Pewarta Nusantara
Menu Kirim Tulisan Menu

Health

Enol Writer Enol Writer
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara - Nutriflakes Sereal Umbi Garut adalah produk makanan yang lagi hits banget nih di kalangan anak muda yang peduli sama kesehatan dan makanan bergizi, guys.

Sereal ini enggak cuma enak, tapi juga punya manfaat keren buat tubuh kita, terutama buat jaga-jagain kesehatan.

Nutriflakes Sereal Umbi Garut itu, guys, adalah makanan yang terbuat dari umbi garut, yang juga kita kenal sebagai talas garut atau keladi garut.

Umbi garut ini tuh kaya banget serat, vitamin, mineral, dan antioksidan. Terus, sereal ini udah diolah dengan hati-hati, jadi jadi sumber nutrisi yang enak banget dan pastinya sehat.

Biasanya, Nutriflakes ini dijual dalam bentuk flakes yang renyah banget dan bisa dimakan sama susu, yogurt, atau bahkan jadi camilan sehat.

Nah, di artikel ini kita bakal bahas Sereal Umbi Garut Nutriflakes dan semua manfaat gizinya yang oke punya. Jadi, simak terus, ya!
Manfaat Nutriflakes Sereal Umbi Garut buat Kesehatan

  • Banyak Serat

Nutriflakes Sereal Umbi Garut ini kandungannya serat tinggi banget, yang penting buat pencernaan kita tetap sehat. Serat ini membantu kita ngurangin risiko sembelit, ngejaga keseimbangan asam lambung, dan juga bisa mengurangi risiko refluks asam. Jadi, dengan makan serat yang cukup, kita bisa bikin perut kita tetap nyaman.

  • Antioksidan Keren

Nutriflakes Sereal Umbi Garut ini mengandung antioksidan, kayak vitamin C dan vitamin A. Antioksidan ini jadi perlindungan buat sel-sel di perut kita dari kerusakan yang bisa disebabkan oleh radikal bebas. Jadi, Nutriflakes ini bisa bantu kurangin risiko peradangan di perut kita.

  • Jaga pH Perut

pH di perut kita itu penting banget buat hindarin masalah pencernaan. Nutriflakes Sereal Umbi Garut bisa bantu ngejaga pH perut biar tetap seimbang, jadi risiko refluks asam dan tukak lambung bisa dikurangin.

  • Redakan Asam Lambung

Kandungan serat di Nutriflakes ini bisa bantu meredakan gejala asam lambung, kayak perih di dada dan rasa nggak enak di perut. Cocok banget buat yang suka kena masalah pencernaan kayak refluks asam.

  • Kuatkan Kekebalan Tubuh

Nutriflakes Sereal Umbi Garut ini mengandung banyak nutrisi penting, kayak vitamin C, vitamin A, zat besi, dan asam folat. Nutrisi-nutrisi ini bisa bantu tubuh kita jadi lebih kuat dalam ngehadapi infeksi dan masalah kesehatan lain yang bisa ganggu perut.

Baca Juga: RSCM Jelaskan Penyebab Fajri Pria Obesitas 300 KG Meninggal Dunia
Cara Nikmatin Nutriflakes Sereal Umbi Garut
Kita bisa nikmatin Nutriflakes Sereal Umbi Garut ini dengan cara yang beragam, nih:

  • Sama Susu atau Yogurt: Tuangkan susu atau yogurt favorit kita di atas Nutriflakes buat sarapan yang enak dan sehat.
  • Jadi Camilan Sehat: Nutriflakes ini bisa juga kita jadiin camilan sehat di sela-sela waktu makan, biar kita nggak ngemil yang nggak sehat.
  • Tambahin Buah-buahan Segar: Agar makin enak, kita bisa tambahin potongan buah segar, kayak pisang, stroberi, atau blueberry.

Nutriflakes Sereal Umbi Garut ini pilihan yang oke banget buat jaga-jaga kesehatan perut kita, guys.

Dengan serat tinggi, antioksidan, dan nutrisi penting, sereal ini bisa bikin pencernaan kita tetap sehat dan mengurangi risiko masalah pencernaan kayak refluks asam.

Selalu inget buat jaga pola makan yang seimbang dan beragam biar hasilnya makin oke, ya!

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Jakarta - Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) mengungkapkan penyebab meninggalnya Muhammad Fajri, seorang pria Obesitas dengan berat badan 300 kg dari Tangerang.

Setelah menjalani perawatan khusus selama 14 hari, Fajri meninggal dunia pada Kamis (22/6) pukul 01.25 WIB di RSCM. Pelaksana Tugas Direktur Pelayanan Operasional RSCM, Renan Sukmawan, menyampaikan kabar duka tersebut dan mengungkapkan bahwa tim medis telah berupaya maksimal dalam merawat Fajri.

Menurut keterangan dari RSCM, penyebab kematian Fajri disebabkan oleh infeksi ganda yang menyebabkan syok sepsis dan kegagalan organ.

RSCM mengklaim telah menerapkan terapi multidisiplin yang melibatkan berbagai spesialis dan tenaga medis lainnya untuk mengoptimalkan perawatan Fajri.

Tim medis RSCM juga menghadapi berbagai kendala terkait ukuran dan berat badan pasien, seperti mencari tempat tidur yang sesuai, memposisikan pasien, dan kesulitan melakukan prosedur diagnostik tertentu.

Sebelum meninggal dunia, Fajri sudah mengalami penurunan kondisi saat masuk RS akibat infeksi di kaki dan paru-paru.

Dia dirujuk dari RSUD Tangerang ke RSCM dengan kondisi yang sudah memburuk. Masalah paru-paru dan jantungnya semakin berat, dan Fajri memerlukan bantuan pernapasan melalui ventilator.

