Piala FA
Pewarta Nusantara, Yogyakarta – Manchester City Siap Cetak Sejarah dengan Treble Winner, Menantang Rekor Manchester United.
Manchester City telah melangkah menuju pencapaian yang spektakuler dengan peluang besar meraih treble winner, gelar yang belum pernah diraih dalam sejarah klub.
Setelah memastikan gelar Premier League dan Piala FA, tinggal satu pertandingan lagi bagi tim asuhan Pep Guardiola untuk mengukuhkan diri sebagai juara Liga Champions.
Prestasi ini telah menarik perhatian mantan pemain Arsenal, Lauren, yang menganggap bahwa treble winner yang mungkin diraih oleh Manchester City akan lebih menakjubkan daripada invincible yang pernah dia alami bersama Arsenal dua dekade yang lalu.
Lauren menyatakan bahwa meraih gelar tanpa terkalahkan adalah pencapaian luar biasa, tetapi menjadi juara Liga Champions adalah sesuatu yang benar-benar mengagumkan.
Mimpi untuk meraih treble winner juga menjadi sorotan sejarah, karena hanya sedikit klub yang berhasil meraihnya, terutama di Inggris.
Baca juga: Inter Milan Mampu Menyamai Permainan Manchester City: Federico Dimarco Bangga dengan Penampilan Tim
Hanya Manchester United yang mampu mencatatkan nama mereka dalam sejarah dengan meraih treble winner pada musim 1998-1999, ketika mereka berhasil memenangkan Premier League, Liga Champions, dan Piala FA secara bersamaan.
Manchester City berada di jalur yang sama dan siap untuk menantang rekor rival sekota mereka. Dengan posisi favorit untuk meraih gelar juara, peluang mereka untuk mengulangi keberhasilan Manchester United semakin terbuka lebar.
Semua mata akan tertuju pada pertandingan final Liga Champions yang akan menentukan apakah Manchester City dapat mencetak sejarah dengan treble winner yang luar biasa ini. (*Ibs)
Pewarta Nusantara – Performa Manchester United dalam pertandingan final Piala FA 2022-2023 mungkin tidak membuahkan gelar juara, namun pelatih mereka, Erik Ten Hag, tetap merasa bangga dengan usaha yang telah dilakukan oleh para pemainnya.
Ten Hag memberikan penghormatan kepada para pemain yang mampu memberikan perlawanan sengit kepada Manchester City dalam pertandingan final tersebut.
Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Wembley, Inggris, pada Sabtu (3/6/2023) malam waktu Indonesia, Manchester United mengalami kekalahan dengan skor 1-2 dari tim tetangganya, Manchester City.
Tim Setan Merah ini harus menghadapi ketertinggalan sejak menit pertama ketika Ilkay Gundogan mencetak gol. Meski begitu, mereka tidak menyerah begitu saja dan berhasil menyamakan kedudukan melalui tendangan penalti Bruno Fernandes pada menit ke-33.
Sayangnya, keberhasilan tersebut tidak berlangsung lama karena Manchester City berhasil mencetak gol kemenangan pada menit ke-51.
Meskipun kekalahan ini menghalangi Manchester United untuk meraih gelar double winners musim ini, Erik Ten Hag tetap memuji perjuangan dan semangat yang ditunjukkan oleh Marcus Rashford dan rekan-rekannya dalam pertandingan tersebut.
“Kami merasa hancur dan tentu saja kecewa, tetapi saya harus mengatakan bahwa saya sangat bangga dengan tim saya. Kami tampil sangat baik, meskipun kami kebobolan dua gol yang seharusnya bisa dihindari. Ketika Anda bermain melawan City dan hampir tidak kebobolan dalam permainan terbuka, itu adalah penghargaan yang besar bagi tim. Namun, jika Anda kebobolan gol seperti itu, itu tentu mengecewakan,” ungkap Ten Hag seperti yang dilansir oleh BBC Internasional pada Minggu (4/6/2023).
Selain itu, pelatih Manchester United ini juga menyoroti karakter tangguh yang ditunjukkan oleh timnya dalam pertandingan tersebut.
