Pewarta Nusantara Menu

Berbincang dengan Jangkrik

Pada suatu malam Minggu……,

Tepat pukul 11:00, saya masih terjaga, melamun di atas tempat tidur, memikirkan putri binti kasturi.

Saya merasa telah mengecewakan jutaan bintang karena tidak bisa mengajak putri malam mingguan, duduk di alun-alun, melihat bintang  di atas danau, atau bercanda unfaedah yang umumnya dilakukan sepasang kekasih kelas teri.

Sebagai filsuf musiman (baca:  setiap malam Minggu), saya biarkan imajinasi tentang putri mencumbu pikiranku, mencari kebenaran di atas khayalan. Saya anggap putri menemani setiap detik malam Minggu ini, berbincang dan saling mencurahkan kerinduan, meski hanya sebatas di alam pikiran.

Sesekali obrolanku dengan putri dalam hati, tidak sengaja keluar dari mulut, terdengar lantang di setiap sudut kamar. Tentu saja saya keceplosan karena terlalu bersemangat menjawab berondongan pertanyaan dari putri, karena kerinduan-nya yang tidak bisa tercurahkan.

“Jelas saya merindukan mu jelitaku, jika saya menuruti rasa rindu untuk bertemu dan mengajak kamu pergi malam ini, saya takut bapak kasturi menilai saya bukan cowok baik baik, ” jawaban saya kepada putri yang menanyakan “apakah kamu rindu kepadaku?”

Saya mengatakannya dengan keras dan ekspresi wajah tersenyum serius ala drama Korea. Tanpa disadari, kata-kata itu terdengar di setiap sudut kamar yang di desain seperti barak pengungsian ini. Tentu saja jawaban itu juga didengar oleh setiap binatang di kamar.

Kamar saya memang cukup ramah lingkungan. Ekosistem bagi binatang borjuis yang mampu bertahan hidup di berbagai situasi dan kondisi alam. Setidaknya tidak seperti dihutan, yang setiap detiknya selalu bising dengan deru mesin-mesin pembangunan dan lama kelamaan menggusur tempat tinggal mereka. Di kamar saya, Meskipun terkadang mereka tersiksa oleh suara tangis saya waktu nonton drama Korea, tapi mereka benar-benar merdeka secara defacto.

Salah satu binatang yang mendengar percakapan saya dengan putri adalah Jangkrik. Dengan lantang jangkrik memaki dan berkata “woi edan! Sekarang jam berapa? Tidur!!”

Sontak saya kaget dan mencari sumber suara melengking mirip suara pak Johan.. “hah, siapa?”

“Edan!! ini saya Jaliteng jangkrik hitam!! Didepan foto cewek yang kamu gunting dari foto bersama ekskul musik!!” Kata jangkrik sambil metenteng.

S: bardiman!! Darimana kamu tau, kalau saya mendapatkan foto putri dari menggunting?

J: saya Jaliteng bukan bardiman!! Jelas saya tau, spesies saya penghuni disini sejak nenek moyang angkatan ke 12, apapun yang kamu lakukan saya tau. Bahkan saat saya belum lahir, ayah hingga nenek saya menceritakan detail apa saja yang kamu lakukan disini. Ini tradisi keluarga, saya juga akan menceritakannya ke anak cucu saya!!

S: bardiman itu plesetan dari bajingan!! Negara ini sedang trend plesetan. Makanya ikutin trend, jangan hanya dikamar saja!!!. Oo.., jadi selain binatang berisik, kamu juga penggunjing, dan suka mengintip? Memang bardiman betul kamu!

J: kalau penggunjing dan berisik iya, lalu kenapa?

S: Ternyata betul pepatah “jangan jadi seperti jangkrik, binatang berisik yang jika berkumpul hanya menghasilkan permusuhan. Jadilah lebah, binatang yang jika berkumpul bisa menghasilkan madu yang bermanfaat”..

J: Kalian manusia ini memang tidak ada syukurnya! Kalian adalah makhluk sempurna, bisa berjalan dengan dua kaki, makan dengan tangan, menulis di Pewarta Nusantara, sampai menggunting foto bersama untuk disimpan sendiri dan diletakan di atas meja.. -_-  loser.. Seperti itu masih ingin jadi lebah? Jika kamu jangkrik atau lebah, Lalu kamu menggunting foto anak kasturi dengan cara apa prett?

S: bardimannnn!!! Ternyata memang benar pepatah itu, bertemu jangkrik hanya menghasilkan permusuhan..

J: Ok, kamu benar, setidaknya saya berani mengakui kesalahan. Sedangkan kamu pret? edan, tidak bersyukur, tidak tau diri, kata-kata yang keluar unfaedah, bahkan suara saya yang kamu bilang berisik lebih bermakna dari apa yang keluar dari mulutmu, bardiman.. bardijan.. atau siapapun itu,  jelas itu adalah umpatan. Seberapa halus pun kamu memelesetkannya, mereka tetap tidak pantas mendapatkan posisi sebagai ungkapan kebusukan hatimu prett!!

S: oke.. oke.., fine.., saya akui, saya adalah semua itu, saya berhati busuk! Apa ruginya tuduhan yang sangat perspektif, apalagi hanya dari jangkrik. Karena orang yang ada di foto itu tidak mungkin pernah berfikir seperti kamu. Dan itu yang terpenting krik!

J: -_- looooooooser.

S: apa maksudmu? Hmm.. kamu iri sama saya? Ya, memang manusia punya cinta untuk menciptakan kebahagiaan. Tentu saja kamu tidak memilikinya bukan??? 😛

J: saya heran, sifat pengecut saja kamu banggakan??? Lalu kamu pikir jangkrik tidak memiliki cinta prett? Terus didasari dari jalinan apa saya dilahirkan pret!! Apa orang tua dan nenek saya bertengkar untuk memadu kasih mereka? Apa mereka memukul satu sama lain untuk saling kenal dan saling menjaga? Lalu bagaimana cara mereka melestarikan spesiesnya jika yang mereka lakukan adalah permusuhan dan kehancuran? Seharusnya mereka punah prett!! Tapi tidak kan? Itu bukti bahwa kami juga memiliki cinta dan kasih sayang. Dan yang terpenting spesiesku tidak pengecut untuk sekedar mengungkapkan cinta.., 😛

S: proses jangkriiiik!!!

J: ya sudah terserah saja!!! tapi tolong, sekarang sudah hampir lewat tengah malam, sudahi monolog bodohmu!! Banyak kehidupan lain disini, hargai mereka prett!! Saya juga mau malam mingguan, tolong jangan diganggu!!.

Yang jadi pertanyaan kamar ini milik saya atau mereka?
“jiiaangkrik!!”

Singkat cerita..
Jangkrik itu melompat dan entah pergi kemana. Dan saya melanjutkan ngobrol sama putri di alam pikiran.

Semua Tulisan dari '

Kholid al Afghani Kholid al Afghani
5 tahun yang lalu

Yog, jujursaja.. Kamu suka kan sama putri?” pertanyaan itu meletup begitu saja dari mulutku waktu kami duduk berdua di kantin saat istirahat sekolah. Entah kenapa bibirku gatal sekali ingin menanyakan itu sama Yogi, bahkan sejak pertama kali aku melihat rambut klimisnya yang selalu menarik perhatian, bukan aku takut perhatian Putri juga direnggut sama lem kayu di rambut Yogi, hanya saja peta politiknya harus diperjelas.

“mana mungkin pret, Kalau aku naksir putri, harusnya dia sudah jadi pacarku 2 menit 30 detik setelah dia masuk kelas kita pertama kali”. Yogi jawab songong pertanyaan sederhanaku sambil memakan kuwaciku tanpa bilang terimakasih. Aku baru ingat, maling mana ada yang ngaku, kecuali dia kena OTT.
Pertanyaan terbuka itu tentu akan sia-sia, wasting time dan buang-buang dahak tenggorokan.

Tersangka harus dipancing dengan pertanyaan sistematis. Bangkai tidak akan tercium baunya kalau ditimbun dengan kopi. Yogi harus bercerita sendiri, kalau tidak dengan perkataan songongnya, dia harus bercerita dengan sikap dan ekspresi tubuhnya.

“Kamu tau Surya, Yog?” “Kenapa?” “Nama belakang Surya itu Sukarta, dan kamu tau Sukarta kan? Dia kaya, dia bisa beli siapa saja apa lagi orang utara, termasuk Putri” Pertanyaan itu harusnya sangat mengusik kening Yogi, seberapa kuat kening itu untuk tidak ia kerutkan. Aku tatap Yogi tanpa kedipan, penasaran dengan ekspresi si-maling saat mulai terendus.

“hmmm.. sudah kuduga..” kutahan seringaiku sekuat mungkin, melihat alis yogi mulai menyatu saat ku sebut nama Sukarta. Siapa yang tidak kenal Sukarta, pohon uang berbentuk manusia, lahan basah bagi orang Baning Utara mendapat recehan penyambung hidup. Sampai sekarang diwariskan pada anak pertamanya, Eka Sukarta.

Putra mahkota Sukarta sekarang menjadi pemegang kendali pertanian baning selatan, pekerjanya tentu orang-orang Utara. hampir 30% kios di pasar juga tidak lain adalah milik pak Eka, 30% lainnya dikuasai saudara dan kerabat dekatnya. berjualan di pasar baning tentu saja harus seizinnya.

Seperti ikan lele kelaparan di kolamnya, pancinganku disambar ganas dengan ekspresi yogi yang tidak lazim. Ia kerutkan keningnya, diikuti dengan kebengongan dan wajah bodoh yang baru pertama kali kulihat dari Saryogi si tampan putra bapak Sarjohan Guru Matematika.

Aku terus memandangi Yogi yang kelihatannya bingung sekali jika dilihat dari diamnnya. Sengaja aku diam menunggunya merenung sejenak dan seperti apa klarifikasi selanjutnya.

Jika tebakanku benar, Yogi akan membela diri dengan merendahkan Surya. Kepopuleran yang dia miliki harus dipertahankan, meskipun hanya tampan dan berdarah PNS, itu sudah cukup prestis kalau hanya sekelas pemuda Baning Utara.

“Surya memang keturunan Sukarta, tapi Sukarta yang mana? Dia bukan anak Sukarta, bukan juga anak Eka Sukarta. Kamu tau sendiri, keturunan sukarta menggurita di Baning Selatan. Tapi aku yakin dia bukan salah satu keturunan generasi emas Sukarta. Surya culun, Pret, pakai kaca mata dan sulit bergaul, Putri mana mau sama Surya”. Kegugupan itu semakin terlihat disemua eksprisi dan mimik muka Yogi saat bicara.

“hmm… dasar lemah..” Kumaki dia dalam hati sambil kutumpuk tangan diatas meja, kuperhatikan terus kegagapan Yogi yang berlarut-larut. Ikan lele itu jelas berontak kesakitan karena tidak bisa lepas dari kail pancingku.

Semabari memperhatikan omongan Yogi yang mbulet, diam-diam tanganku mengetik pesan dibawah meja, meminta Surya datang ke kantin. “Surya, sini ke kantin, penting, Yogi lagi nraktir aku..”.

Tidak lama kemudian Surya datang, dia tidak tau, barusaja Yogi melucutinya habis-habisan di depanku. Tanpa rasa bersalah Surya salami kami berdua dengan senyum polos ala Spons Bob. Yogi-pun menatapnya penuh kedengkian dengan tatapan sok tangguh. “Kamu mau traktir aku apa, Yog?” Mendengar kalimat pertama yang keluar dari mulut Surya, aku merasa tegang dan takut akan makian yang sebentar lagi keluar dari mulut Yogi.

Tatapan tangguh Yogi semakin dalam, alis dan keningnya sudah membentuk busur panah dengan sempurna. “Traktir?,,, Coret nama Sukarta di belakang namamu! Pesan satu kopi buat ku!!!”
Kali ini aku benar-benar merasa kasihan, melihat Yogi yang seperti ikan lele kelabakan menggigit kail pancingku. Bahkan untuk bertahan dan bersikap tenang dia tidak sanggup lagi, untuk sekedar menutupi kebohongannya kalau dia suka sama Putri Binti Kasturi. “hmmm… Dasar Maling!”

Kholid al Afghani Kholid al Afghani
5 tahun yang lalu

“Putriiiii….” Kupanggil namanya dari kejauhan, sebisa mungkin tanpa typo, karena sepertinya editor Pewarta Nusantara terlalu malas untuk memperbaikinya.

Putri pun menoleh, berusaha menebak teriakan penuh kerinduan yang ia dengar. “Aku ikut kamu” teriakku yang ingin menumpang di sampannya menuju rumah pak Kiai Jarkoni.

Dia menepi dan langsung bertanya “Kenapa tidak pakai sampan mu sendiri pret?”

“Sampanku mau bapak pakai hari ini” jawabku, meskipun sebenarnya tidak juga.

“Naiklah.. kamu yang kayuh!”

