Pewarta Nusantara Menu

Lautaro Martinez

Gunawan Prasetio Gunawan Prasetio
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, YogyakartaLautaro Martinez, penyerang Inter Milan, mengungkapkan bahwa masalah cedera yang dialaminya selama Piala Dunia 2022 telah hilang.

Meskipun mengalami cedera pergelangan kaki yang mempengaruhi performanya dalam kompetisi tersebut, Lautaro mengatakan bahwa ia telah menjalani perawatan yang baik dan saat ini merasa dalam kondisi yang baik.

Pada saat yang sama, Lautaro juga membicarakan tantangan final Liga Champions melawan Manchester City.

“Saya menjalani musim yang sangat bagus, di Piala Dunia saya merasakan sakit tetapi saya mendapat perawatan,” kata Lautaro seperti dilaporkan oleh Football Italia.

“Untuk Argentina, saya berbicara dengan Scaloni dan dia memutuskan untuk memberikan saya istirahat, mengingat musim yang telah saya lalui. Saya telah mendapatkan perawatan yang baik untuk bermain dalam Piala Dunia, dan sekarang saya merasa baik-baik saja.”

Lautaro akan kembali berada di panggung final saat melawan Manchester City dalam pertandingan puncak Liga Champions, tepat enam bulan setelah bermain di final Piala Dunia 2022.

Baginya, kedua pertandingan ini memiliki tekanan yang sama. “Ini adalah dua final terpenting yang bisa dimainkan oleh seorang pemain, satu-satunya perbedaan adalah seragam yang kami kenakan. Perasaannya tetap sama, unik, dan terus berlanjut,” ungkap Lautaro.

Baca juga: Roberto Di Matteo Mempercayai Inter Milan: Peluang Menyamai Keberhasilan Chelsea 2012 di Final Liga Champions!

Pemain asal Argentina ini menyadari bahwa pertandingan melawan Manchester City akan menjadi ujian yang berat, mengingat kualitas tim lawan.

Namun, Lautaro dan timnya siap menghadapinya setelah melakukan persiapan dengan baik sepanjang musim.

“Kami tahu bahwa Manchester City adalah rival yang sangat tangguh untuk dihadapi karena kualitas yang mereka miliki. Namun, kami siap dan telah melakukan tugas kami dengan sebaik mungkin. Kami akan memberikan yang terbaik dalam pertandingan ini,” tegas Lautaro.

Final Liga Champions menjadi momen penting bagi Lautaro dan Inter Milan untuk meraih prestasi besar dan membuktikan kemampuan mereka di panggung Eropa. (*Ibs)

Gunawan Prasetio Gunawan Prasetio
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Jakarta – Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, mengakui bahwa ia pernah tertarik untuk merekrut Lautaro Martinez pada tahun 2020.

Namun, rencana tersebut tidak terwujud karena saat itu City masih memiliki Sergio Aguero dan Gabriel Jesus sebagai opsi penyerang tengah.

Pep Guardiola mengakui kehebatan Lautaro Martinez sebagai pemain yang luar biasa, tetapi pada saat itu, pemain Argentina tersebut tidak menjadi pilihan bagi timnya. Pep Guardiola menyampaikan hal ini seperti yang dilansir oleh Sempreinter.

Setelah kegagalan pindah ke Manchester City pada tahun 2020, Lautaro Martinez berhasil meraih sejumlah gelar, termasuk Scudetto, dua Coppa Italia, dan dua Piala Super Italia.

Selain itu, ia juga berhasil mencetak lebih dari 60 gol. Pujian terhadap Lautaro Martinez juga datang dari pelatih Inter, Simone Inzaghi.

Inzaghi menganggap Martinez sebagai seorang pemimpin di skuat Inter. Menurutnya, Martinez, meskipun masih muda, telah memenangkan banyak trofi di Inter dan memiliki keberadaan yang kuat di klub tersebut. Hal ini disampaikan oleh Inzaghi seperti yang dilaporkan oleh sportnews.bz.

Kedua pelatih ini, Pep Guardiola dan Simone Inzaghi, memberikan penghargaan kepada Lautaro Martinez sebagai pemain yang luar biasa dan pemimpin yang kuat di timnya.

Baca juga: Guardiola Buka Suara: Manchester City Siap Hadapi Tekanan sebagai Favorit di Final Liga Champions Melawan Inter

Meskipun Pep Guardiola pernah mengincar Martinez pada tahun 2020, rencana tersebut tidak terwujud karena situasi pemain di Manchester City saat itu.

