Pewarta Nusantara
Menu Menu

pemilu 2024

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Jakarta - Menurut survei yang dilakukan oleh Lembaga survei KedaiKOPI, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi mencapai 77,1 persen.

Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat mengakui dan mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh pemerintahan saat ini.

Meskipun demikian, survei juga mengungkapkan bahwa mayoritas masyarakat, yaitu sebanyak 61,3 persen, menginginkan adanya perubahan atau perbaikan dalam pemerintahan.

Alasan utama yang mendorong keinginan perubahan tersebut adalah persoalan ekonomi yang dianggap masih menjadi tantangan yang signifikan.

Lebih dari 40 persen responden menyatakan bahwa kesenjangan sosial dalam bidang ekonomi perlu segera ditangani, diikuti oleh isu lapangan kerja yang masih menjadi perhatian sebesar 28 persen.

Selain itu, harga sembako yang terjangkau dan bantuan sosial (bansos) juga menjadi perhatian masyarakat dengan masing-masing persentase 23,2 persen dan 7,5 persen.

Namun, terdapat juga sebagian responden, sebanyak 38,7 persen, yang ingin melanjutkan kebijakan pemerintahan saat ini. Mereka berharap adanya peningkatan kondisi ekonomi masyarakat, pembangunan infrastruktur, dan berbagai faktor lain yang dianggap penting.

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat keinginan perubahan, terdapat juga sebagian masyarakat yang merasa bahwa kebijakan yang telah dilakukan memiliki dampak positif dan berpotensi untuk terus ditingkatkan.

Survei ini juga menyoroti fakta menarik bahwa program penanganan kemiskinan yang bersifat jangka pendek dan rawan penyalahgunaan, seperti bantuan sosial, mendapatkan respons positif dari masyarakat.

Baca juga: KPK Ungkap Selisih Ekspor Ore Nikel Ilegal ke China Senilai Rp14,5 Triliun: Ancaman Korupsi dalam Industri Ekspor Mineral

Rosnindar Prio, Communication specialist KedaiKOPI, mengungkapkan bahwa hal ini menunjukkan adanya kepuasan masyarakat terhadap program-program tersebut.

Hasil survei ini memberikan pandangan yang penting dalam memahami aspirasi dan harapan masyarakat. Meskipun tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi cukup tinggi, adanya keinginan perubahan yang signifikan dari mayoritas responden menunjukkan bahwa terdapat tantangan yang perlu diatasi oleh pemerintah.

Data survei yang disajikan berdasarkan provinsi juga memberikan gambaran yang lebih terperinci tentang preferensi dan pola pikir masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia.

Baca juga: Piala Dunia U-17 2023: Indonesia Menangkan Pertarungan Sengit dengan Peru dan Bukti Dunia Percaya pada Kepemimpinan Presiden Jokowi!

Informasi ini dapat menjadi acuan bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan yang lebih responsif dan efektif untuk menjawab kebutuhan dan harapan publik. (*Ibs)

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Jakarta - Universitas Paramadina Mengadakan Seminar dan Peluncuran Buku tentang Strategi Komunikasi Politik Jelang Pemilu 2024.

Universitas Paramadina Jakarta menggelar acara yang bertujuan untuk membahas strategi komunikasi politik dalam konteks pemilu yang akan datang.

Acara tersebut dihadiri oleh penulis buku, Erik Ardiyanto, seorang dosen di Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina.

Selain itu, hadir pula Abdul Malik Gismar, seorang dosen Magister Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina, dan Tia Rahmania, seorang psikolog dan aktivis perempuan.

Dalam seminar tersebut, Erik Ardiyanto membahas tentang disiplin ilmu komunikasi politik dan memberikan contoh strategi komunikasi politik yang efektif yang diambil dari pengalaman Bernie Sanders, seorang politisi Amerika Serikat yang dikenal sebagai pembaharu.

Erik Ardiyanto menjelaskan bahwa Sanders berhasil memposisikan dirinya sebagai politisi yang berpihak pada isu-isu lingkungan, kesehatan, kesejahteraan buruh, isu-isu perempuan, dan isu-isu egaliter lainnya. Sanders juga dikenal dengan pendekatannya yang menolak keterlibatan dana oligarki dalam kampanyenya.

