah di Maroko 2023:

  1. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
  2. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
  3. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
  4. UIN Alauddin Makassar
  5. UIN Sumatera Utara Medan
  6. UIN Ar Raniri Banda Aceh
  7. UIN Antasari Banjarmasin
  8. UIN Sunan Ampel Surabaya
  9. UIN Sunan Gunung Djati Bandung
  10. UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
  11. UIN Mataram
  12. UIN Imam Bonjol Padang
  13. UIN Raden Intan Lampung
  14. UIN Walisongo Semarang
  15. UIN Sulthan Thaha Saefuddin Jambi

Dalam seleksi beasiswa ini, calon mahasiswa dari PTKIN-PTKIN tersebut memiliki kesempatan untuk meraih pendidikan tinggi di Maroko dan mendapatkan dukungan penuh dari Moroccan Agency for International Cooperation (AMCI) melalui Kedutaan Maroko.

Petunjuk teknis seleksi diberikan melalui aplikasi Pusaka Kementerian Agama, yang dapat diunduh melalui Play Store dan iOS. Proses verifikasi dan validasi dokumen dilakukan pada periode 16 hingga 24 Mei 2023.

Peserta yang lolos seleksi administrasi akan menerima akun virtual pada 24 Mei 2023, dan pengumuman calon peserta akan dilakukan pada 27 Mei 2023.

Seleksi calon penerima beasiswa ini akan dilakukan melalui Tes Berbasis Komputer (CBT) dan wawancara. Tes CBT akan dilaksanakan pada 28 Mei 2023, dengan simulasi CBT yang akan dilakukan sehari sebelumnya.

Pengumuman peserta yang lolos CBT akan dilakukan pada 29 Mei 2023. Wawancara akan dilaksanakan pada 3 hingga 4 Juni 2023, dan pengumuman peserta yang lulus akan dilakukan pada 9 Juni 2023.

Dari seluruh peserta, akan dipilih 30 calon penerima beasiswa yang akan mewakili Indonesia dalam program beasiswa AMCI tahun 2023-2024.

Calon penerima beasiswa ini juga harus melengkapi persyaratan administrasi yang ditetapkan oleh Kementerian Agama. Ini merupakan kesempatan emas bagi para calon mahasiswa Indonesia untuk meraih pendidikan tinggi di Maroko dengan dukungan penuh dari Kemenag.