Fabio Capello
Pewarta Nusantara, Yogyakarta – Semua wakil Italia mengalami kekalahan di final kompetisi Eropa, tetapi Fabio Capello, pelatih legendaris Italia, tetap merasa bangga dengan penampilan mereka.
Kekalahan Inter Milan, AS Roma, dan Fiorentina di final Liga Champions, Liga Europa, dan Conference League membuat Capello mengapresiasi perkembangan sepak bola Italia secara keseluruhan.
Capello menekankan bahwa meskipun mereka kalah, tidak ada tim yang mampu menguasai permainan mereka. Inter Milan, Roma, dan Fiorentina mampu bermain dengan gaya mereka sendiri dan menunjukkan permainan yang baik.
“Sepak bola Italia telah berkembang. Ini final ketika di mana kami menelan kekalahan. Kami semua kalah, tapi tidak ada yang mampu mendominasi kami. Inter, Roma, dan Fiorentina bisa bermain melawan semua tim dengan kepribadiannya,” kata Fabio Capello kepada Sky Sport Italia.
Capello juga memberikan apresiasi khusus untuk perjuangan Inter Milan. Meskipun mereka gagal menjadi juara, ia melihat bahwa Inter telah melakukan pekerjaan yang luar biasa.
Namun, ia menyoroti masalah dalam komposisi pemain yang dimiliki oleh Simone Inzaghi.
Meskipun demikian, Capello percaya bahwa Inter Milan dapat menjadi lebih kompetitif di Serie A dan Liga Champions dengan beberapa penyesuaian yang tepat.
Menurutnya, mereka hanya perlu memiliki pemain yang tepat di posisi yang tepat. Capello menekankan pentingnya kepresisian dalam pertandingan semacam itu, di mana kesalahan kecil dapat berakibat fatal.
Dalam pandangan Fabio Capello, meskipun kekalahan di final kompetisi Eropa adalah pukulan yang menyakitkan, hal itu tidak mengurangi kebanggaannya terhadap permainan dan perkembangan sepak bola Italia secara keseluruhan. (*Ibs)
Pewarta Nusantara, Yogyakarta – Kevin De Bruyne mengalami cedera dan harus ditarik keluar dalam pertandingan final Liga Champions antara Manchester City dan Inter Milan.
Menurut Fabio Capello, bekas pelatih AC Milan, kepergian De Bruyne justru menguntungkan Manchester City, dan jika De Bruyne tetap bermain, hasil pertandingan mungkin akan berbeda.
Capello menyatakan pendapatnya kepada Sky Sport Italia, bahwa keluarnya De Bruyne memberikan keuntungan bagi Manchester City.
Phil Foden yang menggantikannya tampil luar biasa dalam pertandingan tersebut. Capello berpendapat bahwa jika De Bruyne masih berada di lapangan, tidak bisa dipastikan bahwa hasilnya akan sama.
Ia juga mencatat bahwa satu kelemahan dari Inter Milan adalah akurasi umpan yang tidak akurat.
Meskipun banyak yang memprediksi kekalahan Inter Milan, tim tersebut berhasil tampil dengan baik dalam pertandingan.
Bahkan, Manchester City terlihat kesulitan dalam menghadapi permainan lawannya. Capello setuju dengan hal ini dan berpendapat bahwa performa Manchester City dan Inter Milan tidak terlalu berbeda.
Perbedaan utamanya terletak pada kualitas pemain yang mempengaruhi skor akhir. Capello menekankan bahwa tidak ada kesenjangan yang besar antara kedua tim tersebut, dan Inter Milan membuang terlalu banyak peluang.
Ia juga menyinggung pengalaman pahitnya sendiri ketika kalah dalam final serupa. Penampilan yang solid dari Inter Milan menggarisbawahi kemampuan tim tersebut dalam menghadapi tantangan besar dan memberikan perlawanan yang tangguh kepada Manchester City.
Tampilan laga final Liga Champions antara Manchester City dan Inter Milan menunjukkan bahwa hasil pertandingan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk cedera pemain kunci.
Pendapat Fabio Capello memberikan sudut pandang yang menarik tentang peran De Bruyne dalam pertandingan dan memperhatikan kekuatan serta kelemahan dari kedua tim yang bertanding. (*Ibs)