Pewarta Nusantara
Menu Kirim Tulisan Menu

Potret Bangsaku

Potret Bangsaku

Tidak terasa setelah 2 bulan berlalu, kita telah merasakan hingar bingar kemeriahan pesta 17 agustusan atau kemerdekaan sembari tidak lupa untuk menundukkan kepala dan merenung. Mengingat jasa para pahlawan yang rela berkorban nyawa demi mendapatkan kemerdekaan dan kebebasan ini. Kita tentu bisa bernafas lega karena hal itu tetapi apa yang terjadi di Indonesia saat ini? Indonesia yang dahulu sungguh berbeda dengan Indonesia yang sekarang. Saat banyaknya pengaruh budaya asing yang masuk dan mulai mempengaruhi budaya asli kita, kita hanya diam dan malah menerima pengaruh budaya luar tersebut. lantas, siapakah yang akan meneruskan warisan kekayaan leluhur ini? Apakah kita hanya perlu diam meratapi kekejaman yang semakin menghantam bumi pertiwi ini? Tentu generasi peneruslah yang harus melakukan hal tersebut. generasi muda perlu menggali ilmu sebanyak – banyaknya agar apa yang seharusnya kita hindari dapat terhindarkan. Namun apa yang terjadi? Indonesia malah semakin terpuruk oleh genari penerus kita. Pembunuhan dan pemerkosaan marak dilakukan oleh kalangan pemuda. Dimana letak hati dan pikiran mereka? Pengaplikasian dari ilmu yang mereka dapatkan justru disia – siakan. Disaat ilmu sangat penting untuk kita justru perlu disimak, mereka justru bermain – main dan bolos saat menimbah ilmu tersebut. Masuknya perkembangan teknologi juga membuat kalangan muda memilih untuk mencoba menggunakan teknologi dalam kehidupan mereka sehingga berkomunikasi secara langsung sudah snagat minim dilakukan. Itukah perilaku anak bangsa? Apakah moral itulah yang patut dicontohi?. Penggunaan dan peredaran narkoba marak terjadi. Sebab apa? Mereka tergiur dengan iming – iming uang yang mungkin dapat menyejahterakannya. Justru hal itu salah. Hal tersebut justru membiarkan diri kita terjerumus kedalam masalah dan dikejar masalah. Jika terus begini, siapa yang akan menjaga keutuhan bangsa indonesia?. Tentu tidak ada jika tidak diupayakan. Oleh karena itu, sebagai perangkat negara, pemerintah seharusnya ikut ambil alih dalam memberikan pengarahan dan sosialisasi ke seluruh Indoesia agar dapat menyadarkan mereka bahwa bangsa ini akan semakin hancur jika kita tidak berhenti membuat masalah. Apakah kita tidak rindu dimasa ketika pepohonan menari sambil menggugurkan daun – daunnya. Disaat komunikasi yang tidak pernah dilepas oleh apapun. Kekeluargaan sangat kental pada saat itu. Kita semua hidup tenteram sehingga kepercayaan tetap terjaga satu sama lain. Dahulu kita berbondong – bondong berlari menimbah ilmu. Kami senang dan tidak ada beban. Bermain bersama teman adalah obat kegelisahan kami. Budaya sangat dijaga sehingga tetap terjaga kesakralannya. Tidakkah kita rindu hal tersebut? indonesia itu indah. Sangat sayang jika disia – siakan hanya karena diperdaya oleh hal – hal baru yang mengusik. Perlu adanya kesadaran diri agar kita tetap bisa menjaga keutuhan bangsa dan negara indonesia sehingga dapat kembali merasakan kedamaian dan kemakmuran Agar bangsa ini tetap terjaga seperti dahulu.

Penulis:

Editor: Erniyati Khalida

320