Ten Hag berharap agar karakteristik tersebut dapat dipertahankan dan digunakan sebagai modal untuk musim depan. “Tim ini telah menunjukkan ketangguhan, karakter, dan kepribadian.
Baca juga: Bruno Fernandes Ungkap Rencana Membangun Sesuatu yang Istimewa di Manchester United di Bawah Ten Hag
Kami tahu bahwa kami memiliki perjalanan yang harus dijalani, tetapi ini akan membuat kami menjadi lebih baik. Ini adalah ujian bagi kami, meskipun kami tidak berhasil, tetapi kami dapat mengambil banyak hal positif untuk musim depan,” tambahnya.
Dengan semangat dan semangat juang yang telah ditunjukkan oleh Manchester United dalam Piala FA musim ini, penggemar tim dan Erik ten Hag berharap bahwa keberhasilan dan prestasi akan terus diraih oleh tim ini di masa depan. (*Ibs)
Pewarta Nusantara – Derbi Manchester di Piala FA memiliki beberapa fakta menarik yang perlu diperhatikan. Pertama, ini adalah pertemuan pertama antara Manchester City dan Manchester United dalam final Piala FA, sebuah momen bersejarah bagi kedua klub.
Mereka sebenarnya sudah tidak asing satu sama lain karena sebelumnya mereka sudah bertemu sebanyak 8 kali di ajang ini. Namun, final kali ini memiliki makna yang lebih besar karena akan menentukan siapa yang akan menjadi juara.
Tidak mengherankan jika final Piala FA musim 2022-23 yang akan diadakan di Stadion Wembley pada Sabtu (3/6/2023) sangat dinantikan.
Pertandingan ini akan menjadi Derbi Manchester yang memperebutkan gelar juara, dan diperkirakan akan memberikan pertandingan yang seru dan sengit antara kedua tim.
Keberhasilan Manchester City dalam mencapai final ini menambah gairah pertandingan, karena mereka berhasil mengalahkan tim-tim tangguh sepanjang kompetisi.
Salah satu fakta menarik lainnya adalah pertemuan perdana antara Manchester City dan Manchester United di Piala FA terjadi pada 3 Oktober 1891 di Stadion North Road.
Pada pertandingan itu, Manchester United berhasil mengungguli Manchester City dengan skor telak 5-1. Namun, yang membuat pertandingan tersebut semakin menarik adalah penampilan brilian dari kiper Manchester United, John Slater, yang berhasil mementahkan eksekusi penalti pemain Manchester City, Davies, pada menit ke-33.
Ini menunjukkan bagaimana rivalitas antara kedua klub sudah ada sejak lama, dan pertandingan di masa kini diharapkan bisa menyamai intensitas dan drama dari pertemuan sejarah mereka.
Derbi Manchester pada final Piala FA 2022-23 bukan pertemuan pertama kedua klub di Stadion Wembley. Pada semifinal musim 2010-11, Manchester City berhasil mengalahkan Manchester United dengan skor 1-0 berkat gol dari Yaya Toure.
Menariknya, dalam setiap pertemuan antara kedua klub di tempat netral, Manchester City selalu keluar sebagai pemenang. Pada semifinal musim 1925-26, The Cityzens bahkan mencetak kemenangan telak 3-0 di Stadion Bramall Lane.
Fakta ini menambahkan kekaguman terhadap performa Manchester City di Piala FA dan memperkuat ekspektasi bahwa pertandingan final ini akan menjadi seru dan kompetitif.
Fakta menarik lainnya adalah dalam 3 edisi terakhir Derbi Manchester di Piala FA, selalu terdapat pemain yang diusir wasit. Pada babak 16 besar musim 2003-04, Gary Neville mendapatkan kartu merah setelah pertandingan berjalan selama 39 menit.
Paul Scholes juga mengikuti jejaknya pada semifinal musim 2010-11, di mana dia diberikan kartu merah pada menit ke-72. Tidak hanya itu, pada Babak III musim berikutnya, Vincent Kompany dari Manchester City juga harus meninggalkan lapangan setelah mendapatkan kartu merah pada menit ke-12.