Infeksi yang berat menyebabkan syok sepsis dan kegagalan organ tubuh, termasuk masalah pada sistem pencernaan yang disebut Multi Organ Disfunction Syndrome (MODS).

"Pada hari ini, kami dengan sedih mengumumkan berita duka cita innalillahi wa innailaihirojiun setelah tim kami di RSCM berjuang dengan maksimal selama sekitar 14 hari," ungkap Pelaksana Tugas Direktur Pelayanan Operasional RSCM, Renan Sukmawan, di RSCM, Menteng, Jakarta Pusat, pada Kamis (22/6).

Fajri dirujuk ke RSCM ketika kondisinya sudah semakin memburuk karena terinfeksi pada kaki dan paru-paru.

Jenazah Fajri kemudian dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo, Tebet, Jakarta Selatan.

Jenazah Fajri kemudian dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo, Tebet, Jakarta Selatan.

"Sebenarnya, beberapa bulan yang lalu, Tuan MF sudah disarankan untuk berobat ke rumah sakit terkait infeksi pada kakinya sebelah kanan. Namun, beliau belum mau ke RS, sehingga kondisinya semakin memburuk, dan akhirnya ia dibawa ke RS," ungkap Dokter Spesialis Anestesi RSCM, Sidharta Kusuma Manggala.

Tim medis RSCM yang terdiri dari sembilan dokter berusaha memberikan perawatan terbaik bagi Fajri. Mereka menyediakan obat-obatan terbaik dan melibatkan tenaga tambahan dalam menjaga kebersihan dan kebutuhan pasien.

Baca juga: Tragedi Mengerikan di Penjara Wanita Honduras: 40 Wanita Tewas dalam Kerusuhan Mematikan yang Mengguncang Dunia!

Setelah proses perawatan yang intensif, jenazah Fajri kemudian dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo, Tebet, Jakarta Selatan. Proses pemakaman dilakukan dengan bantuan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Badan SAR Nasional (Basarnas) menggunakan sistem pulley.

Erniyati Khalida Erniyati Khalida
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara - Kementerian Kesehatan telah mengonfirmasi bahwa Stunting merupakan ancaman serius bagi kualitas hidup penduduk Indonesia. Selain menghambat pertumbuhan fisik, kondisi ini juga mengganggu perkembangan otak anak-anak, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kemampuan dan prestasi mereka.

Selain itu, anak-anak yang menderita stunting cenderung memiliki riwayat kesehatan yang buruk karena daya tahan tubuh yang lemah. Jika tidak ditangani dengan serius, masalah stunting dapat berlanjut hingga generasi berikutnya.
Apa itu Stunting?
Stunting adalah kondisi ketika pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak terhambat secara kronis akibat kekurangan gizi dan nutrisi yang mencukupi dalam jangka waktu yang lama, terutama pada masa kehamilan dan dua tahun pertama kehidupan.

Hal ini mengakibatkan anak memiliki tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan anak sebaya mereka dan berpotensi mengalami gangguan kesehatan serta penurunan kemampuan kognitif dan prestasi belajar. Stunting merupakan masalah serius yang dapat berdampak negatif pada kualitas hidup dan masa depan anak serta mempengaruhi perkembangan sosial dan ekonomi suatu negara.

Baca juga: Terungkap! Harta Kekayaan Syahrul Yasin Limpo tersangka KPK
Faktor Penyebab Stunting
Penyebab stunting meliputi:
1. Kekurangan gizi yang berlangsung dalam jangka waktu lama
Stunting dapat terjadi sejak masa kehamilan. Kurangnya akses ibu hamil terhadap makanan sehat dan bergizi, termasuk makanan tinggi protein, dapat menyebabkan kekurangan nutrisi pada janin. Kurangnya asupan vitamin dan mineral juga dapat menyebabkan masalah malnutrisi pada janin. Kekurangan gizi sejak dalam kandungan merupakan penyebab utama terjadinya stunting pada anak.
2. Pola asuh yang tidak efektif
Pola asuh yang tidak efektif juga berperan dalam terjadinya stunting pada anak. Ini berkaitan dengan perilaku orang tua dalam memberikan makanan kepada anak. Jika orang tua tidak memberikan nutrisi yang cukup, anak dapat mengalami stunting. Faktor-faktor seperti kurangnya nutrisi pada ibu saat masa remaja, kehamilan, dan masa menyusui juga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak anak.
3. Pola makan yang tidak seimbang
Keterbatasan akses terhadap makanan bergizi tinggi dan kurangnya pemahaman ibu tentang konsep gizi sebelum, saat, dan setelah melahirkan dapat mempengaruhi pertumbuhan anak dan meningkatkan risiko stunting.
4. Kurangnya perawatan pasca melahirkan
Setelah melahirkan, penting bagi ibu dan bayi untuk menerima perawatan yang tepat. Memberikan ASI sejak awal sangat disarankan untuk memperkuat sistem kekebalan bayi. Perawatan pasca melahirkan juga penting untuk mendeteksi masalah kesehatan yang mungkin timbul pada ibu dan bayi setelah persalinan.
5. Gangguan mental dan hipertensi pada ibu
Gangguan pola asuh yang tidak efektif juga dapat menjadi penyebab stunting pada anak. Faktor-faktor seperti masalah nutrisi pada masa remaja dan kehamilan ibu, serta masa menyusui yang tidak optimal, juga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak anak.
6. Sakit infeksi yang berulang
Infeksi yang sering terjadi pada anak disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang tidak berfungsi dengan baik. Risiko terkena berbagai masalah kesehatan, termasuk stunting, meningkat ketika sistem kekebalan anak tidak berfungsi optimal. Mengingat stunting merupakan kondisi yang rentan terjadi pada anak, menjaga kekebalan tubuh anak agar tetap kuat dan terhindar dari infeksi merupakan hal penting.
7. Faktor sanitasi
Sanitasi yang buruk dan keterbatasan akses terhadap air bersih dapat meningkatkan risiko stunting pada anak. Tumbuh di lingkungan dengan sanitasi dan kondisi air yang tidak memadai dapat mempengaruhi pertumbuhan anak. Kurangnya akses terhadap layanan kesehatan juga menjadi faktor penyebab stunting.