Putri selalu bermain teka-teki, kode-kode nya harus saya baca dengan sangat jeli. Menyuruhku mengayuh adalah strategi pengkambing hitaman. Jika putri yang mengayuh, kemudian ia pelankan laju sampan untuk berlama-lama diatas sampan berduaan denganku, sebagai wanita jelas dia tidak mau terkesan mengejar cintaku. Sebaliknya, dia ingin mempertanyakan kualitas kerinduanku dengan mengukur seberapa pelan laju sampan yang aku kayuh.

Begitu strategic, dan setiap langkah preventifnya nyaris tanpa celah. Begitulah Putri, selalu berusaha menjadi sosok perfeksionis didepanku. Bagaimana mungkin aku ragu untuk mencurahkan segenap cinta kasihku pada wanita luar biasa anak Kasturi ini.

“Kenapa kamu lebih suka memakai sampan?, kamu kan bisa kerumah pak Kiai pakai motor put?” Pertanyaan pembukaku langsung tajam menukik dan menyerang nalar filosofisnya. Tentu saja aku tidak mau kualitas kebersamaan ini dipenuhi dengan obrolan murahan ala Dilan si bocah era krisis moneter yang masih sempat meng-custom motor CB jap style.

“Suka-suka ku lah pret..”

mungkin dia tidak mau obrolan ini cepat selesai dan dia khawatir kalau aku kehabisan tema untuk diperbincangkan, jadi dia masih ingin membahas tema ini karena kepeduliannya pada kemampuan komunikasiku “kamu salah meragukan kemampuan komunikasiku, curahkan saja kerinduanmu jangan ragu” Sambil mengayuh sampan Kasturi, aku membatin menafsirkan jawaban Putri yang diplomatis.

“Kalau kamu pakai motor kan bisa dengan jalur memutar mengitari danau lewat depan rumahku, dan kalau aku butuh tumpangan dengan motor kebersamaan kita bisa lebih rapat.. heheh..” kataku dengan intonasi meledek, berharap selera humor Putri satu level denganku.

“Kamu pikir aku ojek” Sambil memandang ke kearah timur, putri menjawab dengan nada sok jual mahal ala artis FTV di awal cerita.

Ya enggak lah Put.. kamu Putri binti Kasturi, wanita yang selalu punya tempat spesial di hatiku, mana mungkin aku anggap sebagai tukang ojek?” Jawabku dalam hati, membenarkan persepsi putri yang membela diri dengan prespektif feminis garis keras.

“Hahaha.. tapi kalau kamu tukang ojek aku bakal jadi pelanggan tetap, dan dengan tarif di atas rata-rata.” Aku mencoba meninggalkan tema dan berganti mengikuti alur pembahasan yang putri tawarkan, dan sekaligus pernyataanku memuat kode keras.

Putri kembali menjawab dengan tegas tanpa mau direndahkan. “Edann..!! Peci hitam kamu aja karatan, beli peci baru dulu baru bertingkah sok kaya.”

Aku diam sebentar karena sepertinya putri masih bingung untuk berkata-kata dalam situasi yang pastinya membuat Putri canggung dan mungkin baru pertama baginya. Sekaligus memberi kesempatan putri untuk memilih tema obrolan yang ia mau.

“Kalau aku pake motor pret, pertama jauh karena harus memutar jalan hampir 30KM, jalan ketempat pak Kiai kamu taulah betapa jeleknya itu, aku sayang motorku, dengan sampan bisa lebih cepat karena tinggal menyeberang tanpa harus memutar juga, dan aku suka suasana diatas danau.” Kata putri yang tiba-tiba kembali membuka obrolan.

Did you hear that.. hah…. dia menjawabku!!” Teriak ku dalam hati dengan ekspresi membentak ikan-ikan yang sedari tadi mengikuti sampan dan seolah menatap ku penuh ejekan.

“Masuk akal sih.. tapi kedalaman danau ini harusnya membuat orang yang menyayangimu khawatir Put, khususnya bapak Kasturi”. “dan aku” kubisikan kata terakhir pada ikan-ikan yang dilihat dari ekspresi menguping pembicaraan ala emak-emak dan bentuk tubuhnya, sepertinya mereka tidak lebih dari ikan kelas proletar rendahan.

“Jangan lebay pret..”

Jawabannya sangat memuaskan, Putri sangat ingin menunjukan bahwa dia adalah wanita perkasa. Sembari dia menjawab aku tatap dalam-dalam matanya yang disinari cahaya matahari pagi, bening dan jernih berkilau. Aku berkata dengan mataku “jangan berhenti menatap, Put!! kau akan sangat merindukanku kalau tidak menuntaskan tatapnmu” kata mataku pada mata Putri yang menyipit karena sinar matahari.

Seperti sepenggal kalimat yang diingat Dr Robert Oppenheimer dalam buku Bhagavad Gita saat merancang Bom maut untuk Hiroshima dan Nagasaki

“…Apabila sinar dari seribu Matahari serentak memecah ke langit, maka seperti itulah kemegahan Sang Perkasa Tunggal…. Aku adalah Kematian, Penghancur Alam Semesta”.

Cahaya yang terpantul dari mata Putri benar-benar memporak-porandakan semua hasratku pagi ini. Nyaris tak ada ruang untuk keinginan menyetir langkahku. Hanya bahagia yang aku rasakan saat ini.

“Ayo cepetan pret kita udah sampai!!”

“Yahhhh, gitu aja…???? ” Kata ikan ikan yang mengiringi kebersamaanku dan Putri di atas sampan. Kucari batu dan kulempar sekeras mungkin batu itu pada mereka “kalian kira kita mau mesum!!” Bentakku dalam hati.

Tidak terasa sampan ini sudah menepi, begitu cepat meski sudah ku pelankan. Tapi aku sangat menikmatinya. Kebersamaan yang suatu saat putri tanyakan dengan ekspresi pura-pura lupa “kita pernah berdua disampan kayaknya yah pah (panggilan untuk suaminya)?” Sebuah basa-basi malu putri akan tetap kutunggu dan kuceritakan betapa epicnya hari ini, hari dimana aku mengaji pada Kiai Jarkoni dengan penuh semangat karena melihat cahaya pagi yang begitu terang di mata Putri.

 

Kholid al Afghani Kholid al Afghani
5 tahun yang lalu

Saat aku masih SD, Sekolah selalu menjadi aktifitas yang paling menyebalkan. Bagaimana tidak, setiap malam waktu nonton sineteronku terbuang untuk memikirkan PR, setiap pagi disibukkan bermain petak umpet dengan sepatu yang entah tersangkut dimana, dan karena penggaris bu Sarmijah selalu mendarat di telapak tangan. Semua itu terjadi karena aku sekolah. Kebencianku dengan aktifitas belajar mengajar bukan identitas pemalas, melainkan karena betapa adilnya aku, bahkan pada diriku sendiri.

Bayangkan, hampir satu tahun penuh, jantungku dipaksa berdetak kencang saat melihat penggaris kayu bu Sarmijah sepanjang 1 meter. Otakku yang konon terdiri dari kanan dan kiri dipaksa berpikir dari pagi sampai malam karena bu Sarmijah selalu menitipkan PR. Telingaku yang kata teman sebangku selalu menyisakan buih sampo setiap pagi, dipaksa mendengarkan pelajaran sejarah yang entah zaman nenek moyang angkatan berapa. Kedua kaki emasku yang tidak kalah keren dari kaki Cristiano Ronaldo, terkurung seharian di dalam kaos kaki bercitarasa terasi nenek.

Itu semua jelas bentuk intimidasi yang tersistem. Mentalku dihancur leburkan oleh pihak yang mengatasnamakan lembaga pendidikan. Dan lebih parahnya, mereka mengaku mengemban tugas negara, guna mencerdaskan anak bangsa. Bulsit.

Untungnya aku adalah nasionalis sejati sejak TK O kecil. Mana mungkin negara yang aku cintai dituduh sebagai biang kerok dari kaos kaki berbau terasi nenek. Aku meyakini keruwetan ini adalah “kahanan” dalam istilah Jawa dan dipopulerkan Didi kempot yang berarti keadaan. Seberapapun kuat, berduit, ganteng, mencuci kaos kaki setiap Minggu, Sekolah tidak mungkin kita hindari, dan aroma terasi adalah keniscayaan.

Semua kebencianku pada sekolah berubah saat memasuki masa SMA. Ada kerinduan yang harus kutunaikan pada sosok cantik putri dari bapak Kasturi. Aku tidak pernah melupakan Putri sejak masa perkenalan. Waktu itu aku datang terlambat memasuki ruangan ekskul, karena harus berurusan dengan bapak Sarjohan guru killer reingkarnasi bu Sarmijah.

Memasuki ruang ekskul, mataku  terhipnotis pada sosok cantik yang membukakan pintu. “Silahkan mas,”.

Benar jika nabi Musa tidak mampu melihat Tuhan secara langsung, bahkan cahayaNya. Melihat Putri binti Kasturi membukakan pintu, untung saja aku tidak hilang kesadaran seperti nabi Musa melihat cahaya Tuhan. Karena wajah putri seolah sangat bercahaya kala itu.

Dia menjulurkan tangan, spontan langsung aku gapai dan jabat erat tangan putri, agar dia tau betapa perkasanya aku jika dilihat dari eratnya genggaman tangan.
“Aku putri” katanya memperkenalkan diri.

Aku tidak mendengarkan apa yang keluar dari mulut Putri selain namanya. Aku hanya diam memandang wajah putri dengan senyuman, dan membatin “Tuhan, kau ciptakan makhluk seindah ini, dan Kau pertemukan dia denganku, apa yang Kau rencanakan?” Seperti kata kiyai Jarkoni “kenapa tidak husnudzon saja pada Tuhan?” Sebelum mendengar nasehat itupun dari dulu aku selalu husnudzon pada Tuhan. Saat itu aku meyakini, Putri adalah bentuk kepedulian dan kasih sayang Tuhan padaku yang jomblo ini.., eh, maksudku single sejak TK 0 kecil.

Aku hanya membatin, “secepat itu dia memperkenalkan diri. Tidak mungkin kalau tidak punya motif dibalik perkenalannya yang cepat.” Di dalam gumam, aku sempat menggumam lagi “dia jatuh cinta sama kamu pret!”. ”Oo.., pantas saja baru ketemu langsung minta kenalan, ternyata menyebutkan namanya cuma pancingan, supaya aku mau memperkenalkan diri juga. Kamu memang pintar, Putri. Sangat pantas jadi ibu untuk anak-anakku kelak

Perkenalannya hanya aku balas dengan senyuman, agar dia tau ada harga untuk cinta, bukan sekedar menyetorkan nama untuk mendapatkannya. Meskipun ingin sekali aku membalasnya dengan nada macho “aku Kupret

Aku tidak menyebutkan nama, tentu saja karena aku berusaha mendewasakan Putri, calon ibu dari anak-anakku haruslah tegar, tidak semua yang diinginkan di dunia ini bisa begitu saja didapat dengan mudah, baik harta maupun jabatan perlu proses untuk mendapatkannya, begitu juga dengan cinta. “Sabar putri, tidak usah terburu-buru” kataku dalam hati.

Sebagai pemuja anak kasturi, aku merasa harus punya nilai lebih dibanding teman teman satu kelas dan satu ekskul untuk menarik perhatian Putri, khususnya pesaing terkuatku, Saryogi bin Sarjohan. Si tampan anak musuh bebuyutan, Borjuis paling bersinar di sekolah, pemilik rambut klimis yang tidak mungkin rusak jika terkena badai tropis selatan, jelas dia menggunakan lem kayu untuk melapisi rambutnya.

Aku tidak mungkin kuat membeli lem kayu meskipun cuma satu kilo. Untuk itu aku sadar, point ketampanan dan kekayaan sudah mutlak milik Yogi yang memiliki trah darah PNS. Tapi cinta tidak mungkin dimenangkan hanya dengan garis keturunan berdarah PNS, paras tampan, maupun kualitas lem kayu yang mampu ia beli. Karena cinta adalah anugrah dan kasih saying, sebuah kisah perjuangan yang dimainkan dua insan, dengan Tuhan sebagai sutradara yang Maha melankolis. Alur cerita cinta tentu bukan sekedar milik pemodal, melainkan kesungguhan dan perjuangan dari pemeran utama. Dan aku percaya, bahwa pemeran utama drama ini adalah aku dan Putri binti Kasturi.

 

Kholid al Afghani Kholid al Afghani
5 tahun yang lalu

Hari ini aku pulang lebih awal, karena guru-guru mengadakan rapat. Bagaimana bisa mereka yang aku dan semua siswa bayar setiap bulan, mengusir kami dari kelas karena rapat misterius. “Dasar tukang makan-makan” kataku mencibir penuh kekesalan dalam perjalanan pulang.

Sesampainya di rumah, aku masih menyesali kepulanganku karena pertemuan dengan Putri hari ini kurang maksimal, “semoga kamu tetap kuat menjalani hari ini tanpa aku di sisimu permaisuriku” kataku dengan senyum tipis ala Li Min Ho, mencoba membuat Putri tetap tegar, sambil berbaring di tempat tidur memandang foto Putri dari kejauhan.

Tiba-tiba terdengar bunyi pesan masuk dari HPku, langsung aku ambil dan melihat isi pesan itu. Ternyata dari Saryogi.

