Pewarta Nusantara Menu

Headline

Nurul Hidayat Nurul Hidayat
1 tahun yang lalu

PEWARTANUSANTARA.COM – Majelis Umum PBB melakukan voting menolak akui Yerusalem sebagai ibukota Israel. Hasil pemungutan suara menunjukkan mayoritas suara (128 negara) tetap mendukung resolusi PBB yang menolak untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel, meski berada di bawah tekanan Amerika Serikat (AS). Sedangkan 9 negara tidak menyetujui dan 35 negara lainnya abstain dalam voting tersebut. Voting ini dilaksanakan di New York, AS, Kamis (21/12/2017).

Presiden Trump menyerukan bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel, hal ini menimbulkan reaksi dunia internasional bahkan belakangan telah memicu aksi unjuk rasa di sejumlah negara.

Ironisnya Presiden Trump malah mengancam pemutusan bantuan keuangan kepada negara-negara yang mendukung resolusi PBB untuk menentang Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Status Yerusalem merupakan problem utama dalam konflik Israel-Palestina. Israel menduduki kawasan timur kota itu saat Perang Timur Tengah tahun 1967 dan menganggap seluruhnya sebagai ibu kota yang tidak bisa dipisahkan. Namun Palestina mengklaim Yerusalem Timur sebagai ibu kota dari negara masa depan mereka.

Setelah AS melakukan veto resolusi Dewan Keamanan PBB yang menegaskan bahwa setiap keputusan mengenai status Yerusalem tidak berlaku dan ditiadakan, Palestina kemudian mendesak agar diadakan pertemuan khusus.

Turki dan Yaman yang didukung oleh negara-negara Islam, kemudian membawa resolusi yang mencerminkan rancangan DK PBB tersebut ke forum Majelis Umum yang dihadiri oleh 193 negara anggotanya.

Riyad al-Maliki, Menteri Luar Negeri Palestina dan rekannya dari Turki, Mevlut Cavusoglu menuduh AS melakukan intimidasi, menjelang pengambilan keputusan di Majelis Umum tersebut.

Sebelumnya, sebuah pernyataan resmi dari kantor PM Israel juga menyatakan penolakan terhadap resolusi tersebut. Bahkan Netanyahu mengklaim bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel sejak dulu, seperti disebutkan di Reuters, (21/12/2017)

Nurul Hidayat Nurul Hidayat
1 tahun yang lalu

PEWARTANUSANTARA.COM – Gofur Jamaludin, Aktivis Gerakan Untuk DPR Bersih (GERAK DPR) menilai, Lembaga Legislatif DPR-RI telah kehilangan kepercayaan masyarakat akhir-akhir ini. Dikarenakan terlibatnya anggota DPR, bahkan pimpinan DPR RI dalam kasus korupsi seperti e-KTP.

“Kasus yang menjerat Ketua DPR RI lalu Setya Novanto menjadi pembenaran publik bahwa ada yang tidak beres dengan DPR,” kata Gofur kepada, Kamis (21/12/2017).

Menurut Gofur, masyarakat membutuhkan sosok yang tepat untuk mengembalikan kepercayaan mereka terhadap DPR. Misalnya sosok yang dapat bekerja memimpin DPR dengan transparan, jujur dan dapat diterima semua pihak.

“Ketua DPR sangatlah sentral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Jangan sampai menimbulkan masalah seperti Ketua DPR sebelumnya (setnov),” ujarnya.

Terpilihnya Airlangga, lanjut Gofur, sebagai Ketua Umum Partai Golkar menjadi angin segar perubahaan, bukan hanya di Internal Partai Golkar saja, tapi juga di DPR.

“Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar jangan sampai salah memilih Kader Partai Golkar untuk menduduki posisi Ketua DPR menggantikan Setya Novanto,” ujarnya.

Oleh sebab itu, Gerak DPR menilai sosok yang tepat dari Partai Golkar untuk diberikan kepercayaan sebagai Ketua DPR adalah Fadel Muhammad, Politisi Senior Partai Golkar yang sangat berpengalaman, lurus dan dapat diterima semuanya, baik di Fraksi-Fraksi DPR maupun Pemerintah. Fadel Muhammad dapat dikatakan bisa menjadikan DPR yang jauh lebih baik nantinya.

“Tidaklah salah bila nantinya Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto Menunjuk Fadel Muhammad Sebagai Ketua DPR-RI,” pungkasnya.

