Biografi Denis Diderot dan Asal Muasal Diderot Effect

Google News
Denis Diderot
Denis Diderot
Daftar Isi

Biografi Denis Diderot dan Asal Muasal Diderot Effect

Pewartanusantara.com – Lahirnya tokoh-tokoh penting pada zaman dahulu tentu sangat berpengaruh terhadap perkembangan zaman sekarang. Tokoh-tokoh tersebut tentu melahirkan banyak pemikiran yang bahkan sampai saat ini masih sering dijadikan referensi untuk mengajar. Adapun salah satu contoh tokoh yang sangat terkenal ialah Denis Diderot. Untuk mengenalnya lebih jauh, berikut biografi Denis Diderot yang bisa Anda simak

Riwayat Singkat dari Tokoh Denis Diderot

Denis Diderot dilahirkan di Langres, Champagne salah satu Kota di Perancis pada tanggal 5 Oktober tahun 1713. Ia wafat pada tanggal 31 Juli 1784 ketika menginjak usia 70 tahun. Denis Diderot merupakan seorang penulis sekaligus ahli filsafat yang sangat hebat dan berbakat di abad ke-18. Orang-orang banyak yang menganggap ia merupakan sang pemimpin pada abad pencerahan atau zaman Aufklarung.

Selain dianggap sebagai sang pemimpin abad pencerahan, beliau juga sering dikenal sebagai Bapak Ensiklopedia sebab sangat banyak kontribusinya di bidang tersebut. Pada zamannya, beliau banyak menyumbangkan berbagai macam tulisan di berbagai bidang seperti politik, ekonomi, filsafat, sosial dan industry. Bahasa yang digunakan di dalam tulisannya juga sangat sederhana dan ringan.

Selain ahli dalam bidang filsafat, Denis Diderot juga sangat jago untuk menuliskan karya sastra seperti novel, cerpen, dialog dan ahli dalam melakukan kritik terhadap suatu karya seni. Ia mempunyai imajinasi tinggi untuk menghasilkan banyak karya. Ternyata, di balik itu semua, Dinderot merupakan anak dari seorang pengjarin dan tukang alat potong. Sejak kecil ia sudah cerdas.

Untuk riwayat pendidikannya, dimulai dari keinginannya untuk melanjutkan menimba ilmu di Kampus Harcourt hingga lulus pada tahun 1732. Saat bersekolah ia berusia cukup muda yaitu 19 tahun. Sejak kecil ia sudah ingin menjadi pribadi yang memilki hidup bebas sesuai dengan kata hati nuraninya. Ia juga pernah menjadi seorang translator bahasa Inggris untuk membiayai kebutuhan hidup.

Awal Mula Diderot Efect

Pewarta-1-1024x667.jpg" alt="Diderot quotes" class="wp-image-3580"/>
“We swallow greedily any lie that flatters us, but we sip only little by little at a truth we find bitter.” – Diderot

Ada sebuah kisah menarik tentang sosok Diderot. Suatu ketika, Kawan Diderot memberikan hadiah berupa mantel sutra kirmizi. Mantel sutra tersebut begitu indah, sepertinya tidak lazim jika pemiliknya adalah Diderot. Tentu saja karena dia adalah seorang yang miskin parah.

Begitu miskinnya sang filsuf, bahkan ia pernah menjual perpustakaannya pada Ratu Rusia, Katharina Agung. Diderot memberi mahar £1000 kepada sang Ratu. Kala itu, ia benar-benar mengalami kesulitan finansial, tepatnya pada tahun 1765. Tentu saja Diderot pun senang bukan kepalang kala menerima mantel tersebut.

Keindahan mantel itu tampaknya berhasil membuat diderot terkagum-kagum. Namun, semakin diderot mengagumi mantelnya, ia pun semakin gusar. Bagaimana tidak, tentu saja keindahan mantel tak sebanding dengan peranotan dan pernik rumah yang murahan dan usang.

Kegusaran Diderot mendorongnya untuk berbenah. Ia mulai membeli berbagai perabot yang menurutnya sebanding dengan mantel indahnya. Namun, tanpa ia sadari, upaya berbenah ternyata justru menyeretnya pada problem-problem yang tak pernah ia perhitungkan.

Wallpaper tembok yang koyak di sana-sini digantinya dengan yang baru dan berwarna lebih cerah. Kursinya yang sudah lapuk ia ganti dengan sofa mewah dibalut kulit Maroko. Meja tulisnya yang usang dibuang lalu diganti dengan meja terbaru. Diderot bahkan membeli alat cetak yang lebih canggih. Diderotpun mulai merasa mantelnya kini berada di tempat yang semestinya. Perabot anyar yang ia tata layak sudah bersanding.

Hingga akhirnya Diderot mulai menyadari bahwa untuk melakukan itu semua, ia harus menghabiskan uang yang tidak sedikit hingga berhutang ke sana-sini. Diderot pemilik mentel indah-pun kembali jatuh miskin. Kemiskinannya tidak lain hanya karena ingin menyesuaikan penampilan rumah dengan mantel mewahnya. Tanpa ia sadari, Diderot telah diperbudak oleh benda yang ternyata tidak lebih berarti dari kondisi financialnya. Sikap borosnya itu kelak dikenal dengan istilah Diderot Effect atau Efek Diderot.

“Aku pemilik mantel tua yang kini menjadi budak dari mantel yang baru,”

Diderot “Regrets for my Old Dressing Gown” (1875)

Pemikiran yang Pernah Dilahirkan Oleh Denis Diderot

Mempelajari biografi Denis Diderot sangat penting sebab Anda bisa menjadikannya sebagai teladan. Adapun pemikiran yang pernah diutarakannya misalnya mengenai perasaan moral seseorang. Diderot berpendapat bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan sikap moral itu datang dari dalam diri Anda sendiri. Perasaan ini sering Anda kenal dengan istilah insting.

Instinglah yang bekerja untuk menentukan atau memutuskan segala sesuatu, serta mengetahui apa alasan di balik itu semua. Dengan rasa itulah seorang individu bisa merasakan banyak hal seperti perasaan bahagia, sedih, merana, kecewa, jatuh cinta dan lain sebagainya. Diderot juga menjelaskan bahwa insting itu tidak ada kaitannya dengan organ tubuh yang ada pada manusia, melainkan jiwanya.

Diderot juga merupakan pencipta dan penulis Ensiklopedia. Menyusun ensiklopedia itu tidaklah mudah, namun ia sukses melakukannya. Ada harapan besar di balik penyusunan itu. Diderot berharap siapapun yang membaca dan mempelajarinya kelak bisa sadar betul mengenai nasib dari bangsanya dan tidak ada kehilangan tujuan hidupnya.

Kehidupan Pribadi Denis Diderot

Tidak cukup untuk mengetahui biografi Denis Diderot secara umum saja, Anda pun harus mengetahui kehidupan pribadi dari tokoh terkenal yang satu ini. Dikabarkan bahwa Denis melakukan pernikahan dengan seorang wanita bernama Anne Toenette Champion tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya. Orang tuanya pun mengetahui hal tersebut dan mengurung Diderot di dalam sebuah Biara.

Ia mendapatkan beberapa anak yang semuanya pergi meninggalkannya. Akan tetapi, hanya satu anak perempuan bernama Angelique yang setia menemani sang Ayah dan menjadikannya sebagai sosok yang berbeda.

Baca juga: Biografi Jean Jacques Rousseau, Salah Satu Folsuf Berpengaruh dari Prancis