Pewarta Nusantara Menu

“Etika Protestan Dan Semangat Kapitalisme” Buah Karya Monumental Max Weber, Sang Bapak Sosiologi Agama.

Max weber Etika Protestan Dan Semangat Kapitalisme

Pandangan Max Weber tentang agama dapat kita lihat dalam salah satu karyanya yang sangat terkenal berjudul The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism (Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme), dalam karyanya dia lebih menitik beratkan agama sebagai sumber tindakan dalam etika ekonomi. Namun demikian meskipun masalah etika ekonomi merupakan pusat perhatiannya, ruang lingkup kajiannya begitu luas sampai menjangkau seluruh hubungan yang mungkin terjadi antara berbagai corak masyarakat dan agama. Untuk mengikuti alur pemikirannya, cara yang paling sederhana untuk memulainya adalah menganalisis argumen yang dikemukakannya dalam karyanya Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme tersebut, dan kemudian memperhatikan bagaimana hal ini bisa mengantarkannya kepada kajian komparatif terhadap agama-agama dan berbagai struktur sosial yang lain yang akan penulis bahas dalam artikel kali ini, tentu melalui beberapa sumber.

Karl Emil Maximilian Weber, lahir pada tanggal 21 April 1864 di Erfurt dari keluarga kelas menengah. Ayahnya berturut-turut menjadi anggota Dewan Kota Berlin dan wakil rakyat di Reichstag dari Partai Liberal Nasional, seorang birokrat yang suka kehidupan mewah, sedangkan ibunya perempuan yang saleh, ibu rumah tangga biasa yang menaati gaya hidup sederhana dan disiplin kaum Protestan masa itu.

Tahun 1882-1886 Weber belajar di banyak universitas seperti Universitas Heidelberg, Universitas Strassburg, Universitas Berlin dan Universitas Gottingen dengan minat khusus pada hukum, sejarah dan teologi.

Tahun 1886 sampai 1889 Weber mengambil studi doktor di Berlin, berpartisipasi di seminar Profesor Ludwig Goldschmidt tentang hukum dagang, dan di seminar August Meitzen tentang sejarah agraria. Setelah itu Weber mendapat gelar Ph.D. dari Universitas Berlin dengan disertasi ‘Zur Geschichte der Handelsgesselschaften im Mittelalater’ (The Medieval Commercial Associations). Dan mulai mengajar di fakultas hukum Universitas Berlin. Sedangkan tesisnya, ‘Habituasi’, difokuskan pada sejarah agraria Romawi dan implikasi-implikasinya bagi hukum publik dan swasta.

Tahun 1893 dia diangkat menjadi Profesor Hukum Dagang dan Hukum Jerman di Universitas Berlin. Dan kemudian tidak lama setelah itu dia juga diangkat menjadi Profesor Ekonomi Politik di Universitas Freiburg.

Kemudian di tahun 1905, mulailah Weber menulis esai paling terkenalnya yang sampai sekarang masih dikaji terus menerus di berbagai perguruan tinggi diseluruh dunia, Die Protestantische Ethic und der ‘Geist des Kapitalismus. Atau The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism (Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme).

Karya Weber yang terkenal berjudul The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism yang diterbitkan pada tahun 1904, mengawali karirnya sebagai sejarawan ekonomi dan ahli sosiologi. dalam karya inilah, yang merupakan langkah awal baginya untuk memasuki bidang kajian sosiologi agama, Weber membahas masalah hubungan antara berbagai kepercayaan keagamaan dan etika praktis, khususnya etika dalam kegiatan ekonomi, di kalangan masyarakat Barat sejak abad ke-16 hingga sekarang. Persoalan ini, dalam konteks agama-agama dan peradaban-peradaban yang berbeda-berbeda, tetap menjadi perhatian utamanya, dan kajiannya terhadap agama Yahudi Kuno, dan terhadap berbagai agama di India dan Cina, serta agama Yunani-Romawi dan Kristen sektarian, seluruhnya terkait dengan masalah tersebut.

Dalam The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism dalam konteks sosial, agama Kristen adalah paling banyak mendominasi penelitiannya, Weber berpendapat bahwa kelas menengah yang rendah, yang dianggap Weber memainkan peranan strategis dalam sejarah agama Kristen, “melihatkan suatu kecenderungan yang pasti ke arah “congregational religion” ke arah agama keselamatan, dan akhirnya ke arah agama etika rasional.” [O’Dea, 1985: 109]

Tugas pertama yang dilakukannya adalah menampilkan bukti mengenai hubungan antara berbagai bentuk tertentu agama Protestan dan perkembangan yang sangat cepat menuju kapitalisme. Dia mengemukakan contoh terkenal di Belanda pada abad-abad ke-16 dan 17, mengenai pemilikan bersama dalam usaha kapitalis di kalangan keluarga huguenots dan orang-orang Katholik di Perancis pada abad-abad ke-16 da 17, di kalangan Puritan di Inggris, dan lebih dari itu juga di kalangan para penganut cabang Puritanisme Inggris yang menetap di Amerika dan mendirikan wilayah New England. Dia tertarik contoh-contoh ini karena menurutnya contoh-contoh ini mewakili berbagai kejadian di mana berbagai sikap baru dalam kegiatan ekonomi secara dramatik menghancurkan tradisionalisme ekonomik yang lama. Pandangan Weber mengenai hal itu bahwa penolakan terhadap tradisi, atau perubahan sangat cepat dalam metode dan valuasi terhadap kegiatan ekonomi politik seperti itu, tidak akan mungkin terjadi tanpa dorongan moral dan agama. [Scharf, 1995: 177]

Namun dia juga mengajukan bukti mengenai tetap adanya perbedaan dalam cara yang ditempuh oleh berbagai kelompok keagamaan untuk ikut ambil bagian dalam kapitalisme yang mapan pada masanya sendiri.

Di Jerman, Perancis dan Hongaria, dia menyatakan dengan tegas bahwa distribusi pekerjaan dan persiapan pendidikan bagi mereka menunjukan bahwa para penganut Kristen Protestan Calvinis lebih besar kemungkinannya untuk melaksanakan pekerjaan di berbagai organisasi modern berskala besar, dibandingkan dengan para penganut Katholik atau Protestan Lutheran. Kedua kelompok yang disebut belakangan ini lebih cenderung tetap menekuni pekerjaan di bidang pertanian, dalam bidang-bidang usaha kerajinan berskala kecil,  atau dalam berbagai profesi humanistik seperti hukum dan pemerintahan.

Dalam pandangannya, agama dan masyarakat terjadi saling mempengaruhi. Tidak seperti Marx yang melihat sedikit sekali sumbangan agama bagi lahirnya institusi ini, Weber melihat bahwa institusi agama sangat besar peranannya dalam membentuk sistem perekonomian di eropa. Tegasnya ‘agama adalah penyebab, sedang sistem ekonomi adalah efek dari pengaruh agama itu. Weber menjelaskan argumennya dalam The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism. Teologi Calvin sebagai bagian dari Kristen Protestan, besar sekali pengaruhnya dalam perkembangan kapitalisme ini. Dalam denominasi ini Tuhan dilukiskan sebagai pemilik segala hal, dan dengan demikian Ia pemelihara kontrol total terhadap alam semesta. Eksistensi manusia semata-mata adalah anugerah dari kemahakuasaan Tuhan, dan manusia tidak bisa mempertanyakan keputusan Tuhan, mereka cukup menerima saja ha itu dalam iman. Setiap manusia Kristiani tidak dianjurkan untuk hidup dalam asketis, akan tetapi harus bekerja keras dan menanam modal atas simpanan mereka sebelumnya agar kehidupan mereka menjadi sejahtera. [Lubis, 2015: 100]

Setelah meyakini adanya hubungan antara agama Protestan Calvinis dan kapitalisme ini, Weber lebih lanjut berusaha membahas dan mengidentifikasikan berbagai corak organisasi ekonomik lainnya, serta berbagai ciri yang membedakan antara Calvinisme dan beberapa versi lain agama Kristen. Mengenai masalah yang pertama, dia tidak membantah bahwa para perintis kapitalisme lebih tamak atau lebih rakus dibandingkan dengan para pendahulunya di kalangan masyarakat bukan-kapitalis, dan yang disebut belakangan inipun tidak menyadari bahwa jalan menuju kemakmuran terletak pada pengumpulan modal, menurutnya. Menurut Weber “ketamakan kapitalistik sebagai suatu petualangan sudah dikenal baik di kalangan semua corak masyarakat ekonomik yang sudah mengenal perdagangan dengan menggunakan uang dan yang telah menawarkan berbagai kesempatan melalui commenda, yakni dengan memanfaatkan pajak, pinjaman negara, biaya perang, pengadilan-pengadilan istimewa dan para pemegang jabatan. [Scharf, 1995: 179]

Setiap pihak yang terlibat dalam kapitalisme modern, baik sebagai pengusaha, manager atau buruh, menurut pendapat Weber, sama sekali bukan orang yang menyimpang dari tradisi yang menghalangi perubahan teknis maupun organisatorik, dan yang sama sekali menentang pengumpulan kekayaan yang baru, dia adalah orang yang percaya akan adanya etika yang mengajarkan perlunya bekerja keras, pengembangan sarana secara sistematik untuk mendapatkan produksi dan perdagangan yang lebih besar, pengetatan dalam konsumsi pribadi, dan perlunya tanggung jawab individual, bukan kelompok, dalam kehidupan ekonomi. [Scharf, 1995: 180]

Lanjut, Weber berpendapat bahwa “doktrin panggilan” dalam agama Kristen Calvinis merupakan landasan esensial nilai-nilai baru, dan doktrin takdir (predestination) yang menjadi sebab munculnya kekuatan kehendak diperlukan untuk mengubahnya menjadi praktek (kegiatan) nyata. Kedua aspek dari doktrin panggilan ini, yakni kesungguhan dalam bekerja dan hak setiap individu untuk memilih bidang kegiatannya, jelas akan membantu perkembangan ekonomi bila keduanya tidak hanya diajarkan, tetapi dipraktekkan secara aktual. Weber berkeyakinan bahwa kedua aspek tersebut secara merata dipraktekkan dimana saja doktrin Calvinisme tentang takdir dipegangi secara sungguh-sungguh. Dogma ini ditampilkan oleh para penganut Calvinisme sebagai deduksi logik dari kemahakuasaan Tuhan dan perasaan berdosa manusia. Secara adil, semua manusia menerima kutukan abadi tetapi Tuhan dengan kemahakuasaan-Nya, melalui Kristus, telah memilih sejumlah manusia untuk diselamatkan. Semua manusia harus berjuang untuk menaati perintah-perintah Tuhan di muka bumi ini, tanpa prasangka dengan kondisi mereka untuk memilih atau menentang. “Tujuan utama manusia adalah mengagungkan Tuhan,” demikian bunyi syahadat Calvinis, dan ini merupakan perintah yang ditujukan kepada semua orang.