Nurul Hidayat Nurul Hidayat
1 tahun yang lalu

PEWARTANUSANTARA.COM – Ali Ghufron Mukti, Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti Kemenristekdikti, mendata jumlah perguruan tinggi di Indonesia termasuk terbesar di dunia, yakni sebanyak 4539 Perguruan Tinggi. Dengan hasil tersebut, Indonesia termasuk negara yang memberikan cukup kebebasan untuk membuka perguruan tinggi.

“Apabila dibandingkan dengan Cina yang memiliki jumlah penduduk sebesar 1,5 milyar, Indonesia masih mengungguli, sebab jumlah Perguruan Tinggi, di Cina hanya sekitar 1500-an,” tutur Ghufron, Jakarta, Rabu (20/12/2017).

Menurut Ghufron banyaknya lulusan dari universitas di Indonesia, memiliki problem tersendiri, salah satunya yakni kompetensi yang dimiliki tidak sesuai dengan realita zaman.

“Jumlah perguruan tinggi yang besar ini menghasilkan jumlah lulusan yang besar pula. Namun, dengan melimpahnya jumlah lulusan perguruan tinggi. Terdapat beberapa permasalahan yang muncul. Salah satu yang menjadi sangat penting adalah tentang relevansi kompetensi,” jelas Ghufron.

“SDM yang diproduksi perguruan tinggi jumlahnya besar, namun relevansi kompetensi mereka yang kurang sesuai dengan kebutuhan dunia menjadikan mereka kurang terserap, sehingga timbullah banyak pengangguran,” lanjutnya.

Terdapat data yang cukup mencengangkan, hanya sekitar 5% mahasiswa/i di Indonesia yang menempuh program studi di bidang pertanian, 16% di bidang teknik, sedangkan lebih dari 50% di bidang sosial dan politik.

Oleh sebab itu, saat ini pemerintah sedang menyusun data kebutuhan SDM di dunia kerja agar hasilnya dapat dijadikan acuan untuk mengatur pola pendidikan pada perguruan tinggi.

“Hal ini menjadi penting sebab perguruan tinggi di Indonesia seharusnya menghasilkan lulusan yang siap untuk terjun mengelola potensi yang ada di Indonesia. Potensi yang besar di Indonesia tentunya adalah bidang pertanian dan kelautan. Potensi ini perlu dikelola penggunaan teknologi,” ujar Ghufron.

Disamping itu, perguruan tinggi juga harus merumuskan proses pendidikan yang dapat membangun karakter para peserta didiknya. Karena karakter merupakan salah satu modal yang penting untuk kesuksesan seseorang. “Jika Bangsa Indonesia ingin unggul, harus memiliki karakter yang berkualitas” tegasnya.

Nurul Hidayat Nurul Hidayat
1 tahun yang lalu

PEWARTANUSANTARA.COM – Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA telah meluncurkan perangkat internet yang bisa memperkirakan kota-kota dunia yang terkena dampak mencairnya lapisan es.

Dengan peralatan itu bisa terlihat bagaimana perkiraan air yang mencair dari es itu terdistribusi secara global.

“Peralatan itu memberikan—untuk setiap kota—gambaran tentang gunung es, lapisan es, ataupun puncak es yang mana yang amat penting,” tutur para peneliti.

Jadi, jangan menganggap karena Indonesia jauh dari kawasan gunung es, maka tidak akan terkena dampak dari mencairnya lapisan es di Kutub Utara atau Kutub Selatan.

Pasalnya, menurut para ilmuwan, perputaran Bumi dan efek gravitasi akan membuat air dari gunung dan lapisan es menyebar ke seluruh dunia.

Jakarta, misalnya, berdasarkan perkiraan para ilmuwan, akan terkena dampak peningkatan permukaan laut setinggi 1.713 milimeter.

Selain Jakarta, empat kota dan satu kawasan lain yang masuk dalam peralatan internet yang dikembangkan Laboratorium Propulsi Jet NASA di California itu adalah:

Banda Aceh: peningkatan permukaan air laut 1,713 mm
Jawa Timur: 1.766 mm
Makassar: 1.764 mm
Manado: 1.780 mm
Jayapura : 1.747 mm

Laporan tentang predikisi peningkatan permukaan laut tersebut sudah diterbitkan di Science Advances.

“Sejalan dengan kota-kota dan negara-negara yang berupaya membangun rencana untuk mengurangi banjir, mereka harus berpikir 100 tahun ke depan jika ingin mengkaji
risikonya dengan cara yang sama dilakukan perusahaan asuransi,” kata Dr Erik Ivins.

“Peralatan baru ini memberikan cara bagi mereka untuk melihat lapisan es yang seharusnya paling mereka khawatirkan.”

Dengan peralatan itu, terlihat juga peningkatan permukaan air laut yang signifikan akibat dari perubahan di lapisan es di sebelah bagian barat laut Greenland.

