PSSI
Pewarta Nusantara, Nasional – Erick Thohir, Ketua Umum PSSI, telah mengumumkan susunan komite periode 2023-2027.
Rapat Komite Eksekutif (Exco) yang diadakan di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, telah berhasil mencapai kesepakatan tentang 14 komite tetap dan 3 komite Ad Hoc yang akan memimpin setiap komite.
Hal ini merupakan langkah penting untuk memastikan PSSI mematuhi aturan FIFA yang mensyaratkan pengisian komite.
Meskipun demikian, ada satu nama yang tidak masuk dalam daftar komite, yaitu Waketum PSSI, Zainudin Amali. Namun, Erick Thohir memberikan tugas khusus kepada Zainudin Amali untuk mengawasi seluruh komite yang ada.
Keputusan ini menunjukkan kepercayaan yang diberikan oleh Erick Thohir kepada Zainudin Amali untuk memastikan kelancaran tugas komite PSSI.
Susunan Komite PSSI & Komite Ad Hoc:
- Komite Keuangan – Pieter Tanuri
- Komite Kompetisi – Endri Erawan
- Komite Teknis dan Pengembangan – Ratu Tisha
- Komite Wasit – Erick Thohir
- Komite Medis – Sumardji
- Komite Sepak Bola Wanita – Vivin Cahyani
- Komite Pengembangan Usia Muda – Muhammad
- Komite Futsal – Hasnuryadi Sulaiman
- Komite Hukum – Ahmad Riyadh
- Komite Status Pemain – Khairul Anwar
- Komite Fairplay dan Tanggung Jawab Sosial – Juni Rachman
- Komite Media – Arya Mahendra Sinulingga
- Komite Sepak Bola – Eko Setyawan
- Komite Keamanan – Rudi Yulianto
- Komite Ad Hoc BTN – Sumardji
- Komite Ad Hoc Infrastuktur – Juni Rachmad
- Komite Ad Hoc Suporter – Arya Mahendra Sinulingga
Komitmen Erick Thohir dalam memastikan kesinambungan dan keberlanjutan kepengurusan PSSI sangat terlihat dari pengumuman susunan komite yang telah dibuat.
Menyusun komite yang kuat dan berkompeten menjadi langkah strategis dalam menghadapi berbagai tantangan di dunia sepak bola Indonesia.
Peran komite tetap menjadi sangat penting dalam mengelola berbagai aspek sepak bola di Indonesia, seperti pembinaan pemain, pengembangan infrastruktur olahraga, organisasi liga, serta kerjasama dengan pihak terkait lainnya.
Selain itu, tugas komite Ad Hoc yang ditambahkan oleh Erick Thohir akan membantu menangani isu-isu khusus yang memerlukan perhatian dan penanganan cepat.
Dengan adanya pengawasan dari Zainudin Amali, diharapkan setiap komite akan berjalan dengan efisien dan menghasilkan keputusan yang tepat demi kemajuan sepak bola Indonesia.
Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI memberikan dukungan dan dorongan kepada semua komite untuk bekerja secara kolaboratif guna mencapai tujuan bersama, yaitu meningkatkan prestasi sepak bola Indonesia secara berkelanjutan.
PSSI sebagai induk organisasi sepak bola di Indonesia memiliki tanggung jawab besar untuk mengelola dan memajukan sepak bola di tingkat nasional.
Dengan komitmen dan kebersamaan dari semua pihak yang terlibat, diharapkan sepak bola Indonesia dapat terus berkembang dan berprestasi di tingkat internasional.
Selanjutnya, tantangan besar yang dihadapi PSSI adalah memastikan sepak bola Indonesia berkembang dengan baik dan mendapatkan tempat yang lebih baik di kancah dunia sepak bola.
Kehadiran komite yang kuat dan berkompeten diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam pengelolaan sepak bola di Indonesia.
Sebagai penggemar sepak bola, kita semua juga memiliki peran penting dalam mendukung perkembangan sepak bola Indonesia.
Dukungan kita dalam menyaksikan pertandingan, mendukung klub dan tim nasional, serta menyemangati pemain muda akan sangat berarti bagi perkembangan sepak bola Tanah Air.
Dengan adanya komitmen dari Erick Thohir dan seluruh anggota komite PSSI, diharapkan sepak bola Indonesia dapat terus menunjukkan prestasi gemilang dan mengukir sejarah yang membanggakan di kancah sepak bola dunia.
Mari bersama-sama mendukung dan mengawal sepak bola Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah dan gemilang. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Jakarta – Piala Dunia U-17 2023 yang akan diselenggarakan di Indonesia telah menjadi bukti bahwa dunia mengakui dan percaya akan kepemimpinan Presiden Jokowi, menurut Ketua PSSI, Erick Thohir.
Keputusan tersebut diambil dalam FIFA Council Meeting ke-24, di mana Indonesia dipilih sebagai tuan rumah menggantikan Peru yang sebelumnya direncanakan.
FIFA mencoret Peru karena dinilai belum memenuhi persyaratan infrastruktur yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan turnamen tersebut.