Ardi Sentosa Ardi Sentosa
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara - Tim Promosi Kesehatan (Promkes) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah langsung mendatangi hotel tempat tinggal Jemaah Haji dengan tujuan memberikan penyuluhan kesehatan.

Dalam upaya untuk menjaga kesehatan jemaah haji agar mereka dapat menjalankan Ibadah Haji dengan baik, Kemenkes tidak hanya menyediakan pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif dan rehabilitatif, tetapi juga fokus pada upaya promotif dan preventif.

Sekretaris Jenderal Kemenkes, Kunta Wibawa Dasa Nugraha, menyatakan pentingnya promosi kesehatan dan tindakan pencegahan. Menurutnya, lebih baik mencegah daripada mengobati.

Oleh karena itu, tim Promkes Kemenkes telah dikerahkan untuk mengintensifkan upaya promotif dan preventif selama pelaksanaan ibadah haji tahun 1444 H/2023 M.

Beberapa strategi yang digunakan oleh tim Promkes meliputi promosi kesehatan, deteksi dini, dan perlindungan spesifik.

Tim ini secara langsung mendatangi lokasi hotel tempat jemaah haji menginap untuk memberikan penyuluhan dan konseling, dengan tujuan memberikan informasi penting tentang kesehatan kepada jemaah haji.

Mereka juga memberikan perlindungan spesifik berupa masker, alas kaki, dan kurma kepada jemaah haji.

Selain itu, tim Promkes juga melakukan deteksi dini dengan mengukur tekanan darah, melakukan tes gula darah, dan memberikan larutan oralit untuk mencegah dehidrasi.

Selain tindakan langsung kepada jemaah haji, tim ini juga melakukan advokasi kepada pihak terkait, seperti ketua sektor, ketua rombongan (Karom), dan ketua regu (Karu), untuk memastikan adanya kesamaan persepsi tentang pentingnya menjaga kesehatan jemaah haji.

Dukungan dari Kementerian Agama juga dianggap penting dalam suksesnya upaya promosi kesehatan selama pelaksanaan ibadah haji.

Pesan promosi kesehatan yang disampaikan oleh tim Promkes mencakup cara mengatasi faktor risiko kesehatan yang sering terjadi selama ibadah haji, seperti cuaca panas, peningkatan aktivitas fisik, dan keterbatasan fasilitas umum.

Diharapkan dengan upaya promotif dan preventif yang intensif, jemaah haji dapat menjaga kesehatan mereka dengan baik sehingga ibadah haji dapat dilaksanakan dengan sempurna.

Dalam rangka promosi kesehatan tahun 2023, tim Promkes memiliki tagline "Ramah Lansia Melayani dengan Hati", yang menekankan pentingnya perawatan kesehatan bagi kelompok lansia selama ibadah haji.

Erniyati Khalida Erniyati Khalida
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara -  Apa itu Hipotalamus dan Hipokampu? Selama ini, kita telah mengetahui bahwa hipotalamus dan hipokampus adalah dua bagian penting dalam otak yang memiliki peran krusial dalam pengaturan hormon seks pada tubuh.

Namun, apa yang terjadi ketika terjadi perubahan pada kedua kelenjar ini? Bagaimana hal itu dapat mempengaruhi siklus menstruasi wanita?

Hipotalamus, yang terletak di bagian tengah otak, bertanggung jawab atas regulasi hormon reproduksi dan kontrol terhadap kelenjar pituitari.

Sementara itu, hipokampus, yang terletak di daerah otak yang lebih besar, berperan dalam pengaturan emosi, memori, dan respon stres.

Perubahan pada kedua kelenjar ini dapat berdampak signifikan pada keseimbangan hormonal dalam tubuh, termasuk siklus menstruasi.

Penyakit atau kondisi yang memengaruhi fungsi hipotalamus dan hipokampus dapat menyebabkan ketidakreguleran menstruasi.

Salah satu contohnya adalah sindrom amenore olahraga, yang sering terjadi pada atlet atau individu yang terlibat dalam aktivitas fisik yang intensif.

Pada kondisi ini, peningkatan kadar kortisol, hormon stres, dapat mengganggu pelepasan estrogen dan progesteron yang diperlukan untuk menstruasi teratur.

Sebagai hasilnya, siklus menstruasi menjadi tidak teratur atau bahkan menghilang sama sekali.

Selain itu, gangguan makan seperti anoreksia nervosa atau bulimia juga dapat memengaruhi hipotalamus dan hipokampus.

Gangguan makan yang serius ini dapat memicu perubahan hormonal yang signifikan, yang berdampak pada siklus menstruasi yang tidak teratur atau terlambat.

Kekurangan nutrisi yang terjadi dalam kondisi ini dapat menyebabkan gangguan pada fungsi hipotalamus dan hipokampus, serta menghambat pelepasan hormon yang terlibat dalam menstruasi.

Selain itu, stres kronis juga dapat memengaruhi keseimbangan hormonal dalam tubuh, termasuk memengaruhi hipotalamus dan hipokampus.

