Kesenjangan Ekonomi Membesar di Indonesia: Orang Kaya Semakin Kaya, Orang Miskin Tertinggal
Pewarta Nusantara, Jakarta - KPPU soroti kesenjangan ekonomi yang membesar di Indonesia, kekayaan orang kaya meningkat, orang miskin tertinggal.
Kesenjangan sosial dan ekonomi yang semakin membesar menjadi perhatian Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) di Indonesia.
Ketua KPPU, M. Afif Hasbullah, menyoroti bahwa kebijakan pemerintah belum sepenuhnya mendukung persaingan usaha yang adil, dengan pelaku usaha besar dan dominan mendapatkan keuntungan lebih besar daripada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Pertumbuhan kekayaan orang kaya juga jauh melampaui pertumbuhan orang miskin, mengkhawatirkan bagi masyarakat secara keseluruhan.
Selain itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, juga mencatat adanya peningkatan tingkat kemiskinan di Indonesia, meskipun secara tipis.
Data indeks gini ratio yang mengukur Kesenjangan Ekonomi menunjukkan bahwa Indonesia memiliki indeks gini ratio sebesar 0,381, yang menunjukkan kesenjangan antara orang kaya dan orang miskin.
Baca juga: KPU Batasi Usia Maksimal 50 Tahun bagi Anggota KPPS Pemilu 2024: Upaya Cegah Risiko Kesehatan
Mahfud menekankan pentingnya mengurangi kesenjangan ini, karena ketika indeks gini ratio mencapai 0,500, negara dapat menghadapi tantangan yang serius dalam stabilitas sosial dan politik.
Perhatian terhadap kesenjangan ekonomi ini juga penting dalam konteks pandemi COVID-19 dan tantangan lain yang dihadapi Indonesia, seperti krisis pangan global, oligarki, dan aktivitas merger dan akuisisi lintas negara.
Diperlukan langkah-langkah yang konkret dan koordinasi yang baik antara pemerintah dan lembaga terkait untuk mengatasi masalah ini dan menciptakan lingkungan bisnis yang lebih adil dan berkelanjutan bagi semua rakyat Indonesia. (*IBs)
Penulis:
Editor: Erniyati Khalida