Pewarta Nusantara
Menu Kirim Tulisan Menu

Tragedi Mengerikan di Penjara Wanita Honduras: 40 Wanita Tewas dalam Kerusuhan Mematikan yang Mengguncang Dunia!

Tragedi Mengerikan di Penjara Wanita Honduras: 40 Wanita Tewas dalam Kerusuhan Mematikan yang Mengguncang Dunia!

Pewarta Nusantara, Tegucigalpa - Insiden kerusuhan di penjara wanita di Honduras mengejutkan dunia pada hari Selasa (20/6) dengan sedikitnya 40 wanita yang tewas dalam kejadian mengerikan tersebut.

Juru bicara badan investigasi polisi nasional Honduras, Yuri Mora, mengungkapkan bahwa sebagian besar korban tewas akibat pembakaran, sementara ada juga laporan tentang narapidana yang ditembak atau ditikam di penjara di Tamara, yang terletak sekitar 50 km barat laut ibu kota Tegucigalpa.

Menurut karyawan rumah sakit Tegucigalpa, setidaknya tujuh narapidana wanita dirawat di sana karena luka tembak dan tusukan.

Pemerintah Honduras berusaha untuk merespons situasi ini dengan cepat. Presiden Xiomara Castro menyatakan bahwa kerusuhan ini "direncanakan oleh geng 'mara' dengan sepengetahuan dan persetujuan otoritas keamanan." Ia berjanji untuk mengambil tindakan yang massif sebagai respons atas serangan tersebut.

Namun, kerabat-kerabat korban yang cemas dan marah masih mencari informasi tentang nasib orang yang mereka cintai. Mereka berkumpul di luar penjara, dipenuhi kesedihan dan kesakitan.

Kerusuhan ini menunjukkan eskalasi kekerasan di dalam sistem penjara Honduras, di mana geng-geng memegang kendali luas dan melakukan kegiatan terlarang.

Kerusuhan di penjara wanita ini adalah tragedi terburuk yang terjadi di pusat penahanan wanita di Amerika Tengah sejak 2017. Saat itu, sebuah tempat penampungan pemuda bermasalah di Guatemala terbakar akibat protes terhadap pemerkosaan dan penganiayaan di lembaga tersebut.

Bencana itu menewaskan 41 gadis. Sejarah kerusuhan penjara yang mengerikan juga pernah terjadi di Honduras pada tahun 2012, di mana 361 narapidana tewas dalam kebakaran yang diduga disebabkan oleh korek api, rokok, atau sumber api lainnya.

Kerusuhan ini meningkatkan tekanan pada pemerintah Honduras untuk mengadopsi pendekatan tegas terhadap masalah penjara dan geng yang ada di negara tersebut.

Baca juga: Tragedi Bentrokan di Penjara Wanita Honduras: 25 Narapidana Tewas dalam Kebakaran Mematikan dan Puluhan Luka-luka

Negara tetangga El Salvador di bawah kepemimpinan Presiden Nayib Bukele telah menerapkan pendekatan penjara tanpa toleransi dan tanpa hak istimewa sebagai respons terhadap ancaman geng.

Meskipun langkah-langkah keras tersebut menuai kontroversi dan pelanggaran hak asasi manusia, pendekatan tersebut telah mendapat dukungan yang kuat di kalangan masyarakat El Salvador yang ingin melawan kekuatan geng jalanan yang telah lama meresahkan negara mereka. (*Ibs)

Penulis:

Editor: Erniyati Khalida

318