Dalam karyanya weber juga mengatakan bahwa secara khusus peranan kepercayaan agama tidak dimaksudkan untuk membentuk kapitalisme, dari sesuatu yang tidak ada, melainkan memadukan dengan faktor-faktor teknis, politik dan lain-lainnya yang memang sudah mendukung perkembangan ke arah itu. [Scharf, 1995: 182]

Weber melihat reformasi Protestan menyebabkan perusahaan ekonomi yang merupakan  gejala unik di dalam sejarah manusia. Mengapa unik? Karena tenaga pendorongnya adalah  karena jiwa pengabdian dan tanggung jawab atas pekerjaannya. Menurut Weber, penganut Protestan mempunyai suatu etika kerja yang luar biasa. Karena etika kerja yang luar biasa, Weber mendalilkan adanya suatu hubungan antara etika Protestan dengan jiwa kapitalisme. [Abdullah, 1997: 32]

Dalam kajiannya terhadap etika Protestan dan Calvinisme, Weber seringkali menggunakan dua istilah yang makna pastinya memerlukan penelaahan lebih lanjut. Kedua istilah itu adalah “asketisme dunia batin” (inner-worldly asceticism) dan “rasionalisme” atau “rasionalisasi” yang bersifat umum. [Scharf, 1995: 186]

Dalam konteks agama Kristen, Weber memperkenalkan istilah “asketisisme dunia batin” untuk mengimbangi para aktivis Puritan dengan pendeta Katholik. kedua-duanya mempraktekkan hidup asketik, yang pertama dengan membuktikan kepada dirinya sendiri akan pilihannnya pada kehidupan pribadi, sedangkan yang lainnya dengan maksud agar mendapatkan keselamatan bagi dirinya. Dalam hal apapun keyakinan agama mengilhami mereka untuk menuju ke suatu pandangan hidup dimana dorongan nafsu ditundukan di bawah suatu pola kegiatan, godaan-godaan yang menuju kepada pemuasan nafsu birahi diperkecil, dan disiplin pribadi dilaksanakan sedemikian rupa sehingga semua perbuatan ditujukan untuk mendapat tujuan terakhir, yaitu keselamatan. Tetapi para pengikut Calvinisme justru percaya bahwa semua kajian ini apabila ditata dan dikoordinasikan secara baik, dapat membantu pemenuhan kehendak Tuhan, dan merupakan tugas utama manusia. Weber membuat perbedaan antara asketisisme duniawi dan ukhrawi ini tidak hanya diantara persoalan keagamaan Katholik dan persoalan kemanusiaan Calvinis, melainkan juga antara agama Kristen disatu pihak dan agama-agama Hindu, Buddha, dan Tao di pihak lain. Kesamaan dalam pandangan Katholik tampak paling mencolok dalam kasus agama Hindu, karena agama ini juga agama yang menekankan monatisisme dan membedakan antara keterlibatan penuh para biksu dan keterlibatan tidak penuh para pemeluk Hindu awam. Lanjut, Weber mengatakan bahwa asketisisme agana Buddha sebagai “asketisisme ukhrawi” dengan ditemukannya beberapa vihara Buddha di Cina yang berubah menjadi tuan-tuan tanah besar, dan di Tibet yang menjadi pusat-pusat kekuatan politik, karena semuanya ini merupakan penyimpangan-penyimpangan dari tujuan agama Buddha itu sendiri, sama sebagaimana keterlibatan para anggota Bennedictin dalam politik abad pertengahan, atau para anggota ordo Jesuit dalam politik pasca-Reformasi, yang juga merupakan penyimpangan dari tujuan semula. [Scharf, 1995: 188]

Agama Hindu meskipun tidak mengenal monatisisme formal para penganut agama Buddha, memiliki asketisissme ukhrawi yang mirip dalam filsafat dan etikanya. Kegiatan-kegiatan itu bukan aspek kegiatan yang paling penting. Upaya untuk memahami dunia dan menguasai diri sendiri senantiasa terletak pada jurusan asketisisme ukhrawi, dan ini, berbarengan dengan berbagai unsur magik (sihir) yang kuat dalam agama Hindu dan berbagai efek kasta yang divisif, menurut Weber merupakan kendala-kendala yang menghalangi perkembangan kapitalisme yang ditampilkan oleh masyarakat India. [Scharf, 1995: 188]

Dalam agama Tao, Weber berpendapat bahwa ada satu cara atau jalan alami yang dapat juga diikuti oleh manusia, asalkan dia membatasi ketamakannya untuk diri sendiri, persaingan dan sikap permusuhannya. Dia dapat melaksanakannya sebaik-baiknya dengan cara meninggalkan semua kegiatan yang mendatangkan godaan-godaan ini, bukan dengan menilainya sebagai bagian dari jalan yang dapat memenuhi kehendak Tuhan. Dengan demikian, godaan , menjauhkan diri dari politik, kemandirian, bukan ketamakan, sebagai tujuan ekonomik, bersumber dari pandangan Taois. [Scharf, 1995: 189] Dan ini juga merupakan penghalang bagi kapitalisme menurut Weber.

Dalam agama Islam, Weber berpendapat bahwa agama ini pertama-tama sebagai petualang, yang diorientasikan kepada nilai-nilai penaklukan dan perampokan yang bersifat duniawi. Petualang itu bersifat fatalistik (Jabariah), tidak metodik dan berdisiplin pribadi, dan asketisisme jenis apapun tidak sesuai dengan agama ini. Walaupun Weber mengakui dalam beberapa tarekat sufi Islam di kemudian hari terdapat sekte-sekte asketik yang sama dengan sekte-sekte kelas rendah dalam Kristen, tetapi kelompok sufi ini tidak cukup kuat untuk mendorong  perkembangan ekonomi secara efektif.

Berbeda dengan agama Yahudi, Weber berpendapat bahwa adanya pandangan “pariah” yang dimiliki oleh agama tersebut, dan karena menurut pendapatnya juga , agama ini merupakan agama yang relatif rasional, maka agama Yahudi dari masa ke masa senantiasa memainkan peranan penting dalam kemajuan ekonomik dan perkembangan kapitalis. Namun karena tidak adanya nilai-nilai asketik, agama Yahudi hanya mampu mengembangkan sejenis kapitalisme politik atau kapitalisme petualangan yang, sebagaimana sudah kita ketahui, diangap oleh Weber sebagai kapitalisme tipikal pada kurun waktu abad pertengahan, dan tidak tipikal kapitalisme Eropa dan Amerika modern. [Scharf, 1995: 189]

Semua Tulisan dari '

Adha Ginanjar Adha Ginanjar
1 tahun yang lalu

Pandangan Max Weber tentang agama dapat kita lihat dalam salah satu karyanya yang sangat terkenal berjudul The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism (Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme), dalam karyanya dia lebih menitik beratkan agama sebagai sumber tindakan dalam etika ekonomi. Namun demikian meskipun masalah etika ekonomi merupakan pusat perhatiannya, ruang lingkup kajiannya begitu luas sampai menjangkau seluruh hubungan yang mungkin terjadi antara berbagai corak masyarakat dan agama. Untuk mengikuti alur pemikirannya, cara yang paling sederhana untuk memulainya adalah menganalisis argumen yang dikemukakannya dalam karyanya Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme tersebut, dan kemudian memperhatikan bagaimana hal ini bisa mengantarkannya kepada kajian komparatif terhadap agama-agama dan berbagai struktur sosial yang lain yang akan penulis bahas dalam artikel kali ini, tentu melalui beberapa sumber.

Karl Emil Maximilian Weber, lahir pada tanggal 21 April 1864 di Erfurt dari keluarga kelas menengah. Ayahnya berturut-turut menjadi anggota Dewan Kota Berlin dan wakil rakyat di Reichstag dari Partai Liberal Nasional, seorang birokrat yang suka kehidupan mewah, sedangkan ibunya perempuan yang saleh, ibu rumah tangga biasa yang menaati gaya hidup sederhana dan disiplin kaum Protestan masa itu.

Tahun 1882-1886 Weber belajar di banyak universitas seperti Universitas Heidelberg, Universitas Strassburg, Universitas Berlin dan Universitas Gottingen dengan minat khusus pada hukum, sejarah dan teologi.

Tahun 1886 sampai 1889 Weber mengambil studi doktor di Berlin, berpartisipasi di seminar Profesor Ludwig Goldschmidt tentang hukum dagang, dan di seminar August Meitzen tentang sejarah agraria. Setelah itu Weber mendapat gelar Ph.D. dari Universitas Berlin dengan disertasi ‘Zur Geschichte der Handelsgesselschaften im Mittelalater’ (The Medieval Commercial Associations). Dan mulai mengajar di fakultas hukum Universitas Berlin. Sedangkan tesisnya, ‘Habituasi’, difokuskan pada sejarah agraria Romawi dan implikasi-implikasinya bagi hukum publik dan swasta.

Tahun 1893 dia diangkat menjadi Profesor Hukum Dagang dan Hukum Jerman di Universitas Berlin. Dan kemudian tidak lama setelah itu dia juga diangkat menjadi Profesor Ekonomi Politik di Universitas Freiburg.

Kemudian di tahun 1905, mulailah Weber menulis esai paling terkenalnya yang sampai sekarang masih dikaji terus menerus di berbagai perguruan tinggi diseluruh dunia, Die Protestantische Ethic und der ‘Geist des Kapitalismus. Atau The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism (Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme).