Ketika seseorang mengalami stres yang berkepanjangan, terjadi pelepasan kortisol yang berlebihan. Kortisol, yang dikenal sebagai hormon stres, dapat mengganggu fungsi normal hipotalamus dan hipokampus.

Akibatnya, pelepasan hormon reproduksi seperti estrogen dan progesteron menjadi tidak teratur, yang dapat menjadi penyebab telat Haid atau siklus menstruasi yang tidak teratur atau terlambat.

Penting bagi individu yang mengalami ketidakreguleran menstruasi yang berkaitan dengan perubahan hipotalamus dan hipokampus untuk mencari bantuan medis.

Dokter kandungan dapat melakukan pemeriksaan yang mendalam untuk menentukan penyebab dan mengembangkan rencana pengobatan yang sesuai.

Pengelolaan stres yang efektif, seperti melalui teknik relaksasi atau terapi psikologis, juga dapat membantu mengurangi dampak negatif pada hipotalamus dan hipokampus.

Selain itu, menjaga pola makan yang sehat dan seimbang, serta menghindari gangguan makan, juga dapat berkontribusi dalam menjaga kesehatan fungsi hipotalamus dan hipokampus.

Dalam kesimpulannya, perubahan pada hipotalamus dan hipokampus dapat berdampak pada siklus haid wanita.

Gangguan pada keduanya, baik akibat sindrom amenore olahraga, gangguan makan, atau stres kronis, dapat menyebabkan ketidakreguleran menstruasi, baik dengan datangnya haid lebih awal atau tertunda dari perkiraan.

Penting bagi kita untuk memahami pentingnya keseimbangan hormonal dalam tubuh dan mencari bantuan medis jika mengalami ketidakreguleran menstruasi yang berkepanjangan.

Dengan pengelolaan yang tepat, kita dapat menjaga kesehatan dan kestabilan siklus menstruasi kita.

Erniyati Khalida Erniyati Khalida
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara - Selain kehamilan, ada beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan telatnya menstruasi. Penyebab telat Haid selain hamil yang paling umum salah satunya adalah stres yang meningkat.

Stres yang berkepanjangan dapat mempengaruhi siklus menstruasi dan menyebabkan telatnya haid. Selain itu, perubahan hormonal juga dapat menjadi Penyebab Telat Haid yang bukan karena kehamilan.

Selain stres dan perubahan hormonal, pola makan dan gaya hidup juga dapat memengaruhi siklus menstruasi.

Diet ketat atau perubahan drastis dalam pola makan dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang mempengaruhi siklus haid.

Konsumsi kafein atau alkohol yang berlebihan juga dapat memengaruhi regulasi hormon dan menyebabkan telatnya haid.

Selain itu, aktivitas fisik yang intens atau penggunaan alat kontrasepsi yang tidak tepat juga dapat berperan dalam mengganggu siklus menstruasi.

Dalam tinjauan medis mengenai telat haid, penting untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan penyebab di luar kehamilan.

Konsultasikan dengan profesional medis untuk mengetahui penyebab pasti dan tindakan yang harus diambil.
Penyebab Telat Haid Selain Hamil yang Paling Umum
Telatnya menstruasi bisa terjadi dalam rentang waktu beberapa hari hingga 1 atau 2 bulan. Jika haid Kamu terus tertunda selama lebih dari 3 bulan dan Kamu tidak hamil, disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter guna mengetahui dan mengobati penyebabnya.

Namun, jika Kamu mengalami keterlambatan menstruasi setelah melakukan hubungan seks tanpa menggunakan kondom, masih mungkin adanya kehamilan.

Untuk mengesampingkan kemungkinan tersebut, sebaiknya Kamu melakukan tes kehamilan di rumah yang dapat dibeli di apotek.

Berikut ini adalah beberapa hal yang paling umum penyebab telat haid selain hamil:
1. Perubahan Hormonal Selama Masa Remaja
Selama masa remaja, sistem endokrin mengalami perkembangan dan fluktuasi hormon menjadi hal yang umum terjadi.

Tubuh beradaptasi dengan perubahan hormonal ini, yang kadang-kadang dapat mengganggu ovulasi yang teratur selama beberapa siklus.

Akibatnya, banyak remaja mengalami menstruasi yang tidak teratur atau terlambat.

Remaja yang telah mencapai usia 16 tahun dan masih belum mengalami menstruasi sebaiknya berkonsultasi dengan seorang dokter kandungan.

Keadaan ini secara medis dikenal sebagai amenore primer, dan mungkin berkaitan dengan kelainan pada organ reproduksi, seperti septum vagina atau kelainan pada rahim.
2. Aktivitas fisik yang berlebihan
Aktivitas fisik yang berlebihan dapat menyebabkan perubahan hormonal dalam tubuh. Hal ini umum terjadi pada atlet atau individu yang berlatih intensif untuk olahraga kompetitif.

Peningkatan kadar hormon prolaktin akibat olahraga yang terus-menerus dan intensif, misalnya, dapat menyebabkan penundaan menstruasi.

Meskipun menjalani olahraga secara teratur penting, penting juga untuk tidak berlebihan dalam melakukannya.
3. Kelainan pada sistem reproduksi
Kelainan pada sistem reproduksi, seperti endometriosis, sindrom ovarium polikistik, atau mioma uteri, dapat memengaruhi keseimbangan hormon seks dalam tubuh.

Gangguan ini dapat menyebabkan fluktuasi hormon yang pada akhirnya mempengaruhi siklus menstruasi dan menyebabkan keterlambatan haid.
4. Perubahan hipotalamus dan hipokampus
Hipotalamus dan hipokampus, dua bagian penting dalam otak, memiliki peran dalam pengaturan hormon seks.