Seorang ilmuwan lain, Dr Eric Larour, mengatakan, ada tiga proses utama yang mempengaruhi “jejak permukaan laut” atau istilah untuk pola perubahan permukaan laut di seluruh dunia.

Proses yang pertama adalah grafiti.

“Hal itu (lapisan-lapisan es) ini adalah massa besar yang mengerahkan daya tarik ke laut,” kata Dr Larour.

“Ketika es menyusut, daya tarik tersebut berkurang dan laut akan menjauh dari massa itu.”

“Sejalan dengan daya ‘tarik-dorong’ itu, daratan di bawah lapisan es yang mencair akan mengembang secara vertikal, karena sebelumnya ditekan lapisan es yang berat,” tambah dia.

Faktor terakhir yang mempengaruhi adalah planet yang berputar.

“Anda bisa memikirkan Bumi yang berputar,” kata Dr Larour. “Pada saat berputar, dia bergoyang dan pada saat massa di permukaan berubah, maka goyangannya juga berubah.”

“Hal itu, pada gilirannya meredistribusi air ke seluruh Bumi.”

Dengan memperkirakan semua faktor tersebut ke dalam kalkulasi, para peneliti mampu membangun sebuah peralatan prakiraan untuk kota-kota dunia tersebut.

“Kami bisa menghitung kepekaan yang tepat, untuk kota tertentu, tentang permukaan laut untuk setiap massa es di dunia,” ujar Dr Larour kepada BBC.

Artikel sudah pernah dipublikasikan di kompas.com dengan judu: “NASA: Es di Kutub Mencair, Empat Kota di Indonesia Terancam

Nurul Hidayat Nurul Hidayat
1 tahun yang lalu

PEWARTANUSANTARA.COM – Wakil Presiden (Wapres) RI Jusuf Kalla (JK) mengawali pembukaan Festival Sail Sabang 2017. Pembukaan digelar di di Terminal pelabuhan CT-3, Sabang. Acara yang digelar sejak 28 November telah memasuki acara puncak pada Sabtu (2/12/2017).

Acara pembukaan dimulai 09.30 WIB. JK tiba sekitar 09.00 WIB.

Sejak Jumat (1/12), kota Sabang diguyur hujan tanpa berhenti. Namun JK tetap hadir untuk meresmikan Festival Sail Sabang 2017.

“Walaupun dalam cuaca seperti ini, kita tetap optimis,” ujar JK.

Dalam sambutannya, JK mengingatkan bahwa dulu banyak kapal dari Eropa datang ke Sabang untuk mengisi logistik. Namun hal itu tidak lagi diperlukan, seiring perkembangan teknologi.

“Dulu banyak kapal Eropa ke sini, sekarang kapal besar sudah jarang hanya cruise,” kata JK.

JK teringat pertama kali datang ke Sabang pada tahun 2000. Saat itu JK menjabat sebagai Menteri Perdagangan di zaman Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur).

“Saya bergembira sekali setelah 17 tahun lalu saya datang ke Sabang lagi,” ujar JK.

Sejak tahun 2000, Sabang menjadi kawasan perdagangan bebas (Free Trade Zone/FTZ). Namun saat ini Sabang bertransformasi menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

“Pada tahun 2000 kita resmikan Free Trade Zone, pada zaman Presiden Gusdur saya sebagai Menteri Perdagangan,” ungkap JK.

JK menambahkan, Pemerintah ke depannya ingin fokus menjalankan FTZ di Sabang, sekaligus sebagai KEK. Tujuannya untuk mendorong perekonomian dan menarik investasi sebanyak mungkin di Sabang.

“Apa yang kita rencanakan jadi bagian ekonomi Sabang, butuh kerjasama lebih keras baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah,” kata JK.

Nurul Hidayat Nurul Hidayat
1 tahun yang lalu

PEWARTANUSANTARA.COM – Menjelang Akhir tahun, Seperti biasa Forbes merilis daftar orang terkaya di berbagai penjuru dunia.

Dalam daftar 50 Orang Terkaya Indonesia 2017 versi Forbes pada 29 November lalu, mayoritas di dominasi oleh kaum Adam. Namun, beberapa diantaranya, ada juga sosok wanita.

Dialah Arini Saraswaty Subianto (46), orang Indonesia terkaya nomor 37 versi majalah ekonomi Forbes.

Urutan itu membuatnya menduduki posisi wanita terkaya di Indonesia 2017.

Dia juga dikenal sangat mencintai buku dan suvenir.

Tak heran, jika dia menggabungkan konsep suvenir dan buku dalam toko buku Aksara di Jakarta pada 2003 lalu.