Martinez kemudian meraih kesuksesan dengan Inter Milan dan menjadi salah satu pemain kunci dalam meraih sejumlah gelar. Pujian dari Guardiola dan Inzaghi menunjukkan pengakuan atas prestasi dan kualitas yang dimiliki oleh Martinez sebagai seorang pemain sepak bola. (*Ibs)

Gunawan Prasetio Gunawan Prasetio
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara – Kabar mengenai Achraf Hakimi yang ingin kembali ke Inter setelah dua musim bermain di PSG telah mencuat.

La Gazzetta dello Sport melaporkan bahwa Hakimi memiliki keinginan untuk memperkuat kembali klub yang pernah ia bela. Namun, agennya, Alejandro Camano, membantah rumor tersebut dengan tegas.

Camano, yang menjadi perwakilan pemain Paris Saint-Germain tersebut, menepis kabar tersebut meskipun dia mengakui bahwa Hakimi masih memiliki rasa cinta terhadap Inter.

Dia menjelaskan bahwa Hakimi saat ini adalah pemain PSG dan masih memiliki kontrak selama tiga tahun ke depan. Camano menekankan bahwa situasi yang ada saat ini adalah fakta yang harus diterima.

“Achraf adalah pemain PSG, yang mana dia masih memiliki tiga tahun tersisa di kontraknya,” ungkap Camano seperti yang dikutip dari Sempreinter.

“Ini bukan tentang apa yang dia inginkan. Kenyataannya adalah dia adalah pemain klub lain. Dia mencintai Inter. Dia bahagia di Milan. Tapi hari ini, kenyataan dari situasinya adalah apa adanya.”

Meski telah berpindah ke PSG, Hakimi tetap memiliki perhatian dan rasa cinta terhadap Inter. Dia bahkan sempat menyaksikan pertandingan leg kedua semifinal Liga Champions antara Inter melawan AC Milan, di mana Inter keluar sebagai pemenang dengan skor 1-0 berkat gol dari Lautaro Martinez.

Pemain timnas Maroko tersebut hanya bermain untuk Inter selama satu musim, di mana ia memberikan kontribusi besar dalam meraih gelar Scudetto untuk klub tersebut setelah 11 tahun absen.

Dalam musim tersebut, Hakimi tampil dalam 45 pertandingan di berbagai kompetisi dan mencetak 7 gol.

Awalnya, Hakimi berkeinginan untuk bertahan bersama Inter, tetapi kondisi keuangan memaksa klub tersebut untuk menjualnya ke PSG.

Meski demikian, rasa cinta dan kenangan indah bersama Inter tetap ada dalam hati Hakimi. (*IBs)

Gunawan Prasetio Gunawan Prasetio
1 tahun yang lalu

Pewarta NusantaraLautaro Martinez, penyerang Inter Milan, telah mempersiapkan diri dengan baik untuk pertandingan final Liga Champions melawan Manchester City.

Dalam wawancaranya, Lautaro mengungkapkan bahwa ia telah melakukan penelitian mendalam terhadap lawan-lawannya tersebut. Ia bahkan mengaku telah menonton banyak video kiper lawan untuk memahami taktik dan preferensi mereka.

Menjelang pertandingan final, Lautaro merasakan ketegangan yang wajar sebelum pertandingan besar. Ia menyadari pentingnya mempelajari setiap detail agar dapat membuat keputusan dengan cepat di lapangan.

Baginya, ini adalah momen yang istimewa yang tidak terjadi setiap hari, sehingga ia berharap dapat menikmati pertandingan tersebut.

Kesempatan untuk bermain dalam final Liga Champions adalah sesuatu yang harus dinikmati dengan penuh kegembiraan.

Dalam wawancara dengan Football Italia, Lautaro Martinez menyatakan, “Saya menonton banyak video kiper lawan untuk memahami bagaimana mereka memposisikan diri mereka, jadi jika mereka keluar untuk umpan silang, jika mereka terjun ke situasi satu lawan satu, posisi mana yang mereka sukai. Penting untuk mempelajari detail ini, jadi ketika saatnya tiba, saya dapat membuat keputusan dalam sepersekian detik. Saya tegang sebelum setiap pertandingan, itu akan menjadi akhir jika saya tidak merasa gugup. Kami harus menikmati ini, karena Anda tidak bisa memainkan Final Liga Champions setiap hari.”