Penyakit yang memengaruhi fungsi kedua kelenjar ini dapat menyebabkan ketidakreguleran menstruasi, baik dengan datangnya menstruasi lebih awal atau tertunda dari perkiraan.
5. Penggunaan terus-menerus alat kontrasepsi
Metode kontrasepsi, seperti pil KB atau metode kontrasepsi hormonal lainnya, yang digunakan secara terus-menerus bekerja dengan cara memberikan hormon secara konsisten tanpa jeda.

Hal ini dapat menghambat menstruasi, meskipun beberapa wanita mungkin mengalami sedikit perdarahan pada waktu-waktu tertentu.
6. Perimenopause
Ketika mendekati masa menopause, yang dikenal sebagai perimenopause, adalah normal jika menstruasi menjadi tertunda dan intensitasnya perlahan berkurang.

Wanita yang memasuki fase perimenopause pada usia yang lebih muda mungkin tidak menyadari bahwa mereka sedang mengalami transisi menuju menopause.

Perubahan hormon yang terjadi dalam tubuh dapat menjadi penyebab telat haid dan mengakibatkan ketidakteraturan dalam siklus menstruasi.
7. Pasca persalinan
Setelah melahirkan, menstruasi biasanya kembali ketika seorang wanita berhenti menyusui. Namun, penting untuk tetap menggunakan metode kontrasepsi selama periode ini untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
8. Menghentikan Penggunaan kontrasepsi
Beberapa wanita yang berhenti menggunakan kontrasepsi seperti pil KB, implan hormonal, atau suntikan mungkin mengalami penundaan dalam pemulihan siklus menstruasi normal mereka hingga 6 bulan.

Hal ini merupakan hal yang wajar dan tidak perlu menjadi perhatian medis.
9. Stres dan kecemasan
Stres dan kecemasan dapat memicu pelepasan hormon kortisol dalam tubuh. Hormon ini mempengaruhi fungsi hipotalamus dan dapat mengganggu keseimbangan pelepasan hormon estrogen dan progesteron, yang keduanya penting dalam menstruasi.

Sebagai akibatnya, stres dan kecemasan dapat menyebabkan keterlambatan menstruasi atau gangguan siklus menstruasi yang tidak teratur.
10. Diet ketat
Adanya beberapa diet ketat dapat memengaruhi fluktuasi kadar hormon dalam tubuh yang pada akhirnya dapat memengaruhi siklus menstruasi.

Mengurangi asupan makanan secara drastis memaksa tubuh untuk menghemat nutrisi yang diperlukan untuk fungsi-fungsi penting, yang pada gilirannya dapat menyebabkan keterlambatan atau bahkan ketidakhadiran menstruasi.

Baca juga: Apa Arti Mimpi Hamil? Simak Tafsir Mimpi Hamil Besar, Kecil Hingga Keguguran
Bagaimana Mengatur Siklus Menstruasi Anda? apa yang Menyebabkanya?
Bagaimana cara mengatur siklus menstruasi dan mengetahui penyebab telat haid selain hamil?

Terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah keterlambatan menstruasi dan mengatur siklus menstruasi secara lebih teratur.

Berikut adalah langkah-langkah untuk mengatur siklus menstruasi dan mengetahui penyebab telat haid selain hamil:

  1. Gaya hidup sehat, termasuk olahraga teratur dan pola makan yang sehat dan bervariasi, kaya akan buah dan sayur.
  2. Mengonsumsi pil KB yang dapat membantu mengatur siklus menstruasi.
  3. Hindari diet ekstrem atau ketat yang dapat mengganggu keseimbangan hormonal.
  4. Ikuti pengobatan yang ditunjukkan jika kamu didiagnosis menderita Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS) atau kelainan tiroid.
  5. Pertahankan berat badan yang sehat sesuai dengan indeks massa tubuh yang ideal.
  6. Berkonsultasi dengan dokter jika mengalami menstruasi yang tidak teratur untuk mendapatkan penilaian dan saran yang lebih spesifik.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kamu dapat membantu menjaga siklus menstruasi tetap teratur dan mengidentifikasi penyebab telat haid selain hamil.

Penting untuk selalu mengutamakan kesehatan reproduksi dan berkonsultasi dengan dokter jika ada kekhawatiran atau pertanyaan mengenai menstruasi yang tidak teratur.
Apa yang harus dilakukan jika menstruasi tertunda dan bagaimana mengatasi situasinya?
Langkah pertama yang harus kamu lakukan jika menstruasi terlambat adalah melakukan tes kehamilan dari apotek. Tes kehamilan ini penting untuk mengesampingkan kemungkinan kehamilan sebagai penyebab penundaan haid.

Jika tes kehamilan negatif dan kamu tidak mengalami menstruasi selama lebih dari 3 bulan tanpa dapat mengidentifikasi penyebabnya, langkah selanjutnya adalah mengunjungi dokter kandungan.

Dokter dapat membantu mengidentifikasi penyebab tertunda dan memberikan pengobatan yang sesuai.

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat untuk merangsang menstruasi. Selain itu, ada yang mencoba menggunakan kayu manis sebagai metode alami untuk menginduksi menstruasi.

Namun, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau profesional medis sebelum mencoba metode ini.

Untuk mengidentifikasi penyebab penundaan menstruasi dengan lebih akurat, dokter mungkin akan memerintahkan pemeriksaan darah untuk mengevaluasi kadar hormon seperti progesteron dan prolaktin.

Pemeriksaan ini dapat membantu dalam penentuan penyebab-penyebab telat haid selain hamil dan panduan pengobatan yang paling efektif.

Selain itu, tergantung pada penyebab yang mendasari penundaan menstruasi, dokter juga mungkin menyarankan penyesuaian gaya hidup seperti mengurangi intensitas latihan fisik, mengelola stres, dan menjaga pola makan yang seimbang dan kaya akan nutrisi.