“Sini pret, kita latihan di ruang ekskul”

“Aku udah di rumah Yog” balasku

“Latihan ini penting, karena sebentar lagi kita pentas, Putri juga nunggu kamu!” kata Yogi

Sial, dia jual nama Putri!!” Gumamku dalam hati.

Atau jangan-jangan putri memang sangat menungguku?

“Ok otw” kataku membalas pesan Yogi.

“Pret.. ini putri minta dibelikan gorengan”

Jangankan gorengan Put, mintalah padaku semaumu jelitaku” kataku dalam hati.

“Ok” jawabku singkat

Aku langsung menuju ke warung Mbah Sur sipenjual gorengan paling legend di desaku. Gorengannya selalu hangat, apapun yang kuberikan kepada Putri haruslah sesuatu yang spesial, putri pasti suka gorengan ini.

Belum sempat masuk warung, aku dengar tangisan Tole cucunya yang yatim dan ditinggal ibunya ke Jakarta. Sehingga dia hanya tinggal berdua dengan Mbah Sur neneknya.

“Mbaaahh.. sakiiitt…” Teriak tole dari dalam kamarnya.
“Ya sabar, ini masih jam 11 dokter bukanya jam 4 le. Kamu yang sabar” jawab mbah Sur dari depan rumah sambil melamun bersender di dinding kayu rumahnya menunggu pembeli datang.

“Beli gorengan Mbah” sapaku

“Beli berapa pret..?”

Belum sempat ku jawab pertanyaan Mbah Sur, cucunya kembali berteriak, “Mbaaaaah…. ”

“Kenapa si Tole mbah?” Tanyaku penasaran.

“Dari pagi perutnya sakit Pret.. sudah saya kasih minyak angin tapi masih kesakitan, hari ini belum ada pembeli, saya belum punya uang untuk bawa dia ke dokter, ” jawab mbah Sur dengan mata berbinar seolah mau meneteskan air mata.

“Oh.. gitu yah Mbah, kebetulan sekolahku mau beli gorengan 200 ribu mbah, ada?” Padahal tadinya cuma mau beli 10 ribu buat teman-teman yang palingan cuma ada 4 orang di ruang ekskul. Hanya saja tidak tega dengan kondisi Tole dan Mbah Sur, mudah-mudahan 200 ribu cukup untuk berobat Tole.

“Alhamdulillah… ” Jawab Mbah Sur sambil mengusap pundakku. “Ada pret… ada.. tunggu yah karena banyak agak lama gak papa kan?” Jawab Mbah Sur sambil menahan tangis yang mungkin kalau dilepaskan akan menangis sejadi-jadinya.

“Iya Mbah, ini juga mau saya tinggal dulu sebentar yah Mbah” kataku yang juga sebenarnya sambil menahan tangis haru.

Saya keluar dan kembali kerumah karena harus mengambil uang 200 ribu untuk membayar gorengan. Sampai rumah aku langsung ambil celengan jago dari bahan plastik yang kutaruh di laci tempatku menaruh foto Putri. Kemudian langsung kusembelih jago merah muda malang itu dengan pisau cutter, “bismillah…. maaf jago, kamu harus merelakan impian membangun rumah megah untuk Putri

Ternyata uangnya 452 ribu lebih dari cukup untuk membayar gorengan 200 ribu. Akupun langsung kembali ke warung Mbah Sur untuk membayar gorengan.

“Sudah Mbah?”

“Sudah pret, dibagi jadi 4 kantong kresek ya..” kata Mbah Sur yang sepertinya masih dalam keadaan menahan tangis.

“Iya Mbah.. ini uangnya sudah saya hitung pas Mbah” kataku yang langsung berusaha pergi karena tidak tega mendengar ucapan terimakasih Mbah Sur yang terbata-bata.

Sampai di sekolah, aku langsung ke ruang TU dan menyuruh pak Komar yang biasa membuatkan minum guru, untuk menyajikan gorengan pada guru-guru yang sedang rapat.

“Pak Komar, tolong ini diantar keruang rapat yah pak”

“Dari siapa pret?” Tanya pak Komar.

“Dari Mbah Sur” jawabku singkat

“Siapa itu Mbah Sur? Tanya pak Komar lagi.

“Yang punya gorengan lah..” jawabku sambil pergi dan menenteng satu kresek sisanya menuju ruang ekskul.

Sampai di ruang ekskul, Yogi langsung menyapaku “kamu memang sahabat terbaik.. sini-sini gorengannya nanti dingin” kata Yogi sambil merangkul pundakku.

“Ini gorengan spesial Yog.. kamu akan sangat menyesal kalau tidak mencicipinya selagi hangat” kataku memamerkan kualitas gorengan sang legend Mbah Sur.

“Mana putri?” Tanyaku pada Yogi.

“Kamu kelamaan pret.. Putri sudah aku antar pulang pake motor” kata Saryogi tanpa beban di pundaknya sambil memakan gorengan.

Seketika pikiranku kosong dengan wajah tersenyum bodoh dan ribuan hewan kuteriakan dalam hati.

Dalam perjalanan pulang aku terus memikirkan kesialan hari ini. Kesialanku bertambah saat motorku mogok karena kehabisan bensin dan harus kutuntun. Bahkan niat baikku pada tole nyaris kuungkit. Angin yang berhembus di pepohonan rindang seolah berbisik.

“kamu bilang aja ke Mbah Sur kalau uangnya lebih 250 ribu, pasti dikembalikan pret” bisik pepohonan yang tertiup angin.

Gak!!” Teriakku sekeras mungkin dalam hati.
“Uang bukan segalanya, tole sedang kesakitan! Aku memang miskin, tapi aku bukan binatang yang hanya mengandalkan insting untuk bertahan hidup. Aku memang miskin, tapi aku tetap manusia yang masih punya nurani. Bagaimanapun aku tetaplah debu di mata semesta. aku kayapun, aku tetap debu. Aku senangpun, aku tetap debu. Semesta tetap menganggap kita debu jika eksistensi kita sebatas materi. Meskipun hanya debu di mata semesta, aku ingin anak cucuku bangga pada debu yang sangat manusia, aku ingin Putri bangga karena suaminya adalah debu yang sangat manusia” kataku membantah bisikkan pohon-pohon dalam perjalanan pulang.

Dari kejauhan aku lihat putri yang sedang berjalan membawa bingkisan. Aku langsung lari sambil menuntun motor.

“Put.. putri..” kupanggil dia dari belakang.

“Kenapa motormu Prettt?” Tanya Putri.

“Habis bensin, aku habis latihan sama Yogi..” jawabku sambil tersenyum ala Li Min Ho yang sudah ku pelajari di kamar.

“Bukannya besok latihannya?”

“Tapi kata Saryogi kamu juga tadi latihan terus kamu suruh aku datang dan minta dibelikan gorengan, karena aku lama kamu diantar pulang sama Yogi.. dan…” Tanyaku kebingungan

“Gak ada!” Jawab Putri singkat

Seketika aku merasa bahagia dan tidak bisa menahan bibirku yang memaksa tersenyum karena dia tidak diantar pulang sama Yogi si Yahudi picik.

“Terus kamu beli gorengannya?” Tanya Putri.

Dia pasti menanyakan kesungguhanmu pret! Dia ingin tau apa kamu memenuhi permintaannya” kata otakku yang mencoba merumuskan bersama jawaban paling tepat untuk pertanyaan pancingan Putri.

“Iya.. aku bawakan gorengan” jawabku sambil melirik penasaran bagaimana ekspresi putri.

“Goblok!”

Aku tetap bahagia dibilang ‘goblok’, karena goblok adalah konsekuensi dari cinta, dan betapa aku ingin dia tahu ke-goblok-an ku padanya.

Sekarang kebusukan Yogi baru saja tercium. Mungkin Yogi menganggapku pecundang, tapi sekarang aku tau kalau dia adalah pecundang yang menganggapku pecundang.

“Kamu mau kemana?” Tanyaku pada Putri.

“Mau menjenguk Tole cucu Mbah Sur, katanya sedang sakit”

Seketika aku langsung melobby Tuhan, “Tuhan.. SekenarioMu sungguh agung, mungkin Mbah Sur bisa ceritakan pada Putri tentang kebaikanku, kelihatannya bolehlah Tuhan bantu pamer kebaikan kalau cuma sama Putri.. hehe, ” Doaku dalam hati berharap Tuhan segera membuka tabir kebaikanku pada Putri.

Kholid al Afghani Kholid al Afghani
5 tahun yang lalu

Malam Minggu kali ini aku tidak mau berdebat dengan binatang di kamar. Aku harus keluar, setidaknya aku bisa temukan inspirasi baru. Mungkin warung kopi pakMin bisa jadi salah satu solusi alternatif.

Sesampainya di warung kopi pakMin, aku cari tempat duduk yang kosong, cerah dan tidak membuat otakku terintimidasi, karena aku tetap harus memberikan kasih sayang sebisaku pada otak yang mungkin sesekali tidak terpakai ini.

Tempat duduk ini ternyata adalah arena khusu catur. Siapapun yang duduk lebih dulu ditempatku sekarang, bisa dikatakan dia sedang menantang pecatur pakMin.

Tepat di depanku, di meja yang berbeda ada seorang yang tersenyum padaku, dia tidak lain adalah bapak Kasturi, ayah sijelita kembang desa, calon mertua yang belum menyadari bahwa orang didepannya adalah calon menantu idaman.

Bapak Kasturi datang menghampiri dan duduk tepat didepanku. “Kamu tau apa artinya kalau orang duduk disini mas?” Katanya membuka obrolan dengan intonasi misterius. “Tentu Om” jawabku meski sebenarnya aku tidak tau apa maksudnya.

“Baiklah, langsung saja kita mulai” dia langsung mengeluarkan papan catur yang ada di laci meja. Tanpa basa-basi kita langsung membuka dan menata catur.

Seseorang dari meja lain datang dan duduk disamping bapak Kasturi. “Songong sekali bocah ini, berani dia lawan kamu Kas?” Tanya orang itu pada bapak Kasturi. “Aku juga gak tau”

“Kenalan dulu mas, aku Kasturi dan ini Sarjiman. Jadi siapa namamu?” Tanya bapak Kasturi.

“salam kenal.. Kenalin om, saya Kupret dari desa sebelah. saya hitam atau putih nih Om?”

“Kamu penantang, kamu putih lah..”

“Ok siap om, saya juara bertahan lomba catur 17an di RT saya loh om.. heheh” kataku mencairkan suasana.

“Baguslah..” jawabnya singkat.

“Kurang ajar anak ini Kas, dia mau jatuhin mental. Sombong betul champion kelas RT satu ini.” Jiman seolah tidak terima, melihat omongannya, jelas dia bakal jadi tukang kompor di pertandingan ini.

“Enggak.., dia gak jatuhin mental, mungkin dia itu pengin tau prestasiku, jadi dia pancing obrolan” jawab bapak Kasturi bijak.

“Buktikan Kas!! Dia harus menyesal duduk ditempat ini, buat malam ini dia gak bisa tidur, kalau perlu sampai nangis kas!!”

Dia ini kenapa sih, saya dan bapak Kasturi yang main, kenapa dia yang kepanasan.. SarJINGAN memang onrang ini.” Kataku dalam hati.

“Kamu tau mas, Kasturi kalau sudah didepan papan catur dia berubah jadi Kasturi the Animal” kata Sarjiman yang aku tidak tau apa maksudnya.

Sebenarnya saya mau tertawa mendengar gelar yang disandang bapak Kasturi, tapi saya harus tetap tenang, jangan sampai terkesan menghina. “The Animal?? Kamu kira ‘Pepe the Animal’ saya kasih tau man! Itu bukan gelar untuk prestasi.. ” kumaki si tukang kompor dalam hati sambil menahan tawa.

“Itu dulu man, jadi gini mas, dulu waktu saya masih muda saya sering catur, dan strategi saya kalau ada kesempatan yang penting makan, beruntungnya saya selalu menang, dari situ orang-orang menjuluki The Animal.” Jelas bapak Kasturi.

Suasana permainan berubah menjadi sangat mencekam, Kasturi memakan kudaku gratis. Pergerakan saya menjadi kacau. “Mereka sedang mempermainkanmu pret, jangan mudah terpancing!!” kataku dalam hati.

Menyadari serangan mental mereka, saya berusaha counter attack. Mereka harus tau kalau kupret benar-benar the Champion bukan anak kemarin sore. “Skak Om, kalau salah langkah, akan sangat fatal, sebaiknya berhati-hati Om.” Kataku.

“Apanya yang fatal?, Itu skak tidak berguna Kas..” Sarjiman seolah tidak rela kalau saya berusaha bangkit dan menyerang mental bapak Kasturi.

“Saya punya cita-cita, suatu saat menantu saya harus pecatur handal” kata Kasturi dengan ekspresi kepala mendongak namun mata melirik sinis padaku, seolah dia menantangku dengan mempertaruhkan Putri anaknya.

