Sejarah Penggunaan Nama-nama Bulan

Nama bulan yang berlaku saat ini, bukan sekedar pelabelan atas istilah dari kelipatan 30 hari. Dalam kalender Romawi kuno, Sebelum berdiri kerajaan Roma, cuma mengenal 10 bulan (304 hari). Perhitungan bulan dimulai dari bulan Maret (March/Mars) sebagai bulan pertama dan Desember (December/Deci) sebagai bulan terakhir. Sedangkan Musim dingin (januari-februari), menjadi masa pasif dan tidak diperhitungkan dalam kalender atau penanggalan. Ini berlaku di masa awal berdirinya kerajaan Roma oleh raja Romulus.
10 bulan dalam kalender Romawi Kuno itu yaitu :
- Martius (Maret)
- Aparailis ( April )
- Maius ( Mei)
- Junius ( Juni)
- Quintilis ( Juli)
- Sextilis (Agustus)
- September (September)
- October (oktober)
- November (Nopember)
- 10.December (Desember)
Baca juga: Sejarah Tahun Masehi
Nama-nama bulan pada penanggalan ini yang kemudian menjadi Kalender Masehi, berkaitan erat dengan Dewa-dewa bangsa Romawi. Misalnya, bulan Martius mengambil nama Dewa Mars, bulan Maius mengambil nama dewa Maia dan bulan Junius mengambil nama dewi Juno.
Dewa Mars dalam mitologi Romawi
Dewa Mars dalam mitologi Romawi merupakan dewa perang, Dia adalah putra dari Yuno dan Yupiter, suami Bellona, dan kekasih Venus. Mars adalah dewa militer yang utama dan disembah oleh para legiun Romawi. Prajurit Romawi kala itu menganggapnya sebagai dewa terpenting kedua setelah Yupiter. Festival untuknya digelar pada bulan Maret dan Oktober sebagai penghormatan.
Nama Mars kemungkinan berasal dari dewa pertanian mitologi Etruska, Maris. Di Romawi, Mars mulanya adalah dewa pertanian dan juga pelindung ternak, ladang, dan petani. Hal itu disebabkan karena rakyat Roma dulunya adalah petani. Pada waktu Romawi semakin lama semakin kuat dalam peperangan, Mars beralih fungsi dan disembah sebagai dewa pertempuran dan dihubungkan juga dengan Ares (Anak dari Zeus dan Hera, serta termasuk dalam 12 Dewa Olympus) dari mitologi Yunani. Mars menjadi pelindung kota Roma dan dianggap sebagai leluhur dari semua orang Romawi.
Dewi Maia dalam mitologi Romawi
Maia (Bahasa Yunani: Μαἳα) dalam mitologi Yunani merupakan anak tertua dan paling cantik dari semua para Pleiad, ketujuh putri Atlas dan Pleione. Maia dan adik-adiknya, lahir di Gunung Killene di Arkadia. Mitologi Romawi mengenal Maia sebagai Maia Maiestas (juga disebut Fauna, Bona Dea, dan Ops). Maia juga merupakan ibu dari Hermes (Dewa pembawa pesan), hasil hubungannya dengan Zeus.
Junius dalam mitologi Romawi
Bulan Junius mengambil nama dari Dewi Juno (Mitologi Romawi), atau Dewi Hera dalam Mitologi Yunani. Dia adalah saudara (sekaligus istri) dari Zeus. Juno (Hera) dikenal sebagai ratu langit.
Quintrilis, Sextrilis, September, October, November & December
Sedangkan nama-nama Quintrilis, Sextrilis, September, October, November & December adalah nama yang diberikan berdasarkan angka urutan susunan bulan. Quntrilis berarti bulan kelima (quinque = lima dalam angka Romawi / Latin), Sextilis bulan keenam (sex = enam), september bulan ketujuh (septem = tujuh), October bulan kedelapan (octo = delapan), dan December bulan kesepuluh (decem = sepuluh).
Adapun nama bulan Aparailis diambil dari kata Aperiri, sebutan untuk cuaca yang nyaman di musim semi.
Awal perhitungan bulan dimulai dari bulan Maret. Hal ini erat kaitannya dengan musim dan pengaruhnya kepada tata kehidupan masyarakat di Eropa. Bulan Maret (tepatnya 21 Maret) adalah permulaan musim semi. Awal musim semi disambut dengan perayaan sukacita karena dipandang sebagai mulainya kehidupan baru, setelah selama 3 bulan mengalami musim dingin. Jadi kedatangan musim semi ini dirayakan sebagai PERAYAAN TAHUN BARU setiap tahun.
Penulis:
Editor: Erniyati Khalida