Bali, Pelatihan Kader Inti Pemuda Anti Narkoba (Kipan) telah usai dilaksanakan (26/9/18). Acara yang dilangsungkan selama 3 hari ini, telah memberi kesan yang mendalam bagi para peserta.
Salah satunya adalah Ni Luh Eka Krisna Dewi. Gadis asal Kota Denpasar ini merasa beruntung bisa terlibat dalam pelatihan yang diselenggarakan oleh Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI, 24-26 Sepetember 2018, di Grand Mega Hotel Bali.
“Saya bahagia bisa menjadi bagian dari Kipan. Kemaren banyak temen yang tidak bisa mengikuti acara karena peserta dibatasi. Tetapi lebih dari itu, banyak materi yang sangat bermanfaat utamanya soal bahaya narkoba dan upah menanggulanginya,” cerita Nina, sapaan akrabnya.
Perempuan yang juga duta anti rokok itu telah akrab dengan bahaya narkoba. Sebab dilingkungannya sempat ada beberapa orang yang ditangkap kepolisian akibat menggunakan dan mengedarkan narkoba.
“Iya ada, mas. Kemaren ada yang ditangkap polisi. Tapi saya gak tau apakah mereka direhabilitasi atau nggak. Kabarnya sih sudah dibebaskan karena membayar. Saya berharap kabar itu tidak benar, sebab hukum haruslah tegas dan tidak boleh terbeli,” harapnya, merespon kabar lemahnya penegakan hukum bagi pengedar dan pengguna narkoba.
Nina sendiri berkomitmen untuk turut serta dan berperan aktif dalam pemberantasan narkoba. Ia sudah punya rencana tindak lanjut pasca pelatihan.
“Sudah mas. Saya kan dari peserta perwakilan dari karang taruna. Nanti amanah pemerintah ini akan kami masukkan dalam agenda kegiatan organisasi, salah satunya kami akan melakukan kemah anti narkoba yang sasarannya adalah generasi muda. Kegiatan itu akan dikemas semenarik mungkin, mungkin lewat seni atau musik,” tambahnya.