Pewarta Nusantara
Menu Kirim Tulisan Menu

PDIP Mendiskusikan Calon Gubernur DKI Jakarta: Gibran, Risma, dan Nama-Nama Sukses Lainnya Masuk Radar

PDIP Mendiskusikan Calon Gubernur DKI Jakarta: Gibran, Risma, dan Nama-Nama Sukses Lainnya Masuk Radar

Pewarta Nusantara, Nasional - Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono, mengungkapkan bahwa partainya sedang mempertimbangkan nama-nama yang berpotensi menjadi calon gubernur (cagub) DKI Jakarta.

Salah satu nama yang mendapat perhatian adalah Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Gembong menyatakan bahwa PDIP mengakui kemampuan Gibran dalam memimpin kota Solo.

PDIP melakukan evaluasi terhadap sejumlah kepala daerah yang dianggap sukses dan mampu membawa kemajuan bagi wilayah yang dipimpinnya.

Menurut Gembong, Gibran adalah salah satu kepala daerah yang berhasil menyinergikan pemerintahan sebelumnya dengan kepemimpinannya saat ini.

Gembong menyampaikan, "Salah satunya yang menonjol bagi kami adalah Gibran mampu membangun kesinambungan pemerintahan, dari pemerintah sebelumnya dengan sekarang yang dijalankan Gibran dengan memodifikasi kekurangan-kekurangan yang dilakukan oleh sebelumnya,".

Selain Gibran, Hendrar Prihadi, Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Republik Indonesia, juga masuk dalam radar Cagub DKI Jakarta dari PDIP. Gembong menyebut bahwa Hendi mampu membawa kota Semarang menjadi lebih maju, dengan memasang CCTV di setiap RT.

Gembong juga menyebutkan Hasto Wardoro, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), yang dinilai berhasil membawa perubahan saat menjabat sebagai Bupati Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baca Juga; Menko Polhukam Mahfud MD Ungkap Pengalaman Mengurus Surat di Kementerian Raksasa: Serah Terima Jabatan Menkominfo Ditandai dengan Pelantikan Budi Arie Setiadi dan Nezar Patria

Menurut Gembong, Hasto Wardoro berhasil meningkatkan kualitas pelayanan air minum di Kulon Progo dengan memperkenalkan PAM yang mampu bersaing dengan perusahaan terkenal. Gembong menjelaskan, "Warga masyarakat Kulon Progo justru diharuskan menggunakan produk air minum yang diproduksi PAM Jaya,".

Selain itu, Gembong juga menyebut bahwa PDIP sedang membahas kemungkinan mencalonkan Tri Rismaharini (Risma), mantan Wali Kota Surabaya, sebagai cagub DKI Jakarta.

Sementara itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas, yang sebelumnya menjabat sebagai Bupati Banyuwangi, Jawa Timur, juga menjadi salah satu nama yang dibahas oleh PDIP.

Baca Juga; Masyarakat Bersiap-siap: Mahkamah Konstitusi Siap Terima Permohonan Uji Materi UU Kesehatan Pasca Disahkan, PB IDI dan Empat Organisasi Profesi Kesehatan Berencana Ajukan Judicial Review!

Terkait nama Risma, Gembong mengungkapkan bahwa PDIP telah membahas kemungkinan pencalonannya sebagai cagub DKI Jakarta.

Hal ini menunjukkan bahwa partai tersebut sedang melakukan proses seleksi yang cermat untuk menentukan calon terbaik yang dapat mewakili dan memimpin DKI Jakarta dengan baik.

Selain itu, Abdullah Azwar Anas, yang sebelumnya menjabat sebagai Bupati Banyuwangi, Jawa Timur, juga menjadi perbincangan dalam diskusi internal PDIP.

Dengan membahas beberapa nama yang memiliki catatan prestasi dan kontribusi positif di wilayah yang mereka pimpin, PDIP ingin memastikan bahwa calon cagub yang diusung memiliki rekam jejak yang kuat dan terpercaya.

Partai ini secara jelas mengutamakan kemampuan kepemimpinan dan kemajuan yang telah dicapai oleh kandidat-kandidat yang mereka pertimbangkan.

Proses pemilihan calon cagub DKI Jakarta oleh PDIP ini menunjukkan bahwa partai tersebut serius dalam memilih pemimpin yang dapat mewujudkan visi dan misi partai untuk memajukan DKI Jakarta.

Seluruh kandidat yang masuk dalam radar partai ini memiliki prestasi yang mengesankan di bidang kepemimpinan dan berhasil membawa perubahan positif dalam wilayah yang mereka pimpin.

Namun, keputusan akhir mengenai calon cagub DKI Jakarta dari PDIP masih akan ditentukan melalui tahapan seleksi yang lebih lanjut. (*Ibs)

Penulis:

Editor: Erniyati Khalida

175