Daichi Kamada
Pewarta Nusantara, Surabaya – Keterbatasan slot pemain Non-Uni Eropa menjadi kendala yang harus dihadapi AC Milan dalam aktivitas transfer mereka.
Setelah sukses menjual Sandro Tonali ke Newcastle dengan nilai transfer sebesar 80 juta euro, Milan berharap mendapatkan dana segar untuk merekrut pemain-pemain incarannya.
Namun, aturan yang mengatur kuota pemain non-Uni Eropa mungkin menjadi hambatan bagi mereka. Salah satu rekrutan yang sedang dibidik Milan adalah Ruben Loftus-Cheek dari Chelsea.
Menurut laporan Fabrizio Romano, pakar transfer ternama, Milan telah mencapai kesepakatan dengan Chelsea untuk merekrut Loftus-Cheek dengan harga 20 juta euro.
Selain itu, Milan juga dikabarkan telah mencapai kesepakatan untuk merekrut Daichi Kamada secara gratis dari Eintracht Frankfurt. Namun, kedua transfer ini dapat menjadi masalah bagi I Rossoneri.
Dilansir dari Sky Sport Italia, peraturan menyebutkan bahwa setiap klub hanya diizinkan merekrut maksimal dua pemain non-Uni Eropa dalam setiap jendela transfer.
Baca Juga: Luka Modric Menolak Tawaran dari Arab Saudi, Memilih Bertahan di Real Madrid
Seiring dengan adanya Brexit, pemain Inggris seperti Loftus-Cheek tidak lagi dianggap sebagai pemain Uni Eropa. Begitu pula dengan Daichi Kamada yang berasal dari Jepang dan tidak memiliki paspor Uni Eropa.
Apabila hal tersebut terjadi, Milan tidak akan dapat merekrut dua pemain lain yang menjadi incarannya, yaitu Samuel Chukwueze dari Villarreal dan Arda Gueller dari Fenerbahce.
Kedua pemain ini tidak memiliki paspor Uni Eropa. Namun, AC Milan mungkin memiliki cara untuk mengatasi masalah ini. Salah satu kemungkinan adalah dengan mengakali transfer Daichi Kamada.
Milan dapat berupaya agar Kamada mendapatkan paspor Jerman. Mungkin inilah alasan mengapa transfer Kamada belum resmi diumumkan oleh Milan.
Dalam beberapa laporan, Milan juga dikabarkan tertarik merekrut dua pemain timnas Amerika Serikat, yaitu Christian Pulisic dari Chelsea dan Yunus Musah dari Valencia.
Slot pemain non-Uni Eropa tidak akan menjadi masalah dalam merekrut kedua pemain ini. Pulisic memiliki keturunan Kroasia dan memiliki paspor Kroasia, sementara Musah berasal dari Italia Utara dan memiliki paspor Italia.
Dengan demikian, Milan dapat mengambil langkah strategis untuk mengatasi keterbatasan slot pemain non-Uni Eropa dalam upaya mereka memperkuat tim untuk musim depan.
Kesulitan ini menunjukkan bahwa AC Milan perlu menjalankan strategi yang cerdas dan efisien dalam mengelola kuota pemain non-Uni Eropa.
Mereka harus mempertimbangkan dengan baik pemain-pemain incaran mereka dan mengevaluasi kebutuhan tim agar dapat memaksimalkan penggunaan slot yang tersedia.
Baca Juga: Christian Pulisic Mencari Klub Baru untuk Menemukan Kesenangan Bermain yang Hilang
Selain itu, Milan juga dapat menjalin kerjasama dengan klub lain atau mencari alternatif lain untuk mengatasi masalah ini, sehingga mereka tetap dapat memperkuat tim dengan pemain-pemain berkualitas tanpa terkendala oleh aturan-aturan transfer yang berlaku. (*Ibs)