Selain itu, Erik Ardiyanto juga menyoroti perjalanan politik Sanders dan keberhasilannya dalam membentuk kelompok minoritas di pemerintahannya, serta perjuangannya terhadap isu kelas berbasis minoritas, imigrasi, veteran, dan rasisme.

Erik Ardiyanto menganggap strategi komunikasi politik Sanders, termasuk penggunaan crowdfunding dalam kampanye politiknya, berhasil memberikan pengaruh psikologi yang signifikan dalam mendukung perubahan politik.

Selanjutnya, Abdul Malik Gismar membahas tentang kondisi politik saat ini di negara-negara liberal demokrasi seperti Amerika Serikat, Inggris. Dia menyoroti beberapa masalah yang dihadapi oleh sistem politik liberal demokrasi, seperti mandegnya proses pembuatan keputusan di kongres dan kesulitan dalam menghadapi isu-isu yang membutuhkan tindakan cepat, seperti masalah kekerasan senjata.

Abdul Malik Gismar juga menunjukkan adanya keinginan publik yang kuat terkait perlunya undang-undang yang efektif terkait kebijakan senjata, namun deadlock di kongres dan pengaruh lobi pro senjata yang kuat membuat upaya tersebut terkendala.

Baca juga: DPR Akan Mengubah Masa Jabatan Kepala Desa Menjadi 9 Tahun dalam Revisi UU Desa

Menurut Abdul Malik Gismar, kondisi politik saat ini memunculkan pemikiran untuk mengganti model sistem politik yang sudah terbukti tidak efektif. Ia merujuk pada model sistem politik seperti yang ada di China dan Singapura yang disebut sebagai "The Mandarinite Government/system".

Sistem ini dikenal karena kekuatannya dalam menjaga integritas dan melawan korupsi, namun kurang memberikan ruang untuk partisipasi dan keadilan.

Abdul Malik Gismar berpendapat bahwa Indonesia perlu mempertimbangkan model-model sistem politik tersebut, namun juga perlu memperhatikan kelemahan yang ada dalam birokrasi Indonesia.

Ia menekankan pentingnya upaya serius dalam mengelola birokrasi agar menjadi lebih efektif, berintegritas, dan melayani kepentingan publik.

Dalam seminar tersebut, para pembicara menyoroti pentingnya strategi komunikasi politik yang efektif dalam konteks pemilu 2024.

Mereka membahas pengalaman Bernie Sanders sebagai contoh sukses dalam membangun komunikasi politik yang kuat dan memberikan pengaruh nyata dalam perubahan politik.

Diskusi ini memberikan wawasan dan pemahaman yang berharga bagi peserta seminar dalam menghadapi tantangan politik di masa depan.

Dengan demikian, seminar dan peluncuran buku yang diadakan oleh Universitas Paramadina merupakan upaya untuk menganalisis dan membahas strategi komunikasi politik yang relevan dalam menyongsong pemilu 2024.

Melalui pembelajaran dari pengalaman Bernie Sanders dan pemikiran kritis terhadap kondisi politik saat ini, diharapkan dapat ditemukan pendekatan yang lebih efektif dalam membangun politik alternatif yang mampu melayani kepentingan publik secara lebih baik. (*Ibs)

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Jakarta Timur - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI mengambil langkah berani dengan meningkatkan pengawasan dalam pemilu 2024 guna menangkal ancaman politik uang yang dapat mengganggu integritas demokrasi.

Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja, mengungkapkan salah satu strategi pengawasan yang diperkuat adalah melibatkan lebih banyak pengawas sejak awal masa kampanye.

Pada Pemilu sebelumnya, pengawasan yang melibatkan banyak pihak dilakukan terutama pada masa tenang menjelang pemungutan suara.

Namun, pada Pemilu 2024, Bawaslu RI berencana untuk melakukan pengawasan yang lebih intensif sejak masa kampanye dimulai.

