Derbi Manchester
Pewarta Nusantara – Derbi Manchester di Piala FA memiliki beberapa fakta menarik yang perlu diperhatikan. Pertama, ini adalah pertemuan pertama antara Manchester City dan Manchester United dalam final Piala FA, sebuah momen bersejarah bagi kedua klub.
Mereka sebenarnya sudah tidak asing satu sama lain karena sebelumnya mereka sudah bertemu sebanyak 8 kali di ajang ini. Namun, final kali ini memiliki makna yang lebih besar karena akan menentukan siapa yang akan menjadi juara.
Tidak mengherankan jika final Piala FA musim 2022-23 yang akan diadakan di Stadion Wembley pada Sabtu (3/6/2023) sangat dinantikan.
Pertandingan ini akan menjadi Derbi Manchester yang memperebutkan gelar juara, dan diperkirakan akan memberikan pertandingan yang seru dan sengit antara kedua tim.
Keberhasilan Manchester City dalam mencapai final ini menambah gairah pertandingan, karena mereka berhasil mengalahkan tim-tim tangguh sepanjang kompetisi.
Salah satu fakta menarik lainnya adalah pertemuan perdana antara Manchester City dan Manchester United di Piala FA terjadi pada 3 Oktober 1891 di Stadion North Road.
Pada pertandingan itu, Manchester United berhasil mengungguli Manchester City dengan skor telak 5-1. Namun, yang membuat pertandingan tersebut semakin menarik adalah penampilan brilian dari kiper Manchester United, John Slater, yang berhasil mementahkan eksekusi penalti pemain Manchester City, Davies, pada menit ke-33.
Ini menunjukkan bagaimana rivalitas antara kedua klub sudah ada sejak lama, dan pertandingan di masa kini diharapkan bisa menyamai intensitas dan drama dari pertemuan sejarah mereka.
Derbi Manchester pada final Piala FA 2022-23 bukan pertemuan pertama kedua klub di Stadion Wembley. Pada semifinal musim 2010-11, Manchester City berhasil mengalahkan Manchester United dengan skor 1-0 berkat gol dari Yaya Toure.
Menariknya, dalam setiap pertemuan antara kedua klub di tempat netral, Manchester City selalu keluar sebagai pemenang. Pada semifinal musim 1925-26, The Cityzens bahkan mencetak kemenangan telak 3-0 di Stadion Bramall Lane.
Fakta ini menambahkan kekaguman terhadap performa Manchester City di Piala FA dan memperkuat ekspektasi bahwa pertandingan final ini akan menjadi seru dan kompetitif.
Fakta menarik lainnya adalah dalam 3 edisi terakhir Derbi Manchester di Piala FA, selalu terdapat pemain yang diusir wasit. Pada babak 16 besar musim 2003-04, Gary Neville mendapatkan kartu merah setelah pertandingan berjalan selama 39 menit.
Paul Scholes juga mengikuti jejaknya pada semifinal musim 2010-11, di mana dia diberikan kartu merah pada menit ke-72. Tidak hanya itu, pada Babak III musim berikutnya, Vincent Kompany dari Manchester City juga harus meninggalkan lapangan setelah mendapatkan kartu merah pada menit ke-12.
Hal ini menunjukkan betapa sengit dan penuh gairah pertandingan antara kedua klub ini, serta memperlihatkan tekanan yang ada dalam pertandingan dengan nilai yang begitu besar.
Old Trafford, Sang Neraka Bagi Man. City
Dalam sejarahnya, Man. City selalu mengalami kekalahan setiap kali bertandang ke Stadion Old Trafford dalam pertandingan Derbi Manchester di ajang Piala FA. Terdapat empat kesempatan di mana mereka harus mengakui keunggulan lawan.
Pertama kali terjadi pada musim 1969-1970, diikuti oleh pertemuan pada musim 1986-1987, 1995-1996, dan terakhir pada musim 2003-2004.
Selama empat kesempatan tersebut, Man. City tidak hanya menderita kekalahan, tetapi juga gagal mencetak satu pun gol saat bermain di markas Man. United.
Selain itu, fakta menarik lainnya adalah durasi pertandingan. Dalam delapan edisi sebelumnya Derbi Manchester di Piala FA, tidak ada satu pun pertandingan yang harus berlanjut hingga perpanjangan waktu, apalagi mencapai adu penalti.
Melihat deretan fakta menarik ini, sangat menarik untuk menantikan apakah fakta-fakta tersebut akan terulang dalam pertandingan Man. City melawan Man. United di Stadion Wembley nanti. Semua akan terungkap di lapangan hijau. (*Ibs)