Meskipun lokasi penyelenggaraan berubah, yaitu menjadi Indonesia, FIFA menegaskan bahwa tanggal penyelenggaraan turnamen tidak akan berubah.
Turnamen ini akan berlangsung mulai 10 November hingga 2 Desember mendatang, sesuai dengan pengumuman resmi FIFA saat mencoret Peru.
Menanggapi hal ini, Erick Thohir merasa bersyukur dan mengungkapkan harapannya agar semua pihak terkait dalam sepak bola Indonesia segera mempersiapkan diri dengan baik.
“Saya hanya bisa mengucapkan rasa syukur dan Alhamdulillah, karena FIFA Council mengambil keputusan bersama untuk menunjuk Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 tahun ini,” ujar Erick Thohir, Ketua Umum PSSI.
“Ini salah satu bentuk kepercayaan dunia kepada Indonesia di bawah kepemimpinan Bapak Presiden Joko Widodo,” tambahnya.
Namun, Erick Thohir juga menjelaskan bahwa ia belum menerima pemberitahuan resmi secara tertulis. Pengumuman ini hanya berdasarkan laporan dari FIFA saat FIFA Council Meeting berlangsung di Zurich pada Jumat malam.
Baginya, yang terpenting saat ini adalah bagaimana Indonesia dapat mempersiapkan diri dengan baik sebagai tuan rumah yang berkualitas.
Selain membahas Piala Dunia U-17 2023, FIFA juga membahas beberapa turnamen lain dalam pertemuan tersebut. Beberapa di antaranya adalah Piala Dunia Wanita 2024 yang akan diselenggarakan di Kolombia, Piala Dunia U-17 Wanita yang akan diselenggarakan di Republik Dominika, serta Piala Dunia Futsal 2024 yang akan diselenggarakan di Uzbekistan.
Baca juga: Piala Dunia U17" href="https://www.pewartanusantara.com/ini-alasan-utama-fifa-indonesia-ditunjuk-jadi-tuan-rumah-piala-dunia-u17/" rel="bookmark">Ini Alasan Utama FIFA Indonesia ditunjuk Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U17
Dalam pertemuan ini, hadir pula beberapa petinggi FIFA seperti Gianni Infantino (Presiden FIFA) dan Fatma Samoura (Sekretaris Jenderal FIFA). (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Yogyakarta – Elkan Baggott Frustrasi Ketika Dipinjamkan ke Cheltenham: “Jarang Mendapatkan Kesempatan Bermain”.
Elkan Baggott, pemain Indonesia yang bermain di klub Ipswich Town, mengungkapkan perasaan frustrasinya saat dipinjamkan ke Cheltenham Town.
Meskipun tampil dominan saat dipinjamkan ke Gillingham, Elkan jarang mendapatkan kesempatan bermain utama di Cheltenham.
Pada awal musim, Elkan dipinjamkan ke Gillingham di Liga Two dan berhasil tampil impresif dengan bermain dalam 27 pertandingan.
Namun, pada putaran kedua, saat dipinjamkan ke Cheltenham Town yang berlaga di Championship, Elkan hanya mendapatkan kesempatan bermain dalam satu pertandingan.
Dalam wawancara, Elkan mengungkapkan perasaannya, “Tidak banyak mendapatkan kesempatan bermain di sana jelas membuat frustrasi. Jadi ini benar-benar musim dengan dua babak. Ini semua tentang belajar. Jadi, dalam jangka panjang saya yakin itu semua akan menguntungkan saya, karena saya belajar banyak di kedua klub.”
Elkan juga menjelaskan bahwa ia tetap berkomunikasi dengan Ipswich Town selama masa peminjaman ke Gillingham dan Cheltenham Town.
Meskipun menghadapi situasi yang menantang, Elkan merasa bangga bisa mendapatkan kesempatan bermain di kedua klub tersebut.
Baca juga: Kejadian Mengejutkan: Bebek Karet Raksasa Kempes di Pelabuhan Hong Kong Hanya dalam Sehari!
“Saya banyak berkomunikasi dengan Ipswich selama musim ini, dan mereka tetap berhubungan dengan sangat bagus. Ipswich datang untuk bermain melawan Cheltenham menjadi hari yang aneh, tetapi senang melihat semua teman-teman. Ada banyak wajah baru, jadi senang bertemu dengan beberapa dari mereka,” ungkapnya.
Perjalanan Elkan Baggott yang penuh dengan tantangan ini menjadi bagian penting dalam pengembangan karirnya sebagai pemain sepak bola.
Meskipun menghadapi rintangan dan kesulitan, pengalaman ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi Elkan dan membantu dalam pertumbuhan dan peningkatan kualitas permainannya. (*IBs)
Pewarta Nusantara – PSSI Mendapat Teguran Tegas dari FIFA, Sepak Bola Indonesia Dalam Bahaya. Liga 1 2023-24 yang direncanakan akan segera dimulai pada tanggal 1 Juli mendatang telah menimbulkan sorotan terhadap PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Akibat adanya larangan bagi suporter tim tamu untuk menyaksikan pertandingan tim kesayangannya saat bermain di luar kandang.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengungkapkan keprihatinannya terkait peringatan keras yang diterima dari FIFA terkait dengan kondisi sepak bola Indonesia. Dia berharap tidak akan ada lagi insiden kerusuhan saat kompetisi dimulai dalam waktu dekat.