Saya heran setiap Kasturi berkata entah apapun itu, pasti mempengaruhi permainanku. Bagaimana tidak, aku langsung berfikir calon suami putri. Bercerita masa depan putri, berarti bercerita masa depanku juga. Mungkin dia memang the Animal, permainan mentalnya begitu liar dan buas.

“Sepertinya om masih belum berhati-hati, kudaku memang sengaja saya serahkan, seeeekak” kataku sambil skak benteng.

“Ini dia, kekecewaan Hillary Clinton disebabkan karena euforia kemenangan dirayakan sebelum penetapan” kata bapak Kasturi, Sambil menutup rajanya.

“Yahudi habis tak berbekas di Jerman era Nazi, karena pressure tanpa henti” kataku sambil memakan benteng bapak Kasturi.

“Begitu yah.. baiklah..” jawab bapak Kasturi santai.

Tiba-tiba disampingku ada Putri, “pak, cepat pulang ada tamu” kata putri sambil berdiri, “iya sebentar.. kamu duduk dulu disini, kita pulang bareng”

“Eh.. kamu pret.. kamu bisa main catur?” Tanya Putri padaku.

Bisa lah.. menantu bapak Kasturi harus master catur, masa kamu tidak tau itu?” Jawabku dalam hati.

“Dia bilang juara catur RT Put” kata Sarjiman sinis.

“Owhh.. ya, bisa jadi.. anak muda di RT kupret rata-rata merantau, mungkin dia melawan sisanya, prmuda cupu” kata putri.

Mendengar pernyataan Putri para penonton khususnya Sarjiman tertawa lebar. Saya benar-benar merasa bertanding di kandang lawan.

Tidak mau kalah dari The Animal, saya terus gencar menyerang psikis agar permainannya buyar. “Oh iya Put, waktu kamu pingsan disekolah kamu gak papa?” Pertanyaanku seolah ‘skak star’, (pertama saya dianggap perhatian. disisi lain, Kasturi pasti akan khawatir anak semata wayangnya mengalami musibah, dan permainannya pasti buyar)

“Kamu kira Putri belum cerita? Dia ditolong dan ditunggu Saryogi, serangan mentalmu bagus, mas, tapi asam manis garam sudah saya cicipi. Sekeras apapun kamu berusaha, bidakmu cuma tinggal star dan benteng, akan sangat sulit untuk menang”

Saryogi?? Siborjuis rambut klimis?? Kanapa dia yang menolong dan menunggu putri??” Tanyaku dalam hati. “Ngapain kamu pikirin itu pret?? Dia tau kalau kamu suka putri, dan dia pancing emosi kami!! Kamu larut di sekenario The Animal” permainanku hancur lebur karena pikiranku dibuyarkan dengan mudah.

Memang Animal orang ini” kataku dalam hati.

“Baiklah om.. saya menyerah om”

“Kamu tau pret?, Bapak ku tidak pernah kalah sejak umur 10 tahun”

“Oh yahh.. Memang luar biasa Put, mungkin saya harus banyak belajar dari bapakmu”

Aku sama sekali tidak kecewa dengan kekalahanku, setidaknya saya tau bagaimana permainan bapak Kasturi. Meski orang-orang disampingnya sangat menggangu dan merendahkanku, malam ini benar-benar berkesan.

Sisi baiknya adalah, Putri menurut untuk menunggu bapaknya dan ikut duduk bersama. Ini adalah momen terhangat bersama Putri binti Kasturi. Sebuah romansa malam Minggu yang epic. Tuhan memang maha romantis, saya ditakdirkan malam Minggu kali ini dipertemukan dengan Putri. Terimakasih Tuhan.

Selagi para pecatur menertawai kebodohanku, Aku tetap tersenyum, memandang putri yang berlalu bersama bapaknya dari warung kopi pakMin.

Kholid al Afghani Kholid al Afghani
5 tahun yang lalu

“Pak Kiai, kemarin saya melihat video, ada orang dengan bangga mengatakan “saya tidak tau syariat Islam” saya sangat marah pak Kiai, marah karena keilmuan Islam seolah berada pada level yang tidak lagi penting. Orang itu berkata dengan sangat bangga “saya tidak tau syariat Islam”. Orang itu merasa bangga karena dia mengetahui sesuatu yang dia pikir lebih berarti dari pada pengetahuan tentang agamanya.”

“Pak Kiai, apakah mempelajari agama memang tidak penting?!! Jadi yang saya dan Putri binti Kasturi lakukan setiap Minggu, datang jauh-jauh dengan sampan kesini untuk pengajian adalah sia-sia??” Tanyaku dengan nada marah.

“Saya sangat marah ketika agamaku dikikis pelan-pelan substansinya, pak Kiai. Karena saya merasa kalimat “saya tidak tau syariat Islam” yang diucapkan dengan bangga membuat orang awam berfikir bahwa, tidak mempelajari syariat Islam memang hal yang lumrah. Jika pemahaman ini terus berkembang, bagaimana agama yang saya cintai ini bisa bertahan sampai anak cucu kita?”

“Saya tidak mau agama sebagai pembenah perilaku manusia dilucuti, mungkin kesannya menghancurkan Islam, tapi secara tidak sadar hampir semua Agama akan terdampak. Akan banyak orang yang beranggapan bahwa manusia tidak harus beragama untuk hidup sentosa. Baik dengan alunan kidung, tarian, atau kata-kata indah lainnya sebagai legitimasi ketidak peduliannya pada agama.”

“Saya sangat marah pak Kiai, apa yang harus kita lakukan sebagai orang Islam?” Berondongan pertanyaan saya seolah tidak mau berhenti, orang paling paham Islam di desa saya harus benar-benar tau kalau situasi ini sangat genting.

Pertanyaan-pertanyaan itu saya sampaikan ketika sowan (datang ketempat Kiai) sehari setelah melihat video fenomenal puisi yang mengatakan “saya tidak tau syariat Islam”. Pertanyaan saya pada pak Kiai di rumah beliau memang sudah saya susun. Saya harus benar-benar bertindak, setidaknya tindakan saya berangkat dari orang yang benar-benar paham agama, yakni Kiai Fajar Abdul Ghoni (Jarkoni).

Baca juga: Ngaji pada Kiai Fajar Abdul Ghoni

“Kupret!!! Kenapa kamu datang langsung marah-marah sama saya” bentak Kiai

“Maaf pak Kiai, saya sangat tersinggung karena seolah-olah agama saya sedang direndahkan”

“Orang baru seolah-olah kok kamu kebakaran jenggot!!! Memangnya kamu sendiri sudah tau syariat Islam pretttt??” pak Kiai justru balik bertanya.

“Ya saya mengaji sama pak Kiai, jelas saya tau”

“Lho… Saya sendiri belum yakin kalau saya benar-benar mengetahui syariat Islam. Bagaimana kamu bisa yakin kalau kamu tau betul syariat Islam??”

Sontak saya marah juga sama Kiai Jarkoni. “Lho.. pak Kiai ini bagaimana?, jadi betul pak Kyai itu memang Jarkoni (baca: ngajar tapi gak melakoni)!!!”

“Maksudmu saya ngajari tapi gak melakoni??. Melakoni atau tidak kan urusan saya sama tuhan prett… Urusanmu apa?”

Kiai Jarkoni lanjut menjelaskan, “Jadi begini kupret! Saya dulu ngaji sama Kiai, Kiai saya ngaji sama Kiainya lagi dan begitu seterusnya yang insyaallah sampai pada Nabi Muhammad. Saya tidak langsung mengetahui cara solat, zakat puasa dan amalan ubudiyah lainnya dari nabi. Jadi, bagaimana saya tau kalau yang saya lakukan itu benar?, Bagaimana saya tau kalau saya memang benar-benar mengetahui syariat yang Nabi ajarkan?”

Saya menjadi lebih bingung dari pada sebelumnya, “bagaimana bisa Agama yang saya gandrungi ternyata sangat rancu?, bagaimana bisa orang seperti ini disebut Kiai, dasar Jarkoni!!” Gumamku dalam hati.

“Terus bagaimana dengan ibadah ku selama ini??!!! Terus bagaimana status agama kita pak Kiai?!!” Saya terus mendesak pak Kiai untuk memberi jawaban yang memuaskan.

“Kupret!! Kamu ngaji dulu yang rajin, enak saja pengin tau pertanyaan yang rumit dengan satu jawaban!! Kamu kira Kiai saya dulu paham ilmu agama dengan satu pertanyaan??.”

Kiai Jarkoni kemudian melanjutkan, “Kebenaran syariat mutlak hak prerogatif Tuhan. Tapi yang jelas begini Prettt, saya belajar sama Kiai yang memang ‘alim, pengetahuan Islamnya bukan didapat dengan cara menonton YouTube atau cara instan lainnya. Beliau sangat paham keilmuan agama, beliau sangat yakin kalau Al-Qur’an masih terjaga kebenarannya sampai sekarang, begitu juga Hadits-hadits shahih nabi, saya pun meyakini itu. Saya sangat percaya Tuhan tetap akan menjaga hambanya, selama hambanya benar-benar serius mencintai Tuhannya. Bagaimana Tuhan tau kalau hambanya benar-benar mencintai-Nya? Tentu dengan keseriusan menyembah yang bukan dengan cara membabi-buta, tetapi dengan ilmu yang dipelajari dari Al-Qur’an dan Al-hadits. Dan penjaga keilmuan tuhan adalah mereka para alim ulama. Keseriusan saya mempelajari agama dan mengamalkannya adalah bukti cinta saya pada Tuhan. Yang lebih penting adalah, saya sangat percaya bahwa cinta saya pada Tuhan sampai tanpa kurang suatu apapun. Tidak seperti cintamu sama Putri binti Kasturi.”

Baca juga: Perjumpaan dengan Putri binti Kasturi

“Saya tidak mengatakan mempelajari agama tidak penting prett.. mempelajari agama itu wajib!!! Tapi apakah klaim pengetahuan tentang syariat itu masih penting?” Lanjut Kiai Jarkoni.

Saya sudah mulai tercerahkan, “meskipun njengkelin, mungkin orang ini memang Kiai” gumamku, namun tidak sengaja kata-kata itu keluar dari mulutku.

“Apa maksudmu ‘orang ini’ kurangajar kamu Kupret..!!!” Bentak Kiai

“Maaf maksud saya, o.o.orang yang di video..”

“Permisi pak Kiai, Assalamualaikum.”

 

 

 

Kholid al Afghani Kholid al Afghani
5 tahun yang lalu

Seperti biasa, hari Sabtu sangat membuat lelah. Bagaimana tidak, saya harus berlatih Pramuka setelah otak dipaksa menghitung angka tanpa tulisan (Rp) di depannya. Kepenatan otak yang dijejali angka-angka fiktif, kemudian dipaksa terbakar matahari karena latihan Pramuka. Bayangkan betapa angka-angka itu matang di kepalaku, mudah-mudahan tidak gosong dan lenyap menjadi abu yang menyumbat jaringan syaraf memori, karena sekecil dan seburuk apapun otak, saya masih membutuhkannya suatu saat, mungkin.

Latihan Pramuka selesai jam 16.00. Akhirnya neraka ini ada ujungnya, seperti kata kiyai Jarkoni “jika kamu beriman neraka tidak akan selamanya membakar mu“. Aku sangat mengimani pertemuanku dengan Putri binti Kasturi seusai Pramuka. Keyakinanku untuk bertemu membuat Garis takdir Tuhan tidak mungkin meleset. Dialah Putri binti Kasturi, duduk diatas sound ruang ekskul musik, mengipasi keringat tipis yang keluar dari pipi chubby-nya, tersenyum saat melihatku membuka pintu ruangan yang lurus dengan posisi duduk-nya.

Cewe yang memakai baju Pramuka nilai kecantikan-nya bertambah sekitar 10%, tersenyum tambah 5%, berkeringat tipis 1%, dan mengayunkan kipas (meskipun dari topi Pramuka) bertambah 5%. Sehingga total kecantikan Putri yang basic sudah memiliki sekitar 82%, sekarang prosentase kecantikan-nya menjadi 103%. “Anak-anak ku akan sangat bangga pada ibunya.” Gumamku.

Pintu saya buka yaah..” tanyaku basa-basi pada Putri.

Ini bukan rumahku Prettt, gak usah tanyakan itu, buka tinggal buka saja, bawa pulanng-pun aku gak peduli..” kata putri sambil melirik antagonis. Sepertinya dia sangat ingin mengenalku lebih jauh, pancingan sesuatu kepemilikan (rumah) -nya jelas dia berharap kalau aku perlu mengetahui rumahnya.

Ok terimakasih, jadi dimana rumahmu?” Tanyaku.

Mau apa?? Ngapain tanya-tanya rumahku” jawabnya lagi. Seolah mempertegas keseriusanku untuk mengetahui letak rumah-nya. Aku tidak mau terpancing karena itu, jawabanku harus diplomatis, dia tidak boleh tau kalau aku sangat ingin dia menunjukan letak rumahnya yang sebenarnya saya dengan kemampuan intelegens diatas rata-rata sudah mengetahuinya.