Karya Weber yang terkenal berjudul The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism yang diterbitkan pada tahun 1904, mengawali karirnya sebagai sejarawan ekonomi dan ahli sosiologi. dalam karya inilah, yang merupakan langkah awal baginya untuk memasuki bidang kajian sosiologi agama, Weber membahas masalah hubungan antara berbagai kepercayaan keagamaan dan etika praktis, khususnya etika dalam kegiatan ekonomi, di kalangan masyarakat Barat sejak abad ke-16 hingga sekarang. Persoalan ini, dalam konteks agama-agama dan peradaban-peradaban yang berbeda-berbeda, tetap menjadi perhatian utamanya, dan kajiannya terhadap agama Yahudi Kuno, dan terhadap berbagai agama di India dan Cina, serta agama Yunani-Romawi dan Kristen sektarian, seluruhnya terkait dengan masalah tersebut.

Dalam The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism dalam konteks sosial, agama Kristen adalah paling banyak mendominasi penelitiannya, Weber berpendapat bahwa kelas menengah yang rendah, yang dianggap Weber memainkan peranan strategis dalam sejarah agama Kristen, “melihatkan suatu kecenderungan yang pasti ke arah “congregational religion” ke arah agama keselamatan, dan akhirnya ke arah agama etika rasional.” [O’Dea, 1985: 109]

Tugas pertama yang dilakukannya adalah menampilkan bukti mengenai hubungan antara berbagai bentuk tertentu agama Protestan dan perkembangan yang sangat cepat menuju kapitalisme. Dia mengemukakan contoh terkenal di Belanda pada abad-abad ke-16 dan 17, mengenai pemilikan bersama dalam usaha kapitalis di kalangan keluarga huguenots dan orang-orang Katholik di Perancis pada abad-abad ke-16 da 17, di kalangan Puritan di Inggris, dan lebih dari itu juga di kalangan para penganut cabang Puritanisme Inggris yang menetap di Amerika dan mendirikan wilayah New England. Dia tertarik contoh-contoh ini karena menurutnya contoh-contoh ini mewakili berbagai kejadian di mana berbagai sikap baru dalam kegiatan ekonomi secara dramatik menghancurkan tradisionalisme ekonomik yang lama. Pandangan Weber mengenai hal itu bahwa penolakan terhadap tradisi, atau perubahan sangat cepat dalam metode dan valuasi terhadap kegiatan ekonomi politik seperti itu, tidak akan mungkin terjadi tanpa dorongan moral dan agama. [Scharf, 1995: 177]

Namun dia juga mengajukan bukti mengenai tetap adanya perbedaan dalam cara yang ditempuh oleh berbagai kelompok keagamaan untuk ikut ambil bagian dalam kapitalisme yang mapan pada masanya sendiri.

Di Jerman, Perancis dan Hongaria, dia menyatakan dengan tegas bahwa distribusi pekerjaan dan persiapan pendidikan bagi mereka menunjukan bahwa para penganut Kristen Protestan Calvinis lebih besar kemungkinannya untuk melaksanakan pekerjaan di berbagai organisasi modern berskala besar, dibandingkan dengan para penganut Katholik atau Protestan Lutheran. Kedua kelompok yang disebut belakangan ini lebih cenderung tetap menekuni pekerjaan di bidang pertanian, dalam bidang-bidang usaha kerajinan berskala kecil,  atau dalam berbagai profesi humanistik seperti hukum dan pemerintahan.

Dalam pandangannya, agama dan masyarakat terjadi saling mempengaruhi. Tidak seperti Marx yang melihat sedikit sekali sumbangan agama bagi lahirnya institusi ini, Weber melihat bahwa institusi agama sangat besar peranannya dalam membentuk sistem perekonomian di eropa. Tegasnya ‘agama adalah penyebab, sedang sistem ekonomi adalah efek dari pengaruh agama itu. Weber menjelaskan argumennya dalam The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism. Teologi Calvin sebagai bagian dari Kristen Protestan, besar sekali pengaruhnya dalam perkembangan kapitalisme ini. Dalam denominasi ini Tuhan dilukiskan sebagai pemilik segala hal, dan dengan demikian Ia pemelihara kontrol total terhadap alam semesta. Eksistensi manusia semata-mata adalah anugerah dari kemahakuasaan Tuhan, dan manusia tidak bisa mempertanyakan keputusan Tuhan, mereka cukup menerima saja ha itu dalam iman. Setiap manusia Kristiani tidak dianjurkan untuk hidup dalam asketis, akan tetapi harus bekerja keras dan menanam modal atas simpanan mereka sebelumnya agar kehidupan mereka menjadi sejahtera. [Lubis, 2015: 100]

Setelah meyakini adanya hubungan antara agama Protestan Calvinis dan kapitalisme ini, Weber lebih lanjut berusaha membahas dan mengidentifikasikan berbagai corak organisasi ekonomik lainnya, serta berbagai ciri yang membedakan antara Calvinisme dan beberapa versi lain agama Kristen. Mengenai masalah yang pertama, dia tidak membantah bahwa para perintis kapitalisme lebih tamak atau lebih rakus dibandingkan dengan para pendahulunya di kalangan masyarakat bukan-kapitalis, dan yang disebut belakangan inipun tidak menyadari bahwa jalan menuju kemakmuran terletak pada pengumpulan modal, menurutnya. Menurut Weber “ketamakan kapitalistik sebagai suatu petualangan sudah dikenal baik di kalangan semua corak masyarakat ekonomik yang sudah mengenal perdagangan dengan menggunakan uang dan yang telah menawarkan berbagai kesempatan melalui commenda, yakni dengan memanfaatkan pajak, pinjaman negara, biaya perang, pengadilan-pengadilan istimewa dan para pemegang jabatan. [Scharf, 1995: 179]

Setiap pihak yang terlibat dalam kapitalisme modern, baik sebagai pengusaha, manager atau buruh, menurut pendapat Weber, sama sekali bukan orang yang menyimpang dari tradisi yang menghalangi perubahan teknis maupun organisatorik, dan yang sama sekali menentang pengumpulan kekayaan yang baru, dia adalah orang yang percaya akan adanya etika yang mengajarkan perlunya bekerja keras, pengembangan sarana secara sistematik untuk mendapatkan produksi dan perdagangan yang lebih besar, pengetatan dalam konsumsi pribadi, dan perlunya tanggung jawab individual, bukan kelompok, dalam kehidupan ekonomi. [Scharf, 1995: 180]

Lanjut, Weber berpendapat bahwa “doktrin panggilan” dalam agama Kristen Calvinis merupakan landasan esensial nilai-nilai baru, dan doktrin takdir (predestination) yang menjadi sebab munculnya kekuatan kehendak diperlukan untuk mengubahnya menjadi praktek (kegiatan) nyata. Kedua aspek dari doktrin panggilan ini, yakni kesungguhan dalam bekerja dan hak setiap individu untuk memilih bidang kegiatannya, jelas akan membantu perkembangan ekonomi bila keduanya tidak hanya diajarkan, tetapi dipraktekkan secara aktual. Weber berkeyakinan bahwa kedua aspek tersebut secara merata dipraktekkan dimana saja doktrin Calvinisme tentang takdir dipegangi secara sungguh-sungguh. Dogma ini ditampilkan oleh para penganut Calvinisme sebagai deduksi logik dari kemahakuasaan Tuhan dan perasaan berdosa manusia. Secara adil, semua manusia menerima kutukan abadi tetapi Tuhan dengan kemahakuasaan-Nya, melalui Kristus, telah memilih sejumlah manusia untuk diselamatkan. Semua manusia harus berjuang untuk menaati perintah-perintah Tuhan di muka bumi ini, tanpa prasangka dengan kondisi mereka untuk memilih atau menentang. “Tujuan utama manusia adalah mengagungkan Tuhan,” demikian bunyi syahadat Calvinis, dan ini merupakan perintah yang ditujukan kepada semua orang.

Dalam karyanya weber juga mengatakan bahwa secara khusus peranan kepercayaan agama tidak dimaksudkan untuk membentuk kapitalisme, dari sesuatu yang tidak ada, melainkan memadukan dengan faktor-faktor teknis, politik dan lain-lainnya yang memang sudah mendukung perkembangan ke arah itu. [Scharf, 1995: 182]

Weber melihat reformasi Protestan menyebabkan perusahaan ekonomi yang merupakan  gejala unik di dalam sejarah manusia. Mengapa unik? Karena tenaga pendorongnya adalah  karena jiwa pengabdian dan tanggung jawab atas pekerjaannya. Menurut Weber, penganut Protestan mempunyai suatu etika kerja yang luar biasa. Karena etika kerja yang luar biasa, Weber mendalilkan adanya suatu hubungan antara etika Protestan dengan jiwa kapitalisme. [Abdullah, 1997: 32]

Dalam kajiannya terhadap etika Protestan dan Calvinisme, Weber seringkali menggunakan dua istilah yang makna pastinya memerlukan penelaahan lebih lanjut. Kedua istilah itu adalah “asketisme dunia batin” (inner-worldly asceticism) dan “rasionalisme” atau “rasionalisasi” yang bersifat umum. [Scharf, 1995: 186]

Dalam konteks agama Kristen, Weber memperkenalkan istilah “asketisisme dunia batin” untuk mengimbangi para aktivis Puritan dengan pendeta Katholik. kedua-duanya mempraktekkan hidup asketik, yang pertama dengan membuktikan kepada dirinya sendiri akan pilihannnya pada kehidupan pribadi, sedangkan yang lainnya dengan maksud agar mendapatkan keselamatan bagi dirinya. Dalam hal apapun keyakinan agama mengilhami mereka untuk menuju ke suatu pandangan hidup dimana dorongan nafsu ditundukan di bawah suatu pola kegiatan, godaan-godaan yang menuju kepada pemuasan nafsu birahi diperkecil, dan disiplin pribadi dilaksanakan sedemikian rupa sehingga semua perbuatan ditujukan untuk mendapat tujuan terakhir, yaitu keselamatan. Tetapi para pengikut Calvinisme justru percaya bahwa semua kajian ini apabila ditata dan dikoordinasikan secara baik, dapat membantu pemenuhan kehendak Tuhan, dan merupakan tugas utama manusia. Weber membuat perbedaan antara asketisisme duniawi dan ukhrawi ini tidak hanya diantara persoalan keagamaan Katholik dan persoalan kemanusiaan Calvinis, melainkan juga antara agama Kristen disatu pihak dan agama-agama Hindu, Buddha, dan Tao di pihak lain. Kesamaan dalam pandangan Katholik tampak paling mencolok dalam kasus agama Hindu, karena agama ini juga agama yang menekankan monatisisme dan membedakan antara keterlibatan penuh para biksu dan keterlibatan tidak penuh para pemeluk Hindu awam. Lanjut, Weber mengatakan bahwa asketisisme agana Buddha sebagai “asketisisme ukhrawi” dengan ditemukannya beberapa vihara Buddha di Cina yang berubah menjadi tuan-tuan tanah besar, dan di Tibet yang menjadi pusat-pusat kekuatan politik, karena semuanya ini merupakan penyimpangan-penyimpangan dari tujuan agama Buddha itu sendiri, sama sebagaimana keterlibatan para anggota Bennedictin dalam politik abad pertengahan, atau para anggota ordo Jesuit dalam politik pasca-Reformasi, yang juga merupakan penyimpangan dari tujuan semula. [Scharf, 1995: 188]

