Pewarta Nusantara, Internasional – Gubernur New York, Kathy Hochul, memperingatkan bahwa langit berkabut dan kualitas udara yang buruk diperkirakan akan kembali menyelimuti sekitar Negara Bagian New York dalam pekan ini akibat asap kebakaran hutan.
Hampir tiga pekan setelah asap dari kebakaran hutan di Kanada menyebabkan krisis darurat dan mempengaruhi kualitas udara di New York.
Peringatan kualitas udara telah dikeluarkan oleh negara bagian tersebut ketika indeks kualitas udara mencapai tingkat “tidak sehat” di beberapa wilayah, terutama di bagian barat dan tengah New York.
Gubernur Hochul mengimbau orang-orang yang termasuk dalam kelompok berisiko tinggi, seperti anak-anak, lansia, dan mereka yang memiliki masalah pernapasan, untuk menghindari aktivitas di luar ruangan pada hari Rabu.
Namun, prediksi mengenai asap yang akan menyelimuti wilayah tersebut sulit diprediksi karena faktor angin. NBC News melaporkan bahwa penduduk bagian barat dan tengah New York dapat mulai melihat dan merasakan dampaknya pada Rabu pagi.
Sementara pada Kamis, asap kebakaran hutan dari Kanada diperkirakan akan mencapai penduduk di New York City. Gubernur dalam sebuah konferensi pers juga mengungkapkan kekhawatirannya mengenai dampak perubahan iklim yang dapat dirasakan secara langsung oleh generasi saat ini.
Ia mengatakan, “Jika Kamu ingin mengetahui dampak perubahan iklim, Kamu akan merasakannya besok secara langsung. Ini bukanlah sesuatu yang hanya akan dihadapi oleh generasi mendatang, tetapi kita adalah generasi pertama yang benar-benar merasakan dampak nyata perubahan iklim dan juga generasi terakhir yang harus melakukan langkah-langkah penting untuk mengatasinya.”
Sebelumnya, pada tanggal 6 hingga 8 Juni, asap dari kebakaran hutan di Kanada telah memicu peringatan kualitas udara di sejumlah negara bagian di Amerika Serikat.
Baca Juga; Pemerintah Italia Mengeluarkan Larangan Penggunaan Nomor Punggung 88 dalam Sepak Bola
Sekitar 128 juta penduduk Amerika Serikat berada di bawah peringatan kualitas udara akibat asap kebakaran hutan dan ozon. Pada tanggal 8 Juni, indeks kualitas udara di New York City bahkan mencapai tingkat “berbahaya”. (*Ibs)