Jelas lah Put.. suatu saat ada orang tersesat dan menanyakan rumah bapak Kasturi??, keluargaku menjual udang yang semakin banyak kenalan semakin mungkin sukses marketingnya??, atau yang paling mungkin jika ada surat dari sekolah yang harus lewat aku..??? Banyak sekali alasan put..

Orang yang tersesat akan langsung telpon bapak saya. aku benci udang, bapak juga punya alergi, dan tepat disebelah rumahku juga penjual udang, strategi marketingmu akan gagal total. Saryogi lebih mungkin dititipi surat sekolah, kalau bukan dia maka bapak Sarjohan adalah teman dekat ayah.” Argumentasiku dengan mudah ia patahkan, seperti kata Obama “wanita bertangan besi (Michelle Obama) lah orang dibalik kesuksesanku“. jelas putri ingin menunjukan betapa layaknya dia untuk menjadi wanita bertangan besi dibalik kesuksesanku kelak. Kali ini aku menyerah dan langsung mengapresiasi-nya, sebagai bentuk kebanggaanku padanya.

Oke… Luar biasa, kamu memang benar put.., tapi sepertinya aku tetap harus tau rumahmu lah..

Sangat susah untuk dijelaskan Prettt…, lebih mudah share loc” jawab putri. Aku semakin yakin kalau dia tetap ingin berbincang denganku, bahkan setelah sampai rumah. Share loc adalah modus putri untuk dapat nomor HPku. Betapapun liciknya putri tetap aku hargai, akan ku berikan nomorku jika dia memang begitu menginginkannya.

Baiklah, ini nomorku 08…

Ngapain kamu sebutin nomor? Ini scan barcode HPku!
Ternyata barcode itu bukan nomor HP melainkan barcode google map. “Kalau kita gak bertukar nomor HP sekarang terus bagaimana kita berkomunikasi sepulang sekolah?” Tanyaku dalam hati.

Kirain kamu mau share loc WA.. heheh” tanyaku pura-pura malu.
“Ok, share loc WA” jawabnya. HPku tiba-tiba bunyi dan dapat pesan map di WA. “Kok dia tau nomerku?, Atau jangan-jangan dia memata-matai ku, dan dia juga tau kalau aku memata-matai dia. Atau, dia memata-matai ku waktu aku memata-matai dia. Dan sekarang sepertinya aku memata-matai dia yang sedang memata-matai ku yang memata-matai dia.” Gumamku dalam kebingungan.

Kok kamu tau nomerku?” Tanyaku padanya mengakhiri misteri kepemilikan nomor HPku.

Kita satu grup WA kelas prett.. nomormu ada didalamnya dan udah ku save.” Jawabnya.

Owhh.. iya Iyah.. ok kalau gitu aku save ya nomermu“.

Kholid al Afghani Kholid al Afghani
1 tahun yang lalu

Libur Natal telah tiba. Saya berubah menjadi pembenci hari libur. Tentu saja karena ada masa depan yang melayang-layang dan harus saya tangkap di sekolah.

Masa depan itu bukan tentang karir atau obrolan kepandaian mencari uang. Masa depan yang saya cari adalah kebahagiaan yang tak terdeposito di bank, karena kebahagiaan saya berupa rasa puas dan bangga saat mampu mbahagiakan Putri binti Kasturi.

Liburan ini sangat menyesakkan. Dari pagi sampai entah matahari kini berusia berapa, tidak ada yang saya lakukan, hanya bisa menggeliat ke kanan dan ke kiri seperti ular yang baru makan tikus. Lebih parahnya, saya tidak bisa melihat keagungan tuhan di wajah putri.

Semoga saja putri punya inisiatif untuk mencurahkan kerinduannya. Karena saya takut kerinduan putri mulai menggelembung dan menghambatnya beraktivitas.

“Tapi apa yang sekarang bisa saya lakukan?” Gumamku dalam hati. “Oh iya, saya siapkan puisi saja untuk pertemuan setelah libur panjang” jawabku tanpa berfikir jernih, hanya kegilaan yang menuntun karena tak punya solusi.

Ehm,…. Tes satu dua. Apa yah… Ehm.
Putri
Wanitaku titipan semesta
Bidadari nyata yang tersisa
Mawar merah tak berduri
Purnama tak berbintang

Apa lagi yah? Hmm… Ternyata membuat puisi tidak segampang membuat tugas pak Johan. Mungkin karena liburan ini terlalu panjang, wajah dan pesona putri berhenti di imajinasi saya yang terkapar di tempat tidur.

Sambil melamun memandang foto putri di atas meja dan barisan semut di depannya yang bergotong royong memikul sisa makanan saya di piring yang tidak dicuci karena kepedulian saya pada semut, saya terus mencari diksi sambil memetik gitar bernuansa minor.

Sampaikan kerinduanmu padaku secukupnya

Sampaikan kerinduanmu padaku secukupnya
Agar pagiku tak seterang siang
Agar senjaku tak segelap malam

Sampaikan kerinduanmu padaku secukupnya
Agar terisi perutku dengan makanan
Agar terisi paru-paruku dengan udara

Sampaikan kerinduanmu padaku secukupnya
Agar tetap terbuka mataku tanpa binar
Agar tetap terdengar bising kegaduhan semesta

Sampaikan kerinduanmu padaku secukupnya
Agar tanah masih bisa kuinjak
Agar langit masih bisa kutatap

Sampaikan kerinduanmu padaku secukupnya
Agar tersisa untuk kau simpan
Agar masih harus kau curahkan

Sampaikan kerinduanmu padaku secukupnya
Agar kelak kita duduk bersama
Agar kelak kugandeng anak-anak kita

Sampaikan kerinduanmu padaku secukupnya
Hingga saat nafasku mulai terbata
Dengan kerinduan sepenuh hati kau meng-eja.

Saya masih terus memetik gitar dengan mata terpejam dalam, berfikir keras untuk titik klimaks dari puisi ini. Saya eratkan pejaman mata, namun tetap tidak bisa menemukan kata-kata lagi. Akhirnya saya ulang bait terakhir dengan petikan pelan dan intonasi yang sok keending-endingan.

Sampai saat nafasku mulai terbata, dengan sepenuh hati kau rela di sampingku untuk meng-eja.

Jereeeeeeeeng…

Terbaru di Jobnas

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
3 bulan yang lalu

Di era digital saat ini, meeting online sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, baik dalam dunia kerja maupun pendidikan. Kualitas audio dan visual yang baik sangat penting untuk memastikan komunikasi yang efektif dan tanpa hambatan selama panggilan konferensi. Namun, seringkali kendala teknis seperti kualitas kamera yang buruk, kebisingan latar belakang, dan audio yang tidak jelas menjadi penghalang dalam meeting online. Zenbook S 13 OLED UX5304 hadir sebagai solusi tepat untuk masalah ini. Dengan berbagai fitur canggih dan teknologi terbaru, laptop AI Asus dirancang untuk memberikan pengalaman meeting online yang lancar dan bebas gangguan. 

Berikut adalah beberapa fitur ASUS Zenbook S 13 OLED UX5304 yang dapat menyempurnakan pengalaman meeting online kamu.

 Kamera ASUS AiSense untuk Tampil Terbaik
Zenbook S 13 OLED UX5304 dilengkapi dengan kamera ASUS AiSense
Zenbook S 13 OLED UX5304 dilengkapi dengan kamera ASUS AiSense

Zenbook S 13 OLED UX5304 dilengkapi dengan kamera ASUS AiSense, memastikan Anda selalu tampil terbaik selama konferensi virtual. Kamera ini dirancang untuk memberikan kualitas gambar yang tajam dan jernih, bahkan dalam kondisi pencahayaan yang kurang ideal. Dengan teknologi ini, Anda bisa percaya diri saat tampil di depan rekan kerja atau klien, tanpa khawatir tentang kualitas visual.

Optimalisasi Audio yang Menakjubkan
Zenbook S 13 OLED UX5304 menawarkan sistem audio yang ditingkatkan melalui aplikasi MyASUS
Zenbook S 13 OLED UX5304 menawarkan sistem audio yang ditingkatkan melalui aplikasi MyASUS

Panggilan konferensi, baik itu single-presenter atau multi-presenter, sering kali memerlukan kualitas audio yang optimal. Zenbook S 13 OLED UX5304 menawarkan sistem audio yang ditingkatkan melalui aplikasi MyASUS. Sistem ini dapat mendeteksi dan mengoptimalkan audio dari satu arah atau berbagai arah, memastikan kualitas audio yang terbaik dalam setiap panggilan konferensi.

Mode Single dan Multi Presenter

Dalam mode panggilan konferensi single-presenter, laptop ini mampu menyaring kebisingan dan suara lain di sekitar, sehingga hanya suara di depan laptop yang terdengar jelas. Fitur Target Speaker Tracking dapat diaktifkan untuk menargetkan dan melacak pembicara baru dalam rentang 180°. Fitur ini sangat ideal untuk merekam individu atau kelompok besar, memastikan setiap kata terdengar dengan jelas dan tepat.

Mode panggilan konferensi multi-presenter juga tidak kalah hebatnya. Laptop ini dapat menyaring kebisingan sekitar sekaligus mengidentifikasi beberapa suara dari semua arah dan jarak. Dengan demikian, semua suara dapat didengar dengan lebih jelas, memastikan komunikasi yang lancar dan efektif selama rapat virtual.

Two-Way AI Noise Cancelation
Zenbook S 13 OLED UX5304 memastikan Anda dapat mengadakan meeting online dengan lancar dan tanpa gangguan
Zenbook S 13 OLED UX5304 memastikan Anda dapat mengadakan meeting online dengan lancar dan tanpa gangguan

Zenbook S 13 OLED UX5304 memanfaatkan teknologi Two-Way AI Noise Cancelation, yang menggunakan basis data deep-learning yang sangat besar untuk mengurangi kebisingan latar belakang pada mikrofon dan audio. Ini memastikan suara Anda terdengar jernih dan jelas, tanpa gangguan dari suara lingkungan sekitar.

Fitur Kamera Jernih

Untuk pengalaman panggilan video terbaik, Zenbook S 13 OLED UX5304 dilengkapi dengan beberapa fitur kamera unggulan. Fitur Background Blur mengaburkan latar belakang untuk melindungi privasi Anda saat melakukan panggilan konferensi video di rumah. Eye Contact Correction secara otomatis mendeteksi gerakan mata Anda dan menyesuaikan pandangan sehingga Anda tampak seperti sedang melihat langsung ke kamera.

Automatic Framing dan ASUS 3DNR

Automatic Framing secara otomatis mendeteksi dan mengikuti gerakan Anda, memberikan pengalaman webcam yang lebih baik saat Anda bergerak. Teknologi ASUS 3D Noise Reduction (3DNR) secara signifikan meningkatkan kejernihan gambar webcam, memastikan panggilan konferensi yang lebih jelas dan profesional.

Dengan semua fitur canggih ini, Zenbook S 13 OLED UX5304 memastikan Anda dapat mengadakan meeting online dengan lancar dan tanpa gangguan, menjadikannya pilihan sempurna bagi para profesional yang sering bekerja dari rumah atau melakukan panggilan konferensi jarak jauh. Segera dapatkan Zenbook S 13 OLED UX5304 secara original dan resmi di Tokopedia dan Shopee.

pewarta pewarta
3 bulan yang lalu

Pewartanusantara.com – Wahid Foundation dan La Rimpu mengadakan Diskusi Partisipatif dengan tema “Perempuan Berdaya untuk Perdamaian Berkelanjutan: Aksi Kemanusiaan Damai untuk Meningkatkan Resiliensi Masyarakat di Kota/Kabupaten Bima” di Hotel Marina Inn, Kota Bima.

Kegiatan ini menandai dimulainya program baru “Pemberdayaan Perempuan untuk Perdamaian Berkelanjutan: Nexus Perdamaian-Kemanusiaan untuk Meningkatkan Ketangguhan Masyarakat di Indonesia,” yang didukung oleh UN Women dan Korea International Cooperation Agency (KOICA).

Diskusi tersebut bertujuan untuk melibatkan para pemangku kepentingan strategis dalam program ini, serta membahas berbagai pandangan mengenai pemberdayaan perempuan, perdamaian, aksi kemanusiaan, dan lingkungan di Kota/Kabupaten Bima. Pemilihan wilayah program di Nusa Tenggara Barat didasarkan pada Scoping dan Baseline Study yang dilakukan oleh UN Women pada tahun 2022. Studi ini menunjukkan beberapa aspek risiko dan kerentanan di wilayah tersebut, seperti bencana alam, konflik sosial, dan ekstremisme kekerasan.

Siti Kholisoh, Plh. Managing Director Wahid Foundation, menyampaikan bahwa Wahid Foundation bersama dengan UN Women sejak 2017 telah mendorong inisiatif lokal untuk memperkuat partisipasi perempuan dalam mempromosikan perdamaian.

“Program yang kami inisiasi di Kota/Kabupaten Bima akan menekankan strategi pelibatan multipihak baik pemerintah maupun pemangku kepentingan di masyarakat. Dalam implementasinya kami akan bekerjasama dengan La Rimpu sebagai mitra lokal,” tuturnya seperti dikutip dari rilis resmi Wahid Foundation, Kamis (11/7/).

