Pewarta Nusantara
Menu Menu
Thomas More

Biografi Thomas More, Ahli Hukum Kontriversial dari London

Pewartanusantara.com - Thomas More merupakan seorang ahli hukum yang memiliki kontroversial dalam hidup dan kematiannya. Dengan perjalanan hidupnya yang menarik, biografi Thomas More banyak ditelusuri hingga saat ini. Nah, jika Anda juga penasaran dengan biografi tokoh yang satu ini, simak ulasannya berikut.

Riwayat hidup Thomas More

Thomas More atau Sir Thomas More adalah seorang pengacara, penulis, filsuf, negarawan, sosialis, dan humanis renaisans ternama dari kota Inggris. Thomas dilahirkan pada tanggal 7 februari 1478 di London, Inggris. Ayahnya bernama Sir Jhon More yang menjadi seorang pengacara sukses yang kelak menjadi hakim. Ibunya bernama Agnes (nee graunger).

Thomas bersekolah di salah satu sekolah terbaik di London, yaitu St Anthonys School. Ia juga menjadi pelayan rumah tangga Jhon Morton dan, tuan kanselir (lord chancellor) Inggris dan uskup agung canterbury. Jhon morton sangat mendukung pembelajaran baru humanisme London. Ia juga sangat memperhatikan Thomas karena yakin memiliki potensi yang sangat besar.

Pada tahun 1492, Thomas ditempatkan Jhon morton di university oxford untuk menerima pendidikan klasik. Ia menjadi mahir dalam bahasa yunani dan latin karena belajar di bawah bimbingan William Grocyn dan Thomas Linacre. Dua tahun selanjutnya, Thomas didesak ayahnya untuk memulai pelatihan hukum di New inn London. Hal tersebut membuatnya untuk meninggalkan oxford.

Thomas More juga menjadi murid di Lincolns Inn sampai menjadi advokat pada tahun 1496 sampai dengan 1502. Ia juga menjabat sebagai seorang anggota dewan penasihat Tuan Kanselir Tinggi Inggris dan Raja Henry VII dari oktober tahun 1529 sampai 16 mei 1532. Dalam biografi Thomas More, ia meninggal dunia pada tanggal 6 juli 1535 di london, Inggris.

Pemikiran Thomas More tentang pemerintahan

Gagasan ini muncul ketika Thomas menjadi salah satu anggota utusan diplomasi dalam perdagangan wool antara flemish dan inggris. Thomas mengungkapkan bahwa awal kehancuran pemerintahan yang baik adalah tirani. Ia mengangkat sebuah realita pemerintahan yang menerapkan konsep tirani dan mengalami kehancuran.

Dalam bukunya yang berjudul History of king richard III (1513), Thomas menuliskan tentang seorang tirani yang merebut kekuasaan dengan cara yang tidak adil. Dalam masa tersebut pemerintahan melakukan korupsi karena ambisi untuk mencari kekuasaan.

Thomas More mengungkapkan bahwa untuk mencapai pemerintahan ideal harus membangun sebuah kerjasama dengan warganegara yang baik. Dalam dunia pemerintahan, hal-hal yang bersifat tirani harus dihilangkan agar tidak terjadi kehancuran. Pemerintahan yang bersifat tirani akan menyebabkan segala macam kerjasama tidak akan tercapai tanpa adanya kesadaran dari seorang pemimpin.

Baca juga: Desiderius Erasmus Dengan Segala Kiprahnya

Karya-karya Thomas More

Thomas memiliki sebuah karya tulis yang sangat terkenal, yaitu Utopia. Karya tersebut merupakan sebuah novel yang diterbitkan pada tahun 1516. Dalam biografi Thomas More, terdapat beberapa karya yang perlu Anda ketahui. Semasa hidupnya thomas memiliki karya diantaranya sebagai berikut:

  • The answer to a poisoned book (1533)
  • Debellation of Salem and bizance (1533) (CW 10)
  • Apology (1533) (CW 9)
  • Selanjutnya, The confutation of tyndales answer (1532, 1533)
  • Letter against frith (1532) (CW 7)
  • Supplication of souls (1529) (CW 7)
  • A dialogue concerning heresies (1529, 1530) (CW 6)
  • Responsio ad lutherum (1523) (CW 5)
  • Letter to brixius (tahun 1520) (CW 3, Pt.2, App C)
  • Latin poems (1520) (CW 3, Pt. 2)
  • Utopia (1516) (CW 4)
  • A merry jest (c 1516) (CW 1)

Informasi biografi Thomas More tentunya sangat bermanfaat untuk Anda. Tidak hanya memahami perjalanan hidupnya, tetapi Anda juga bisa mempelajari pemerintahan yang baik di masa Thomas.

Penulis:

Editor: Erniyati Khalida