Penting untuk menjaga kesehatan reproduksi dengan mengunjungi dokter secara teratur.

Dalam kunjungan tersebut, dokter dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengidentifikasi kemungkinan masalah kesehatan atau penyakit yang dapat mempengaruhi siklus menstruasi, seperti sindrom ovarium polikistik, endometriosis, anoreksia, bulimia, hipertiroidisme, atau hipotiroidisme.

Jangan ragu untuk mencari bantuan medis dan berkonsultasi dengan dokter jika kamu mengalami penundaan menstruasi yang tidak biasa atau mengkhawatirkan.
Bagaimana Jika Durasi Periode yan Terlambat?
Durasi penundaan menstruasi yang umum adalah sekitar 5 hari hingga 1-2 bulan. Namun, jika menstruasi tertunda lebih dari 3 bulan, hal ini dapat menandakan kondisi yang disebut amenore, yaitu ketidakmunculan menstruasi.

Jika sudah dipastikan bahwa kehamilan tidak menjadi penyebabnya, penting untuk mengonsultasikan kondisi ini dengan dokter kandungan guna mengetahui penyebab yang mendasarinya.

Jika kamu mengalami penundaan menstruasi tetapi hasil tes kehamilan menunjukkan negatif, perlu diingat bahwa hasil negatif palsu dapat terjadi dalam beberapa situasi.

Tes kehamilan mungkin memberikan hasil negatif jika dilakukan terlalu dini, jika siklus menstruasi tidak teratur, atau jika terjadi kehamilan ektopik.

Selain kehamilan, perubahan hormon juga dapat mempengaruhi siklus menstruasi, menyebabkan penundaan haid. Hal ini juga menjadi foktor penyebab telat haid selain hamil.

Dalam hal ini, penting untuk mencari tahu penyebab tertunda selain kehamilan dengan berkonsultasi kepada dokter untuk mendapatkan evaluasi medis yang tepat.

Erniyati Khalida Erniyati Khalida
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Indonesia - Telerobotic Surgery adalah sebuah teknologi medis yang memungkinkan dokter bedah untuk melakukan operasi secara jarak jauh dengan menggunakan sistem robotik.

Dalam Telerobotic Surgery, dokter bedah menggunakan perangkat kontrol yang terhubung dengan robot yang ada di ruang operasi.

Melalui kontrol tersebut, dokter dapat mengoperasikan robot dan melakukan prosedur bedah dengan presisi tinggi.

Teknologi ini memungkinkan dokter bedah untuk mengatasi hambatan geografis dan jarak, sehingga mereka dapat melakukan operasi pada pasien yang berada di lokasi yang berbeda.

Sistem telerobotic surgery terdiri dari instrumen bedah yang dilengkapi dengan sensor dan kamera, serta sistem telekomunikasi yang mengirimkan sinyal dari tempat dokter berada ke robot yang ada di ruang operasi.

Dengan bantuan teknologi telerobotic surgery, dokter bedah dapat melakukan operasi dengan tingkat akurasi yang tinggi, mengurangi trauma pada pasien, memperkecil risiko komplikasi, dan memperpendek waktu pemulihan.

Selain itu, teknologi ini juga memungkinkan kolaborasi antara dokter bedah di berbagai lokasi, sehingga mereka dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan prosedur bedah yang kompleks.

Meskipun teknologi ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas layanan bedah, namun penggunaannya masih terbatas dan memerlukan infrastruktur yang memadai, ketersediaan tenaga medis yang terlatih, serta keamanan dan keandalan sistem yang tinggi.

Erniyati Khalida Erniyati Khalida
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara, Indonesia - Kelas BPJS Kesehatan dikabarkan akan mengalami perubahan yang signifikan.

Menurut laporan CNBC Indonesia, pemerintah telah memutuskan untuk menghapus sistem kepesertaan BPJS Kesehatan mulai tahun ini.

Namun, pelaksanaan rencana ini masih dalam tahap pembahasan antara Kementerian Kesehatan, Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN), dan BPJS Kesehatan.

Rencana penghapusan kelas 1, 2, dan 3 dalam layanan kesehatan BPJS Kesehatan akan digantikan dengan satu kelas, yaitu Kelas Rawat Inap Standar (KRIS). Perubahan ini direncanakan akan dilakukan secara bertahap hingga tahun 2026.

Meskipun ada perubahan dalam sistem kelas, besaran iuran BPJS Kesehatan saat ini belum mengalami perubahan dan masih mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan.

Perubahan ini akan berdampak pada peserta BPJS Kesehatan, karena sistem kelas yang baru akan mempengaruhi akses dan pelayanan kesehatan yang diterima oleh peserta.

Diharapkan dengan adanya perubahan ini, akan terjadi peningkatan efisiensi dan kesetaraan dalam layanan kesehatan bagi seluruh peserta BPJS Kesehatan.

Namun, detail lebih lanjut mengenai pelaksanaan dan dampak dari perubahan ini masih perlu ditindaklanjuti oleh pihak terkait.

Rencana Perubahan Kelas BPJS
Rencana perubahan sistem kelas BPJS Kesehatan telah menjadi isu yang diperbincangkan sejak awal tahun.

Menurut laporan dari CNBC Indonesia, pemerintah telah memutuskan untuk menghapus sistem kelas kepesertaan BPJS Kesehatan mulai tahun ini.

Sebagai pengganti sistem kelas, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengumumkan rencana penerapan sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) yang direncanakan akan berlaku mulai tahun ini.

Rencananya, sistem KRIS akan menghapus perbedaan antara ruang rawat inap kelas 1, 2, dan 3 dalam layanan BPJS Kesehatan.