Lautaro Martinez mengungkapkan bahwa kemenangan Inter Milan dengan skor 1-0 atas Barcelona dalam fase grup Liga Champions menjadi momen penting yang membedakan perjalanan mereka.

Banyak yang meragukan kemungkinan Inter untuk lolos dari babak grup mengingat lawan-lawan tangguh seperti Barcelona dan Bayern Munich.

Namun, tim tersebut berhasil melaju hingga ke babak final. Lautaro mengatakan bahwa kemenangan mereka atas Barcelona menjadi titik balik di mana kesadaran tim tentang potensi dan kekuatan mereka muncul.

“Kami menyadari bahwa kami bisa menjadi hebat dan tim ini bersatu pada saat itu (kemenangan 1-0 lawan Barca). Kami tahu apa yang kami inginkan,” ungkap Lautaro.

Baca juga: Simone Inzaghi Menghadapi Tantangan Besar: Inter Milan Bukan Favorit di Final Liga Champions Melawan Manchester City

Selanjutnya, dia menjelaskan tantangan yang dihadapi oleh Inter dalam pertandingan melawan Porto dan keunggulan mereka atas Benfica di perempat final.

Meskipun mengalami kesulitan melawan Porto, tim berhasil melaju setelah persiapan yang matang dan analisis yang dilakukan oleh pelatih untuk menghadapi lawan-lawan mereka.

Dalam semifinal melawan Milan, Lautaro merasa bahwa sikap mental dan keunggulan timnya jauh lebih baik. Kepemimpinan dengan mencetak dua gol awal memberikan kepercayaan diri dan kenyamanan yang membuat mereka santai menghadapi leg kedua di hadapan para pendukung mereka. (*Ibs)

Gunawan Prasetio Gunawan Prasetio
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara – Lautaro Martinez sedang dikabarkan menjadi incaran Real Madrid, namun Wakil Presiden Inter Milan, Javier Zanetti, memberikan tanggapannya terkait rumor tersebut.

Menurut laporan yang disampaikan oleh The Athletic, Real Madrid telah meminta informasi kepada Inter mengenai Lautaro Martinez.

Namun, Zanetti mengklarifikasi bahwa Madrid belum menghubungi klub mereka mengenai pemain tersebut. Meskipun Karim Benzema dikabarkan akan meninggalkan klub, Lautaro Martinez menjadi salah satu opsi yang dipertimbangkan oleh Madrid sebagai penggantinya.

Meski demikian, Zanetti yakin bahwa Lautaro akan bertahan di Inter. “Saya tidak khawatir (dengan minat dari Madrid) karena saya melihat nilainya. Kami belum mendengar sama sekali tentang gagasan bahwa Real Madrid tertarik padanya,” ujar Zanetti seperti dikutip oleh Pewarta Nusantara dari TyC Sports.

Baca juga: Carlo Ancelotti Berharap Mendapatkan Striker Baru untuk Menguatkan Lini Serang Real Madrid

Zanetti juga memuji mentalitas dan dedikasi yang dimiliki oleh Lautaro Martinez, baik di dalam maupun di luar lapangan. Musim ini, Lautaro tampil impresif bersama Inter dengan mencetak 28 gol dan memberikan 11 assist dari 55 pertandingan di semua kompetisi.

Banyak striker top menjadi incaran Real Madrid selain Lautaro Martinez, yang sedang menjadi sorotan klub tersebut. Madrid dilaporkan tengah mempersiapkan beberapa penyerang berkualitas untuk menggantikan peran Karim Benzema yang mulai menua.

Menurut laporan dari The Times, striker Tottenham Hotspur, Harry Kane, menjadi target utama Madrid. Kane dianggap sebagai pemain yang memiliki kualitas dan pengalaman yang dibutuhkan untuk memperkuat lini serang Madrid.

Selain itu, jurnalis Marca, Jose Felix Diaz, juga menyebutkan bahwa Madrid sedang mempertimbangkan penyerang Chelsea, Kai Havertz. Havertz telah menunjukkan performa yang impresif dan bisa menjadi pilihan menarik bagi Los Blancos.

Namun, Madrid juga dikabarkan sedang mempertimbangkan opsi yang lebih ekonomis, seperti Roberto Firmino dari Liverpool dan Joselu dari Espanyol.