Agama Hindu meskipun tidak mengenal monatisisme formal para penganut agama Buddha, memiliki asketisissme ukhrawi yang mirip dalam filsafat dan etikanya. Kegiatan-kegiatan itu bukan aspek kegiatan yang paling penting. Upaya untuk memahami dunia dan menguasai diri sendiri senantiasa terletak pada jurusan asketisisme ukhrawi, dan ini, berbarengan dengan berbagai unsur magik (sihir) yang kuat dalam agama Hindu dan berbagai efek kasta yang divisif, menurut Weber merupakan kendala-kendala yang menghalangi perkembangan kapitalisme yang ditampilkan oleh masyarakat India. [Scharf, 1995: 188]

Dalam agama Tao, Weber berpendapat bahwa ada satu cara atau jalan alami yang dapat juga diikuti oleh manusia, asalkan dia membatasi ketamakannya untuk diri sendiri, persaingan dan sikap permusuhannya. Dia dapat melaksanakannya sebaik-baiknya dengan cara meninggalkan semua kegiatan yang mendatangkan godaan-godaan ini, bukan dengan menilainya sebagai bagian dari jalan yang dapat memenuhi kehendak Tuhan. Dengan demikian, godaan , menjauhkan diri dari politik, kemandirian, bukan ketamakan, sebagai tujuan ekonomik, bersumber dari pandangan Taois. [Scharf, 1995: 189] Dan ini juga merupakan penghalang bagi kapitalisme menurut Weber.

Dalam agama Islam, Weber berpendapat bahwa agama ini pertama-tama sebagai petualang, yang diorientasikan kepada nilai-nilai penaklukan dan perampokan yang bersifat duniawi. Petualang itu bersifat fatalistik (Jabariah), tidak metodik dan berdisiplin pribadi, dan asketisisme jenis apapun tidak sesuai dengan agama ini. Walaupun Weber mengakui dalam beberapa tarekat sufi Islam di kemudian hari terdapat sekte-sekte asketik yang sama dengan sekte-sekte kelas rendah dalam Kristen, tetapi kelompok sufi ini tidak cukup kuat untuk mendorong  perkembangan ekonomi secara efektif.

Berbeda dengan agama Yahudi, Weber berpendapat bahwa adanya pandangan “pariah” yang dimiliki oleh agama tersebut, dan karena menurut pendapatnya juga , agama ini merupakan agama yang relatif rasional, maka agama Yahudi dari masa ke masa senantiasa memainkan peranan penting dalam kemajuan ekonomik dan perkembangan kapitalis. Namun karena tidak adanya nilai-nilai asketik, agama Yahudi hanya mampu mengembangkan sejenis kapitalisme politik atau kapitalisme petualangan yang, sebagaimana sudah kita ketahui, diangap oleh Weber sebagai kapitalisme tipikal pada kurun waktu abad pertengahan, dan tidak tipikal kapitalisme Eropa dan Amerika modern. [Scharf, 1995: 189]

Adha Ginanjar Adha Ginanjar
1 tahun yang lalu

Ini aku, dengan segala daya

Kala mengawal hati nan suci

Menggema seantero negeri

Beri kau tubuh air di hati kami

Aku sang pembawa pesan perdamaian

 

Indah dalam takjub do’a Ah! Ku ingin hidup sekali lagi

Angin memelukku menghantarkan padanya

Dulu senyum itu mati, kini hidup kembali

Rindu bersemi hari, tatkala muram tak membekas

Memupuk harapan hilang seindah cakrawala

Gelas kosong itu telah terisi

Mata angin mutiara peradaban: Kupersembahkan

 

Kemanusiaan termaktub dalam rumah kami: Untukmu

Rasakan benih cinta sang pengembara bumi

Izinkan aku terlahir kembali

Sirna, seteguk nikmat terobati

Kulantunkan syair keagungan

Terakhir kali kau menari

Dalam sujudku bersyukur kembali ke rahim Ibu Pertiwi

Terbaru di Jobnas

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
2 bulan yang lalu

Di era digital saat ini, meeting online sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, baik dalam dunia kerja maupun pendidikan. Kualitas audio dan visual yang baik sangat penting untuk memastikan komunikasi yang efektif dan tanpa hambatan selama panggilan konferensi. Namun, seringkali kendala teknis seperti kualitas kamera yang buruk, kebisingan latar belakang, dan audio yang tidak jelas menjadi penghalang dalam meeting online. Zenbook S 13 OLED UX5304 hadir sebagai solusi tepat untuk masalah ini. Dengan berbagai fitur canggih dan teknologi terbaru, laptop AI Asus dirancang untuk memberikan pengalaman meeting online yang lancar dan bebas gangguan. 

Berikut adalah beberapa fitur ASUS Zenbook S 13 OLED UX5304 yang dapat menyempurnakan pengalaman meeting online kamu.

 Kamera ASUS AiSense untuk Tampil Terbaik
Zenbook S 13 OLED UX5304 dilengkapi dengan kamera ASUS AiSense
Zenbook S 13 OLED UX5304 dilengkapi dengan kamera ASUS AiSense

Zenbook S 13 OLED UX5304 dilengkapi dengan kamera ASUS AiSense, memastikan Anda selalu tampil terbaik selama konferensi virtual. Kamera ini dirancang untuk memberikan kualitas gambar yang tajam dan jernih, bahkan dalam kondisi pencahayaan yang kurang ideal. Dengan teknologi ini, Anda bisa percaya diri saat tampil di depan rekan kerja atau klien, tanpa khawatir tentang kualitas visual.

Optimalisasi Audio yang Menakjubkan
Zenbook S 13 OLED UX5304 menawarkan sistem audio yang ditingkatkan melalui aplikasi MyASUS
Zenbook S 13 OLED UX5304 menawarkan sistem audio yang ditingkatkan melalui aplikasi MyASUS

Panggilan konferensi, baik itu single-presenter atau multi-presenter, sering kali memerlukan kualitas audio yang optimal. Zenbook S 13 OLED UX5304 menawarkan sistem audio yang ditingkatkan melalui aplikasi MyASUS. Sistem ini dapat mendeteksi dan mengoptimalkan audio dari satu arah atau berbagai arah, memastikan kualitas audio yang terbaik dalam setiap panggilan konferensi.

Mode Single dan Multi Presenter

Dalam mode panggilan konferensi single-presenter, laptop ini mampu menyaring kebisingan dan suara lain di sekitar, sehingga hanya suara di depan laptop yang terdengar jelas. Fitur Target Speaker Tracking dapat diaktifkan untuk menargetkan dan melacak pembicara baru dalam rentang 180°. Fitur ini sangat ideal untuk merekam individu atau kelompok besar, memastikan setiap kata terdengar dengan jelas dan tepat.

Mode panggilan konferensi multi-presenter juga tidak kalah hebatnya. Laptop ini dapat menyaring kebisingan sekitar sekaligus mengidentifikasi beberapa suara dari semua arah dan jarak. Dengan demikian, semua suara dapat didengar dengan lebih jelas, memastikan komunikasi yang lancar dan efektif selama rapat virtual.

Two-Way AI Noise Cancelation
Zenbook S 13 OLED UX5304 memastikan Anda dapat mengadakan meeting online dengan lancar dan tanpa gangguan
Zenbook S 13 OLED UX5304 memastikan Anda dapat mengadakan meeting online dengan lancar dan tanpa gangguan

Zenbook S 13 OLED UX5304 memanfaatkan teknologi Two-Way AI Noise Cancelation, yang menggunakan basis data deep-learning yang sangat besar untuk mengurangi kebisingan latar belakang pada mikrofon dan audio. Ini memastikan suara Anda terdengar jernih dan jelas, tanpa gangguan dari suara lingkungan sekitar.

Fitur Kamera Jernih

Untuk pengalaman panggilan video terbaik, Zenbook S 13 OLED UX5304 dilengkapi dengan beberapa fitur kamera unggulan. Fitur Background Blur mengaburkan latar belakang untuk melindungi privasi Anda saat melakukan panggilan konferensi video di rumah. Eye Contact Correction secara otomatis mendeteksi gerakan mata Anda dan menyesuaikan pandangan sehingga Anda tampak seperti sedang melihat langsung ke kamera.

Automatic Framing dan ASUS 3DNR

Automatic Framing secara otomatis mendeteksi dan mengikuti gerakan Anda, memberikan pengalaman webcam yang lebih baik saat Anda bergerak. Teknologi ASUS 3D Noise Reduction (3DNR) secara signifikan meningkatkan kejernihan gambar webcam, memastikan panggilan konferensi yang lebih jelas dan profesional.

Dengan semua fitur canggih ini, Zenbook S 13 OLED UX5304 memastikan Anda dapat mengadakan meeting online dengan lancar dan tanpa gangguan, menjadikannya pilihan sempurna bagi para profesional yang sering bekerja dari rumah atau melakukan panggilan konferensi jarak jauh. Segera dapatkan Zenbook S 13 OLED UX5304 secara original dan resmi di Tokopedia dan Shopee.

pewarta pewarta
2 bulan yang lalu

Pewartanusantara.com – Wahid Foundation dan La Rimpu mengadakan Diskusi Partisipatif dengan tema “Perempuan Berdaya untuk Perdamaian Berkelanjutan: Aksi Kemanusiaan Damai untuk Meningkatkan Resiliensi Masyarakat di Kota/Kabupaten Bima” di Hotel Marina Inn, Kota Bima.

