
Pra-Muspimnas PMII, Cak Imin Kenang Peran Gus Dur dalam Penegakan Demokrasi di Indonesia
Boyolali - Saat hendak menguatkan arus demokrasi di Indonesia, KH. Abdurahman Wahid alias Gus Dus mendapat pertentangan yang begitu kuat. Tidak hanya oleh kelompok di luar Nahdlatul Ulama (NU), tetapi juga dari dalam tubuh ormas islam terbesar di Indonesia tersebut.
"Tetapi Gus Dur hanya menjawab singkat saat ditanya soal alasannya membawa wacana demokrasi di NU. 'Dalam demokrasi kelompok dengan basis masa yang kuatlah yang dapat mengontrol kekuasaan'," kenang Wakil Ketua MPR RI, Muhaimin Iskandar, ketika menjadi pembicara Sosialisasi Empat Pilar MPR-RI, di Asrama Haji Boyolali, Sabtu (23/02/2019).
Menurutnya, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) sebagai organisasi kaderisasi yang memiliki jutaan kader, tersebar di seluruh indonesia, sudah semestinya mengambil peran dalam demokrasi.
Alumni PMII yang akrab disapa Cak Imin itu juga berpesan kepada para kader PMII agar menjaga idealitas yang bersumber dari Nilai Dasar Pergerakan (NDP) PMII. Sebab nilai tersebutlah, kata Can Imin yang kelak membentengi kader dan menjadi modal membangun visi perjuangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, baik sebagai kader maupun alumni.
"Dunia politik adalah dunia fakta, dimana ada pertemuan antara idealitas dan pragmatisme. Jika kita tidak memiliki bijakan dalam mengarunginya niscaya kita akan terpental. Untungnya saya masih memegang teguh NDP PMII," tambahnya.
Seminar tersebut merupakan rangkain acara menyambut pelaksanaan Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) PMII. Muspimnas yang dihadiri oleh ribuan kader dari seluruh Indonesia itu rencananya akan dibuka malam ini, di Gedung Oleh Raga (GOR) Solo. Turut diundang dalam acara tersebut salah satunya adalah President Jokowi. [AD]
Penulis:
Editor: Erniyati Khalida