Hal ini menunjukkan betapa sengit dan penuh gairah pertandingan antara kedua klub ini, serta memperlihatkan tekanan yang ada dalam pertandingan dengan nilai yang begitu besar.
Old Trafford, Sang Neraka Bagi Man. City
Dalam sejarahnya, Man. City selalu mengalami kekalahan setiap kali bertandang ke Stadion Old Trafford dalam pertandingan Derbi Manchester di ajang Piala FA. Terdapat empat kesempatan di mana mereka harus mengakui keunggulan lawan.
Pertama kali terjadi pada musim 1969-1970, diikuti oleh pertemuan pada musim 1986-1987, 1995-1996, dan terakhir pada musim 2003-2004.
Selama empat kesempatan tersebut, Man. City tidak hanya menderita kekalahan, tetapi juga gagal mencetak satu pun gol saat bermain di markas Man. United.
Selain itu, fakta menarik lainnya adalah durasi pertandingan. Dalam delapan edisi sebelumnya Derbi Manchester di Piala FA, tidak ada satu pun pertandingan yang harus berlanjut hingga perpanjangan waktu, apalagi mencapai adu penalti.
Melihat deretan fakta menarik ini, sangat menarik untuk menantikan apakah fakta-fakta tersebut akan terulang dalam pertandingan Man. City melawan Man. United di Stadion Wembley nanti. Semua akan terungkap di lapangan hijau. (*Ibs)
Pewarta Nusantara – Fred meminta lebih banyak menit bermain kepada pelatih Manchester United, Erik ten Hag. Dalam ulasan kami, kami memberikan tinjauan lengkap mengenai hal ini.
Fred, pemain timnas Brasil, telah tampil sebanyak 55 kali dalam semua kompetisi, namun hanya 22 kali menjadi starter. Ia merasa tidak puas dengan lamanya waktu bermainnya.
Fred, gelandang Manchester United, mengakui bahwa klub ini mengalami musim yang cukup positif. Namun, ia tetap tidak puas dengan menit bermain yang ia dapatkan.
Menurut Pewarta Nusantara yang mengutip FourFourTwo, Fred menyatakan, “Dalam hal penampilan saya sendiri, saya percaya bahwa saya telah bermain dengan baik, meskipun saya berharap bisa mendapatkan lebih banyak menit bermain di lapangan. Setiap kali saya berada di lapangan, saya berusaha memberikan kontribusi yang diharapkan dari saya demi keberhasilan tim.”
Pernyataan Fred ini mengundang spekulasi tentang kemungkinan kepindahannya pada musim panas mendatang, terutama jika Manchester United berhasil mendatangkan Mason Mount yang akan mengurangi waktu bermainnya. Fulham disebut-sebut tertarik untuk mendatangkan Fred.
Musim ini, prestasi Manchester United bisa dikatakan positif. Mereka berhasil finis di posisi tiga besar Premier League, meraih gelar Carabao Cup, dan berhasil melaju ke final Piala FA.
Meskipun begitu, Fred mengungkapkan bahwa dirinya tidak sepenuhnya puas dengan menit bermain yang didapatkan.
Dalam pandangannya, Fred menyebut musim ini sebagai musim yang positif bagi klubnya. Meskipun performa tim sudah bagus, Fred mengatakan bahwa sebagai seorang pemain, mereka selalu bermimpi besar dan berharap untuk memenangkan trofi-trofi penting.
Dia menyadari bahwa musim sebelumnya tidak sesuai dengan harapan, namun musim ini jauh lebih baik dengan meraih gelar Piala Liga, mencapai final Piala FA, dan berjuang untuk masuk empat besar di Premier League.
Fred juga menyadari bahwa tim mereka memiliki potensi untuk melangkah lebih jauh di Liga Europa, namun secara keseluruhan, dia merasa senang dengan musim ini.