Diskusi dan kick-off program hari ini melibatkan multi-stakeholder dari berbagai Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) seperti DMPD, BPBD, DP3AP2KB, Kesbangpol, Dinas Sosial Kota dan Kabupaten Bima, serta perwakilan dari tujuh desa/kelurahan di Kota dan Kabupaten Bima.

Juga hadir organisasi keagamaan, kelompok perempuan, lembaga dan dinas terkait, komunitas, serta perwakilan kelompok disabilitas dan anak muda. Diharapkan kegiatan ini menghasilkan rekomendasi strategis dan rencana aksi dalam pemberdayaan perempuan untuk perdamaian berkelanjutan.

Atun Wardatun, Direktur Eksekutif La Rimpu, menyatakan, “Kami sangat menerima dengan baik kolaborasi Wahid Foundation dan UN Women. Program ini bertujuan meningkatkan kapasitas perempuan desa, pengetahuan, keterampilan, dan komitmen mereka untuk terlibat dalam ruang publik dan agenda advokasi di berbagai desa.”

Pujawan, Sekretaris Dinas Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bima, menyambut baik program ini. “Pihaknya menyambut dengan baik dapat terlibat dalam program ini, karena memiliki tujuan akhir yang sama yaitu mengurangi dampak dari bencana. Dalam mitigasi bencana ada tiga tahap yaitu pra bencana, saat bencana, dan setelahnya. Di situ peran perempuan ini terutama ingin kami libatkan. Harapannya ke depan program ini melalui Wahid Foundation dan UN Women bisa berkelanjutan dan terus bekerja sama dengan pemerintah lokal.”

Kegiatan yang berlangsung selama satu hari ini diharapkan akan menghasilkan rumusan tentang peluang, tantangan, dan isu-isu penting terkait pemberdayaan perempuan, perdamaian, aksi kemanusiaan, dan lingkungan di Kota/Kabupaten Bima. Selain itu, juga diharapkan dapat menghasilkan peta pemangku kepentingan strategis yang dilibatkan dalam program pemberdayaan perempuan untuk perdamaian berkelanjutan.

Program ini dijalankan sejak 26 Juni 2023 hingga 31 Desember 2026 di tiga provinsi, yakni Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Nusa Tenggara Barat (NTB), dengan tujuan meningkatkan ketangguhan masyarakat dan mengurangi kerentanan pada situasi darurat bencana alam di wilayah rentan konflik. Program ini bekerjasama dengan berbagai kementerian strategis dan organisasi lokal seperti La Rimpu dan LP2DER, menyasar tujuh desa/kelurahan di Bima yang dipilih berdasarkan asesmen tim Wahid Foundation dan La Rimpu.

Program ini melibatkan berbagai kegiatan pelatihan terkait kesiapsiagaan bencana, pencegahan konflik sosial, dan promosi perdamaian untuk mencegah intoleransi dan ekstremisme kekerasan. Kelompok perempuan muda juga difasilitasi untuk meningkatkan kapasitas terkait kepemimpinan, advokasi kebijakan, dan keterlibatan dalam pencegahan bencana dan konflik sosial. Aparatur pemerintah desa dan kelurahan juga diberikan pelatihan perencanaan dan penganggaran desa yang responsif gender.

pewarta pewarta
3 bulan yang lalu

Pewartanusantara, Jakarta – Yayasan Prajna Harmonis Indonesia, Wahid Foundation, Nishan World Center for Confucian Studies, dan Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Tiongkok (PPIT) menginisiasi terselenggaranya 1st World Civilizations Harmony Forum 2024 dan Indonesia Forum for the 10th Nishan Forum on World Civilizations dengan tema “Building A Pathway To Harmonious Coexistence” pada Sabtu (15/6/2024) di Hotel Merusaka Nusa Dua, Bali.

Forum ini menginisiasi dialog antar peradaban dunia yang bertujuan untuk menjaga keberagaman peradaban serta membangun komunitas global yang rukun dan harmonis. Selain itu, forum ini juga menegaskan kerja sama internasional sebagai fondasi untuk perdamaian dunia yang berkelanjutan dengan menyediakan platform bagi pemimpin, akademisi, aktivis, dan organisasi masyarakat sipil untuk berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih inklusif dan adil.

Acara dihadiri oleh PJ Gubernur Bali yang diwakili oleh Asisten I Provinsi Bali, Dewa Gede Mahendra Putra, tokoh agama, akademisi dari Indonesia, Singapura, Malaysia, dan China, perwakilan organisasi keagamaan, dan perwakilan sejumlah kampus di Bali.

Ketua Yayasan Prajna Harmonis Indonesia, Kasino, dalam welcoming remarks menyampaikan bahwa Juni 2024 adalah momen bersejarah. Dimana pada 7 Juni lalu, sidang ke-78 Majelis Umum PBB secara konsensus mengadopsi resolusi yang diusulkan oleh Tiongkok untuk mendeklarasikan 10 Juni sebagai Hari Internasional untuk Dialog Antar Peradaban.

“Di Indonesia, tanggal 1 Juni adalah Hari Lahir Pancasila. Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah hidup bangsa merupakan kristalisasi nilai dan kebijaksanaan yang bersumber dari sejarah dan budaya bangsa Indonesia sejak dahulu,” tutur Kasino. Ia menjelaskan bahwa saat ini umat manusia sedang terpuruk dalam konflik dan perpecahan, sehingga dibutuhkan komitmen bersama untuk membangun dialog antar peradaban sebagai upaya mencari jalan keluar bagi koeksistensi yang harmonis.

“Sehingga kami berharap forum ini dapat menjembatani lintas agama, bangsa, dan budaya yang memiliki cita-cita luhur dan jiwa kasih bagi dunia, untuk berdialog dan berkomunikasi secara tulus serta bersinergi membangun peradaban dan hidup berdampingan secara harmonis bagi seluruh umat manusia,” jelasnya.

Senada dengan Kasino, Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid, menyampaikan bahwa cita-cita KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) untuk mewujudkan perdamaian di seluruh dunia menjadi inspirasi yang terus diperjuangkan.

“Gus Dur memahami bahwa kekuatan Indonesia terletak pada keberagamannya. Beliau membayangkan sebuah kehidupan masyarakat di mana orang-orang dari berbagai agama, budaya, dan latar belakang hidup berdampingan, diikat oleh komitmen bersama untuk toleransi dan saling pengertian,” tutur Yenny melalui sambutan daring.

Semasa hidupnya, lanjut Yenny, Gus Dur secara konsisten terus menyuarakan hak kebebasan beragama dan memperjuangkan hak-hak kelompok minoritas. Yenny menegaskan bahwa di tengah situasi global yang sering diwarnai konflik dan perpecahan, Indonesia berdiri sebagai mercusuar harapan, menunjukkan bahwa hidup berdampingan secara damai tidak hanya mungkin, tetapi juga penting untuk kemajuan dan kemakmuran.

“Marilah kita mengambil inspirasi dari semangat Indonesia. Mari kita rangkul keberagaman sebagai sumber kekuatan dan merayakan ikatan yang menyatukan kita sebagai satu keluarga manusia,” pungkas Yenny.

Sementara itu, Asisten I Provinsi Bali, Dewa Gede Mahendra Putra, menyampaikan apresiasi dari Penjabat Gubernur Bali atas terselenggaranya forum ini. Menurutnya, forum ini sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang harmonis antar umat beragama.

“Keharmonisan akan tercapai ketika kita sadar akan posisi dan peran kita dalam masyarakat. Keharmonisan adalah kunci untuk hidup bersaudara dan berdampingan dengan damai,” tuturnya.

Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk bekerja sama membangun kehidupan sosial yang damai dan bergotong-royong. Persatuan, menurutnya, adalah dasar untuk mewujudkan hidup yang rukun, toleran, dan harmonis. Kerja sama antar warga merupakan wujud nyata dari pengamalan nilai-nilai Pancasila, yang menjadi dasar kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.

“Forum ini menjadi langkah konkret untuk memperkuat solidaritas dan saling pengertian di antara masyarakat. Dengan partisipasi aktif dalam forum ini, seluruh lapisan masyarakat diharapkan dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan sosial yang lebih inklusif dan harmonis,” jelasnya menutup sambutan.

Selanjutnya, Prof. Kishore Mahbubani (Inisiator Asia Peace Programme dan Insinyur Kehormatan Asia Research Institute National University of Singapore) menjelaskan bahwa Asia Tenggara adalah laboratorium multi-peradaban karena dari 670 juta penduduk terdapat lebih dari 250 juta Muslim, 150 juta penganut Kristen, 150 juta penganut Buddhisme, Taoisme, Konfusianisme, dan Hindu. Menurutnya, keragaman ini mencerminkan kekayaan budaya yang unik dan dinamis yang jarang ditemukan di belahan dunia lain.

“Setiap peradaban utama dunia diwakili di Asia Tenggara termasuk peradaban Barat dan semua tetap hidup berdampingan dalam perdamaian,” tutur Kishore saat memberikan sambutan khusus secara daring.

Dia menambahkan bahwa kemampuan Asia Tenggara untuk mempertahankan harmoni di tengah keragaman yang luar biasa ini memberikan contoh yang berharga bagi dunia dalam mengelola pluralitas dan perbedaan.

Lebih lanjut, Ia juga menekankan bahwa keberagaman memberi peluang besar bagi pembangunan ekonomi, sosial, dan budaya di seluruh dunia tersebut.

“Interaksi antara berbagai kelompok etnis dan agama telah mendorong inovasi dan kreativitas, serta memperkaya kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Keragaman ini bisa menjadi sumber kekuatan yang luar biasa jika dikelola dengan bijak,” katanya.

Kegiatan ini terbagi menjadi tiga sesi. Sesi pertama Diskusi Pleno dengan tema “Membangun Jalan Hidup Bersama yang Harmonis” beberapa narasumber yang membahas tema ini secara mendalam diantaranya, Prof. Wen Haiming (Wakil Direktur Nishan Center for Confucian Studies), Dr. Made Mangku Pastika (Anggota DPD RI dan Mantan Gubernur Bali), Prof. Kong Deli (Akademisi Fakultas Filsafat Capital Normal University of China), dan Dr. Muhammad Najib Azca (Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan Peneliti Pusat Keamanan & Perdamaian Universitas Gadjah Mada ).

Sesi kedua, Diskusi Panel I tema “Bhinneka Tunggal Ika dan Persaudaraan Umat Manusia” dengan narasumber I Gusti Raka Panji Tisna (Budayawan, Fasilitator Pendidikan dan Penggiat Pelestarian Alam), Prof. Alimatul Qibtiyah (Dosen Fakultas UIN Sunan Kalijaga dan Tokoh Perempuan Muhammadiyah), Prof. Wen Haiming (Wakil Direktur Nishan World Center for Confucian Studies dan Profesor Fakultas Filsafat Renmin University of China), Dr. I Ketut Donder (Dosen Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar), Prof. Li Shangxin (Pusat Ilmu Filsafat Shandong University), Drs. Putu Suasta (Tokoh Kemanusiaan) dan Mr. Kong Lingqian (Beijing Bohua Traditional Chinese Medicine Inheritance and Development Center).

Selanjutnya adalah Diskusi Panel II dengan tema “Dialog Peradaban Indonesia-Tiongkok” dipandu oleh Dr. Novi Basuki dengan pemaparan dari Prof. Zhang Fenglian (Wakil Direktur Shandong Academy of Social Sciences) Dr. I Made Sendra (Direktur Indonesia Tourism Confucius Institute Universitas Udayana), Prof. Chang Qiang (Peneliti Departemen Sastra dan Editorial Nishan World Center for Confucian Studies), Dr. Chin Chong Foh (Associate Professor, Universiti Tuanku Abdul Rahman of Malaysia), Prof. Chen Renren (Hunan University), Prof. Du Yunhui (Beijing Language and Culture University), Prof. Roger T. Ames (Profesor Emeritus Fakultas Filsafat Universitas Hawaii), Mr. Sun Jingxin (Wakil Presiden Akademi Studi Kontemporer Tiongkok dan Dunia), dan Rachmat Soekasah (Ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia Tiongkok).

Forum diakhiri dengan sesi penutup dengan penyampaian ringkasan akademik oleh Akademisi Fakultas Filsafat Capital Normal University of China, Prof. Kong Deli dan ucapan terima kasih oleh Ketua Yayasan Prajna Harmonis Indonesia, Kasino. Selanjutnya juga penyerahan cinderamata kepada seluruh stakeholder yang terlibat dalam forum perdamaian ini.

Forum yang berlangsung hingga sore hari tersebut berhasil merumuskan hasil diskusi yang menekankan pentingnya promosi toleransi, saling menghormati, dan kerja sama internasional sebagai landasan untuk perdamaian dunia yang berkelanjutan. Diharapkan forum ini dapat menghasilkan solusi inovatif terhadap berbagai tantangan global yang dihadapi saat ini dan menjadi inspirasi bagi negara-negara lain dalam menjaga keberagaman budaya dan membangun kerukunan di tengah masyarakat yang majemuk.