Hal ini dilakukan sebagai upaya preventif untuk mengawasi dan mencegah potensi praktik politik uang yang merugikan proses demokrasi.

Peringatan dari Mahkamah Konstitusi (MK) terkait maraknya politik uang dalam pemilu dengan sistem apa pun turut mempertegas pentingnya langkah-langkah yang diambil oleh Bawaslu RI.

MK dalam putusan perkara nomor 114/PUU-XX/2022 yang berkaitan dengan uji materi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu menegaskan bahwa sistem pemilu proporsional terbuka tetap berlaku untuk Pemilu 2024.

Dengan demikian, Bawaslu RI memiliki tanggung jawab lebih besar untuk menjaga keberlangsungan demokrasi dan memastikan pemilu berjalan adil serta bebas dari praktik politik uang.

Kepedulian terhadap masa kampanye yang lebih pendek dalam Pemilu 2024 juga menjadi fokus perhatian Bawaslu RI. Dalam periode 75 hari kampanye, yang lebih singkat dibandingkan dengan Pemilu 2019 yang berlangsung selama 6 bulan 3 minggu, calon anggota legislatif (caleg) memiliki keterbatasan waktu untuk memperkenalkan diri dan program-program mereka kepada masyarakat.

Dalam kondisi tersebut, terdapat potensi bahwa para caleg akan mencari jalan pintas dengan menggunakan politik uang untuk membeli dukungan pemilih.

Baca juga: Ketua Komite Kadin Terjerat Kasus Korupsi Menara BTS Kominfo: Skandal Besar Mengguncang Dunia Bisnis!

Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja, mengungkapkan kekhawatiran terhadap situasi tersebut. Masa kampanye yang semakin dekat dengan hari pemungutan suara dapat mendorong peserta pemilu untuk menggunakan uang sebagai alat untuk meyakinkan pemilih.

Praktik ini sangat berbahaya dan dapat mengganggu integritas proses demokrasi serta mengurangi substansi dari perdebatan dan pemilihan berdasarkan visi dan program kerja.

Dengan langkah-langkah proaktif yang diambil oleh Bawaslu RI, diharapkan politik uang dapat dicegah sejak awal dan pemilu dapat berjalan dengan lancar, adil, dan memenuhi standar demokrasi yang tinggi.

Tindakan ini memperkuat kepercayaan publik dan mendorong partisipasi yang berkualitas dari pemilih, sehingga hasil pemilu dapat mewakili kehendak rakyat dengan sebaik-baiknya. (*Ibs)