Kegiatan ini menandai dimulainya program baru “Pemberdayaan Perempuan untuk Perdamaian Berkelanjutan: Nexus Perdamaian-Kemanusiaan untuk Meningkatkan Ketangguhan Masyarakat di Indonesia,” yang didukung oleh UN Women dan Korea International Cooperation Agency (KOICA).

Diskusi tersebut bertujuan untuk melibatkan para pemangku kepentingan strategis dalam program ini, serta membahas berbagai pandangan mengenai pemberdayaan perempuan, perdamaian, aksi kemanusiaan, dan lingkungan di Kota/Kabupaten Bima. Pemilihan wilayah program di Nusa Tenggara Barat didasarkan pada Scoping dan Baseline Study yang dilakukan oleh UN Women pada tahun 2022. Studi ini menunjukkan beberapa aspek risiko dan kerentanan di wilayah tersebut, seperti bencana alam, konflik sosial, dan ekstremisme kekerasan.

Siti Kholisoh, Plh. Managing Director Wahid Foundation, menyampaikan bahwa Wahid Foundation bersama dengan UN Women sejak 2017 telah mendorong inisiatif lokal untuk memperkuat partisipasi perempuan dalam mempromosikan perdamaian.

“Program yang kami inisiasi di Kota/Kabupaten Bima akan menekankan strategi pelibatan multipihak baik pemerintah maupun pemangku kepentingan di masyarakat. Dalam implementasinya kami akan bekerjasama dengan La Rimpu sebagai mitra lokal,” tuturnya seperti dikutip dari rilis resmi Wahid Foundation, Kamis (11/7/).

Diskusi dan kick-off program hari ini melibatkan multi-stakeholder dari berbagai Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) seperti DMPD, BPBD, DP3AP2KB, Kesbangpol, Dinas Sosial Kota dan Kabupaten Bima, serta perwakilan dari tujuh desa/kelurahan di Kota dan Kabupaten Bima.

Juga hadir organisasi keagamaan, kelompok perempuan, lembaga dan dinas terkait, komunitas, serta perwakilan kelompok disabilitas dan anak muda. Diharapkan kegiatan ini menghasilkan rekomendasi strategis dan rencana aksi dalam pemberdayaan perempuan untuk perdamaian berkelanjutan.

Atun Wardatun, Direktur Eksekutif La Rimpu, menyatakan, “Kami sangat menerima dengan baik kolaborasi Wahid Foundation dan UN Women. Program ini bertujuan meningkatkan kapasitas perempuan desa, pengetahuan, keterampilan, dan komitmen mereka untuk terlibat dalam ruang publik dan agenda advokasi di berbagai desa.”

Pujawan, Sekretaris Dinas Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bima, menyambut baik program ini. “Pihaknya menyambut dengan baik dapat terlibat dalam program ini, karena memiliki tujuan akhir yang sama yaitu mengurangi dampak dari bencana. Dalam mitigasi bencana ada tiga tahap yaitu pra bencana, saat bencana, dan setelahnya. Di situ peran perempuan ini terutama ingin kami libatkan. Harapannya ke depan program ini melalui Wahid Foundation dan UN Women bisa berkelanjutan dan terus bekerja sama dengan pemerintah lokal.”

Kegiatan yang berlangsung selama satu hari ini diharapkan akan menghasilkan rumusan tentang peluang, tantangan, dan isu-isu penting terkait pemberdayaan perempuan, perdamaian, aksi kemanusiaan, dan lingkungan di Kota/Kabupaten Bima. Selain itu, juga diharapkan dapat menghasilkan peta pemangku kepentingan strategis yang dilibatkan dalam program pemberdayaan perempuan untuk perdamaian berkelanjutan.

Program ini dijalankan sejak 26 Juni 2023 hingga 31 Desember 2026 di tiga provinsi, yakni Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Nusa Tenggara Barat (NTB), dengan tujuan meningkatkan ketangguhan masyarakat dan mengurangi kerentanan pada situasi darurat bencana alam di wilayah rentan konflik. Program ini bekerjasama dengan berbagai kementerian strategis dan organisasi lokal seperti La Rimpu dan LP2DER, menyasar tujuh desa/kelurahan di Bima yang dipilih berdasarkan asesmen tim Wahid Foundation dan La Rimpu.

Program ini melibatkan berbagai kegiatan pelatihan terkait kesiapsiagaan bencana, pencegahan konflik sosial, dan promosi perdamaian untuk mencegah intoleransi dan ekstremisme kekerasan. Kelompok perempuan muda juga difasilitasi untuk meningkatkan kapasitas terkait kepemimpinan, advokasi kebijakan, dan keterlibatan dalam pencegahan bencana dan konflik sosial. Aparatur pemerintah desa dan kelurahan juga diberikan pelatihan perencanaan dan penganggaran desa yang responsif gender.

pewarta pewarta
3 bulan yang lalu

Pewartanusantara, Jakarta – Yayasan Prajna Harmonis Indonesia, Wahid Foundation, Nishan World Center for Confucian Studies, dan Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Tiongkok (PPIT) menginisiasi terselenggaranya 1st World Civilizations Harmony Forum 2024 dan Indonesia Forum for the 10th Nishan Forum on World Civilizations dengan tema “Building A Pathway To Harmonious Coexistence” pada Sabtu (15/6/2024) di Hotel Merusaka Nusa Dua, Bali.

Forum ini menginisiasi dialog antar peradaban dunia yang bertujuan untuk menjaga keberagaman peradaban serta membangun komunitas global yang rukun dan harmonis. Selain itu, forum ini juga menegaskan kerja sama internasional sebagai fondasi untuk perdamaian dunia yang berkelanjutan dengan menyediakan platform bagi pemimpin, akademisi, aktivis, dan organisasi masyarakat sipil untuk berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih inklusif dan adil.

Acara dihadiri oleh PJ Gubernur Bali yang diwakili oleh Asisten I Provinsi Bali, Dewa Gede Mahendra Putra, tokoh agama, akademisi dari Indonesia, Singapura, Malaysia, dan China, perwakilan organisasi keagamaan, dan perwakilan sejumlah kampus di Bali.

Ketua Yayasan Prajna Harmonis Indonesia, Kasino, dalam welcoming remarks menyampaikan bahwa Juni 2024 adalah momen bersejarah. Dimana pada 7 Juni lalu, sidang ke-78 Majelis Umum PBB secara konsensus mengadopsi resolusi yang diusulkan oleh Tiongkok untuk mendeklarasikan 10 Juni sebagai Hari Internasional untuk Dialog Antar Peradaban.

“Di Indonesia, tanggal 1 Juni adalah Hari Lahir Pancasila. Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah hidup bangsa merupakan kristalisasi nilai dan kebijaksanaan yang bersumber dari sejarah dan budaya bangsa Indonesia sejak dahulu,” tutur Kasino. Ia menjelaskan bahwa saat ini umat manusia sedang terpuruk dalam konflik dan perpecahan, sehingga dibutuhkan komitmen bersama untuk membangun dialog antar peradaban sebagai upaya mencari jalan keluar bagi koeksistensi yang harmonis.

“Sehingga kami berharap forum ini dapat menjembatani lintas agama, bangsa, dan budaya yang memiliki cita-cita luhur dan jiwa kasih bagi dunia, untuk berdialog dan berkomunikasi secara tulus serta bersinergi membangun peradaban dan hidup berdampingan secara harmonis bagi seluruh umat manusia,” jelasnya.

Senada dengan Kasino, Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid, menyampaikan bahwa cita-cita KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) untuk mewujudkan perdamaian di seluruh dunia menjadi inspirasi yang terus diperjuangkan.

“Gus Dur memahami bahwa kekuatan Indonesia terletak pada keberagamannya. Beliau membayangkan sebuah kehidupan masyarakat di mana orang-orang dari berbagai agama, budaya, dan latar belakang hidup berdampingan, diikat oleh komitmen bersama untuk toleransi dan saling pengertian,” tutur Yenny melalui sambutan daring.

Semasa hidupnya, lanjut Yenny, Gus Dur secara konsisten terus menyuarakan hak kebebasan beragama dan memperjuangkan hak-hak kelompok minoritas. Yenny menegaskan bahwa di tengah situasi global yang sering diwarnai konflik dan perpecahan, Indonesia berdiri sebagai mercusuar harapan, menunjukkan bahwa hidup berdampingan secara damai tidak hanya mungkin, tetapi juga penting untuk kemajuan dan kemakmuran.

“Marilah kita mengambil inspirasi dari semangat Indonesia. Mari kita rangkul keberagaman sebagai sumber kekuatan dan merayakan ikatan yang menyatukan kita sebagai satu keluarga manusia,” pungkas Yenny.

Sementara itu, Asisten I Provinsi Bali, Dewa Gede Mahendra Putra, menyampaikan apresiasi dari Penjabat Gubernur Bali atas terselenggaranya forum ini. Menurutnya, forum ini sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang harmonis antar umat beragama.

“Keharmonisan akan tercapai ketika kita sadar akan posisi dan peran kita dalam masyarakat. Keharmonisan adalah kunci untuk hidup bersaudara dan berdampingan dengan damai,” tuturnya.

Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk bekerja sama membangun kehidupan sosial yang damai dan bergotong-royong. Persatuan, menurutnya, adalah dasar untuk mewujudkan hidup yang rukun, toleran, dan harmonis. Kerja sama antar warga merupakan wujud nyata dari pengamalan nilai-nilai Pancasila, yang menjadi dasar kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.

“Forum ini menjadi langkah konkret untuk memperkuat solidaritas dan saling pengertian di antara masyarakat. Dengan partisipasi aktif dalam forum ini, seluruh lapisan masyarakat diharapkan dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan sosial yang lebih inklusif dan harmonis,” jelasnya menutup sambutan.

Selanjutnya, Prof. Kishore Mahbubani (Inisiator Asia Peace Programme dan Insinyur Kehormatan Asia Research Institute National University of Singapore) menjelaskan bahwa Asia Tenggara adalah laboratorium multi-peradaban karena dari 670 juta penduduk terdapat lebih dari 250 juta Muslim, 150 juta penganut Kristen, 150 juta penganut Buddhisme, Taoisme, Konfusianisme, dan Hindu. Menurutnya, keragaman ini mencerminkan kekayaan budaya yang unik dan dinamis yang jarang ditemukan di belahan dunia lain.

