Ledakan di Pakistan: 8 Orang Terluka dalam Serangan Terhadap Kendaraan Paramiliter di Peshawar
Pewarta Nusantara, Internasional - Delapan orang dilaporkan terluka setelah sebuah ledakan mengguncang kendaraan pasukan paramiliter Korps Perbatasan di provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan barat laut pada Selasa sore.
Ledakan itu terjadi ketika kendaraan sedang melewati daerah padat penduduk di ibu kota provinsi Peshawar. Tim penyelamat dan polisi segera merespons insiden tersebut.
Meskipun penyelidikan awal mengindikasikan adanya aksi bom bunuh diri di dekat kendaraan, polisi belum secara resmi mengkonfirmasi sifat penyerangan tersebut.
Para korban terluka telah dilarikan ke rumah sakit terdekat, dengan dua di antaranya dalam kondisi kritis. Hingga saat ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ini, dan penyelidikan lebih lanjut masih sedang berlangsung oleh pihak berwenang.
Ledakan yang terjadi di provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan barat laut, telah menyebabkan kekhawatiran dan kepanikan di antara masyarakat Peshawar.
Insiden ini membuat warga setempat terkejut dan merasa tidak aman di tengah keramaian ibu kota provinsi tersebut.
Ketika ledakan mengguncang kendaraan pasukan paramiliter Korps Perbatasan, banyak orang yang melihat atau mendengar ledakan tersebut terkejut dan berusaha mencari perlindungan.
Masyarakat sekitar tempat kejadian langsung menyampaikan kegelisahan mereka terhadap situasi keamanan yang semakin memburuk di wilayah tersebut.
Serangan ini menimbulkan kekhawatiran mengenai keberlanjutan keamanan dan stabilitas di Peshawar dan sekitarnya.
Penduduk setempat berharap agar pihak berwenang segera mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi keselamatan warga dan mengusut tuntas insiden ini.
Pemerintah dan aparat keamanan sedang melakukan penyelidikan menyeluruh untuk mengungkap latar belakang dan pelaku dari serangan ini.
Masyarakat Peshawar berharap agar keadilan dapat ditegakkan dan langkah-langkah yang diperlukan diambil untuk mencegah terjadinya serangan serupa di masa depan. (*Ibs)
Penulis:
Editor: Erniyati Khalida