Namun, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, menolak definisi KRIS yang diungkapkan oleh Menkes Budi Gunadi Sadikin dan Anggota DJSN, Raden Harry Hikmat.

Ali berpendapat bahwa penerapan konsep satu kelas dengan satu tarif iuran peserta akan melanggar prinsip dasar asuransi sosial yang didasarkan pada gotong royong.

Ali juga menyatakan bahwa standarisasi iuran dan tarif peserta dapat menghilangkan unsur gotong royong dalam pembiayaan layanan kesehatan di rumah sakit.

Menurutnya, asuransi sosial harus didasarkan pada saling membantu, di mana baik orang kaya maupun miskin membayar iuran yang sama.

Ali meragukan apakah anggaran pemerintah cukup untuk menaikkan besaran iuran yang ditanggung oleh Penerima Bantuan Iuran (PBI) dalam cakupan BPJS Kesehatan.

Perdebatan antara pemerintah dan BPJS Kesehatan mengenai perubahan sistem kelas ini menunjukkan kompleksitas dan tantangan yang terkait dengan penyelenggaraan jaminan kesehatan sosial.

Keputusan akhir dan dampak dari rencana perubahan ini masih perlu ditindaklanjuti oleh pihak terkait.
Uji Efektifitas Sistem KRIS
BPJS Kesehatan telah melaksanakan uji coba sistem KRIS di beberapa rumah sakit di Indonesia, seperti yang dilansir dari Kompas.

Komisi Kebijakan Umum DJSN, Mickael Bobby Hoelman, menjelaskan bahwa pada tahun 2022 telah dilakukan uji coba sistem ini di lima rumah sakit umum pemerintah (RSUP).

RSUP Kariadi Semarang, RSUP Surakarta, RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar, RSUP Dr. Johannes Leimena Ambon, dan RSUP Dr. Rivai Abdullah Palembang adalah beberapa rumah sakit yang terlibat dalam uji coba ini.

Uji coba tersebut dilakukan dengan menerapkan kelas rawat inap standar jaminan kesehatan nasional sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan.

Hal ini menunjukkan upaya BPJS Kesehatan untuk mengimplementasikan sistem KRIS dan menguji keefektifannya dalam penyelenggaraan layanan kesehatan.

Uji coba ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang potensi perubahan sistem kelas BPJS Kesehatan dan dampaknya pada peserta dan penyedia layanan kesehatan.
12 Kriteria Sarpras Kelas Rawat Inap
Berikut adalah daftar 12 kriteria sarana dan prasarana kelas rawat inap standar:

  1. Bangunan dengan tingkat porositas rendah.
  2. Ventilasi udara yang memenuhi standar pertukaran udara minimal 6 kali per jam.
  3. Pencahayaan ruangan sesuai standar, yaitu 250 lux untuk penerangan dan 50 lux untuk pencahayaan tidur.
  4. Kelengkapan tempat tidur, termasuk adanya 2 kotak kontak dan nurse call pada setiap tempat tidur.
  5. Adanya nakas per tempat tidur.
  6. Kemampuan ruangan untuk mempertahankan suhu antara 20°C hingga 26°C.
  7. Pembagian ruangan berdasarkan jenis kelamin, usia, dan jenis penyakit.
  8. Kepadatan ruang rawat inap maksimal 4 tempat tidur, dengan jarak antar tepi tempat tidur minimal 1,5 meter.
  9. Penggunaan tirai atau partisi dengan rel yang dibenamkan menempel di plafon atau menggantung.
  10. Adanya kamar mandi dalam ruang rawat inap.
  11. Kamar mandi yang sesuai dengan standar aksesibilitas.
  12. Tersedia outlet oksigen.

Dalam penerapannya, RSUP yang menjadi penyelenggara uji coba harus memenuhi minimal 9 kriteria dari 12 kriteria tersebut.

Baca juga: Penyakit Sifilis: Definisi, Gejala, Penyebab, dan Pencegahannya

Penerapan kelas rawat inap standar bertujuan untuk meningkatkan mutu dan keadilan pelayanan jaminan kesehatan nasional, sehingga peserta BPJS Kesehatan dapat menerima pelayanan kesehatan yang setara dan bermutu di berbagai rumah sakit.

Standar ini memberikan pedoman yang jelas bagi rumah sakit dalam menyelenggarakan layanan kesehatan yang memadai dan memberikan perlindungan kepada peserta BPJS Kesehatan.

Erniyati Khalida Erniyati Khalida
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah merilis daftar terbaru yang mencakup 176 obat sediaan cair atau obat sirop yang aman dan tidak mengandung Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG).

Langkah ini diambil sebagai respons terhadap temuan adanya cemaran EG dan DEG yang melebihi ambang batas dalam sirop, yang diduga dapat menyebabkan penyakit gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA).

BPOM melakukan serangkaian pengujian selama periode 21 Maret hingga 9 Mei 2023 untuk memastikan keamanan obat-obatan tersebut.

Dalam laporan resmi BPOM yang dirilis pada Senin (15/5/2023), diungkapkan bahwa 176 produk sirop obat telah memenuhi ketentuan dan aman digunakan sesuai aturan pakai.

Dengan demikian, total 941 produk sirop obat dari 86 Industri Farmasi (IF) telah dinyatakan aman oleh BPOM. Beberapa contoh produk yang terdapat dalam daftar tersebut antara lain Ambroxol Hcl Sirup, Afitamol Kids Sirup, Alergia Sirup, Alergine Sirup, Ambroxol Sirup, dan Ambroxol Hcl Elixir.