Keduanya adalah pemain yang memiliki kemampuan mencetak gol yang handal dan bisa menjadi alternatif yang lebih terjangkau bagi Madrid.

Dengan demikian, terdapat berbagai nama penyerang yang sedang dikaitkan dengan Real Madrid, termasuk Lautaro Martinez.

Keputusan akhir mengenai rekrutmen penyerang baru ini tentu akan bergantung pada strategi dan kebijakan klub serta penilaian dari pelatih dan manajemen klub. (*Ibs)

Gunawan Prasetio Gunawan Prasetio
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara – Lukaku Membuka, Lautaro Menutup: Inter Milan Menang Dramatis atas Atalanta.

Inter Milan menunjukkan performa yang mengesankan saat melawan Atalanta dalam pertandingan terakhir mereka di Giuseppe Meazza musim ini.

Setelah baru 40 detik laga berjalan, Lukaku membuka keunggulan bagi tuan rumah dengan assist dari Lautaro Martinez. Tidak berhenti di situ, Inter Milan berhasil mencetak gol kedua melalui tendangan keras Nicolo Barella.

Namun, Atalanta tidak menyerah begitu saja dan memanfaatkan momen untuk mencetak gol balasan melalui Mario Pasalic.

Pada babak kedua, kerjasama antara Lukaku dan Lautaro kembali membuahkan hasil dengan gol ketiga bagi Inter Milan, yang kemudian diikuti oleh gol kedua dari Atalanta melalui Luis Muriel.

Dengan kemenangan ini, Inter Milan berhasil meraih posisi kedua dalam klasemen dengan 69 poin, memastikan diri mereka untuk berkompetisi di Liga Champions musim depan.

Sementara itu, Atalanta harus menerima kenyataan bahwa kekalahan ini membuat peluang mereka untuk tampil di Liga Champions musim depan semakin kecil, dengan terdampar di posisi kelima dengan 61 poin.

Pertandingan ini menampilkan permainan seru dan dramatis antara kedua tim, serta menunjukkan kekuatan duet Lukaku dan Lautaro yang menjadi pembeda bagi Inter Milan. (ibs*)

Erniyati Khalida Erniyati Khalida
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara – Inter Milan mencapai keajaiban dengan melaju ke final Liga Champions musim ini, meskipun tidak banyak yang memprediksikannya.

Setelah menunggu selama 13 tahun sejak penampilan terakhir mereka di final pada tahun 2010, Inter Milan berhasil memastikan tempatnya di partai puncak kompetisi bergengsi ini.

Kemenangan melawan AC Milan dalam leg kedua semifinal dengan skor tipis 1-0 pada Rabu (17/5/2023) dini hari WIB menjadi penentu bagi Inter Milan. Mereka juga berhasil memenangkan leg pertama dengan skor 2-0.

Inter Milan tampil lebih tajam meskipun kalah dalam penguasaan bola, menciptakan 15 upaya serangan dengan empat di antaranya tepat sasaran.

Sementara AC Milan kesulitan menciptakan peluang, hanya menghasilkan satu tembakan tepat sasaran dari lima percobaan.

Lautaro Martinez berhasil memecah kebuntuan pada menit ke-75 dengan mencetak gol yang membawa Inter Milan unggul 1-0. Skor ini bertahan hingga akhir pertandingan, dan Inter Milan melaju ke final dengan keunggulan agregat 3-0.

Keberhasilan ini membuat Inter Milan mencatatkan sejarah, menjadi tim pertama yang mencapai final Liga Champions setelah berstatus runner-up di fase grup.

Mereka juga akan bermain di final untuk keenam kalinya, sejajar dengan Ajax Amsterdam, dan hanya kalah dari klub-klub elit seperti Real Madrid, Milan, Bayern Munich, Liverpool, Juventus, Barcelona, dan Benfica.

Baca juga: Cristiano Ronaldo Cemerlang di Kemenangan Al Nassr atas Al Ta’ee: Klasemen Tetap

Inter Milan juga mencetak pencapaian gemilang dengan mencapai tiga final musim ini, termasuk Piala Super Italia dan Coppa Italia, mengikuti langkah mereka pada musim 2010/2011 ketika mereka berlaga di empat final, yaitu Piala Super Italia, Piala Super Eropa, Coppa Italia, dan Piala Dunia Antarklub.