Erick Thohir meminta agar penonton kompetisi tidak lagi terlibat dalam kerusuhan di tengah pertandingan. Menurutnya, apabila kejadian serupa terulang, FIFA yang terus memantau perkembangan sepak bola Indonesia, tidak akan ragu memberikan sanksi yang lebih berat, bahkan mungkin menghentikan sepak bola Indonesia secara keseluruhan. Oleh karena itu, dia memberikan peringatan kepada para suporter.
“Diharapkan kita semua mengingat peristiwa di Kanjuruhan yang masih tercatat oleh FIFA. Kita beruntung karena hanya mendapat sanksi ringan, sehingga masih bisa mengadakan pertandingan internasional, FIFA Matchday, dan kompetisi lainnya. Namun, jika terjadi kerusuhan seperti yang terjadi di akhir musim lalu, saya yakin FIFA akan menghentikan sepak bola Indonesia. Kita tidak boleh melupakan hal ini, karena FIFA tidak akan melupakan,” ungkap Erick Thohir melalui pernyataan resmi PSSI.
Selain itu, Erick juga menyoroti tentang risiko yang dihadapi sepak bola Indonesia saat berada dalam tahun politik. Kondisi tersebut membuat PSSI memberlakukan kebijakan agar hanya suporter tuan rumah yang diizinkan hadir di stadion.
Menurutnya, langkah tersebut telah direncanakan jauh-jauh hari sebelum kompetisi dimulai, sejalan dengan arahan dari Presiden Jokowi untuk mengantisipasi masalah keamanan.
“Karena itu, bersama PT Liga Indonesia Baru, kami telah merilis jadwal kompetisi jauh sebelumnya. Hal ini merupakan langkah yang diambil untuk menjaga keamanan. Penonton yang diperbolehkan hadir di stadion hanyalah suporter tuan rumah saja, dan kebijakan ini hanya bersifat sementara demi menciptakan kompetisi yang nyaman, aman, serta memastikan penonton pulang dengan selamat ke rumah,” tutupnya.
Teguran tegas yang diterima oleh PSSI dari FIFA menunjukkan bahwa sepak bola Indonesia saat ini berada dalam situasi yang berbahaya.
Ancaman sanksi lebih berat hingga penghentian sepak bola secara keseluruhan dapat mengancam eksistensi sepak bola di tanah air.
Oleh karena itu, peran aktif seluruh pihak, termasuk PSSI, PT Liga Indonesia Baru, suporter, dan penonton sangat penting untuk menjaga keamanan dan keharmonisan dalam pertandingan sepak bola Indonesia. (*Ibs
Pewarta Nusantara – Thomas Doll, pelatih Persija Jakarta, mengungkapkan kegembiraannya atas keputusan PSSI untuk menunjuk seorang Direktur Teknik (Dirtek) dari Jerman.
Menurutnya, reputasi orang-orang Jerman dalam dunia sepak bola sudah sangat terkenal dan dihormati. Keputusan ini juga menandakan bahwa PSSI ingin Indra Sjafri fokus pada timnas U-22 Indonesia, sementara posisi Dirtek akan diisi oleh seorang pelatih asing dari Jerman.
PSSI sedang mempersiapkan perjalanan ke Jerman untuk bertemu dengan calon Dirtek. Thomas Doll pun merasa senang mendengar kabar ini.
Ia meyakini bahwa orang-orang Jerman memiliki pengetahuan dan keahlian yang luar biasa dalam sepak bola. “Saya tahu bagaimana mereka bekerja. Ada banyak pelatih hebat di Jerman, terutama yang ahli dalam dunia sepak bola,” ujar Doll mengenai rencana PSSI untuk mendatangkan Dirtek dari Jerman.
Keputusan PSSI ini memberikan harapan baru bagi perkembangan sepak bola Indonesia. Dengan melibatkan pelatih berpengalaman dari luar negeri, diharapkan akan terjadi peningkatan dalam pembinaan dan pengembangan pemain di tanah air.
Semua pihak berharap bahwa kehadiran Dirtek dari Jerman akan membawa manfaat yang positif bagi perkembangan sepak bola Indonesia ke depannya.
Apresiasi Thomas Doll terhadap keputusan PSSI menunjuk Dirtek dari Jerman terungkap. Menurutnya, orang Jerman memiliki rekam jejak yang mengesankan di dunia sepak bola. Dengan demikian, Doll memandang keputusan tersebut sebagai langkah yang sangat tepat dari PSSI.
“Saya yakin bahwa orang Jerman tersebut akan memberikan kontribusi yang berharga. Hal ini akan menjadi keuntungan bagi PSSI,” ungkap mantan pelatih Borussia Dortmund tersebut, mengekspresikan keyakinannya terhadap keputusan tersebut. (*Ibs)