Berikut adalah beberapa produk obat sirop yang terdaftar dalam daftar BPOM sebagai obat cair yang aman dari Etilen Glikol dan Dietilen Glikol:

  1. Ambroxol Hcl Sirup - PT Mulia Farma Suci
  2. Afitamol Kids Sirup - PT Arto Pharma Indonesia
  3. Alergia Sirup - PT Berlico Mulia Farma
  4. Alergine Sirup - PT Kimia Farma Tbk Plant Banjaran
  5. Ambroxol Sirup - PT Indofarma Tbk
  6. Ambroxol Hcl Elixir - PT Natura Laboratoria Prima

Daftar ini mencakup 176 produk sirop obat yang telah memenuhi ketentuan dan aman digunakan oleh masyarakat sesuai dengan aturan pakai yang diberikan.

obat sirop yang terdaftar dalam daftar BPOM sebagai obat cair yang aman dari Etilen Glikol dan Dietilen Glikol (hal 1)

obat sirop yang terdaftar dalam daftar BPOM sebagai obat cair yang aman dari Etilen Glikol dan Dietilen Glikol (hal 1)


obat sirop yang terdaftar dalam daftar BPOM sebagai obat cair yang aman dari Etilen Glikol dan Dietilen Glikol (hal 2)

obat sirop yang terdaftar dalam daftar BPOM sebagai obat cair yang aman dari Etilen Glikol dan Dietilen Glikol (hal 2)


obat sirop yang terdaftar dalam daftar BPOM sebagai obat cair yang aman dari Etilen Glikol dan Dietilen Glikol (hal 3)

obat sirop yang terdaftar dalam daftar BPOM sebagai obat cair yang aman dari Etilen Glikol dan Dietilen Glikol (hal 3)

Adanya keberlanjutan pengawasan dan pengujian oleh BPOM memberikan jaminan akan kualitas dan keamanan obat-obatan yang beredar di pasaran, sehingga masyarakat dapat menggunakan dan mengonsumsinya dengan percaya diri.

Tetaplah memperhatikan label dan petunjuk penggunaan pada kemasan obat serta berkonsultasi dengan tenaga medis atau apoteker jika diperlukan.

BPOM telah melakukan uji kualitas dan verifikasi yang ketat terhadap obat-obatan ini untuk memastikan bahwa tidak ada kandungan berbahaya seperti Etilen Glikol dan Dietilen Glikol.

Masyarakat dapat menggunakan dan mengonsumsi obat-obatan tersebut dengan aman selama mengikuti aturan pakai yang tertera pada kemasan.

Baca juga: Rumah Sakit Indonesia di Gaza Mengalami Kerusakan Akibat Serangan Israel: MER-C Desak Penghentian Agresi dan Bantuan Humaniter

BPOM juga mengingatkan pentingnya membaca label dan petunjuk penggunaan dengan teliti serta berkonsultasi dengan tenaga medis atau apoteker jika ada pertanyaan atau kekhawatiran lebih lanjut.

Badan pengawas ini tetap melakukan pengawasan dan pengujian secara terus-menerus untuk memastikan keamanan dan kualitas obat-obatan yang beredar di pasaran.

Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih yakin dan percaya pada produk obat-obatan yang telah melalui proses pengujian yang ketat sehingga dapat digunakan dengan aman untuk kebutuhan kesehatan mereka.

Erniyati Khalida Erniyati Khalida
1 tahun yang lalu

Pewarta Nusantara - Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema pallidum. Infeksi ini dapat melewati berbagai tahap dan menimbulkan berbagai gejala.

Berikut ini adalah rangkaian gejala yang umum terjadi pada Sifilis:

  1. Tahap Primer:
    • Chancre: Tahap ini ditandai dengan munculnya luka terbuka tunggal yang disebut chancre pada area infeksi. Chancre biasanya tidak menimbulkan rasa sakit dan sering terjadi di alat kelamin, anus, atau mulut. Luka ini mungkin tidak terlihat dengan jelas atau dapat tersembunyi di dalam vagina atau rektum.
  2. Tahap Sekunder:
    • Ruam: Beberapa minggu setelah chancre sembuh, tahap sekunder dimulai. Pada tahap ini, sejumlah ruam kemerahan atau cokelat bisa muncul di seluruh tubuh, termasuk telapak tangan dan kaki. Ruam ini mungkin tidak gatal dan dapat hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu.
    • Lainnya: Selain ruam, gejala lain yang mungkin timbul pada tahap ini meliputi demam, kelelahan, sakit tenggorokan, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening, penurunan berat badan, dan rambut rontok.
  3. Tahap Laten:
    • Setelah tahap sekunder, sifilis memasuki tahap laten yang bisa berlangsung selama beberapa tahun. Pada tahap ini, tidak ada gejala yang terlihat, namun bakteri masih ada dalam tubuh dan dapat menyebar ke organ-organ tubuh lainnya.
  4. Tahap Tersier:
    • Jika sifilis tidak diobati, beberapa tahun setelah infeksi awal, tahap tersier dapat terjadi. Gejala pada tahap ini sangat serius dan dapat mengenai organ tubuh yang berbeda, termasuk jantung, otak, tulang, mata, dan sistem saraf. Gejala yang mungkin muncul meliputi kerusakan organ, gangguan neurologis, gangguan mental, dan gangguan pada sistem kardiovaskular.

Penting untuk diingat bahwa tidak semua orang mengalami semua tahap sifilis. Beberapa orang mungkin mengalami tahap awal dan sekunder tanpa pernah mencapai tahap laten atau tersier.

Selain itu, gejala sifilis pada setiap tahap juga dapat bervariasi antara individu.

Baca juga: Ini Dia! Metode Pengobatan dan Pemulihan Sifilis

Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan atau memiliki riwayat kontak seksual yang berisiko, penting untuk segera berkonsultasi dengan profesional medis untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.