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
4 bulan yang lalu

Asus ROG Zephyrus G14 adalah salah satu Laptop gaming keluaran terbaru dari Asus. Ini adalah laptop gaming yang memiliki daya tarik tersendiri karena desainnya yang modern dan stylish. Selain itu, laptop ini juga memiliki spesifikasi yang mumpuni untuk sekelas laptop gaming.

Pada pembahasan kali ini akan dipaparkan secara lengkap spesifikasi dan fitur unggulan apa saja yang dimiliki oleh laptop Asus ROG Zephyrus G14. Daripada makin penasaran, lebih baik langsung simak ulasannya berikut ini.

Spesifikasi Asus ROG Zephyrus G14 GA403
Spesifikasi Asus ROG Zephyrus G14 GA403
Spesifikasi Asus ROG Zephyrus G14 GA403

Di bawah ini merupakan informasi mengenai spesifikasi Asus ROG Zephyrus G14 GA403. Langsung saja simak penjelasannya berikut.

  • Prosesor : AMD Ryzen 7 8845HS
  • Codenamed – Hawk Point
  • CPU Architecture – Zen 4
  • Fabrikasi – TSMC 4 NM FinFET(Jadi prosesor ini punya efisiensi daya yang tinggi)
  • Default TDP – 35-54 Watt
  • 8-Core / 16-Thread
  • L3 Cache – 16 MB
  • NPU Ryzen AI
  • Up to 16 TOPS (Gambar Slide AMD 07)
  • AMD Radeon Graphics 780M
  • 16 GB LPDDR5X 6400 MHz Dual Channel 128-bit
  • Laptop ini tidak memiliki slot SO-DIMM jadi tidak dapat ditambah kapasitas RAM-nya
  • 1 TB SSD M.2 NVMe PCIe Gen 4 x4
  • VRAM 6 GB GDDR6
  • Nilai maksimum TGP adalah 90 Watt yang masih sesuai dengan standar dari NVIDIA
  • Modul AMD RZ616 dengan Chip Mediatek
  • Baterai : 73 Wh
  • OS : Windows 11

Fitur Unggulan Asus ROG Zephyrus G14 GA403
Fitur Unggulan Asus ROG Zephyrus G14 GA403
Fitur Unggulan Asus ROG Zephyrus G14 GA403

Setelah mengetahui spesifikasi singkat dari Asus ROG Zephyrus G14 di atas, selanjutnya ada fitur unggulan. Berikut merupakan beberapa fitur unggulan yang dimiliki oleh laptop Asus ROG Zephyrus G14.

  1. Ada Fitur MUX Switch

Fitur MUX Switch pada laptop gaming Asus ROG Zephyrus G14 adalah fitur yang memungkinkan pengguna untuk mengatur performa laptop sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan fitur ini, pengguna dapat beralih antara mode Silent, Performance, dan Turbo dengan mudah hanya dengan menekan tombol tertentu.

Mode Silent akan mengoptimalkan laptop untuk penggunaan sehari-hari yang ringan, sementara mode Performance akan meningkatkan performa untuk gaming dan tugas berat. Sedangkan mode Turbo akan memberikan performa maksimal untuk pengalaman gaming yang lebih intens.

  1. Ada Fitur Dust Filter

Fitur Dust Filter pada laptop gaming Asus ROG Zephyrus G14 adalah salah satu inovasi yang sangat penting untuk menjaga performa dan kehandalan laptop Anda.

Dust Filter adalah sebuah sistem yang dirancang khusus untuk mencegah debu dan kotoran masuk ke dalam laptop, terutama ke dalam komponen-komponen internal yang sensitif. Dengan adanya Dust Filter, Anda tidak perlu khawatir lagi tentang debu yang dapat mengganggu kinerja laptop Anda.

Dust Filter pada Asus ROG Zephyrus G14 bekerja dengan cara menyaring udara yang masuk ke dalam laptop. Sistem ini menggunakan filter khusus yang mampu menangkap partikel-partikel debu dan kotoran yang dapat merusak komponen-komponen laptop.

Filter ini dapat dengan mudah diakses dan dibersihkan, sehingga Anda dapat menjaga laptop Anda tetap bersih dan bebas dari debu yang dapat mengganggu kinerja laptop.

  1. Fitur Keamanan IR Camera

Fitur IR Camera pada laptop gaming Asus ROG Zephyrus G14 adalah teknologi kamera inframerah yang memungkinkan pengguna untuk melakukan login dengan menggunakan pemindaian wajah.

Adanya fitur ini, Anda dapat dengan cepat dan mudah membuka kunci laptop hanya dengan wajah Anda, tanpa perlu memasukkan kata sandi atau menggunakan sidik jari. Hal ini tidak hanya memudahkan pengguna dalam mengakses laptop, tetapi juga meningkatkan keamanan data pribadi Anda.

IR Camera pada Asus ROG Zephyrus G14 juga dapat digunakan untuk mengoptimalkan pengalaman bermain game. Dengan teknologi kamera inframerah yang canggih, pengguna dapat menggunakan fitur Windows Hello untuk membuka kunci laptop dengan cepat dan aman.

Selain itu, IR Camera juga dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan rekan tim dalam game online, sehingga memungkinkan koordinasi yang lebih baik dan efisien selama bermain.

  1. Keyboard Gaming Stealth Type

Fitur keyboard gaming stealth type pada laptop gaming Asus ROG Zephyrus G14 adalah fitur yang dirancang khusus untuk memberikan pengalaman bermain game yang lebih nyaman dan responsif.

Keyboard ini memiliki desain yang ergonomis dengan tombol-tombol yang dirancang untuk memberikan feedback yang tepat saat menekan tombol. Selain itu, fitur stealth type juga membuat keyboard ini lebih tenang saat digunakan, sehingga tidak mengganggu konsentrasi saat bermain game.

Dari uraian di atas, kini Anda tidak perlu ragu lagi dengan memilih Asus ROG Zephyrus G14. Laptop ini dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan Anda dalam bermain game termasuk game-game berat sekalipun.

Di sisi lain, fitur-fiturnya yang lengkap dan memadai menjadikan laptop ini recomended untuk dimiliki oleh Anda termasuk para gamers di berbagai kalangan.

Erniyati Khalida Erniyati Khalida
4 bulan yang lalu

Pewartanusantara.com – Memiliki hunian impian adalah dambaan semua orang. Saat ini, berbagai pilihan hunian yang beragam membuat pencarian hunian impian semakin membingungkan.

Apartemen menjadi salah satu pilihan populer bagi masyarakat yang mencari hunian ideal. Salah satu apartemen yang patut dipertimbangkan adalah Apartemen Tamansari Panoramic di Bandung. Apartemen ini menawarkan pemandangan panorama pegunungan dan city light kota Bandung yang eksklusif.

Review Apartemen Tamansari Panoramic di Bandung
Ruang Outdor Apartemen Tamansari Panoramic
Ruang Outdor Apartemen Tamansari Panoramic

Apartemen Tamansari Panoramic berlokasi di Jalan Soekarno Hatta, Bandung. Lokasinya strategis, berada di jalur by-pass yang banyak dikelilingi perusahaan swasta ternama di Indonesia. Hanya memerlukan waktu sekitar 15 menit untuk mencapai pintu tol Buah Batu dari apartemen ini.

Lokasinya yang strategis membuatnya pilihan populer bagi orang-orang yang berlibur ke Bandung dan ingin menetap sementara untuk menikmati keindahan kota, terutama di malam hari.

Apartemen ini berada di Bandung Timur, dekat dengan berbagai pusat perbelanjaan seperti LotteMart, Carrefour, Bandung SuperMall, Metro Trade Center, Superindo, dan Griya, yang semuanya dapat dicapai dalam waktu maksimal 20 menit.

Selain itu, apartemen ini juga dekat dengan berbagai institusi pendidikan seperti STT Telkom, LPKIA, SMA N 12 Bandung, UNINUS, UNJANI, dan SMP N 30 Bandung, sehingga cocok untuk keluarga yang membawa anak-anak. Berbagai instansi pemerintahan seperti BULOG, Dinas Kehutanan, POLDA, dan BPN juga dapat dicapai dalam waktu 10 hingga 20 menit, memberikan kemudahan akses bagi mereka yang bekerja atau memiliki urusan di instansi tersebut.

Fasilitas Unggulan Apartemen Tamansari Panoramic

Selain lokasi strategis, Apartemen Tamansari Panoramic menawarkan berbagai fasilitas dengan harga terjangkau. Fasilitas yang tersedia antara lain Smart Living (IP Phone, IP TV, Cable TV), akses internet berkecepatan tinggi gratis selama 24 jam, serta CCTV yang beroperasi 24 jam di beberapa titik.

Untuk aktivitas fisik, tersedia kolam renang, sauna, pusat kebugaran, dan jogging track. Apartemen ini juga memiliki Business Center, area bermain anak, dan ballroom yang dapat disewa untuk acara tertentu.

Harga Sewa Apartemen mulai dari Rp 100 jutaan saja, menjadikannya pilihan yang terjangkau dengan berbagai fasilitas lengkap.

Cara Gampang Sewa Apartemen Tamansari Panoramic Harian Bulanan Tahunan

Penyewaan Apartemen Tamansari Panoramic dapat dilakukan sesuai kebutuhan, baik tahunan, bulanan, maupun harian. Reservasi atau pemesanan dapat dilakukan secara online atau langsung di apartemen.

Selain pemesanan secara langsung, kamu juga bisa melakukanya secara online di Travelio. Berikut cara gampang sewa Apartemen Tamansari Panoramic harian bulanan tahunan:

  • Kunjungi situs www.travelio.com atau unduh aplikasi Travelio di smartphone. Jika kamu ingin mencari Apartemen Tamansari Panoramic kamu bisa menemukanya disini https://www.travelio.com/sewa-apartemen/tamansari-panoramic
  • Pergi ke bagian Promotion, lalu scroll ke bawah hingga menemukan Promo Bulanan.
  • Klik banner promo Flash Sale.
  • Pilih kota tujuan dan tanggal menginap.
  • Temukan unit yang diinginkan dan pesan segera.
  • Selamat, kamu siap pindah!

Untuk mempermudah, di halaman promo terdapat filter unit berdasarkan harga dan tipe yang diinginkan. Jika beruntung, kamu bisa mendapatkan unit apartemen dengan harga mulai dari Rp1 jutaan!

Mengapa memilih Apartemen Tamansari Panoramic? Lokasi strategis, fasilitas layaknya hotel bintang 5, serta pemandangan indah kota Bandung di malam hari menjadi daya tarik utama apartemen ini.

Harga yang terjangkau untuk hunian eksklusif dengan berbagai fasilitas menjadikan apartemen ini pilihan yang sangat menarik.

Keunggulan Tinggal di Apartemen Tamansari Panoramic
Sewa Apartemen Tamansari Panoramic
Sewa Apartemen Tamansari Panoramic

1. Lokasi Strategis dan Dekat Perkantoran

Apartemen umumnya terletak di lokasi yang strategis dengan akses mudah ke berbagai fasilitas umum seperti rumah sakit, sekolah, dan supermarket, dibandingkan dengan rumah biasa. Apartemen Tamansari Panoramic terletak di lokasi dengan akses yang baik ke tol Buah Batu, Cileunyi, dan rencana tol Gede Bage.

2. Fasilitas Lengkap dan Dekat

Apartemen biasanya menyediakan fasilitas lengkap seperti kolam renang, taman, ATM, dan restoran yang terletak sangat dekat dengan unit hunian. Selain itu Apartemen Tamansari Panoramic juga dilalui oleh transportasi umum seperti Trans Metro Bandung dan rencana kereta cepat Jakarta-Bandung.

3. Keamanan

Apartemen dilengkapi dengan fasilitas keamanan seperti petugas keamanan, CCTV, dan prosedur keamanan yang ketat, sehingga membuat hunian lebih aman dan nyaman.

4. Praktis

Perawatan bangunan menjadi tanggung jawab pengelola, sehingga penghuni tidak perlu repot mengurusnya.

5. Pendapatan Pasif

Potensi penghasilan dari penyewaan unit berkisar antara 2 juta hingga 3 juta per bulan berkat adanya manajemen sewa.

6. Daerah Berkembang

Terletak dekat dengan pengembangan Bandung Teknopolis, sehingga nilai investasi akan terus meningkat.

pewarta pewarta
5 bulan yang lalu

Pewarta Nusantara, Nasional – UN Women bersama dengan Kedutaan Besar Belanda untuk Indonesia melakukan kunjungan ke Desa Damai yang diinisiasi oleh Wahid Foundation bekerja sama dengan La Rimpu di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Senin-Selasa, 6-7 Mei 2024. Kunjungan tersebut bertujuan untuk melihat langsung konsep pemberdayaan perempuan dan perdamaian di akar rumput dalam program Desa Damai di 5 (lima) desa di Kabupaten Bima.