Jumlah kekayaan Arini ditaksir mencapai $AS 820 juta atau sekitar 11 triliun rupiah.

Bisnis utama Arini bergerak di sektor pertambangan dan kelapa sawit.

Ia sendiri merupakan putri pengusaha terkemuka, yakni Benny Subianto yang meninggal pada Januari 2017 lalu.

Arini meneruskan usaha yang dirintis ayahnya.

Mendiang Benny juga merupakan salah satu pemilik saham PT Adaro. Tahun lalu, Ayah Arini masuk dalam peringkat ke-33 orang terkaya di Indonesia.

Nurul Hidayat Nurul Hidayat
1 tahun yang lalu

PEWARTANUSANTARA.COM – Daftar 50 Orang Terkaya Indonesia 2017 versi Forbes pada 29 November lalu, mayoritas di dominasi oleh kaum Adam. Begitu juga pada posisi puncak, yakni Hartono bersaudara.

Hartono bersaudara, yang memiliki peringkat nomor 1 selama sembilan tahun berturut-turut, terus menjauhkan diri dari beberapa pesaingnya.

Nilai bersih mereka hampir dua kali lipat menjadi lebih dari $32 miliar, naik dari $17,1 miliar, sebagian besar berkat kenaikan hampir 50% dari nilai saham mereka di Bank Central Asia (BCA).

Saudara laki-laki mewarisi pembuat kretek Djarum beberapa dekade yang lalu, namun dengan cerdas melakukan diversifikasi, mengambil saham BCA setelah klan Salim
kehilangan kendali selama krisis keuangan Asia 1997-1998.

Tahun ini, Hartonos menaikkan saham BCA menjadi 55%, dari 47%. Ke depan, mereka juga bertaruh pada perusahaan yang baru-baru ini terdaftar di bursa Hong Kong.

Rata-rata, kekayaan mereka meningkat setidaknya 10% dalam satu tahun terakhir, sebagian berkat nilai saham yang lebih tinggi. Pasar saham Indonesia naik 17% dibandingkan periode yang sama.

Faktor lain yang mendorong penilaian anggota daftar seperti Jogi Hendra Atmadja: meningkatkan pengungkapan setelah program amnesti pajak tahun lalu, yang membiarkan konglomerat negara tersebut menyatakan aset tersembunyi sebelumnya dengan imbalan penalti kecil.

Nurul Hidayat Nurul Hidayat
1 tahun yang lalu

PEWARTANUSANTARA.COM – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta pemerintah daerah untuk turut serta memperhatikan kesejahteraan dan kekurangan guru pendidikan Agama Islam (PAI).

Seperti disampaikan Lukman usai membuka Kongres Ke-3 Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAI) di JX Internasional, Surabaya, Sabtu (2/12/2017).

Menurutnya, pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk mengangkat guru agama di sekolah umum.

“Seluruh kepala daerah untuk lebih memberikan perhatian kepada guru-guru agama pendidikan Islam. Bagaimanapun juga sekolah-sekolah umum SD, SMP itu ada wewenang pemerintah kabupaten/kota, sementara SMA ada pada pemerintah provinsi,” ujar Lukman.

Lebih lanjut Lukman menjelaskan, mengangkat guru agama bukanlah murni kewenangan Kementerian Agama (Kemenag), dan juga tidak sepenuhnya menjadi kewenangan Kementerian Pendididikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Pengangkatan guru agama, kata Lukman, adalah kewenangan pemerintah daerah yang berada di bawah Kementerian Dalam Negeri. untuk itu, pemda memiliki peran penting dalam mengoptimalkan kesejahteraan guru PAI.

“Memang beberapa pemerintah daerah sudah baik, ini tinggal dicontoh oleh daerah lain,” kata Lukman.

Kemenag, saat ini sedang melakukan kajian mendalam terkait kesejahteraan guru agama Islam di daerah. Setiap tahun tidak kutang Rp 5,3 triliun dialokasikan untuk kesejahteraan guru agama di Indonesia.

“Sekarang yang sedang kita kembangkan penguatan terhadap guru guru agama Islam dengan membangun jaringan ‘networking’ berbasis aplikasi android agar lebih mudah mengakses informasi,” tuturnya.

Dalam kongres AGPAI yang bertema “Memantabkan Keberagamaan dan Merawat Keberagaman untuk Kejayaan NKRI” itu juga membahas program selama 5 tahun kedepan, meninjau kembali AD-ART AGPAI, pemilihan pengurus periode 2017-2022 dan merekomendasikan PAI di Indonesia baik dari sisi guru, regulasi dan lainnya.