Fred menganggap trofi pertamanya di klub sebagai tanda bahwa tim mereka sedang berada di jalur yang benar setelah melewati beberapa tahun masa rekonstruksi. (*Ibs)
Pewarta Nusantara – Diogo Dalot telah secara resmi mengikat kontrak dengan Manchester United hingga tahun 2028. Penandatanganan kontrak ini merupakan hasil dari penampilan impresif Dalot sebagai bek kanan pilihan utama The Red Devils sepanjang musim 2022-23.
Dalam periode tersebut, Dalot berhasil tampil sebanyak 42 kali di semua kompetisi, dengan mencetak dua gol dan memberikan tiga assist.
Performa konsisten Dalot di lapangan telah membuahkan hasil yang manis bagi Manchester United. Hal ini membuat klub memberikan kontrak baru dengan durasi lima tahun kepada bek berkebangsaan Portugal tersebut.
Dalam pernyataannya, Dalot mengungkapkan kehormatannya dapat bermain untuk Manchester United, yang menurutnya merupakan salah satu kehormatan terbesar dalam dunia sepak bola.
Dia juga menyatakan bahwa selama lima tahun terakhir, ia telah merayakan banyak momen fantastis bersama klub dan merasa telah tumbuh menjadi sosok yang lebih dewasa.
Kecintaannya terhadap klub ini juga semakin meningkat seiring berjalannya waktu. Dalot Bercita-cita Memimpin Manchester United Meraih Gelar Piala FA.
Setelah menandatangani kontrak baru, Dalot dengan tegas mengungkapkan ambisinya. Ia bertekad kuat untuk membawa Manchester United meraih gelar Piala FA pada musim 2022-23.
“Saya berkomitmen untuk memberikan segalanya bagi para penggemar, dan bersama-sama, kita akan meraih kesuksesan dan banyak gelar di masa depan,” ujar Dalot dengan penuh semangat.
Dalot juga menekankan bahwa saat ini fokus mereka hanya satu, yaitu mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menjadi juara Piala FA.
Ia menyatakan, “Kami sedang berupaya semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan tersebut.”
Dalam partai puncak Piala FA, The Red Devils akan menghadapi rival abadinya, Manchester City. Pertandingan sengit ini akan digelar di Stadion Wembley pada Sabtu (3/6) malam WIB, dan kedua tim akan berjuang habis-habisan untuk meraih gelar prestisius ini. (*Ibs)
Pewarta Nusantara – Cedera Ringan Menghantui Manchester City Jelang Final Piala FA
Pep Guardiola, pelatih Manchester City, mengungkapkan bahwa timnya menghadapi cedera ringan pada 4-5 pemain jelang final Piala FA melawan Manchester United.
Meskipun demikian, Guardiola memastikan bahwa hal ini bukan masalah yang besar.
Penutupan musim Premier League dengan kekalahan 0-1 melawan Brentford memaksa Guardiola melakukan rotasi pemainnya.
Ternyata, alasan di balik rotasi ini adalah adanya pemain-pemain penting yang mengalami cedera ringan. Kevin De Bruyne, Jack Grealish, dan Ruben Dias adalah tiga dari pemain-pemain tersebut.
Guardiola menjelaskan bahwa pemain-pemain yang tidak turun dalam pertandingan melawan Brentford telah mengalami kelelahan fisik dan mental sehari sebelumnya.
Ruben dan Jack tidak berlatih selama 10 hari, sedangkan Kevin merasakan keluhan yang serupa dengan beberapa minggu sebelumnya ketika dia harus absen dalam beberapa pertandingan.
Meskipun ada cedera ringan yang perlu diatasi, Guardiola yakin bahwa pemain-pemain tersebut akan siap tampil dalam final Piala FA.
Dia berencana untuk bertemu dengan mereka dalam tiga hari dan melihat kondisi serta kesiapan mereka melalui sesi latihan.
Pep Guardiola telah mempersiapkan opsi pengganti yang siap tampil jika terjadi kondisi buruk dengan beberapa pemain yang mungkin absen dalam pertandingan melawan Manchester United.
Ia percaya bahwa para pemain pengganti seperti Phil Foden, Riyad Mahrez, dan Cole Palmer memiliki kemampuan luar biasa dan dapat mengisi posisi dengan baik.
