Muncul Kontroversi Terkait Rencana Pelaksanaan Asean Queer Advocacy Week di Jakarta
Pewarta Nusantara, Nasional - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Hilmy Muhammad, menyampaikan pendapatnya terkait acara Asean Queer Advocacy Week (AAW) yang akan diadakan di Jakarta.
Menurutnya, AAW melanggar nilai-nilai ketimuran yang menjadi prinsip hidup masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, ia meminta pihak terkait, seperti kementerian dan kepolisian, untuk tidak memberikan izin atau akses terhadap acara tersebut dengan tujuan untuk menjaga moralitas bangsa dan mencegah kerusuhan.
AAW merupakan acara di mana aktivis LGBTQ Asia Tenggara berkumpul untuk saling terhubung dan memperkuat advokasi satu sama lain.
Gus Hilmy menyatakan bahwa organisasi-organisasi di bawah PBB, termasuk ASEAN SOGIE Caucus sebagai sponsor utama acara, seharusnya memahami prinsip-prinsip demokrasi, termasuk menghormati penolakan dari masyarakat.
Menurutnya, penolakan terhadap AAW bukanlah tindakan diskriminatif, melainkan sebagai bagian dari hak berdaulat bangsa dan menghormati prinsip yang dipegang oleh masyarakat Indonesia.
Gus Hilmy menekankan bahwa dalam hal ini, negara memberikan kebebasan kepada penduduknya untuk mengekspresikan diri.
Baca Juga; Ariel NOAH dan Melly Mono: Kisah Cinta SMA yang Menyimpan Lagu ‘Yang Terdalam’
Ia menegaskan bahwa tidak ada diskriminasi yang dilakukan negara terhadap warganya, dan bahwa penolakan terhadap AAW tidak melanggar prinsip demokrasi.
Menurutnya, setiap individu memiliki hak untuk membatasi apa dan siapa yang masuk ke dalam ruang privasi mereka. (*Ibs)
Penulis:
Editor: Erniyati Khalida