Biografi Charles Sanders Peirce, Sang Bapak Pragmatisme
Pewartanusantara.com - Bagi Anda pecinta ilmu filsafat, pasti sudah tidak asing lagi dengan seorang tokoh yang bernama Charles Sanders Peirce. Namun, bagi Anda yang belum terlalu mengenalnya atau bahkan masih asing ketika mendengar namanya, nampaknya Anda wajib untuk membaca ulasan di bawah ini. Ulasan ini akan membahas tentang biografi Charles Sanders Pierce dan ilmu-ilmu yang ia geluti semasa hidupnya.
Charles Sanders Peirce
Berbicara tentang biografi Charles Sanders Pierce pastinya tak lepas dari kisah masa kecil serta pendidikannya. Charles Sanders Pierce lahir di Cambridge, Massachussetts, tepatnya pada 10 September 1839. Ia terlahir dari pasangan Benjamin Pierce dan Sarah Hunt Mills. Ayahnya, Benjamin Pierce merupakan seorang ahli Matematika dan Astronomi dari Universitas Harvard.
Ketika usianya menginjak 12 tahun, ia mulai tertarik pada ilmu-ilmu yang berkaitan dengan logika dan penalaran. Ketertarikannya pada ilmu logika itu muncul setelah ia membaca sebuah buku milik kakaknya, Richard Whately, yang berjudul Elements of Logic.
Tak heran, jika pada akhirnya Charles Sanders Pierce mengikuti jejak sang ayah. Ia pun memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas Harvard dan berhasil lulus pada tahun 1863. Ia lulus dengan predikat cum laude dan juga berhasil menyandang gelar di bidang ilmu kimia.
Tak hanya mampu mendapatkan gelar di bidang ilmu kimia saja, namun Charles Sanders Pierce juga berhasil mendapatkan dua gelar lain pada tahun sebelumnya. Keduanya adalah gelar Bachelor of Arts dan gelar Master of Arts.
Karir Charles Sanders Pierce
Setelah berhasil menyelesaikan pendidikannya di Universitas Harvard, Charles Sanders Pierce memutuskan untuk bekerja sebagai anggota staff dari sebuah institusi pemerintahan. Institusi ini bernama The United States Coast and Geodetic Survey. Ia masuk pada tahun 1861. Charles bekerja di institusi pemerintahan tersebut selama kurang lebih 30 tahun lamanya.
Tak hanya itu, ternyata pada tahun 1869, Charles Sanders Pierce juga pernah bekerja di Observatorium Harvard selama beberapa tahun. Walaupun Charles Sanders Pierce belajar dan terdidik sebagai seorang ahli dalam bidang kimia, namun kiprahnya di bidang ilmu yang lain juga tak kalah cemerlang.
Charles Sanders Pierce memberikan cukup banyak kontribusi dalam bidang logika, filsafat, matematika, serta semiotika atau semiologi. Salah satu kontribusinya adalah penemuannya tentang Pragmatisme. Berkat penemuannya yang sangat fenomenal ini, namanya masih diingat oleh banyak orang hingga kini.
Akhir hidup Charles Sanders Pierce
Charles Sanders Pierce meningal pada 19 April 1914 tepatnya di Milford, Pennsylvania. Saat itu ia sudah berusia kurang lebih 75 tahun. Semasa hidupnya, ia sudah menuliskan banyak pemikirannya. Ia terkenal sangat aktif dalam menuangkan segala pikiran dan pandangannya tentang berbagai macam ilmu yang ditekuninya, bahkan hingga masa tuanya.
Sudah ada hampir 12.000 karyanya yang dipublikasikan kepada banyak orang dan masih ada kurang lebih 80.000 karyanya yang belum selesai maupun yang belum dipublikasikan kepada khalayak ramai. Kebanyakan dari karyanya mengangkat topik tentang ilmu matematika, ilmu fisika, ekonomi, psikologi, dan masih banyak lagi tentang ilmu-ilmu sosial lainnya.
Berkat segala kepandaian, kontribusinya dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, serta penemuannya yang sangat terkenal tentang Pragmatisme, Charles Sanders Pierce, mendapat panggilan sebagai Pierce “Pragmatism” atau Bapak Pragmatisme.
“Few persons care to study logic, because everybody conceives himself to be proficient enough in the art of reasoning already. But I observe that this satisfaction is limited to one's own ratiocination, and does not extend to that of other men.” ―
Biografi Charles Sanders Pierce ini memang selalu menarik diulas dan dibaca oleh para pengagumnya, maupun penekun dunia intelektual. Seorang filsuf dari Amerika ini memiliki kiprah yang besar dalam dunia intelektual, khususnya dengan berbagai karya yang telah diterbitkannya.
Baca juga: Bografi Ernst Mach dan Teknik Shadowgraphnya
Penulis:
Editor: Erniyati Khalida