Guardiola menekankan bahwa untuk memainkan final, ia akan memilih pemain yang dalam kondisi terbaik. Bukan hanya berdasarkan lamanya mereka bermain di lapangan, tetapi juga kesiapan mereka secara fisik dan mental.
Ia mengapresiasi kontribusi yang telah diberikan oleh pemain-pemain tersebut selama musim ini dan percaya bahwa mereka siap untuk mengambil peran penting jika diperlukan.
Baca juga: David De Gea Mengejutkan Man City Jelang Final Piala FA
Dalam hal ini, memainkan pemain-pemain pengganti juga memberikan kesempatan bagi pemain lain untuk beristirahat dan pulih dari cedera.
Guardiola berharap agar para pemain yang sedang dalam pemulihan dapat pulih sepenuhnya sehingga mereka juga dapat memberikan kontribusi dalam pertandingan-pertandingan penting seperti final Piala FA.
Pewarta Nusantara – David De Gea Mengejutkan Man City Jelang Final Piala FA. Dalam persiapan menghadapi final Piala FA, David De Gea, kiper Manchester United, memberikan peringatan serius kepada Manchester City.
De Gea menegaskan bahwa timnya akan melakukan segala cara untuk meraih kemenangan dalam pertandingan tersebut.
Pertandingan final Piala FA antara kedua tim dijadwalkan berlangsung di Wembley pada tanggal 3 Juni 2023. Baik Manchester United maupun Manchester City telah mengamankan satu trofi musim ini, dengan United memenangkan Carabao Cup dan City merebut gelar Premier League.
De Gea yang meraih penghargaan Golden Glove musim ini, sebagai kiper dengan clean sheet terbanyak, memberikan peringatan keras kepada City.
Ia menyatakan bahwa tujuan United bukan hanya untuk menjadi juara dalam pertandingan tersebut, tetapi juga untuk menghentikan City meraih treble, sebuah prestasi yang hingga saat ini hanya dicapai oleh United di Inggris.
Pemain kiper tersebut menekankan bahwa United telah berjuang sepanjang musim untuk berada dalam posisi memperebutkan gelar, dan mereka akan melakukan segalanya untuk mencapai kemenangan.
De Gea juga mencatat bahwa tim ini telah mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan musim sebelumnya, dengan meraih Carabao Cup dan finis di peringkat ketiga dalam Liga Premier.
Final Piala FA menjadi momentum penting bagi United untuk mengukir pencapaian hebat dalam tahun ini. De Gea menyatakan bahwa tim ini berada dalam performa yang baik dan berharap bisa memanfaatkan momen tersebut untuk mengakhiri musim dengan sukses.
David De Gea, kiper Manchester United, menegaskan bahwa pelatih tim, yang tidak disebutkan namanya, memiliki keinginan kuat untuk memenangkan setiap pertandingan.
Meskipun posisi United di dalam empat besar sudah terjamin dan tak lagi memiliki arti signifikan, tim tetap menunjukkan semangat juang yang tinggi dengan meraih kemenangan 2-1 atas Fulham.
De Gea mengungkapkan bahwa pelatih selalu mendorong timnya untuk tetap fokus dan menang dalam setiap pertandingan.
Sebelum pertandingan melawan Fulham, pelatih memberikan motivasi kepada para pemain dengan mengajak mereka untuk menyelesaikan musim dengan baik dan mempertahankan mentalitas pemenang.
Meskipun United sempat tertinggal 1-0, tim mampu bangkit dan mencetak dua gol untuk membalikkan keadaan.
De Gea menyatakan bahwa ini adalah cara yang baik untuk mengakhiri musim dengan kemenangan dan memberikan kebahagiaan kepada para suporter.
Pentingnya sikap mental yang kuat dan semangat untuk meraih kemenangan dalam setiap pertandingan dapat menjadi faktor penting dalam membangun mentalitas juara bagi tim.
Pelatih United, dengan keinginannya yang tegas untuk mencapai hasil yang positif, berperan penting dalam memotivasi dan mendorong para pemain untuk terus memberikan yang terbaik. (*ibs)