Positivisme Logis ala Rudolf Carnap

Google News
Rudolf Carnap
Foto: Deutschlandfunk Kultur

Pewartanusantara.com – Rudolf Carnap merupakan seorang tokoh filsuf positivisme logis, empirisme, dan logika simbolik yang memberikan kontribusi besar dalam bidang logika, analisis bahasa, teori peluang, dan filsafat ilmu. Selain itu, ia juga dikenal sebagai salah satu eksponen terbesar dari filsafat sains di awal abad kedua puluh. Dan berikut ini beberapa biografi Rudolf Carnap yang berkaitan dengan kehidupannya.

Riwayat Hidup Rudolf Carnap

Rudolf Carnap lahir di Ronsdorf, sebuah kota yang terletak di barat laut Jerman pada tanggal 18 Mei 1891. Ia dididik intens dalam beberapa bidang seperti matematika, fisika, filsafat dan logika tradisional di Unversitas-universitas Freiburg dan Jena sejak tahun 1910 hingga tahun 1914. Selian itu, ia juga bekerjasama dengan salah satu filsuf ahli logika terbesar yakni Gottlob Frege.

Pada tahun 1921, setelah perang Dunia I, Carnap mendapatkan gelar doktornya dalam bidang filsafat dari Universitas Jena. Pada tahun berikutnya, yakni 1922, Desertasi yang dibuatnya tentang konsep ruang dengan judul Der Raum: Ein Beitrag zur Wissenschaftslehre (‘Space: A Contribution to the Theory of Science”) sudah dapat diterbitkan.

Kemudian pada tahun 1926, Carnap bergabung di sebuah Universitas Wina sebagai pengajar dalam filsafat. Di lembaga tersebut dengan waktu yang cukup singkat ia menjadi salah satu anggota yang memberikan pengaruh besar dan tokoh utama dalam diskusi-diskusi Lingkaran Wina. Kemudian, ia segera menjadi seorang tokoh terkemuka.

Dalam Biografi Carnap, ia pensiun dari aktivitas mengajarnya pada tahun 1961. Kemudian, setelah sembilan bulan, ia meninggal dunia pada 14 September 1970 di California, Amerika Serikat pada usia 79 tahun. Selama hidupnya ia berkarir dengan produktif serta selalu menampilkan sifat intelektual dan integritas moral yang tinggi.

Pemikiran Rudolf Carnap

Salah satu pemikiran Rudolf Carnap adalah positivisme logis. Prinsip pokok dari positisvisme logis yakni prinsip verifikasi. Menurut Carnap, ilmu (science) merupakan sebuah sistem pertanyaan yang didasarkan pada suatu pengamatan dan dikontrol oleh verifikasi eksperimental. Sedangkan, tipe hukum dalam ilmu dibedakan menjadi dua yakni hukum-hukum empiris dan hukum-hukum teoritis.

Hukum empiris merupakan hukum yang bisa dikonfirmasi secara langsung melalui kegiatan observasi empiris. Sedangkan, hukum teoritis merupakan hukum-hukum yang sifatnya masih berupa hipotesis dan cenderung abstrak. Sehingga, jika hukum empiris sudah dikonfirmasi, artinya ini sudah memberikan  konfirmasi secara tidak langsung pada hukum teoritisnya.

Selain itu, ada eliminasi metafisika. Menurut Carnap metafisika dalam pandangan positivisme logis merupakan tidak bermakna karena menyajikan proposisi (statement) yang disebut “pseudostatements” artinya jika melanggar aturan-aturan sintaksis logika dari pembuktian empiris. Carnap menolak metafisika sebab tidak dapat menghadirkan diri dari pertanyaan-pertanyaan non-variable (tidak dapat diverifikasi).

Karya-karya Rudolf Carnap

Rudolf Carnap juga pernah melakukan publikasi yang sangat penting yakni bukunya yang berjudul Sintaksis Bahasa Logis pada tahun 1934. Buku tersebut merupakan salah satu buku positivis logis yang sangat penting pada abad kedua puluh. Dalam buku itu, Carnap berpendapat bahwa tidak ada logika atau bahasa yang benar, diluar tujuan spesifik yang di tempuh saat seseorang menggunakannya.

“Logic is the last scientific ingredient of Philosophy; its extraction leaves behind only a confusion of non-scientific, pseudo problems.”

Dalam biografi Rudolf Carnap, karya lainnya yang tergolong penting adalah Des Logische Aufbau der Welt (Struktur logis dunia) dan Masalah Filosofi Semu. Kedua karya tersebut dipublikasi pada tahun 1928. Selain itu, karya-karya terbarunya pada tahun 1977 berupa Dua esai dalam entropi. Dua Volume Studi dalam Logika pada 1971, Probibalitas induktif pada 1980 dan Metalogis  pada 1995.

Baca juga: Biografi Lev Semenovich Vygotsky, Tokoh Penting dalam Dunia Pendidikan