Dalam kunjungan tersebut, UN Women dan Kedubes Belanda untuk Indonesia berkesempatan untuk bertukar pengetahuan dan pengalaman terkait implementasi Desa Damai dalam menciptakan ruang aman, membangun kohesi sosial, mencegah konflik, serta memperkuat advokasi kebijakan yang diinisiasi oleh kelompok perempuan.

Political Affairs, Embassy of Netherlands, Sophie Van Huut merasa terhormat dan kagum atas komitmen yang luar biasa ditunjukkan oleh kelompok perempuan di Bima. Meski dengan segala keterbatasan, komunitas perempuan ini mampu menjadi berdaya dan menjadi pelopor perubahan di komunitasnya. Tak lupa, Sophie menyampaikan terimakasih atas kerja sama dan kolaborasi multipihak dalam mendukung pelaksanaan program.

“Kami menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Wahid Foundation, La Rimpu, Pemerintah Kabupaten Bima, dan para aktor perempuan di Desa Damai dalam mendukung pelaksanaan program yang baik ini,” terang Sophie pada acara Pertemuan dengan Bupati Bima, Indah Dhamayanti Putri.

Shopie berharap, program Desa Damai yang dimotori oleh aktor perempuan dapat menjadi praktik baik mendorong pembangunan daerah yang lebih inklusif dan berkeadilan untuk semua kalangan. .

“The power of community yang dimotori oleh aktor perempuan ini semoga bisa menjadi strategi dalam membangun dan memperkuat kohesi sosial serta ketahanan masyarakat,” pungkasnya.

Sementara itu, Programme Analyst Women Peace and Security UN Women Indonesia, Xinyue Gu kembali menegaskan pernyataan Sophie, Xinyue sependapat bahwa perempuan memiliki potensi yang besar dalam menjadi penentu perubahan di lingkungan komunitas mereka. Oleh karena itu, dukungan terhadap potensi ini harus terus dilaksanakan agar praktik baik ini dapat diadopsi di berbagai desa lain di seluruh Indonesia.

“Perempuan memiliki potensi luar biasa untuk menjadi agen perubahan di komunitas mereka, sehingga kita perlu memastikan bahwa perempuan penggerak ini mendapatkan dukungan yang penuh yang dapat meningkatkan kapasitas mereka,” jelas Xinyue .

Xinyue juga menekankan dalam program pemberdayaan perempuan, tujuan utama dapat dicapai dengan adanya kolaborasi dan kerjasama multipihak. Dengan adanya kerjasama antar semua stakeholder ini akan membuat tujuan pemberdayaan ini semakin mudah untuk dicapai.

Dukungan terhadap program Desa Damai oleh Pemerintah Kabupaten Bima juga disampaikan langsung oleh Bupati Bima, Indah Damayanti Putri dalam acara kunjungan tersebut. Ia menilai program pemberdayaan perempuan melalui Desa Damai dapat meningkatkan kesejahteraan dan menciptakan kehidupan yang lebih inklusif di Bima.

“Kami mendukung program yang sangat baik ini. Ini juga menjadi wujud kepedulian Pemkab dalam pengembangan dan pemberdayaan perempuan untuk meningkatkan kesejahteraan, sekaligus mewujudkan generasi yang lebih baik untuk masyarakat Bima.

Hadir dalam acara tersebut sejumlah undangan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bima yang diwakili oleh Kabid Sosbud, M Muhammad Farid dan Kabid Perempuan dan Anak, Ruwaidah.

Kemudian juga hadir Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Bima Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD), serta Kabag Organisasi Setda Kabupaten Bima.

Selama kunjungannya ke Kabupaten Bima, UN Women dan Perwakilan Kedutaan Besar Belanda menghadiri beberapa kegiatan di antaranya mengunjungi sesi kegiatan Pelatihan Advokasi dan Kepemimpinan Perempuan yang bertempat di Aula Kantor Bupati Bima, kemudian di hari selanjutnya berkunjung ke Desa Damai Dadibou yang bertempat di Balai Desa.

Diketahui, UN Women telah bermitra dengan Wahid Foundation dalam program Desa Damai sejak tahun 2017 di 22 Desa di Pulau Jawa. Di Tahun 2024, UN Women bersama Wahid Foundation memperluas inisiasi Desa Damai di Sulawesi Tengah dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Tujuan utama dari program ini untuk membangun ketahanan masyarakat terhadap konflik sosial, ekstremisme kekerasan, dan dampak buruk perubahan iklim.

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
6 bulan yang lalu

Aries Agung Paewai, Penjabat (Pj) Wali Kota Batu, memiliki tujuan untuk mengenalkan program angkutan kota (angkot) gratis bagi Pelajar pada tahun ini.

Program ini direncanakan untuk diuji coba pada bulan April 2024 setelah perayaan lebaran. Aries menjelaskan bahwa beberapa wilayah di Kota Batu akan menjadi tempat uji coba untuk program ini, termasuk wilayah perkotaan dan beberapa desa.

“Kami berencana untuk melakukan uji coba program Angkot gratis bagi pelajar pada bulan April setelah lebaran,” ujar Aries pada Jumat (29/3/2024).

Aries menjelaskan bahwa tujuan dari uji coba ini adalah untuk memastikan bahwa saat program ini diluncurkan secara resmi, tidak akan ada masalah atau keluhan yang signifikan. Dengan begitu, diharapkan program ini dapat berjalan lancar pada bulan Mei 2024.

Selama uji coba program angkutan pelajar ini, angkot-angkot yang dipilih untuk menjadi angkutan gratis harus memenuhi standar pelayanan minimum (SPM). Selain itu, para sopir harus berkomitmen terhadap kebersihan angkutan dan keselamatan berkendara.

“Kita akan melihat kelemahan apa yang ada agar bisa memperbaikinya. Setelah semuanya matang, baru kita bisa menerapkannya secara menyeluruh di semua wilayah,” katanya.

Aries juga menegaskan bahwa operasional program ini harus disertai dengan kesadaran sopir untuk tidak merokok saat mengemudi. Selain itu, para sopir ini akan mendapatkan subsidi tertentu.

“Harapannya, nanti anak-anak ini akan diberikan kartu khusus untuk mengklaim subsidi ongkos,” tambahnya.

Rencananya, akan ada 42 angkot yang akan digunakan sebagai armada untuk mengangkut para pelajar pada tahap awal. Jumlah ini akan mencakup sekitar 504 pelajar. Namun, jumlah pasti masih dalam tahap penelitian lebih lanjut.

Penyediaan fasilitas ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan keselamatan pelajar, mengingat tingkat pelanggaran dan kecelakaan yang cukup tinggi di kalangan pelajar.

Selain itu, program ini juga diharapkan dapat membantu meningkatkan pendapatan sopir angkot yang telah mengalami penurunan penumpang akibat persaingan dengan transportasi online. Program ini dibiayai oleh APBD dengan nilai sekitar Rp 900 hingga Rp 1 miliar.

Kepala Dishub Kota Batu, Hendri Suseno, menjelaskan bahwa kesiapan program ini telah mencapai tahap studi rute dan titik penjemputan. Nantinya, angkutan gratis ini akan tersedia bagi siswa SD, SMP, dan SMA.

Jika program ini terwujud, para sopir angkot dapat merasa lega, dan orang tua murid akan mengurangi pengeluaran mereka. Selain itu, angkot gratis juga dapat mengurangi kemacetan pada pagi dan sore hari.

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
6 bulan yang lalu

Google Maps telah diperbarui dengan fitur AI terbaru untuk platform peta online mereka. Sekarang, Google Maps dapat memberikan pengguna rekomendasi tempat di lokasi tertentu yang diprakarsai oleh AI.

Selain itu, Google Maps akan menampilkan highlight foto dan rangkuman ulasan dari pengguna terkait tempat tersebut. Jika tempat tersebut adalah restoran, AI juga akan memberikan informasi tentang biaya dan kemungkinan ketersediaan tempat di restoran tersebut.

Rekomendasi ini akan ditampilkan dalam bentuk daftar saat pengguna melakukan pencarian di kota tertentu di Google Maps. Saat ini, fitur tersebut baru tersedia di lebih dari 40 kota di Amerika Serikat dan Kanada.

Selain penambahan fitur rekomendasi AI, Google Maps juga menambahkan opsi kustomisasi baru ketika pengguna membuat Daftar tempat. Sekarang pengguna dapat mengatur urutan tempat dalam Daftar dan juga dapat menambahkan konten dari media sosial ke dalam Daftar tersebut.

Selain itu, Google juga memberikan penyegaran desain pada pembaruan Google Maps ini. Tampilan Halaman utama akan lebih bersih dengan lebih sedikit warna pin lokasi baru, sehingga memudahkan pengguna dalam menemukan tempat di peta. Pembaruan ini telah mulai diluncurkan ke aplikasi Google Maps baik di Android maupun iOS.

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
6 bulan yang lalu

Para pengguna Whatsapp sebaiknya berhati-hati saat layanan pesan ini akan memperbarui syarat dan ketentuan penggunaan mereka pada bulan April mendatang.

Jika pengguna WhatsApp tidak menyetujui syarat dan ketentuan baru yang akan diberlakukan, akun mereka dapat disuspensi.

Pembaruan syarat penggunaan dan kebijakan privasi ini akan dimulai di Eropa, di mana peraturan baru yang akan diberlakukan pada tanggal 11 April 2024 akan mencerminkan persyaratan baru UE sebagai bagian dari kebijakan “Undang-Undang Pasar Digital”.

Hal ini mencakup berbagai topik seperti panduan dan prinsip penggunaan WhatsApp, pengiriman pesan ke penyedia pihak ketiga, dan penggunaan Channel.

Inti dari perubahan peraturan yang akan diberlakukan oleh WhatsApp termasuk penambahan informasi dan kebijakan mengenai aktivitas yang diperbolehkan dan yang tidak diperbolehkan di layanan WhatsApp.

Selain itu, akan diberikan opsi untuk mengirim pesan dari WhatsApp ke aplikasi pihak ketiga yang didukung, dan ada ketentuan lebih lanjut mengenai Channel, termasuk prosedur pelaporan konten dan rekomendasi Channel.

Selain perubahan peraturan yang dipengaruhi oleh undang-undang UE, WhatsApp juga akan mengubah persyaratan usia minimum global untuk pengguna mereka pada tanggal yang sama. Usia minimum pengguna WhatsApp akan berubah dari 16 tahun menjadi 13 tahun.

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
7 bulan yang lalu

Pewarta Nusantara – Calon Mahasiswa yang mau mendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2024 pada bulan Maret ini sudah sebaiknya mempersiapkan diri. Karena, pendaftaran akan dibuka mulai 21 Maret 2024.

Universitas Negeri Malang (UM) menjadi salah satu pilihan terbaik untuk menempuh pendidikan tinggi. Ada 14 Program Studi (Prodi) di UM yang peluang masuknya cukup besar. Bagi para calon mahasiswa yang berencana melanjutkan studi di sana, sebaiknya pertimbangkan 14 Prodi ini.

Profil Singkat Universitas Negeri Malang (UM)

Universitas Negeri Malang (UM), sebelumnya dikenal sebagai Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang (IKIP Malang), telah menjadi salah satu institusi pendidikan terkemuka di Indonesia. Sebagai salah satu dari 13 mantan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), IKIP Malang telah mengukir reputasi sebagai institusi yang memiliki kontribusi besar dalam dunia pendidikan.

Sejak tahun 1999, IKIP Malang telah bertransformasi menjadi Universitas Negeri Malang, mencerminkan perluasan mandatnya sebagai lembaga pendidikan tinggi yang lebih luas dan holistik.

Prodi di UM yang Memiliki Peluang Besar Diterima Jalur SNBT

UM, sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang diminati di Kota Malang, menawarkan beragam Prodi dengan peluang masuk yang menarik melalui jalur SNBT 2024.

Prodi-prodi ini tersebar di berbagai fakultas di UM dan dapat menjadi pilihan referensi bagi calon mahasiswa.

Berikut adalah 14 Prodi di UM dengan peluang masuk besar melalui jalur SNBT 2024:

Fakultas Vokasi (FV)

  1. D4 Teknologi Rekayasa Manufaktur
  2. D4 Teknologi Rekayasa Pembangkit Energi
  3. D4 Perpustakaan Digital
  4. D4 Teknologi Rekayasa Sistem Elektronika
  5. D4 Teknologi Rekayasa dan Pemeliharaan Bangunan Sipil

Fakultas Sastra (FS)

  1. S1 Pendidikan Bahasa Jerman
  2. S1 Pendidikan Bahasa Mandarin

Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA)

  1. S1 Fisika
  2. S1 Pendidikan Fisika
  3. S1 Pendidikan Kimia
  4. S1 Pendidikan Matematika

Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP)

  1. S1 Pendidikan Luar Sekolah
  2. S1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Fakultas Ilmu Sosial (FIS)

  1. S1 Pendidikan Geografi

Informasi lebih lanjut mengenai Prodi, kapasitas, dan tingkat persaingan di UM melalui jalur SNBT 2024 dapat diakses melalui situs seleksi.um.ac.id.

Demikianlah ringkasan tentang 14 Prodi di UM dengan peluang masuk besar melalui jalur SNBT 2024. Semoga bermanfaat!