Pewarta Nusantara Menu

Danang Hafifudin Tabrani

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Yogyakarta – Seorang mahasiswa dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Danang Hafifudin Tabrani, berhasil meraih gelar juara pertama dalam ajang Pemilihan Duta Peduli Sejarah Indonesia tahun ini.

Danang, yang saat ini berada di semester 6 Program Studi S1 Pendidikan Bahasa Jawa (PBJ), tidak menyangka akan meraih prestasi ini mengingat persaingan ketat yang melibatkan 200 peserta yang dipilih oleh Yayasan Outfithology Peagent Indonesia.

Danang mengungkapkan kejutan dan rasa syukurnya, “Awalnya saya tidak pernah mengira karena ini tingkat nasional. Saya hanya berharap dapat menjadi juara favorit.

Namun, Alhamdulillah, saya mendapatkan lebih dari yang saya harapkan, yaitu gelar juara pertama dan juara favorit.”

Motivasi utama Danang untuk mengikuti ajang ini adalah mengajak mahasiswa PBJ dan masyarakat umum untuk peduli dan melestarikan sejarah.

Baginya, sejarah merupakan bagian penting dari kehormatan bangsa, karena sejarah mempengaruhi kehidupan dan identitas suatu bangsa.

Setelah menjadi Duta Peduli Sejarah Indonesia, Danang merasa memiliki tanggung jawab besar dalam mengajak orang-orang untuk lebih peduli terhadap sejarah Indonesia.

Sebagai Duta Peduli Sejarah Indonesia, Danang memiliki rencana kerja yang meliputi pembentukan paguyuban sinau cagar budaya di seluruh Indonesia, penyelenggaraan kongres aksara Jawa, relawan kraton, pembedahan naskah filologi antar bidang, serta pagelaran seni.

Ia berharap dapat melaksanakan rencana-rencana tersebut untuk semakin meningkatkan kesadaran dan penghargaan terhadap sejarah dan budaya Indonesia.

Danang juga menyampaikan pesan penting agar kita semua tetap menjaga dan peduli terhadap sejarah bangsa serta melestarikan budaya Indonesia.

Baginya, memahami dan memaknai sejarah adalah suatu keharusan bagi sebuah bangsa, dan kekuatan suatu bangsa terletak pada kearifan budayanya.

Baca juga: PWNU Jabar Mengeluarkan Larangan Sekolah di Pondok Pesantren Al-Zaytun

Dalam perbedaan, kita harus hidup dengan semangat persatuan, menghargai kerja keras, dan memperkuat nilai-nilai budaya kita sebagai satu kesatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). (*Ibs)