Ketua panitia AGPAI Mohammad Ghozali juga memanfaatkan moment kongres untuk memperjuangkan nasab. Ia mengungkapkan, saat ini guru PAI di bawah kewenangan Kemenag, karena merupakan pembinaan agama, Namun prakteknya masih harus diangkat dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Hal ini yang menyebabkan sering terjadinya tarik ulur dan berbagai kerancuan.

“Semua guru haru satu nasab yakni di Kemenag biar jelas. Kalo nasab jelas, maka nasib mereka pun akan jelas,” tuturnya.

Nurul Hidayat Nurul Hidayat
1 tahun yang lalu

PEWARTANUSANTARA.COM – Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian ESDM Yunus Saefulhak, menyampaikan peranan mahasiswa sebagai salah satu suksesor EBT. Hal ini disampaikan pada acara Seminar Nasional dengan tema “Energi Terbarukan Demi Kemakmuran Indonesia” di Universitas Bung Karno (UBK), Sabtu (2/12/2017).

“Sebagai agen pembangunan, mahasiswa harus menjadi mitra pemerintah dalam mewujudkan ketahanan energi dengan memanfaatkan EBT di Indonesia,”

Indonesia kian serius merealisasikan pembangunan Energi Baru Terbarukan (EBT). Suksesnya EBT, tidak hanya bergantung pada pemerintah. Namun, mahasiswa selaku agent of change, memiliki peran yang sangat strategis dalam mewujudkan pembangunan EBT di tanah air.

Ditjen EBTKE saat ini juga telah melakukan perencanaan matang dalam pengembangkan EBT. Seperti yang tertuang dalam kebijakan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), bahwa kontribusi EBT di Indonesia pada tahun 2025 adalah 23% dari Bauran Energi Nasional.

“Untuk mencapai target tersebut, Pemerintah butuh dukungan dari berbagai pihak antara lain Industri, masyarakat, dan juga akademisi atau perguruan tinggi,” papar Yunus.

Sebagai generasi muda yang terpelajar, Mahasiswa dapat mendukung pengembangan EBT dengan dua cara. Pertama, Mahasiswa bersama dengan perguruan tinggi sudah saatnya untuk lebih serius dalam kajian dan penelitian di bidang EBT. Kemajuan di bidang ini, akan membuat harga EBT semakin terjangkau oleh masyarakat. Kedua, Mahasiswa menjadi corong bagi pemerintah dalam rangka mendukung dan bersama-sama membangun pengembangan EBT.

“Ditangan andalah (mahasiswa) pengembangan EBT di Indonesia dipertaruhkan, rakyat umumnya berada di belakang golongan terpelajar seperti mahasiswa,” tegas Yunus.

Yunus juga meyakini, pengembangan EBT mampu memperkuat ketahanan energi nasional, sehingga Indonesia tidak lagi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan tidak khawatir akan krisis energi di masa mendatang.

Nurul Hidayat Nurul Hidayat
1 tahun yang lalu

PEWARTANUSANTARA.COM – Ketua GNPF-MUI, Bachtiar Nasir, mengapresiasi tokoh non muslim yang hadir pada acara reuni Alumni 212. Menurutnya, kegiatan ini bisa memberi rasa aman bagi siapa saja yang bergabung.

“Tadi ada Lieus Sungkarisma dan beberapa lain saya gak hafal. Mereka yang bisa bergaul dan bisa mengerti, dan akhirnya merasa aman berada di lingkungan umat Islam,” kata Bachtiar kepada wartawan usai acara, Sabtu (2/12/2017).

Sekretaris Jenderal Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) ini juga mengungkapkan bahwa, sebagian besar peserta dan tokoh yang hadir karena inisiatif sendiri. Ia berharap reuni 212 bisa digelar setiap tahun.

“Saya belum berani katakan itu, kita lihat perkembangannya. Tapi kalau bisa setiap tahun lebih baik” kata Bachtiar.

Bachtiar menilai reuni 212 ini sangat baik untuk diselenggarakan. Dirinya tak ingin lagi adanya gontok-gontokan antara pihak pemerintah dengan umat islam.

“Antara kami dan rezim, saya tidak mau ada lagi gontok-gontokan, mari bangun bangsa bersama ini waktunya bangun peradaban,” tegas Bachtiar.

Presidium Alumni 212 menggelar acara Pada 30 November – 2 Desember 2017.
Sebelumnya, di Wisma PHI, Jakarta Timur, lebih dulu digelar Kongres Alumni 212. Usai kongres, agenda berikutnya pada Sabtu, 2 Desember 2017, dilangsungkan Maulid Agung dan Reuni Alumni 212 di Monas.