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
1 tahun yang lalu
Pewarta Nusantara, Jakarta - KPU Mengajukan Batasan Usia Maksimal 50 Tahun bagi Anggota KPPS pemilu 2024: Langkah Preventif untuk Menjaga Kesehatan dan Kesejahteraan Petugas Pemilu. Ketua KPU, Hasyim Asy'ari, mengungkapkan hasil riset yang dilakukan oleh beberapa lembaga terkait kematian anggota KPPS pada Pemilu 2019. Temuan tersebut menunjukkan bahwa rata-rata anggota KPPS yang meninggal memiliki usia di atas 50 tahun dan menderita komorbid atau penyakit bawaan, dengan serangan jantung, diabetes, dan hipertensi menjadi penyakit komorbid paling umum. Berdasarkan hasil riset ini, KPU mengusulkan evaluasi dalam rekrutmen anggota KPPS untuk Pemilu 2024, di mana usia maksimal anggota KPPS dibatasi hingga 50 tahun. Selain itu, Hasyim juga menjelaskan bahwa KPU memberikan santunan kepada anggota KPPS yang sakit atau meninggal sebagai bentuk perlindungan. Meskipun KPU tidak memiliki desain anggaran untuk asuransi, mereka berusaha memastikan perlindungan melalui Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2021 tentang jaminan sosial tenaga kerja. KPU juga telah mengirim surat kepada Kementerian Dalam Negeri dan KPU di tingkat provinsi/kabupaten/kota untuk meminta arahan dan koordinasi terkait jaminan sosial bagi penyelenggara Pemilu, dengan harapan agar pemda dapat mengalokasikan anggaran santunan dari anggaran mereka. Baca juga: KPU Respons Disrupsi Teknologi dengan Atur Sumbangan Uang Elektronik dalam Dana Kampanye Pemilu 2024 Selain itu, dalam proses rekrutmen, KPU juga meminta pemda untuk memfasilitasi pemeriksaan kesehatan guna memastikan kesehatan para petugas KPPS sebelum bertugas. Langkah-langkah ini diambil sebagai upaya preventif KPU untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan petugas Pemilu serta menghindari risiko kesehatan yang dapat terjadi pada anggota KPPS. Dengan menetapkan batasan usia maksimal 50 tahun, KPU berharap dapat menjaga kestabilan dan kehandalan pelaksanaan Pemilu dengan melibatkan anggota KPPS yang dalam kondisi kesehatan yang baik. Selain itu, langkah ini juga menunjukkan komitmen KPU dalam meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan bagi para penyelenggara Pemilu yang merupakan warga setempat, dengan mengkoordinasikan upaya dengan pemda untuk memastikan penyediaan jaminan sosial bagi petugas KPPS. (*Ibs)
Ardi Sentosa Ardi Sentosa
1 tahun yang lalu
Pewarta Nusantara, Jakarta - Partai Demokrat Terbuka untuk Kerja Sama dengan PDIP: Membangun Dialog Masa Depan Bangsa yang Bersatu. Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya, menyatakan bahwa partainya siap menjalin kerja sama dengan semua partai politik dalam pemilihan umum 2024. Pernyataan ini merespons ajakan dialog dari Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. Partai Demokrat yang saat ini tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bersama Partai Nasdem dan PKS, membuka peluang untuk berkomunikasi dengan PDIP. Teuku Riefky menyatakan bahwa partainya menghargai pintu komunikasi yang dibuka oleh PDIP dan melihat dialog ini sebagai kesempatan untuk membahas berbagai persoalan bangsa yang dapat dihadapi bersama. Hasto Kristiyanto, dalam menyambut ajakan dialog tersebut, mengungkapkan bahwa PDI-P memiliki semangat gotong royong dan ingin merangkul pihak lain dalam dunia politik. Menurutnya, tidak ada yang salah jika PDIP berdialog dengan Partai Demokrat meskipun berada dalam koalisi yang berbeda. PDI-P akan menghormati etika politik dan menjaga kerja sama dengan partai politik lain yang telah bekerja bersama menuju Pemilu 2024. Pertemuan antara Ketua DPP PDI-P, Puan Maharani, dan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), juga dijadwalkan dalam waktu dekat sebagai bentuk rekonsiliasi dan semangat persatuan. Hubungan antara Partai Demokrat dan Partai Nasdem sedang mengalami ketegangan akibat belum diumumkannya calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Anies Baswedan. Partai Nasdem mengungkapkan bahwa Partai Demokrat meminta AHY menjadi cawapres Anies, namun keengganan Anies dalam menetapkan cawapres diduga berdampak negatif terhadap elektabilitas koalisi Perubahan. Namun, Hasto tetap berpandangan bahwa dialog dengan Partai Demokrat adalah hal yang tidak salah dan penting untuk kepentingan rakyat, bangsa, dan negara. Baca juga: Islami Fest 2023: Membangun Literasi Digital yang Inklusif dan Peduli Anak di Ruang Digital PDI-P akan melanjutkan dialog dengan sikap menghormati partai politik lain dan memprioritaskan persatuan dan semangat gotong royong. Pertemuan antara Partai Demokrat dan PDIP menjadi langkah awal dalam membangun dialog masa depan bangsa yang bersatu. Meskipun ada perbedaan koalisi, partai politik ini menjunjung tinggi semangat rekonsiliasi dan persatuan dalam menghadapi pemilu 2024. Dialog ini menjadi wadah untuk membahas visi dan misi masa depan serta berbagai persoalan bangsa yang perlu diatasi bersama. Partai Demokrat, dengan sikap terbuka, menunjukkan kesiapannya dalam menjalin kerja sama dengan partai politik lain demi kebaikan bangsa dan negara. (*Ibs)