“Setiap peradaban utama dunia diwakili di Asia Tenggara termasuk peradaban Barat dan semua tetap hidup berdampingan dalam perdamaian,” tutur Kishore saat memberikan sambutan khusus secara daring.

Dia menambahkan bahwa kemampuan Asia Tenggara untuk mempertahankan harmoni di tengah keragaman yang luar biasa ini memberikan contoh yang berharga bagi dunia dalam mengelola pluralitas dan perbedaan.

Lebih lanjut, Ia juga menekankan bahwa keberagaman memberi peluang besar bagi pembangunan ekonomi, sosial, dan budaya di seluruh dunia tersebut.

“Interaksi antara berbagai kelompok etnis dan agama telah mendorong inovasi dan kreativitas, serta memperkaya kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Keragaman ini bisa menjadi sumber kekuatan yang luar biasa jika dikelola dengan bijak,” katanya.

Kegiatan ini terbagi menjadi tiga sesi. Sesi pertama Diskusi Pleno dengan tema “Membangun Jalan Hidup Bersama yang Harmonis” beberapa narasumber yang membahas tema ini secara mendalam diantaranya, Prof. Wen Haiming (Wakil Direktur Nishan Center for Confucian Studies), Dr. Made Mangku Pastika (Anggota DPD RI dan Mantan Gubernur Bali), Prof. Kong Deli (Akademisi Fakultas Filsafat Capital Normal University of China), dan Dr. Muhammad Najib Azca (Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan Peneliti Pusat Keamanan & Perdamaian Universitas Gadjah Mada ).

Sesi kedua, Diskusi Panel I tema “Bhinneka Tunggal Ika dan Persaudaraan Umat Manusia” dengan narasumber I Gusti Raka Panji Tisna (Budayawan, Fasilitator Pendidikan dan Penggiat Pelestarian Alam), Prof. Alimatul Qibtiyah (Dosen Fakultas UIN Sunan Kalijaga dan Tokoh Perempuan Muhammadiyah), Prof. Wen Haiming (Wakil Direktur Nishan World Center for Confucian Studies dan Profesor Fakultas Filsafat Renmin University of China), Dr. I Ketut Donder (Dosen Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar), Prof. Li Shangxin (Pusat Ilmu Filsafat Shandong University), Drs. Putu Suasta (Tokoh Kemanusiaan) dan Mr. Kong Lingqian (Beijing Bohua Traditional Chinese Medicine Inheritance and Development Center).

Selanjutnya adalah Diskusi Panel II dengan tema “Dialog Peradaban Indonesia-Tiongkok” dipandu oleh Dr. Novi Basuki dengan pemaparan dari Prof. Zhang Fenglian (Wakil Direktur Shandong Academy of Social Sciences) Dr. I Made Sendra (Direktur Indonesia Tourism Confucius Institute Universitas Udayana), Prof. Chang Qiang (Peneliti Departemen Sastra dan Editorial Nishan World Center for Confucian Studies), Dr. Chin Chong Foh (Associate Professor, Universiti Tuanku Abdul Rahman of Malaysia), Prof. Chen Renren (Hunan University), Prof. Du Yunhui (Beijing Language and Culture University), Prof. Roger T. Ames (Profesor Emeritus Fakultas Filsafat Universitas Hawaii), Mr. Sun Jingxin (Wakil Presiden Akademi Studi Kontemporer Tiongkok dan Dunia), dan Rachmat Soekasah (Ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia Tiongkok).

Forum diakhiri dengan sesi penutup dengan penyampaian ringkasan akademik oleh Akademisi Fakultas Filsafat Capital Normal University of China, Prof. Kong Deli dan ucapan terima kasih oleh Ketua Yayasan Prajna Harmonis Indonesia, Kasino. Selanjutnya juga penyerahan cinderamata kepada seluruh stakeholder yang terlibat dalam forum perdamaian ini.

Forum yang berlangsung hingga sore hari tersebut berhasil merumuskan hasil diskusi yang menekankan pentingnya promosi toleransi, saling menghormati, dan kerja sama internasional sebagai landasan untuk perdamaian dunia yang berkelanjutan. Diharapkan forum ini dapat menghasilkan solusi inovatif terhadap berbagai tantangan global yang dihadapi saat ini dan menjadi inspirasi bagi negara-negara lain dalam menjaga keberagaman budaya dan membangun kerukunan di tengah masyarakat yang majemuk.

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
4 bulan yang lalu

Asus ROG Zephyrus G14 adalah salah satu Laptop gaming keluaran terbaru dari Asus. Ini adalah laptop gaming yang memiliki daya tarik tersendiri karena desainnya yang modern dan stylish. Selain itu, laptop ini juga memiliki spesifikasi yang mumpuni untuk sekelas laptop gaming.

Pada pembahasan kali ini akan dipaparkan secara lengkap spesifikasi dan fitur unggulan apa saja yang dimiliki oleh laptop Asus ROG Zephyrus G14. Daripada makin penasaran, lebih baik langsung simak ulasannya berikut ini.

Spesifikasi Asus ROG Zephyrus G14 GA403
Spesifikasi Asus ROG Zephyrus G14 GA403
Spesifikasi Asus ROG Zephyrus G14 GA403

Di bawah ini merupakan informasi mengenai spesifikasi Asus ROG Zephyrus G14 GA403. Langsung saja simak penjelasannya berikut.

  • Prosesor : AMD Ryzen 7 8845HS
  • Codenamed – Hawk Point
  • CPU Architecture – Zen 4
  • Fabrikasi – TSMC 4 NM FinFET(Jadi prosesor ini punya efisiensi daya yang tinggi)
  • Default TDP – 35-54 Watt
  • 8-Core / 16-Thread
  • L3 Cache – 16 MB
  • NPU Ryzen AI
  • Up to 16 TOPS (Gambar Slide AMD 07)
  • AMD Radeon Graphics 780M
  • 16 GB LPDDR5X 6400 MHz Dual Channel 128-bit
  • Laptop ini tidak memiliki slot SO-DIMM jadi tidak dapat ditambah kapasitas RAM-nya
  • 1 TB SSD M.2 NVMe PCIe Gen 4 x4
  • VRAM 6 GB GDDR6
  • Nilai maksimum TGP adalah 90 Watt yang masih sesuai dengan standar dari NVIDIA
  • Modul AMD RZ616 dengan Chip Mediatek
  • Baterai : 73 Wh
  • OS : Windows 11

Fitur Unggulan Asus ROG Zephyrus G14 GA403
Fitur Unggulan Asus ROG Zephyrus G14 GA403
Fitur Unggulan Asus ROG Zephyrus G14 GA403

Setelah mengetahui spesifikasi singkat dari Asus ROG Zephyrus G14 di atas, selanjutnya ada fitur unggulan. Berikut merupakan beberapa fitur unggulan yang dimiliki oleh laptop Asus ROG Zephyrus G14.

  1. Ada Fitur MUX Switch

Fitur MUX Switch pada laptop gaming Asus ROG Zephyrus G14 adalah fitur yang memungkinkan pengguna untuk mengatur performa laptop sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan fitur ini, pengguna dapat beralih antara mode Silent, Performance, dan Turbo dengan mudah hanya dengan menekan tombol tertentu.

Mode Silent akan mengoptimalkan laptop untuk penggunaan sehari-hari yang ringan, sementara mode Performance akan meningkatkan performa untuk gaming dan tugas berat. Sedangkan mode Turbo akan memberikan performa maksimal untuk pengalaman gaming yang lebih intens.

  1. Ada Fitur Dust Filter

Fitur Dust Filter pada laptop gaming Asus ROG Zephyrus G14 adalah salah satu inovasi yang sangat penting untuk menjaga performa dan kehandalan laptop Anda.

Dust Filter adalah sebuah sistem yang dirancang khusus untuk mencegah debu dan kotoran masuk ke dalam laptop, terutama ke dalam komponen-komponen internal yang sensitif. Dengan adanya Dust Filter, Anda tidak perlu khawatir lagi tentang debu yang dapat mengganggu kinerja laptop Anda.

Dust Filter pada Asus ROG Zephyrus G14 bekerja dengan cara menyaring udara yang masuk ke dalam laptop. Sistem ini menggunakan filter khusus yang mampu menangkap partikel-partikel debu dan kotoran yang dapat merusak komponen-komponen laptop.

Filter ini dapat dengan mudah diakses dan dibersihkan, sehingga Anda dapat menjaga laptop Anda tetap bersih dan bebas dari debu yang dapat mengganggu kinerja laptop.

  1. Fitur Keamanan IR Camera

Fitur IR Camera pada laptop gaming Asus ROG Zephyrus G14 adalah teknologi kamera inframerah yang memungkinkan pengguna untuk melakukan login dengan menggunakan pemindaian wajah.

Adanya fitur ini, Anda dapat dengan cepat dan mudah membuka kunci laptop hanya dengan wajah Anda, tanpa perlu memasukkan kata sandi atau menggunakan sidik jari. Hal ini tidak hanya memudahkan pengguna dalam mengakses laptop, tetapi juga meningkatkan keamanan data pribadi Anda.

IR Camera pada Asus ROG Zephyrus G14 juga dapat digunakan untuk mengoptimalkan pengalaman bermain game. Dengan teknologi kamera inframerah yang canggih, pengguna dapat menggunakan fitur Windows Hello untuk membuka kunci laptop dengan cepat dan aman.

Selain itu, IR Camera juga dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan rekan tim dalam game online, sehingga memungkinkan koordinasi yang lebih baik dan efisien selama bermain.

  1. Keyboard Gaming Stealth Type

Fitur keyboard gaming stealth type pada laptop gaming Asus ROG Zephyrus G14 adalah fitur yang dirancang khusus untuk memberikan pengalaman bermain game yang lebih nyaman dan responsif.

Keyboard ini memiliki desain yang ergonomis dengan tombol-tombol yang dirancang untuk memberikan feedback yang tepat saat menekan tombol. Selain itu, fitur stealth type juga membuat keyboard ini lebih tenang saat digunakan, sehingga tidak mengganggu konsentrasi saat bermain game.

Dari uraian di atas, kini Anda tidak perlu ragu lagi dengan memilih Asus ROG Zephyrus G14. Laptop ini dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan Anda dalam bermain game termasuk game-game berat sekalipun.

Di sisi lain, fitur-fiturnya yang lengkap dan memadai menjadikan laptop ini recomended untuk dimiliki oleh Anda termasuk para gamers di berbagai kalangan.

Erniyati Khalida Erniyati Khalida
4 bulan yang lalu

Pewartanusantara.com – Memiliki hunian impian adalah dambaan semua orang. Saat ini, berbagai pilihan hunian yang beragam membuat pencarian hunian impian semakin membingungkan.

Apartemen menjadi salah satu pilihan populer bagi masyarakat yang mencari hunian ideal. Salah satu apartemen yang patut dipertimbangkan adalah Apartemen Tamansari Panoramic di Bandung. Apartemen ini menawarkan pemandangan panorama pegunungan dan city light kota Bandung yang eksklusif.

Review Apartemen Tamansari Panoramic di Bandung
Ruang Outdor Apartemen Tamansari Panoramic
Ruang Outdor Apartemen Tamansari Panoramic

Apartemen Tamansari Panoramic berlokasi di Jalan Soekarno Hatta, Bandung. Lokasinya strategis, berada di jalur by-pass yang banyak dikelilingi perusahaan swasta ternama di Indonesia. Hanya memerlukan waktu sekitar 15 menit untuk mencapai pintu tol Buah Batu dari apartemen ini.

Lokasinya yang strategis membuatnya pilihan populer bagi orang-orang yang berlibur ke Bandung dan ingin menetap sementara untuk menikmati keindahan kota, terutama di malam hari.

Apartemen ini berada di Bandung Timur, dekat dengan berbagai pusat perbelanjaan seperti LotteMart, Carrefour, Bandung SuperMall, Metro Trade Center, Superindo, dan Griya, yang semuanya dapat dicapai dalam waktu maksimal 20 menit.

Selain itu, apartemen ini juga dekat dengan berbagai institusi pendidikan seperti STT Telkom, LPKIA, SMA N 12 Bandung, UNINUS, UNJANI, dan SMP N 30 Bandung, sehingga cocok untuk keluarga yang membawa anak-anak. Berbagai instansi pemerintahan seperti BULOG, Dinas Kehutanan, POLDA, dan BPN juga dapat dicapai dalam waktu 10 hingga 20 menit, memberikan kemudahan akses bagi mereka yang bekerja atau memiliki urusan di instansi tersebut.

Fasilitas Unggulan Apartemen Tamansari Panoramic

Selain lokasi strategis, Apartemen Tamansari Panoramic menawarkan berbagai fasilitas dengan harga terjangkau. Fasilitas yang tersedia antara lain Smart Living (IP Phone, IP TV, Cable TV), akses internet berkecepatan tinggi gratis selama 24 jam, serta CCTV yang beroperasi 24 jam di beberapa titik.

Untuk aktivitas fisik, tersedia kolam renang, sauna, pusat kebugaran, dan jogging track. Apartemen ini juga memiliki Business Center, area bermain anak, dan ballroom yang dapat disewa untuk acara tertentu.

Harga Sewa Apartemen mulai dari Rp 100 jutaan saja, menjadikannya pilihan yang terjangkau dengan berbagai fasilitas lengkap.

Cara Gampang Sewa Apartemen Tamansari Panoramic Harian Bulanan Tahunan

Penyewaan Apartemen Tamansari Panoramic dapat dilakukan sesuai kebutuhan, baik tahunan, bulanan, maupun harian. Reservasi atau pemesanan dapat dilakukan secara online atau langsung di apartemen.

Selain pemesanan secara langsung, kamu juga bisa melakukanya secara online di Travelio. Berikut cara gampang sewa Apartemen Tamansari Panoramic harian bulanan tahunan:

  • Kunjungi situs www.travelio.com atau unduh aplikasi Travelio di smartphone. Jika kamu ingin mencari Apartemen Tamansari Panoramic kamu bisa menemukanya disini https://www.travelio.com/sewa-apartemen/tamansari-panoramic
  • Pergi ke bagian Promotion, lalu scroll ke bawah hingga menemukan Promo Bulanan.
  • Klik banner promo Flash Sale.
  • Pilih kota tujuan dan tanggal menginap.
  • Temukan unit yang diinginkan dan pesan segera.
  • Selamat, kamu siap pindah!

Untuk mempermudah, di halaman promo terdapat filter unit berdasarkan harga dan tipe yang diinginkan. Jika beruntung, kamu bisa mendapatkan unit apartemen dengan harga mulai dari Rp1 jutaan!

Mengapa memilih Apartemen Tamansari Panoramic? Lokasi strategis, fasilitas layaknya hotel bintang 5, serta pemandangan indah kota Bandung di malam hari menjadi daya tarik utama apartemen ini.

Harga yang terjangkau untuk hunian eksklusif dengan berbagai fasilitas menjadikan apartemen ini pilihan yang sangat menarik.

Keunggulan Tinggal di Apartemen Tamansari Panoramic
Sewa Apartemen Tamansari Panoramic
Sewa Apartemen Tamansari Panoramic

1. Lokasi Strategis dan Dekat Perkantoran

Apartemen umumnya terletak di lokasi yang strategis dengan akses mudah ke berbagai fasilitas umum seperti rumah sakit, sekolah, dan supermarket, dibandingkan dengan rumah biasa. Apartemen Tamansari Panoramic terletak di lokasi dengan akses yang baik ke tol Buah Batu, Cileunyi, dan rencana tol Gede Bage.

2. Fasilitas Lengkap dan Dekat

Apartemen biasanya menyediakan fasilitas lengkap seperti kolam renang, taman, ATM, dan restoran yang terletak sangat dekat dengan unit hunian. Selain itu Apartemen Tamansari Panoramic juga dilalui oleh transportasi umum seperti Trans Metro Bandung dan rencana kereta cepat Jakarta-Bandung.

3. Keamanan

Apartemen dilengkapi dengan fasilitas keamanan seperti petugas keamanan, CCTV, dan prosedur keamanan yang ketat, sehingga membuat hunian lebih aman dan nyaman.

4. Praktis

Perawatan bangunan menjadi tanggung jawab pengelola, sehingga penghuni tidak perlu repot mengurusnya.

5. Pendapatan Pasif

Potensi penghasilan dari penyewaan unit berkisar antara 2 juta hingga 3 juta per bulan berkat adanya manajemen sewa.

6. Daerah Berkembang

Terletak dekat dengan pengembangan Bandung Teknopolis, sehingga nilai investasi akan terus meningkat.

pewarta pewarta
5 bulan yang lalu

Pewarta Nusantara, Nasional – UN Women bersama dengan Kedutaan Besar Belanda untuk Indonesia melakukan kunjungan ke Desa Damai yang diinisiasi oleh Wahid Foundation bekerja sama dengan La Rimpu di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Senin-Selasa, 6-7 Mei 2024. Kunjungan tersebut bertujuan untuk melihat langsung konsep pemberdayaan perempuan dan perdamaian di akar rumput dalam program Desa Damai di 5 (lima) desa di Kabupaten Bima.

Dalam kunjungan tersebut, UN Women dan Kedubes Belanda untuk Indonesia berkesempatan untuk bertukar pengetahuan dan pengalaman terkait implementasi Desa Damai dalam menciptakan ruang aman, membangun kohesi sosial, mencegah konflik, serta memperkuat advokasi kebijakan yang diinisiasi oleh kelompok perempuan.

Political Affairs, Embassy of Netherlands, Sophie Van Huut merasa terhormat dan kagum atas komitmen yang luar biasa ditunjukkan oleh kelompok perempuan di Bima. Meski dengan segala keterbatasan, komunitas perempuan ini mampu menjadi berdaya dan menjadi pelopor perubahan di komunitasnya. Tak lupa, Sophie menyampaikan terimakasih atas kerja sama dan kolaborasi multipihak dalam mendukung pelaksanaan program.

“Kami menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Wahid Foundation, La Rimpu, Pemerintah Kabupaten Bima, dan para aktor perempuan di Desa Damai dalam mendukung pelaksanaan program yang baik ini,” terang Sophie pada acara Pertemuan dengan Bupati Bima, Indah Dhamayanti Putri.

Shopie berharap, program Desa Damai yang dimotori oleh aktor perempuan dapat menjadi praktik baik mendorong pembangunan daerah yang lebih inklusif dan berkeadilan untuk semua kalangan. .

“The power of community yang dimotori oleh aktor perempuan ini semoga bisa menjadi strategi dalam membangun dan memperkuat kohesi sosial serta ketahanan masyarakat,” pungkasnya.

Sementara itu, Programme Analyst Women Peace and Security UN Women Indonesia, Xinyue Gu kembali menegaskan pernyataan Sophie, Xinyue sependapat bahwa perempuan memiliki potensi yang besar dalam menjadi penentu perubahan di lingkungan komunitas mereka. Oleh karena itu, dukungan terhadap potensi ini harus terus dilaksanakan agar praktik baik ini dapat diadopsi di berbagai desa lain di seluruh Indonesia.

“Perempuan memiliki potensi luar biasa untuk menjadi agen perubahan di komunitas mereka, sehingga kita perlu memastikan bahwa perempuan penggerak ini mendapatkan dukungan yang penuh yang dapat meningkatkan kapasitas mereka,” jelas Xinyue .

Xinyue juga menekankan dalam program pemberdayaan perempuan, tujuan utama dapat dicapai dengan adanya kolaborasi dan kerjasama multipihak. Dengan adanya kerjasama antar semua stakeholder ini akan membuat tujuan pemberdayaan ini semakin mudah untuk dicapai.

Dukungan terhadap program Desa Damai oleh Pemerintah Kabupaten Bima juga disampaikan langsung oleh Bupati Bima, Indah Damayanti Putri dalam acara kunjungan tersebut. Ia menilai program pemberdayaan perempuan melalui Desa Damai dapat meningkatkan kesejahteraan dan menciptakan kehidupan yang lebih inklusif di Bima.

“Kami mendukung program yang sangat baik ini. Ini juga menjadi wujud kepedulian Pemkab dalam pengembangan dan pemberdayaan perempuan untuk meningkatkan kesejahteraan, sekaligus mewujudkan generasi yang lebih baik untuk masyarakat Bima.

Hadir dalam acara tersebut sejumlah undangan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bima yang diwakili oleh Kabid Sosbud, M Muhammad Farid dan Kabid Perempuan dan Anak, Ruwaidah.

Kemudian juga hadir Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Bima Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD), serta Kabag Organisasi Setda Kabupaten Bima.

Selama kunjungannya ke Kabupaten Bima, UN Women dan Perwakilan Kedutaan Besar Belanda menghadiri beberapa kegiatan di antaranya mengunjungi sesi kegiatan Pelatihan Advokasi dan Kepemimpinan Perempuan yang bertempat di Aula Kantor Bupati Bima, kemudian di hari selanjutnya berkunjung ke Desa Damai Dadibou yang bertempat di Balai Desa.

Diketahui, UN Women telah bermitra dengan Wahid Foundation dalam program Desa Damai sejak tahun 2017 di 22 Desa di Pulau Jawa. Di Tahun 2024, UN Women bersama Wahid Foundation memperluas inisiasi Desa Damai di Sulawesi Tengah dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Tujuan utama dari program ini untuk membangun ketahanan masyarakat terhadap konflik sosial, ekstremisme kekerasan, dan dampak buruk perubahan iklim.

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
6 bulan yang lalu

Aries Agung Paewai, Penjabat (Pj) Wali Kota Batu, memiliki tujuan untuk mengenalkan program angkutan kota (angkot) gratis bagi Pelajar pada tahun ini.

Program ini direncanakan untuk diuji coba pada bulan April 2024 setelah perayaan lebaran. Aries menjelaskan bahwa beberapa wilayah di Kota Batu akan menjadi tempat uji coba untuk program ini, termasuk wilayah perkotaan dan beberapa desa.

“Kami berencana untuk melakukan uji coba program Angkot gratis bagi pelajar pada bulan April setelah lebaran,” ujar Aries pada Jumat (29/3/2024).

Aries menjelaskan bahwa tujuan dari uji coba ini adalah untuk memastikan bahwa saat program ini diluncurkan secara resmi, tidak akan ada masalah atau keluhan yang signifikan. Dengan begitu, diharapkan program ini dapat berjalan lancar pada bulan Mei 2024.

Selama uji coba program angkutan pelajar ini, angkot-angkot yang dipilih untuk menjadi angkutan gratis harus memenuhi standar pelayanan minimum (SPM). Selain itu, para sopir harus berkomitmen terhadap kebersihan angkutan dan keselamatan berkendara.

“Kita akan melihat kelemahan apa yang ada agar bisa memperbaikinya. Setelah semuanya matang, baru kita bisa menerapkannya secara menyeluruh di semua wilayah,” katanya.

Aries juga menegaskan bahwa operasional program ini harus disertai dengan kesadaran sopir untuk tidak merokok saat mengemudi. Selain itu, para sopir ini akan mendapatkan subsidi tertentu.

“Harapannya, nanti anak-anak ini akan diberikan kartu khusus untuk mengklaim subsidi ongkos,” tambahnya.

Rencananya, akan ada 42 angkot yang akan digunakan sebagai armada untuk mengangkut para pelajar pada tahap awal. Jumlah ini akan mencakup sekitar 504 pelajar. Namun, jumlah pasti masih dalam tahap penelitian lebih lanjut.

Penyediaan fasilitas ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan keselamatan pelajar, mengingat tingkat pelanggaran dan kecelakaan yang cukup tinggi di kalangan pelajar.

Selain itu, program ini juga diharapkan dapat membantu meningkatkan pendapatan sopir angkot yang telah mengalami penurunan penumpang akibat persaingan dengan transportasi online. Program ini dibiayai oleh APBD dengan nilai sekitar Rp 900 hingga Rp 1 miliar.

Kepala Dishub Kota Batu, Hendri Suseno, menjelaskan bahwa kesiapan program ini telah mencapai tahap studi rute dan titik penjemputan. Nantinya, angkutan gratis ini akan tersedia bagi siswa SD, SMP, dan SMA.

Jika program ini terwujud, para sopir angkot dapat merasa lega, dan orang tua murid akan mengurangi pengeluaran mereka. Selain itu, angkot gratis juga dapat mengurangi kemacetan pada pagi dan sore hari.

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
6 bulan yang lalu

Google Maps telah diperbarui dengan fitur AI terbaru untuk platform peta online mereka. Sekarang, Google Maps dapat memberikan pengguna rekomendasi tempat di lokasi tertentu yang diprakarsai oleh AI.

Selain itu, Google Maps akan menampilkan highlight foto dan rangkuman ulasan dari pengguna terkait tempat tersebut. Jika tempat tersebut adalah restoran, AI juga akan memberikan informasi tentang biaya dan kemungkinan ketersediaan tempat di restoran tersebut.

Rekomendasi ini akan ditampilkan dalam bentuk daftar saat pengguna melakukan pencarian di kota tertentu di Google Maps. Saat ini, fitur tersebut baru tersedia di lebih dari 40 kota di Amerika Serikat dan Kanada.

Selain penambahan fitur rekomendasi AI, Google Maps juga menambahkan opsi kustomisasi baru ketika pengguna membuat Daftar tempat. Sekarang pengguna dapat mengatur urutan tempat dalam Daftar dan juga dapat menambahkan konten dari media sosial ke dalam Daftar tersebut.

Selain itu, Google juga memberikan penyegaran desain pada pembaruan Google Maps ini. Tampilan Halaman utama akan lebih bersih dengan lebih sedikit warna pin lokasi baru, sehingga memudahkan pengguna dalam menemukan tempat di peta. Pembaruan ini telah mulai diluncurkan ke aplikasi Google Maps baik di Android maupun iOS.

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
6 bulan yang lalu

Para pengguna Whatsapp sebaiknya berhati-hati saat layanan pesan ini akan memperbarui syarat dan ketentuan penggunaan mereka pada bulan April mendatang.

Jika pengguna WhatsApp tidak menyetujui syarat dan ketentuan baru yang akan diberlakukan, akun mereka dapat disuspensi.

Pembaruan syarat penggunaan dan kebijakan privasi ini akan dimulai di Eropa, di mana peraturan baru yang akan diberlakukan pada tanggal 11 April 2024 akan mencerminkan persyaratan baru UE sebagai bagian dari kebijakan “Undang-Undang Pasar Digital”.

Hal ini mencakup berbagai topik seperti panduan dan prinsip penggunaan WhatsApp, pengiriman pesan ke penyedia pihak ketiga, dan penggunaan Channel.

Inti dari perubahan peraturan yang akan diberlakukan oleh WhatsApp termasuk penambahan informasi dan kebijakan mengenai aktivitas yang diperbolehkan dan yang tidak diperbolehkan di layanan WhatsApp.

Selain itu, akan diberikan opsi untuk mengirim pesan dari WhatsApp ke aplikasi pihak ketiga yang didukung, dan ada ketentuan lebih lanjut mengenai Channel, termasuk prosedur pelaporan konten dan rekomendasi Channel.

Selain perubahan peraturan yang dipengaruhi oleh undang-undang UE, WhatsApp juga akan mengubah persyaratan usia minimum global untuk pengguna mereka pada tanggal yang sama. Usia minimum pengguna WhatsApp akan berubah dari 16 tahun menjadi 13 tahun.

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
7 bulan yang lalu

Pewarta Nusantara – Calon Mahasiswa yang mau mendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2024 pada bulan Maret ini sudah sebaiknya mempersiapkan diri. Karena, pendaftaran akan dibuka mulai 21 Maret 2024.

Universitas Negeri Malang (UM) menjadi salah satu pilihan terbaik untuk menempuh pendidikan tinggi. Ada 14 Program Studi (Prodi) di UM yang peluang masuknya cukup besar. Bagi para calon mahasiswa yang berencana melanjutkan studi di sana, sebaiknya pertimbangkan 14 Prodi ini.

Profil Singkat Universitas Negeri Malang (UM)

Universitas Negeri Malang (UM), sebelumnya dikenal sebagai Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang (IKIP Malang), telah menjadi salah satu institusi pendidikan terkemuka di Indonesia. Sebagai salah satu dari 13 mantan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), IKIP Malang telah mengukir reputasi sebagai institusi yang memiliki kontribusi besar dalam dunia pendidikan.

Sejak tahun 1999, IKIP Malang telah bertransformasi menjadi Universitas Negeri Malang, mencerminkan perluasan mandatnya sebagai lembaga pendidikan tinggi yang lebih luas dan holistik.

Prodi di UM yang Memiliki Peluang Besar Diterima Jalur SNBT

UM, sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang diminati di Kota Malang, menawarkan beragam Prodi dengan peluang masuk yang menarik melalui jalur SNBT 2024.

Prodi-prodi ini tersebar di berbagai fakultas di UM dan dapat menjadi pilihan referensi bagi calon mahasiswa.

Berikut adalah 14 Prodi di UM dengan peluang masuk besar melalui jalur SNBT 2024:

Fakultas Vokasi (FV)

  1. D4 Teknologi Rekayasa Manufaktur
  2. D4 Teknologi Rekayasa Pembangkit Energi
  3. D4 Perpustakaan Digital
  4. D4 Teknologi Rekayasa Sistem Elektronika
  5. D4 Teknologi Rekayasa dan Pemeliharaan Bangunan Sipil

Fakultas Sastra (FS)

  1. S1 Pendidikan Bahasa Jerman
  2. S1 Pendidikan Bahasa Mandarin

Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA)

  1. S1 Fisika
  2. S1 Pendidikan Fisika
  3. S1 Pendidikan Kimia
  4. S1 Pendidikan Matematika

Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP)

  1. S1 Pendidikan Luar Sekolah
  2. S1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Fakultas Ilmu Sosial (FIS)

  1. S1 Pendidikan Geografi

Informasi lebih lanjut mengenai Prodi, kapasitas, dan tingkat persaingan di UM melalui jalur SNBT 2024 dapat diakses melalui situs seleksi.um.ac.id.

Demikianlah ringkasan tentang 14 Prodi di UM dengan peluang masuk besar melalui jalur SNBT 2024. Semoga bermanfaat!